"Setaaaan!!"
Suara teriakan Mirae membuat sosok tak kasat mata itu bisa terkejut juga, dia mundur ke belakang dengan mata yang membulat sempurna. Hingga tak lama kemudian, dia kembali mendekat dengan menatap wajah Mirae dari dekat. Memperhatikan secara detail penghuni baru yang sudah datang tanpa permisi lalu menempelkan begitu banyak jimat pengusir hantu disetiap sudut ruangan.
"Kenapa kau masih bisa muncul dirumah ini setan?! bukankah aku sudah menempelkan semua kertas mantra itu disetiap pintu?!" tanya Mirae dengan wajah syoknya.
"Sudah aku duga, jadi kau yang menempelkan semua itu? hey manusia dengar ini baik-baik. Semua kertas atau apapun yang kau lakukan itu tidak akan berguna untuk mengusir ku, jadi hentikan! buang-buang waktu saja."
Mirae merogoh-rogoh kertas mantra yang sempat dia selipkan di dalam celana dalam miliknya, kemudian melempar itu tepat ke wajah si hantu aneh ini. Tidak ada efek apapun yang terjadi kecuali wajah kesalnya yang semakin terlihat jelas, Mirae jadi bingung dengan sosok hantu yang baru dia lihat ini. Kenapa semua kertas mantra itu tidak berfungsi? apakah karena mungkin dia memiliki kekuatan khusus?! Mirae mencoba untuk lebih berhati-hati sekarang. Dengan sisa tenaga yang dia miliki, gadis ini berlarian sembari membawa barang bawaannya yang cukup banyak itu.
"Wah lihat manusia mesum itu, dia menyimpan kertas mantra di dalam celananya? astaga itu pasti sangat bau sekali. Aku tidak menyangka akan ada manusia jorok seperti itu yang menghuni rumah ini,"
Sosok itu pun menghilang dalam sekejap mata, sedangkan Mirae telah sampai di atas sana sembari mulai menyalakan beberapa dupa dan juga benda lain yang diberikan sang ayah untuk mengusir hantu. Dia sangat ketakutan, bukan karena rupa yang ditunjukkan oleh makhluk tadi. Melainkan karena sifatnya yang tidak mempan dengan jimat apapun, Mirae khawatir jika sosok itu sedang berusaha untuk mengambil jiwanya. Seperti yang sudah pernah terjadi berulang kali, ketika para roh jahat datang dan menggunakan segala cara untuk membuat gadis ini celaka.
"Aku harap hantu itu tidak muncul lagi dihadapanku, lagi pula aku sudah menyalakan dupa dan hal lainnya untuk mengusir para roh jahat. Jadi tolong jangan kembali lagi, aku benar-benar takut!"
Mirae menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut yang sudah ditempeli oleh kertas-kertas jimat buatan ayahnya itu. Mulut manis itu juga tak henti komat-kamit membacakan sebuah mantra pengusir roh jahat untuk menjaga dirinya sendiri. Entah makhluk apa yang sedang dia hadapi sekarang, yang jelas lelaki itu benar-benar membuatnya sangat ketakutan.
Perlahan namun pasti mata Mirae mulai mengantuk, apalagi karena hari yang mulai semakin larut. Gadis ini tidak bisa bertahan lebih lama lagi sampai akhirnya tertidur pulas, bahkan suara dengkuran pun terdengar begitu kencang dan menggelegar memenuhi ruangan sempit yang disebut kamar ini.
"Cantik, kenapa kau tidur cepat sekali? apa kau tidak ingin bermain-main dulu bersama dengan teman barumu ini..."
Suara bisikan ditelinga Mirae membuat tidur gadis ini terganggu, namun dia mencoba untuk tidak memperdulikannya dan fokus pada perasaan ngantuknya. Sampai tak lama sebuah tangan yang dingin namun bertekstur lembut menggerayami tubuhnya dari atas sampai ke bawah, sejak saat itu Mirae sadar jika ada sesuatu yang tidak beres. Dia pun terdiam sejenak sembari merasakan benda apa yang sudah menyentuh tubuhnya itu.
"Mmmh..."
Suara desahan keluar dari mulut seseorang, suaranya terdengar begitu asing dengan nada yang cukup menyeramkan. Mirae menelan ludahnya kasar kemudian membuka selimut yang sudah menutupi tubuhnya itu dengan sekali tarikan. Alangkah terkejutnya dia ketika melihat sosok lelaki tampan tengah duduk di atas sana dengan senyuman yang benar-benar menyeramkan. Mirae refleks menjerit keras sampai mencoba untuk pergi dari dekapan lelaki asing itu, dia terus meronta-ronta namun rasanya tubuh mungil itu tidak mampu untuk bergerak lebih dari ini.
"Siapa kau?! kenapa bisa masuk ke dalam rumahku?!" tanya Mirae dengan mata yang membulat sempurna.
Lelaki itu tersenyum dengan bibir yang sangat pucat, kedua tangannya juga terasa begitu dingin ketika mencengkram dan memegangi tubuh Mirae yang sempat berontak. Aura aneh pun gadis ini rasakan keluar dari tubuh lelaki asing itu, dan jelas jika ini bukanlah aura yang biasa dikeluarkan oleh manusia pada umumnya.
"Kau setan mesum?!" tanya Mirae kembali.
"Kau memanggilku setan? wah bahasa yang kasar sekali, tapi memang inilah aku. Hantu penghuni rumah yang sedang kau tempati sekarang gadis cantik, jadi bagaimana jika kita berkenalan terlebih dahulu dengan sebuah ciuman yang indah?" tanya lelaki itu dengan senyuman tengilnya.
Mirae semakin merasa tidak tenang, dengan sekuat tenaga dia berusaha untuk bangkit dan lepas dari dekapan hantu lelaki ini. Namun sebuah petikan tangan membuat seluruh tubuhnya lemas tak berdaya, Mirae memang bisa melihat semua yang terjadi di depan matanya. Namun untuk menggerakkan satu jari saja dia tidak bisa, apa ini sebuah sihir Mirae pun tidak mengerti. Yang jelas bisa membuat nyawanya benar-benar terancam.
Hantu mesum itu mulai mengukung tubuh gadis ini dengan mantap, dia juga langsung menikmati bibir yang terkunci dengan sempurna itu dengan sangat mudah. Sebuah ciuman bernuansa aneh pun Mirae rasakan, dingin dengan permainan lidah yang membuat jantungnya berdegup sangat kencang. Sebuah lengan pun menyelinap masuk ke dalam celananya, kemudian bermain dibawah sana dengan begitu handalnya. Ingin sekali Mirae berteriak kencang! namun mulut itu seolah terkunci dengan sebuah mantra.
"Bolehkah aku tidur denganmu malam ini cantik?"
Tidak aku mohon jangan, jangan lakukan itu setan mesum! ayah atau siapapun tolong bantu aku! batin Mirae ketakutan.
Kedua lengan hantu lelaki itu membuka satu persatu pakaian yang menempel ditubuh Mirae dengan sangat mudah, bahkan sekarang dia bisa dengan leluasa memasukan miliknya tanpa ada perlawanan sedikit pun. Lelaki itu kembali menjetikan kembali jarinya dan membuat Mirae bisa kembali berbicara sekarang, gadis itu sontak langsung mengomel tanpa henti. Namun kembali dipatahkan dengan sebuah ciuman yang mendarat dibibirnya.
"Mmm!"
Mirae ingin sekali menangis ketika sebuah benda keras dan besar masuk begitu saja ke dalam goa sempit miliknya yang sangat berharga itu. Rasanya benar-benar penuh dan perih! mungkin karena ini adalah pertama kalinya dia melakukan hubungan intim. Sedangkan hantu mesum itu terlihat sangat bahagia dan mulai menggoyangkan tubuhnya secara perlahan, desahan-desahan kecil bahkan terus keluar dari mulutnya hingga membuat pikiran Mirae tidak karuan.
"Ahh...!"
Bodohnya gadis itu malah ikut mendesah ketika sebuah goncangan hebat menghantam kembali tubuhnya, ini benar-benar aneh. Kemana rasa sakit yang sempat dia rasakan itu pergi?! apakah kini dia sudah terlena dengan permainan setan mesum ini?!
"Sayang, bagaimana kau menyukainya? ini adalah perkenalan pertama kita jadi aku harap kau menikmati setiap detiknya..."
Crotttttt
"Sialan apa itu?!"
Mirae terbangun dari mimpi anehnya dengan wajah yang terkena jatuhan kotoran cicak, gadis ini benar-benar lega jika itu hanyalah sebuah mimpi. Namun entah mengapa rasanya begitu nyata sekali.
"Apakah itu benar hanya sebuah mimpi basah? argh sialan benar-benar menyebalkan! kenapa aku harus mengalami mimpi yang jorok seperti itu?! ah Mirae otakmu sudah tidak suci lagi..."