"Oh, jadi besok senin itu diganti jadwal selasa, itu kenapa ya?" Haisha tengah berbicara dengan salah satu teman perwakilan kelasnya.
Diam mendengarkan,
"Oke, makasi banyak ya."
Entah nasib ini memihak pada siapa, Haisha yang bisa lebih lama menemani suaminya atau dia akan berada di bawah kuasa penuh hawa mencekam yang suaminya tawarkan.
Jadwal kuliah yang seharusnya berjalan hari senin mendadak dialihkan keesokan harinya karena dosen yang bersangkutan tengah ada keperluan yang tidak bisa di ganggu gugat.
Sama halnya dengan malam ini nanti di mana kondisi Haisha akan terhimpit oleh kemauan Fahri.
Entah kenapa bayangannya sudah sampai pada gulungan hasrat yang menggebu itu, Haisha seolah dipaksa untuk siap atas pilihan yang telah ia buat.
"Mas, lagi istirahat?" tanya Haisha, pria yang sedari tadi membuat kakinya gemetar tengah menghubunginya.
"Nelpon siapa lo? Gue telpon tadi nggak bisa," balas Fahri tanpa menjawab pertanyaan yang Haisha lontarkan lebih dulu.
