Plakk !
"Tinggalkan kedua putraku sekarang juga!"
Satu tamparan keras beserta cacian dari Nyonya Dea membuat gadis ini terdiam, dia tidak bisa menyangka jika ibu dari lelaki yang disukainya akan berbuat demikian. Mereka bahkan baru bertemu untuk pertama kalinya, tetapi mulut wanita itu tidak bisa untuk dikontrol. Mirip dengan anak pertamanya Andra, ceplas-ceplos.
"Wah lihat, berapa banyak lelaki yang sudah kau tiduri hm? berani sekali kau mendekati kedua putraku." sindir Ny Dea pada Marlyna.
"Aku bukan gadis seperti itu." jawab Marlyna pelan.
Ny Dea kembali mengangkat tangannya, kejadian yang dia lihat tadi membuat amarah itu kembali meledak. Dia tidak mengerti, bagaimana bisa seorang gadis kampung seperti ini bisa menjadi bahan rebutan kedua putranya, wajah Jino bahkan sangat babak belur karena pukulan bertubi-tubi dari sang kakak.