Alana berjalan menuju sebuah apartemen yang di tinggali oleh pemuda yang telah menjadi kekasihnya selama 4tahun ini.
Alana berniat menceritakan semua yang terjadi pada keluarganya dan meminta bantuan pada sang kekasih.
Alana membuka pintu apartemen itu dengan kunci cadangan yang dia punya karena sang kekasih memberikan satu kunci apartemen untuknya.
Betapa kagetnya Alana ketika memasuki apartemen itu samar samar terdengar suara suara yang menjijikkan di telinganya sebuah desahan yang tidak pantas untuk di dengar.
Dengan langkah penuh rasa penasaran akhirnya Alana memberanikan diri membuka pintu kamar apartemen milik Aldi kekasihnya itu.
Bagaikan bumi yang di pijaknya hancur Alana hampir saja jatuh kehilangan keseimbangannya karena shock melihat kekasihnya tengah berbuat intim dengan seorang wanita yang tidak lain adalah sahabat Alana sendiri.
Aldi dan Yolanda melihat kehadiran Alana di sana, dengan sinis Aldi memandang Alana.
"Untuk apa kamu datang ke sini? Mengganggu kesenanganku saja," Hardik Aldi.
Rasanya Alana saat ini ingin berteriak memaki kekasih dan sahabatnya yang tega mengkhianati hubungan mereka.
"Lihatlah Sayang wanita ini tidak tahu malu ingin melihat kegiatan kita," ucap Yolanda sambil mengecup bibir Aldi dan Aldi pun membalas perlakuan Yolanda.
Alana muak melihat tingkah mereka berdua dia memilih pergi dari sana tapi sebelum pergi Alana mengatakan hal yang membuat mereka berdua terkejut.
"Nikmatilah kebersamaan kalian aku tidak akan menggangu karena seorang pecundang cocok hidup berdampingan dengan wanita murahan," ucap Alana dan melangkah pergi meninggalkan mereka berdua.
Hati Alana hancur berkeping-keping, dia tidak bisa menahan air matanya lagi.
Belum bisa Alana menerima kenyataan kalau Ayahnya di penjara karena tuduhan penggelapan dana, harta benda yang di miliki keluarganya telah musnah di bawa lari oleh ibu tirinya kini kekasih dan sahabatnya yang menjadi saksi hubungannya dengan Aldi selama ini tega mengkhianati dirinya.
Hati Alana terasa sangat pedih, sesak yang dia rasakan seakan akan memaksa dirinya untuk berhenti bernafas.
Tanpa dia sadari kaki Alana telah tiba di depan club malam tempat yang selama ini tidak pernah dia datangi, dengan langkah gontai Alana masuk kedalam club malam itu dan minum hingga mabuk.
Dengan setengah sadar Alana pergi ke hotel yang biasa dia gunakan untuk beristirahat jika sedang kacau.
Tiba di depan hotel Alana mengingat kenyataan kalau kini hotel ini bukan milik Ayahnya lagi.
Tapi dengan tidak peduli Alana tetap masuk dan menuju kamar yang biasa dia gunakan.
Berkali kali Alana memasukkan password pada pintu hotel itu tapi tetap saja pintu tidak terbuka.
Entah sudah berapa kali Alana memasukkan password tetap saja tidak terbuka hingga dia frustasi di tambah lagi sakit kepala akibat dia mabuk membuatnya jatuh terduduk di depan pintu kamar itu.
Tidak beberapa lama pintu terbuka di sana berdiri sosok tinggi besar melihat ke arah Alana, Alana tidak mempedulikan itu dia merangkak masuk ke kamar itu melalui celah kaki orang yang berdiri disana.
Orang yang berdiri itu pun heran melihat tingkah Alana ingin sekali dia menyeret keluar Wanita ini tapi melihat keadaannya pria itu mengurungkan niatnya.
Tiba tiba Alana berdiri dan berjalan menuju tempat tidur dan berbaring di sana.
Kesabaran pria itu pun habis dia jengkel mendapati seorang gadis yang dengan seenaknya sendiri masuk ke dalam kamarnya dan menggunakan tempat tidurnya untuk tidur sedangkan dirinya juga sedang lelah saat ini.
"Hei apa yang kamu lakukan di tempat tidurku?" tanya Pria itu jengkel.
Alana yang sudah terpengaruh dengan minuman beralkohol dan sempat mendengar beberapa orang di club malam tadi membicarakan tentang gigolo yang siap di pesan Alana mengira kalau dia telah memesan gigolo itu tanpa berpikir panjang Alana menarik tangan pria itu.
Serangan Alana yang tiba-tiba membuat Pria itu hilang keseimbangan dan terjatuh di tempat tidur.
Melihat pria itu terjatuh di tempat tidurnya Alana pun segera menyerang bibir pria itu menciumnya.
Ini pertama kali bagi Alana dia tidak berpengalaman dalam mencium seseorang karena selama ini dia tidak pernah membiarkan Aldi menciumnya.
Merasa kehabisan nafas Alana pun melepas ciumannya tanpa dia sadari pria itu tengah menahan amarahnya, Alana adalah gadis pertama yang berani beraninya mencium bibir pria ini.
Selama ini tidak ada satu wanita pun yang berani mencium dirinya, Pria ini terkenal dengan sikap dingin dan acuh terhadap makhluk yang bernama wanita.
Tiba tiba Alana kembali mencium Pria itu yang hanya diam sambil menatap Alana tajam.
Pria ini pun merasakan gejolak yang belum pernah dia rasakan, rasa aneh menjalari seluruh tubuhnya, Alana tidak hanya mencium bibir pria ini tapi juga menggesek gesekkan dadanya di dada bidang pria itu, akhirnya pertahanan pria itu pun goyah dia juga pria normal yang tidak akan bisa bertahan dengan godaan semacam ini.
Pria itu pun membalik posisi hingga Alana berada di bawah kungkungan tubuhnya yang atletis, sebelum melanjutkan hasratnya pria itupun membisikkan sesuatu pada Alana.
"Pria yang akan menidurimu ini bernama Maxherdian Wiliam," bisik Max di telinga Alana.
Alana yang sudah tidak menyadari apa yang tengah dia lakukan pun hanya mengangguk angguk sambil terus menggoda Max dengan meraba raba dada bidang Max.
Max pun membalas perbuatan Alana akhirnya apa yang di jaga oleh Alana selama ini hilang di malam ini dia melakukannya dengan pria yang tidak di kenalnya.
Malam ini menjadi malam panjang bagi Max dan Alana hingga jam 3 dini hari Alana baru tertidur begitu pula dengan Max.
Sinar matahari yang masuk melalui celah jendela hotel membuat Max terbangun, dia melihat gadis yang ada di sampingnya dia perhatikan sejenak wajah cantik gadis di sampingnya.
Setelah puas Max memperhatikan wajah gadis itu Max pun berniat turun dari tempat tidur, dia menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan gadis asing yang semalam telah melakukan hubungan bersamanya.
Tanpa sengaja Max melihat bercak darah yang ada di tempat tidur itu, betapa kagetnya Max mengetahui kalau gadis ini masih virgin.
"Di jaman seperti ini dan tinggal di negara yang bebas seperti negara ini masih ada gadis yang menjaga kevirginannya sampai usia seperti iniw terus apa sebabnya dia mabuk dan sampai ke kamarki bahkan melakukan hubungan suami-istri?" gumam Max.
Max pun memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya meninggal gadis itu masih tertidur pulas di tempat tidur.
Tidak beberapa lama setelah kepergian Max Alana pun terbangun dia menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur dan mengingat apa yang terjadi semalam.
Alana sedikit shock melihat keadaannya yang tengah tanpa sehelai benang pun dan banyak bercak merah di sekitar leher dan dadanya.
Alana pun berniat bangun dan memunguti pakaiannya ketika dia sedikit mengigat apa yang terjadi semalam, dia pergi ke club malam dan mabuk serta mendengar percakapan orang orang di club malam itu tentang pria hidung belang yang siap di pesan.
"Apakah aku semalam jadi memesan seorang pria hidung belang?" tanya Alana dalam hatinya.
Suara gemericik air dari shower kamar mandi membuat Alana menoleh ke arah samping dan terlihat kamar mandi yang tertutup kaca.
Samar samar Alana bisa melihat sosok pria yang tengah berdiri mandi dengan tubuh yang tertutup uap sehingga tidak terlihat begitu jelas.