"Heh hantu tengil, apa kau tahu tentang kasus pembunuhan berantai dirumah ini? atau jangan-jangan kau adalah salah satu korbannya? cepat katakan atau aku akan mencolok matamu dengan pisau jika bisa!"
Kata-kata yang dilontarkan oleh Mirae membuat Boby tertawa, bisa-bisanya gadis itu mengancam dia dengan sebuah pisau. Lagi pula tidak ada gunanya sama sekali, karena benda atau tubuh pun tidak akan pernah bisa menyentuhnya. Hantu adalah hantu, manusia adalah manusia, mereka tidak akan pernah bisa menyatu atau pun menyentuh karena terhalang oleh takdir. Bahkan manusia berkemampuan khusus seperti Mirae saja belum tentu bisa untuk menyentuhnya, dan itu sudah pernah dia lakukan sejak lama ketika sadar jika gadis ini memiliki kemampuan itu.
Lalu sekarang, Mirae menanyakan tentang kejadian yang pernah terjadi di rumah ini? mungkin Boby tidak akan bisa memberikan informasi apapun karena mengingat dirinya sendiri saja sangat sulit.
"Hey kenapa kau diam saja? katakan apa kau bisa menceritakan semua itu padaku? sungguh, aku begitu penasaran karena orang-orang disini terus saja mengatakan tentang pembunuhan yang menyeramkan itu," ucap Mirae dengan wajah penasarannya.
"Apa yang harus katakan? mengingat kehidupanku dulu saja rasanya sulit sekali. Sekarang kau menanyakan tentang pembunuhan yang sama sekali tidak aku ingat, wah kau ini bodoh atau memang pura-pura lupa? rasanya aku pernah mengatakan jika semua hantu tidak bisa mengingat masa lalu atau bahkan memori yang terekam di dalam otak mereka. Lagi pula tubuhku sudah lama mati, otak dan pikiranku juga begitu. Jadi tidak ada gunanya kau menanyakan semua itu kepada hantu tampan ini."
Jujur, jika bisa menyentuhnya maka Mirae ingin sekali menghajar wajah tampan dan menyebalkan itu dengan tangannya sendiri. Hanya saja karena tidak bisa untuk disentuh dia harua menahan emosi dan memaklumi segala ucapan yang dilontarkan oleh sosok bernama Boby itu, mungkin benar jika para hantu tidak bisa mengingat segala hal yang sudah terjadi disaat mereka masih hidup.
"Sungguh, kau itu hantu paling menyebalkan yang pernah aku temui di dalam hidupku. Bukan hanya sikapmu saja yang membuat emosi, tapi nada bicara serta tatapanmu itu. Jika saja kau masih hidup, mungkin kau akan mendapatkan banyak musuh dimana-mana. Tapi beruntung lah karena sekarang kau sudah mati," ucap Mirae dengan wajah santainya.
"Kau juga manusia paling aneh yang pernah aku temui Nona penghuni rumah, jadi kita ini sama-sama aneh jangan saling menghina dan menjatuhkan okay? oh ngomong-ngomong apa yang sedang kau masak? heh jangan sampai ketidakmampuan mu dalam memasak membuat rumah ini terbakar!" ledek Boby dengan wajah tengilnya.
"Dasar cerewet! kau pikir aku ini orang gila yang membakar rumah hanya karena memasak? huh dasar menyebalkan! pergi sana jangan menggangguku yang sedang sibuk menyiapkan makanan untuk tetangga baruku," ucap Mirae dengan wajah senangnya.
"Tetangga baru, siapa maksudmu?" tanya Boby dengan wajah penasarannya.
"Huh dasar hantu kepo! itu katanya rumah dia di belakang rumah yang sedang aku tempati ini. Bukan anak muda, melainkan ibu-ibu. Akan tetapi lebih baik berkenalan dengan orang seperti itu karena mereka lebih bisa mengerti dan tidak menganggap ku sebagai gadis yang aneh," jawab Mirae kepada lelaki itu.
Boby melihat raut wajah sedih dari gadis itu, selama ini mungkin Mirae mendapatkan penolakan dari semua orang disekitarnya. Bahkan walau pun tanpa sebuah kejelasan Boby bisa mengerti jika orang-orang akan sangat sulit menerima seorang gadis berkemampuan khusus seperti Mirae, bukan tanpa alasan karena memang orang-orang ini sedikit aneh. Namun yang dia lihat dari Mirae tidak seperti itu, lagi pula itu adalah kemampuan yang jarang sekali dimiliki orang dan harusnya dia sangat bangga.
"Kau pasti sangat kesulitan mencari seorang teman bukan? aku paham itu. Apalagi dengan kemampuan khusus yang kau miliki, akan tetapi jangan terlalu memikirkan itu semua! karena suatu saat nanti akan ada seseorang yang bisa menerima segala yang kau miliki dengan hati terbuka," ucap Boby dengan senyuman manis diwajahnya.
Mirae membalas semua kata-kata itu dengan senyuman yang manis pula, "Wah lihat apa kau sedang mengeluarkan kata-kata pamungkas mu sekarang? manis sekali."
"Iya tentu saja aku sangat manis dan itu patut kau acungi jempol," ucap Boby.
Mirae mengancungkan pisau yang sedang dia pegang beserta dengan terong ungu yang sedang dia potong-potong itu, "Iya aku acungkan dua benda ini padamu."
"Mesum sekali, kenapa kau memperlihatkan terong padaku? aku jadi curiga, wah jangan-jangan kau menggunakan benda besar berwarna ungu itu untuk kegiatan lain. Sungguh, aku tidak menyangka."
Mirae menatap ke arah terong yang dia pegang, kemudian ke arah benda yang lelaki itu miliki. Tunggu! kenapa Mirae harus melakukan itu? apakah dia sedang membandingkan dua benda yang mungkin bentuknya sama?! sejak kapan pikiran gadis ini menjadi sangat mesum.
"Wah kau benar-benar hantu mesum! pantas saja aku memimpikan hal-hal aneh tentang dirimu. Ternyata aslinya memang seperti itu, Boby apa kau ingin merasakan mantra pengusir hantu jahat? dengan senang hati aku akan melakukannya untukmu jika perlu," ucap Mirae kepada lelaki itu.
"Dasar kau ini, sudah sana masak saja! setelah itu aku juga akan ikut berkunjung ke rumah tetangga barumu itu. Aku penasaran siapa yang akan kau temui nantinya, jangan-jangan ada hubungannya dengan terong ungu yang sedang kau pegang itu," goda Boby.
Mirae benar-benar kesal sampai membalikan badannya, dia akan berpura-pura tidak mendengar ocehan hantu tengil itu dan fokus pada masakannya sekarang. Padahal baru beberapa menit yang lalu hantu tengil itu mengatakan hal yang membuatnya senang sampai tersentuh, namun sekarang malah berkata menyebalkan bahkan hingga membuat otak nya traveling kemana-mana. Namun walau pun begitu Mirae tetap senang karena walau pun Boby adalah seorang hantu, dia adalah satu-satunya yang mengatakan jika kemampuan yang dimiliki Mirae itu tidaklah aneh.