Mencontoh seseorang bukanlah hal yang baru di kehidupan ini, mereka ingin menjadi seseorang itu dan menerapkan setiap apa yang dia lakukan di kehidupan kita.
Memang benar itu tidaklah salah, ingin menjadi orang lain adalah hal yang pertama yang akan kita lakukan di kehidupan ini, setelah itu kalian akan mendapatkan jati diri kalian saat kalian mulai berpikir bahwa "Aku tidak semestinya meniru orang lain terus menerus " dan terkadang orang lain bisa memberikan kita beberapa nasehat " Jadilah dirimu sendiri bukan orang lain " maka hal itu akan menimbulkan keinginan untuk membuat karakter dan kepribadian kita sendiri.
Maka dari itu aku mulai memutuskan akan menjadi seorang tokoh utama yang ada di anime maupun manga yang pernah aku baca.
Sosok lelaki protagonis yang siap membantu teman-temannya pada saat keadaan yang sulit, memandu mereka yang tersesat di dalam lingkaran kehidupan ini dan menjadi seseorang yang bersinar dan menikmati masa muda nanti di jenjang pendidikan SMA.
Itulah tujuan ku.
Selalu membantu, selalu dan selalu.
Membuat mereka semua mengerti bahwa ada pahlawan penyelamat yang datang kepada mereka, meskipun terkadang dicemooh dan tak dihiraukan oleh beberapa orang, itu tidak akan pernah bisa mematahkan semangat juang ku.
Selama ada mereka semua yang selalu mendukung dan menghargai usaha serta memberikan ku saran jika aku sedang kesusahan, itu sudah cukup untuk membayar semua kebaikan ku yang kulakukan kepada mereka semua.
Namun…
" Tolong... Jelaskan semua ini kepada mereka kalau aku yang menyelamatkan mu. "
Disampingku saat ini ada seorang anak perempuan berambut pirang yang sedang menunduk dan diam mematung.
Aku yang tahu apa yang sebenarnya telah terjadi saat ini telah dituduh tanpa adanya sebuah bukti.
Melihat ku melakukan hal seperti itu bukan berarti aku mau melakukannya. Aku hanya…
Aku hanya ingin menyelamatkan perempuan yang ada disampingku ini. Itu saja tidak lebih.
Namun semua yang kuucapkan sama sekali tidak ada yang percaya. Bahkan teman-teman baikku yang melihatku saat ini hanya bisa diam dan tak melakukan apapun untuk membantuku menjelaskan bahwa aku tidak akan melakukan hal yang buruk seperti yang mereka katakan tadi.
" Oi jangan mengalihkan pembicaraan tukang ikut campur, apa kau tahu? Keberadaan mu di sekolah ini benar-benar membuat kami semua muak. Dan jangan memutar balikkan fakta dasar tuan tokoh utama. "
" Aku mengatakan hal yang sebenarnya, aku hanya ingin menyelamatkan perempuan ini tapi… "
Seseorang menghampiri ku dan memegang kerahku. Wajahnya yang dipenuhi amarah itu benar-benar membuatku gemetaran.
Salah satu dari murid perempuan yang ada di depanku langsung menarik perempuan yang ada disampingku untuk menjauhiku, bahkan sampai detik terakhirpun dia tidak mengatakan apapun untuk membelaku.
Takdir memanglah kejam, jika aku tahu endingnya akan jadi seperti ini maka dari awal aku tidak akan melakukan hal seperti ini.
Apanya yang menjadi tokoh utama. Itu… hanya sebuah hal yang tidak berguna… aku sudah muak dengan ini semua.
" Sudah... aku... sudah selesai... "
" Baguslah kalau kau sadar akan kebodohan mu itu!. "
Dan akhirnya sebuah pukulan kuat melayang ke wajahku dan membuat ku pingsan hanya dalam satu pukulan. Namun disaat aku masih sedikit tersadar... aku bisa melihatnya...
Wajah sedihnya itu yang sedang melihat ku saat ini terkapar di lantai kelas dengan hidung yang berdarah.
Ahh... tolong... jangan... bersedih. Aku mohon... simpan air mata itu hingga aku... bisa...
Melihat hari esok tanpa ada rasa takut lagi.
||-||