Pil penunda kehamilan, tangan Haisha gemetar memegang satu strip pil kb yang Meri berikan.
Meri menghubungi salah seorang temannya yang berprofesi sebagai dokter, Haisha melakukan konsultasi secara online dan satu strip pil kb itu solusinya.
Untuk sementara dan berjaga-jaga Haisha bisa menggunakannya bila Fahri tampak ingin menyerang dan menagih haknya sebagai suami.
Bukan tanpa alasan, Meri memikirkan nasib Haisha juga bila putranya itu kembali labil.
Masalah keperawanan sebenarnya juga menjadi titik berat Meri, tapi Haisha menjawab berulang kali bahwa itu tidak masalah.
Sudah sepantasnya seorang wanita yang menikah itu tidak perawan, tapi bila dia harus pergi seorang diri dirasa jauh lebih baik daripada ia pergi sembari membawa anak yang pastinya sedih terpisah dari sang ayah.