Alana pun berfikir untuk menghindari pria yang telah dia pesan setelah mengingat kalau saat ini dia tidak memiliki uang yang cukup untuk membayarnya.
Alana melihat isi dompetnya dan ternyata masih ada beberapa lembar uang, segera Alana menaruh uang itu di atas meja dan segera melangkah pergi dari kamar itu setelah merapikan penampilannya.
Tidak beberapa lama setelah kepergian Alana Max pun keluar menggunakan celana pendek dan sebuah handuk kecil yang melingkar di lehernya.
Max mengusap wajahnya lalu mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil itu dan dia belum menyadari kalau Alana sudah tidak ada di tempat tidurnya.
Max berjalan mendekati lemari pakaian dan berniat mengambil baju gantinya tanpa sengaja dia melihat tempat tidur melalui kaca lemari itu betapa kagetnya dia ketika menyadari kalau wanita yang semalam bersamanya kini sudah tidak ada di sana.
Max memakai setelan kasualnya dan berjalan menuju tempat tidur diamati setiap sudut tempat itu barangkali ada sesuatu yang bisa menunjukkan padanya siapa gadis itu.
Tanpa sengaja mata Max melirik meja dan melihat ada beberapa lembar uang di atas meja samping tempat tidur.
Max mendekati meja itu mengambil uang yang tergeletak di sana sambil berpikir apa yang sebenarnya di pikirkan oleh wanita itu.
Tidak beberapa lama Max tersenyum sinis menyadari anggapan wanita semalam padanya.
"Ternyata kamu menganggapku gigolo Nona sehingga meninggalkan beberapa lembar uang di sini," ucap Max sambil tersenyum sinis.
Max memasukkan uang itu ke kantong celananya dan segera meraih kunci mobil juga kaca mata hitam yang biasa dia gunakan, Max berniat untuk pergi ke tempat favoritnya.
Sementara itu di tempat lain Alana berjalan menuju rumahnya, Alana berencana sebelum rumah itu di tempati pemilik barunya dia ingin mengambil beberapa barang peninggalan kedua orang tuanya.
Alana pun memasuki rumah yang sebentar lagi tidak akan menjadi miliknya, Alana berjalan menuju kamarnya, dulu dia adalah seorang anak orang yang terpandang kini semua hilang pergi setelah kejadian dimana Ayahnya menjadi tersangka penggelapan dana.
Alana melihat sekeliling semua barang berharga di rumah ini sudah tidak ada, barang barang itu sudah di bawa kabur oleh ibu tirinya.
Alana mengemas semua yang akan dia bawa pergi dari sana, ketika Alana sedang sibuk berkemas tiba tiba dia mendengar suara ribut-ribut di ruang tamu Alana pun segera turun ke bawa untuk melihat apa yang terjadi di ruang tamu.
Alana melihat beberapa orang berbadan besar sedang memindahkan beberapa barang yang masih ada di sana, Alana yang heran pun segera menghampiri mereka.
"Maaf apa yang sedang kalian lakukan di rumahku?" tanya Alana pada mereka.
Belum ada salah satu dari mereka yang menjawab tiba tiba Alana di kagetkan dengan sebuah suara yang tidak asing baginya.
"Rumahmu katamu! Hahaha sadarlah kamu Alana! Sekarang kamu tidak ubahnya seorang gembel, ayahmu seorang koruptor dan kini rumah beserta isinya ini milik keluargaku," ucap seseorang dari balik pintu.
Alana pun melihat siapa yang berbicara padanya itu dan memastikan apa orang itu sesuai yang dia pikirkan.
Di depan pintu Alana melihat Yolanda yang tengah berdiri sambil berkacak pinggang.
Alana tidak memperdulikan Yolanda dia lebih fokus pada salah satu orang yang berusaha menurunkan foto keluarganya dan berniat membuang foto itu.
"Jangan kamu rusak foto itu! Berikan padaku!" ucap Alana.
Yolanda yang melihat Alana menghampiri orang suruhannya pun tiba tiba memiliki ide gila untuk mengerjai Alana.
"Hancurkan foto itu cepat!" perintah Yolanda pada anak buahnya.
Alana yang mendengar perkataan Yolanda pun segera menghampiri orang itu dan berusaha merebut foto milik keluarganya.
Yolanda geram melihat tingkah Alana dan anak buahnya itu. Yolanda menghampiri mereka dan merebut foto itu dan melemparnya ke lantai Yolanda berniat untuk menginjak injak foto itu agar tidak bisa di lihat lagi.
Alana yang menyadari apa yang ingin di lakukan Yolanda pun segera mendorong Yolanda hingga tanpa sengaja tangan Yolanda mengenai meja kaca yang ada di tengah ruangan dan terluka lumayan dalam.
Yolanda semakin meradang melihat luka yang ada di tangannya dengan penuh emosi dia memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Alana.
"Tangkap Wanita itu dan kalian boleh merasakan tubuhnya!" perintah Yolanda pada Anak buahnya.
Alana yang mendengar perintah Yolanda pun panik dan segera berlari keluar sekuat tenaganya.
Orang orang Yolanda pun segera mengejarnya, Alana berlari tanpa melihat sekeliling hingga tanpa dia sadari dia hampir tertabrak mobil yang melaju dari arah depannya untung saja sopir mobil itu bisa mengendalikan mobilnya walau harus merelakan mobil mewahnya menabrak pembatas jalan dan mengalami lecet di bagian depannya.
Sosok berkaca mata hitam dan berpakaian kasual itu pun turun menghampiri Alana yang masih berdiri shok di depan mobil itu.
"Nona apa kamu tidak bisa lebih berhati hati," ucap Pria itu.
Alana pun mengangkat wajahnya memandang Pria itu dengan tatapan mengiba.
Pria yang tengah berdiri di depan Alana sebenarnya sedikit kaget melihat wanita yang semalam bersamanya kini ada di depannya tapi sepertinya dia tidak mengenali dirinya.
"Maafkan aku Tuan aku sedang di kejar beberapa orang jahat," ucap Alana sambil terus memandangi arah belakang takut orang orang suruhan Yolanda sudah dekat.
Alana pun panik ketika melihat salah satu orang suruhan Yolanda berada tidak jauh dari tempatnya.
"Pak sopir tolong bantu aku lari dari sini orang orang itu jahat mereka ingin mencelakaiku," ucap Alana.
Max kaget ketika dirinya di kira sopir oleh Alana.
"Apa katanya? Aku sopir? Apa ada sopir setampan aku?" gerutu Max dalam hatinya.
Ingin rasanya Max membantah Alana tapi tiba-tiba sebuah ide terlintas di otaknya.
"Maaf Nona Anda harus bertanggung jawab atas kerusakan yang ada di mobil ini kalau tidak Tuanku pasti memecatnya," ucap Max.
Alana yang sudah panik karena melihat orang orang suruhan Yolanda sudah semakin dekat pun mengiyakan saja tanpa berfikir.
"Baiklah aku akan mengganti kerusakan itu, asal kamu mau membantuku pergi dari sini," ucap Alana.
Tiba tiba Alana teringat kalau saat ini dia tidak memiliki sepeserpun untuk membayar kerusakan mobil itu dan dia melihat mobil itu mobil mewah pasti sangat mahal biaya perbaikannya dari mana dia mendapatkan uang.
Max bisa membaca kebingungan yang di rasakan Alana melalui ekspresi wajahnya dia pun tersenyum samar.
"Tuanku sedang mencari seorang Asisten rumah tangga karena salah satu Asistennya mengundurkan diri kamu bisa mengganti biaya perbaikan mobil ini dengan bekerja padanya," ucap Max.
"Tapi aku masih kuliah," ucap Alana.
"Itu bisa diatur," ucap Max.
Alana yang melihat beberapa orang suruhan Yolanda sudah hampir ada di belakangnya pun tanpa berpikir panjang segera masuk ke dalam mobil Max dan meminta Max menjalankan mobilnya.
"Aku setuju dengan tawaranmu ayo sekarang cepat jalankan mobil ini kalau tidak orang orang itu akan menangkapku," ucap Alana.
Max pun menuruti perkataan Alaba dia segera masuk ke dalam mobil itu dan segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga orang orang suruhan Alana tidak dapat menangkapnya lagi.