Kisah paling indah pada masa SMA memang adalah kisah cinta ya wkwkwk. Itu lah yang sekarang tengah di rasakan oleh Bianca Putry Adijaya. Seorang gadis cantik paras asli indonesia. Rambut panjang yang sudah ia kenakan jedai ping itu membuat nya semakin manis natural.
Sekarang dirinya sedang menunggu seseorang , siapa lagi kalau bukan Bryan. Pria itu sudah berjanji akan menjemput nya hari ini. Bianca senang. Siapa juga yang tidak senang di jemput oleh orang yang dia suka. Author aja senang hahahaha. Lamunan nya terganggu karena tiba-tiba saja ada sebuah tangan kekar menyentuh rambut nya.
"Ngelamunin apa sih? Serius amat." ucap Bryan yang sudah ada di samping nya.
"Eh ian, sejak kapan lo dateng. Kata nya masih macet , tapi kok udah di sini." Ujar Bianca dengan wajah kaget nya.
Bryan tersenyum "Apa sih yang ngak bisa di lakuin seorang Bryan Aldebaran Pangestu. Cuma jalanan macet mah kecil." ujar nya bangga.
"Sombong amat." jawab Bianca. Kemudian dia lari dan masuk ke mobil Bryan tanpa di suruh.
Ketika masuk , dia langsung mencium aroma parfum bercampur wangi nya. Parfum yang sudah menjadi candu nya saat ini. "Belum di suruh udah berani masuk aja ya ck." ujar Bryan kemudian masuk dan duduk di kursi.
"Lagian lo sih , lama-lama di luar. Ngak enak di liat tetangga. Masa iya kita pakai baju sekolah tapi belum berangkat. " jawab nya.
"Yaudah iya deh , cowok mah ngalah aja." ujar Bryan kemudian melajukan mobil nya.
"Lo yakin bareng gue masuk nya? Ntar fans-fans lo kaget lagi. Trus gue di bully , kaya di film-film." Ujar Bianca takut.
"Yakin dong. Lo ngak usah takut. Gue bakal jagain lo. Kita kan sekelas gua bakal pantau lo trus" ujar Bryan santai. Melihat Bianca diam , ia tau bahwa gadis nya ini sedang kepikiran.
Dengan hati-hati Bryan mengambil tangan mungil Bianca dan mengegam nya , seperti tak ingin lepas. Membuat Bianca jadi salah tingkah. "Lo dengerin gue ya. Gue ngak akan pernah biarin orang yang gue sayang di sakiti sama siapa pun. Gue udah sayang sama lo.". Ujar nya.
"Bryan. Gue ngak tau harus gimana , gue juga ngak bisa bohongin perasaan gue. Rasa nya gue bahagia banget , gua harap lo selalu jadi orang yang buat senyum gue muncul." Ujar Bianca kemudian membaringkan kepala nya di pundak Bryan. Bryan semakin melajukan mobil nya karena bel pasti akan berbunyi.
***
Seperti yang ada di pikiran Bianca tadi , satu sekolah heboh ketika Bianca berangkat bersama Bryan. Terlebih lagi Iqbal Gentala , sahabat Bara. Iqbal yang sangat menyukai Bianca sejak dulu sekarang mendadak diam ketika melihat Bryan yang dengan santai mengandeng Bianca.
"Woi bal!" celetuk Raden.
"Harus nya aku yang di sana dampingi nya...." ledek Aldo sambil bernyanyi. Bara yang tidak tau apa-apa pun hanya diam. Bianca harus menjelaskan ini semua pada nya nanti di rumah. Harus.
"Bal udah di bilangin kan kemarin. Gue bilang move on. Ngak mungkin Bianca betah sendiri." ujar Raden sambil menatap Bianca dan Bryan yang semakin jauh.
"Apaan sih lo semua , ya bagus dong kalau Bianca ada pacar. Kalau dia senang gue juga senang." alibi Iqbal. Padahal di dalam hati nya sungguh kecewa. Dia yang sudah menunggu bertahun-tahun namun tidak di terima Bianca. Memang orang bilang Suka tidak harus memiliki.
"Yaudah yuk ke kelas." ajak Bara.
Bara masih penasaran tentang Bianca dan Bryan. Dia harus tau semua nya.
***
"Ciee ada yang jadian ya kaya nya." Ujar Marco pada Bianca.
"Gue kira lo ngak bisa pacaran Bi , nyata nya Bucin akut." Tambah nya.
Bryan yang mendengar candaan itu tidak terima , karena kelihatan nya Bianca tidak menyukai itu.
"Mulut lo kaya cewek aja mar , ngerocos mulu. Sekali lagi lo ngomong , siap-siap besok lo udah ngak ada di kelas ini." Ancam Bryan , membuat Marco diam ketakutan.
"Bryan. Lo beneran jadian sama Bianca?" tanya Citra. Dia sudah melihat itu semua. Rasa nya hati nya telah hancur , tapi dia harus bisa menutupi itu.
"Belum. Masih otw. Tapi sekarang dia Calon Pacar Gue!" ucap nya dengan suara nyaring. Semua orang yang mendengar itu terkejut. Terlebih lagi Keiysa dan Shela. Kedua nya menatap ke arah Bianca. Mereka akan meminta penjelasan. Bagaimana bisa Bianca tidak cerita sedikit pun kepada mereka.
Ting ting (suara bel)
Ketika itu semua diam. Mereka kembali fokus pada pelajaran. Kemudian masuk lah guru mapel.
***
"What? Bryan dan Bianca?"
"Ngak cocok! Cocok nya sama gue."
"Ih kok gemesh sih. Couple goals. Yang satu cantik yang satu ganteng."
"Ih itu kok bisa. Mereka pacaran ya?"
Begitulah bunyi cuitan-cuitan dari para fans Bianca dan Bryan. Siapa sih yang ngak heboh , lihat mereka. Mendengar itu Bianca sangat risih. Dia menoleh ke Bryan.
"Udah ngak usah di denger. Mereka ngak tau apa-apa. Kita yang ngejalanin jadi biarin aja." Ucap Bryan yang paham dengan hati gadis ini. Mendengar itu Bianca tersenyum.
"Mau pesen apa ni? Biar gue yang pesen." tanya keisya.
Mereka sekarang duduk di kursi panjang. Sudah ada Keisya, Shela , Citra,Bianca,Bryan,Alvaro,Guntur,Bayu, dan Bryan. Mereka berteman sejak tadi. Saat di kelas Bryan dan Bianca di paksa untuk menjelaskan semua nya. Dengan terpaksa Bryan dan Bianca menceritakan kejadian awal nya pada sahabat-sahabat mereka.
"Gue bakso 1 sama teh es." ujar Guntur.
"Gue nasi goreng sama air mineral." Ucap Alvaro.
"Samain aja gue dengan Guntur." ucap Bayu.
"Gue Soto sama teh es aja key." ujar Bianca.
"Gue samaain dengan Bianca." Ucap Bryan , membuat semua yang ada di meja menatap aneh Bryan.
"Oke oke udah kan. Yuk shel temenin gue." ujar Keisya.
"Eh tunggu key , Citra lo pesen apa?" ucap Shela. Karena dia melupakan Citra.
"Gue minum teh es aja." ucap nya. Citra dari tadi tidak mood. Entah lah dia sangat ingin menghajar Bianca sekarang juga. Mulai saat ini dia membenci Bianca. Mendengar jawaban Citra kemudian setelah itu Shela dan Keiysa pergi untuk memesan makanan.
"Lo berdua sejak kapan bisa dekat?" tanya Bayu yang dari tadi sudah kepo.
Bryan menatap Bianca , dan di balas oleh Bianca. Kemudian kedua nya menoleh ke arah Bayu " K E P O KEPO!" ujar kedua nya bersamaan kemudian mereka tertawa.
"Yaudah pasukan jomblo mah diam aja!" jawab Guntur.
Cukup sudah Citra bersabar. Melihat tingkah Bianca yang semakin dekat dengan Bryan membuat nya semakin emosi.
BRAKKKK
Citra megebrak meja kantin. Membuat semua menoleh ke arah nya.
"Lo kenapa sih Cit. Lo kalau ada masalah cerita aja sama kita. Ngak usah pake pukul-pukul meja ! " bentak Bryan. Mereka sangat kaget mendengar suara Meja itu.
Mata Citra berkaca-kaca , tidak pernah dia di bentak oleh Bryan seperti ini "Lo masih nanya gue kanapa?" jawab nya. Kemudian dia mengambil air yang ada di meja. Dan menuangkan nya di atas kepala Bianca. Sontak semua orang menoleh dan menatap tidak percaya Citra.
PLAKK.
Sebuah tamparan mengenai pipi Citra.
Siapa tu yang nampar Citra? Hayoo jahat banget sih Citra padahal kan Bianca sama Bryan aja belum pacaran. Tapi marah nya sampe segitu ya.