"Sayang, kenapa kau belum bersiap-siap untuk pergi bekerja? apa kepalamu masih sakit?"
Marlyna membuka matanya ketika mendengar suara sang ayah, semalaman menangis membuat kepalanya sedikit pusing. Memikirkan semua hal buruk yang mungkin akan terjadi dikantor sungguh mengerikan. Dia tidak berani bercerita apa-apa pada ayah atau pun ibunya, gadis ini hanya menerima omelan karena pulang dalam keadaan mabuk. Marlyna hanya tidak ingin membuat kedua orangnya sedih karena kejadian semalam, jadi dia memutuskan untuk menyimpannya sendiri.
"Pukul berapa ini ayah?"
"Ini sudah hampir pukul 06.00 pagi sayang, ayo bangun sebelum ibumu yang menyeramkan itu kembali mengomel."
Marlyna hanya mengangguk, dia beranjak dari tempat tidurnya untuk pergi ke kamar mandi. Bersiap dengan hari baru yang mungkin akan menyulitkannya, tapi apa pun itu dia harus bisa melewati semua dengan keberanian.