Tubuh kecil itu menggeliat di bawah kungkungan Fahri, piyama atas berhasil terlepas hingga mata Fahri disambut oleh bagian menyembul yang terus saja melambai dan ingin ia sentuh setiap kali bertemu.
Haisha tidak tahu lagi harus berbuat apa, sentuhan Fahri begitu mematikan hingga kesadarannya terkikis perlahan dan ia mengiyakan pinta Fahri untuk menjadikan malam ini malam yang tidak akan pernah mereka lupakan.
Lahapan rakus itu Haisha lihat dengan jelas, Fahri yang sudah bertelanjang dada tampak sangat menikmati bagian kenyal dari tubuhnya.
Bergantian Fahri sesap dan meremat lembut hingga desahan Haisha terdengar dan tubuh gadis itu melengkung seolah tidak kuat dengan apa yang ia rasakan, ini benar-benar menyiksa.
Fahri cium bibir semerah strawbery itu lagi, kedua kakinya mulai terselip di antara kedua kaki Haisha.
Pendingin kamar ini sudah tidak bekerja dengan baik, mereka berdua serasa mandi keringat bersama.