Melihat Bianca yang tiba-tiba saja pergi dari kantin tadi hati Bryan menjadi tidak enak. Apakah dia salah? Lagian Bianca pun menunjukan sikap seperti itu , jadi apa salah nya dia juga bersikap seperti itu.
"Hei lo , " ujar seorang pemuda. Mendengar ada seseorang memanggil dirinya Bryan pun menoleh. Bryan mengangkat satu alis nya seolah bertanya ada apa? Karena dia malas sekali berbicara apalagi dengan lelaki ini Bara.
"Gue mau bicara sama lo anak kecil , " ujar Bara lagi.
"Apaan? Penting? Kalau ngak penting gue ngak punya banyak waktu , " ujar Bryan acuh.
"Ini tentang Bianca dan lo , " ujar Bara lagi.
"Tentang Bianca dan gue? Ngak kebalik? Tepat nya Bianca dan Lo , " ujar Bryan kesal.
"Etsss lo jangan marah-marah trus , santay dong , "
"Lo mau ngomong apaan? Mau bilang kalau Bianca sama lo udah lama pacaran? Bianca jadi simpenen lo? Oh gue tau , lo mau gue sembuyiin ini dari Lisa? Tenang aja gue ngak akan ngomong apapun sama Pacar-pacar lo itu , " ujar Bryan panjang lebar membuat Bara hampir emosi.
"Jaga omongan lo , jangan pernah lo ngomongin Bianca simpenen ! " ujar Bara.
"Terserah lo dah , dasar ngak penting , " ujar Bryan lagi dan berbalik ingin pergi.
"Oke pergi aja lo , gue ngak akan pernah restui lo sama Bianca kalau lo sampe pergi gitu aja dari sini , " ujar Bara membuat Bryan berhenti tiba-tiba.
Apa tadi kata Bara? Tidak merestui ? Emang nya dia siapa? Berani sekali mengatur seperti itu. Dia berbalik dan kembali ke Bara.
"Maksud lo? Restu? , " tanya Bryan binggung.
"Dengerin gue ya Bryan Aldebaran Pangestu , GUE SAMA BIANCA ITU ADIK KAKAK ! ADIK KAKAK ! " Ujar Bara membuat Bryan seperti orang bodoh.
"Aaapppaaa? Adik , kakak? " tanya nya gugup.
"Iya gue Bara Putra Adijaya , " ujar Bara.
"Jadi waktu itu? "
"Waktu itu gue sama Bianca pergi ke cafe , eh ternyata itu cafe lo , gue minta dia jelasin hubungan lo sama dia , pas kita ngobrol eh lo datang dan nuduh-nuduh ngak jelas , " jelas Bara.
Bryan terdiam , masih mencerna ucapan Bara. Apa ? Dia telah salah paham , harus nya dia minta penjelasan dari Bianca bukan nya malah menjadikan Citra alat balas dendam.
"Jadi sekarang jelas kan , sekarang lo pergi dan minta maaf ke adek gue , kalau ngak sampe kapan pun gue ngak akan pernah restu lo sama dia , " ujar Bara.
"Maafin gue ya , gue salah paham , sekarang gue ke kelas dulu , makasih ya calon kakak ipar , " ucap nya dan berlari begitu saja. Bara hanya terkekeh melihat tingkah Bryan.
***
"Bi lo kok tiba-tiba pergi sih , nampak dong kalau lo cemburu , " ujar Keisya.
"Iya tu , harus nya lo tadi tu keliatan bahagia biar dia heran , " timpal Shela.
"Apaan sih lo pada , siapa yang cemburu , " elak Bianca "gue tadi kebelet mau buang air kecil udah ngak tahan jadi ngak sengaja tangan gue refleks mukul meja ," tambah nya.
"Ya elahh Bianca , nenek-nenek tua juga tau kali lo tadi itu cemburu gara-gara liat Citra sama Bryan , " ujar Shela membuat tangan Keisya memukul kepala nya.
"Mulut lo udah kaya toa ya shel , kalo ngomong tu liat tempat dong , " ujar Keisya. Saat ini kelas hampir ramai karena sebentar lagi bel akan berbunyi.
"Ehem .... ," ujar seseorang , membuat Keisya , Shela dan Bianca menoleh.
"Ngapai lo ke sini? Mau pamer kemesraan lagi sama Citra ? " Ujar Bianca dengan emosi.
"Wah lo cemburu ya , " goda Bryan.
"Enggak , enggak kok , siapa juga yang cemburu," elak nya.
"Bianca , gue udah tau semua nya , lo adek nya Bara kan? " ujar Bryan dan langsung membuat Bianca terdiam. Siapa yang bilang ke Bryan tentang ini? Bahkan dia belum berbicara pada lelaki ini.
"Maaf , " ujar Bryan lirih.
"Eh lo kenapa? Ngak usah minta maaf , harus nya gue yang minta maaf karena ngak jujur sama lo , " ujar Bianca.
"Aduh kaya nya kita jadi nyamuk ya shel , Mending kita pergi aja ya , " ujar Keiysa dan menarik tangan Shela untuk menjauh.
"Maafin gue , ini karena gue yang terlalu mikiran yang ngak-ngak sama lo , gue jadi salah , " ujar Bryan merasa bersalah.
"Bryan , eh lo kenapa sih kok jadi mellow gini , udah kita sama-sama salah kok , sekarang mending kita baikan ya , " ujar Bianca.
"Kita baikan , " ujar Bryan.
Dari kejauhan ada seseorang yang dari tadi menangkap percakapan yang terjadi antara Bryan dan Bianca. Hati nya sakit sekali. Tapi dia tidak bisa berbuat apapun.
"Nanti pulang sekolah lo sama gue ya , " ujar Bryan.
"Eh tapi lo kan tadi berangkat bareng Citra? Trus dia gimana? ," ujar Bianca tidak enak. Biar bagaimana pun dia tidak sejahat itu membiarkan Citra terlantar.
"Ngak papa sekalian aja , ntar lo gue bawa kerumah , gue kenalin sama Mami dan Adik gue oke , " ujar Bryan.
"Hmm oke deh , " jawab Bianca antusias membuat Bryan geram karena ekpresi imut gadis di depan nya ini.
"Yaudah sekarang gue balik ke kursi ya , semangat belajar nya Calon Pacar , " ujar Bryan dan mengacak rambut Bianca.
"Ihhh Bryannn , " teriak Bianca malu-malu.
"Cieee udah baikan niii , " ujar Shela yang datang duduk di samping Bianca.
"Udah ngak sedih , tapi btw tu anak tau dari mana ya , lo adik nya kak Bara? " tanya Keisya.
"Gue juga ngak tau , padahal kan gue belum ada ngomong apa-apa sama dia , " jawab Bianca. Dia sendiri pun binggung , Bara tau dari mana. Yang pasti dia akan berterima kasih karena orang itu telah mengembalikan Bryan yang dulu.
"Bi gue harap lo belajar dari hal ini ya , mending lo terima cepat tu si Bryan , keburu Citra maju kedepan lo , " ujar Keisya.
"Tau tu , gue liat-liat ya tu nenek gombreng masih suka sama Bryan. Lo harus hati-hati sama tu anak , " ujar Citra sambil memutar pulpen di atas meja. Keadaan kelas masih seperti biasa , belum ada guru yang masuk padahal bel telah berbunyi sejak tadi.
"Iya iya makasih saran nya sayang nya Bianca , " ujar Bianca dan memeluk shela , karena shela yang berada dekat dengan nya. Jika harus memeluk keisya makan badan nya harus ke depan itu tidak bisa.
"Kalau udah jadian inget kita ya , pokok nya harus traktir kita makan-makan , " ujar Shela.
"Iya , makan-makan di cafe nya si Bryan , lumayan cuci mata , biasa kan banyak cogans di situ , " ujar Keisya menoleh ke belakang.
"Ah lo mah bukan nya mau makan tapi modus , pasti lo pengen ketemu Bayu kan , " ledek Shela.
"Apaan sih lo shel , ngak jelas , " Protes Keisya.
"Jadi lo suka sama Bayu kei? Wahh kaya nya akan ada yang PDKT lagi ni , " ledek Bianca.
Jika sudah seperti ini sebaik nya keisya mengalah untuk tidak berbicara lagi , jika di lanjutkan maka kedua curut itu akan terus meledek nya. Tepat saat mereka berhenti , guru Fisika masuk dan mereka mulai belajar.