Chereads / Bryan & Bianca / Chapter 17 - Calon Mertua

Chapter 17 - Calon Mertua

Setelah mengalami banyak drama di saat pulang sekolah tadi , Citra yang kekeh ingin duduk di depan bersama Bryan , namun Bryan tidak mau dan malah menyuruh Bianca. Akhir nya karena ancaman Bryan yang akan meninggalkan Citra di sekolah jika saja Citra tetap tidak menuruti , maka Citra mau mengalah dan duduk di kursi belakang. Namun hal ini membuat Bianca menjadi tidak enak.

"Bi kenapa lo ngak cerita sih dari awal kalau Bara itu kakak lo ? " tanya Bryan memecah keheningan di antara mereka bertiga.

"Hmm gue malas aja anak-anak pada tau , Kak Bara kan banyak fans , nanti malah gue di kait-kait kan sama semua apa yang kakak gue lakuin , gue malas lah di bandingin melulu , " jelas nya panjang lebar.

"Cuma karena itu? " tanya Bryan lagi.

Bianca hanya menggelengkan kepala tanda iya.

"Bianca lo ngak boleh mikir gitu ,biar gimanapun dia itu kakak lo , " ujar Bryan.

"Iyaiya gue tau kok , sekarang kan lo udah tau jadi jangan banyak tanya lagi , " ujar Bianca kemudian menatap ke arah samping kaca.

"Yaudah iya iya , jangan ngambek dong , " goda Bryan.

Mereka lupa apa? Jika ada Citra yang duduk di kursi belakang dan menyaksikan adegan tidak penting ini.

"Apaan sih ! " ujar Bianca dan kemudian menoleh ke belakang , melihat muka Citra yang masam.

Bryan hanya tertawa melihat reaksi Citra , dia sengaja melakukan itu agar Citra tau bahwa ia benar-benar mencintai Bianca.

***

Saat ini Alvaro dan Guntur sedang berada di apartemen Bayu. Mereka akan melakukan ritual seperti biasa. Bermain game online. Mereka memang sudah terbiasa tanpa Bryan , karena Bryan tidak akan pernah mau ikut kumpul jika hanya menghabiskan waktu untuk bermain game.

"Eh udah login belum lo pada? " tanya Alvaro sambil membuka tutup toples kacang di tangan nya.

"Belum elahh , cepet amat , ntar dikit mulai nya. Gue mau chat sama Lala dulu , " ujar Guntur.

"Yahhh lo tur , kalo ngak niat main mending ngak usah ikut. Sana lo kerumah Lala lala lo itu , " ujar Alvaro.

"Lo ngak tau rasa nya jatuh cinta , rasa nya tu seperti anda menjadi iron man , " ujar Guntur sambil menghayal.

"Serah lo tur , kagak peduli gue , " Ujar Alvaro.

"Lo berdua kenapa sih ngak bisa diem , kalo belum main gue mau mandi dulu ya , " ujar Bayu kemudian pergi begitu saja meninggalkan Alvaro dan Guntur yang tengah berdebat.

"Tu kan si Bos pergi , yaudah deh ngak usah main dulu. Gue mau rebahan dulu , " ujar Alvaro.

Ting.

Suara notifikasi pesan dari hp Bayu membuat mereka saling pandang. Bayu selalu saja meninggalkan hp nya , kali ini suara pesan itu membuat mereka berdua penasaran dan langsung saja mereka buka.

Keisya Orlando

Makasih udah nganterin pulang bay .

"Busett tur , ini beneren Keysia temen nya Bianca kan? Yang keturunan bule itu , " tanya Alvaro kaget.

"Iya lah goblok , liat tu Keiysa Orlando. Siapa lagi yang nama nya itu kalau bukan Keisya itu , " jawab Guntur masih kaget.

"Diem-diem ni anak , pantas aja tadi pas pulang sekolah kita mau nebeng dia ngak bolehin ternyata ini alasan nya , " ujar Alvaro.

Terdengar suara kaki orang melangkah , itu pasti Bayu. Cepat-cepat kedua nya menyimpan kembali hp itu. Dan bersikap seperti biasa saja.

"Kenapa lo berdua? Kok diem-diem aja ? " tanya Bayu heran. Mengapa kedua curut ini diam. Dia mengambil hp nya dan melihat ada pesan masuk yang sudah di baca. Padahal dia belum pegang hp.

"Lo berdua baca pesan Keisya? " tanya Bayu.

"Ngak sengaja bay , sorry , " ujar Guntur cengengesan.

"Tadi ngak sengaja ketemu dia pas gue mau kerumah nyokap gue , eh pas di tanya rumah dia searah yaudah gue kasih tebengan , " jelas nya tiba-tiba , padahal kedua teman nya tidak meminta penjelasan. Bayu tau pikiran kedua teman nya ini , pasti sudah berpikir kearah yang jauh , oleh karena itu lebih baik dia menjelaskan saja.

"Keisya cantik juga kan bay? " goda Alvaro.

"Cantik lah nama nya juga cewek , " jawab Bayu polos nya.

"Iyain deh , nanti kalo lo udah ngerasain sesuatu cerita aja ke kita , " ujar Guntur membuat Bayu heran. Bayu memang sedikit tidak peka , dia sama sekali tidak pernah suka dengan seorang wanita , padahal banyak sekali wanita yang antri ingin menjadi pacar nya.

"Maksud lo apa? Gue ngak ngerti , jangan ngaco , " ujar Bayu.

"Eh ayok kita main , udah ngak sabar ni , " ajak Alvaro. Mereka bertiga akhir nya bermain game , tidak peduli waktu. Bisa saja Alvaro dan Guntur pulang malam , padahal mereka masih menggunakan seragam sekolah.

***

"Kakakkkkk," teriak Alana.

"Alana ngak usah teriak-teriak , telinga kita semua masih berfungsi , " tegur mami nya. "Eh Bryan datang kerumah malah bawa dua cewek sekaligus , " ujar mami nya ketika melihat ada seorang gadis mengikuti Bryan.

"Hehehe iya mi , kenalin ni nama nya Bianca , " ujar Bryan dan langsung duduk di kursi.

Bianca tersenyum dan memperkenalkan diri nya ke Mami Bryan. "Bianca tante , temen nya Bryan dan Citra , " ujar nya sopan.

"Eh ini kan , ibu peri , " ujar Alana tiba-tiba.

"Wah iya kamu Alana kan gadis kecil cantik yang waktu itu , " ujar Bianca tersenyum dan memeluk Alana.

"Ibu peri temen nya kak Bryan ya atau pacar nya kakak? " tanya nya polos.

"Jadi kalian udah kenal ? " tanya mami nya.

"Iya tan , waktu itu Bianca ketemu sama Alana di perpustakaan , di ajak ngobrol eh Alana nya asik juga , " jelas Bianca.

"Oh jadi ini ibu peri nya Alana. Wah pas banget ni , Ibu Peri Alana ini nanti jadi Kakak nya Alana , " goda Bryan membuat pipi Bianca merah.

"Apaan sih lo , " balas Bianca malu-malu.

"Hm Citra ke kamar dulu ya , mau beres-beres , soal nya nanti ayah sama bunda datang , " ujar Citra tiba-tiba.

"Iya sayang , nanti turun ya kita makan siang bareng , " jawab Mami Bryan dan di angguki oleh Citra.

"Yaudah tante ke dapur dulu ya mau siapin makan , kita makan siang bareng , " ujar Mona.

"Tante Bianca ikut ya sekalian bantu tante , " ujar Bianca.

"Hmm emang ngak papa? Nanti kamu capek , mendingan disini aja temenin Alana , "

"Ah ngak papa kok tan , Bianca udah biasa bantu Bunda dirumah , " jawabnya.

"Yaudah yuk kita ke dapur , " putus Mona.

Bryan tersenyum puas , ternyata respon mami nya sangat baik. Melihat hal ini dia semakin yakin bahwa pilihan nya tepat.

"Ih kakak kenapa senyum-senyum sendirian , kesambet baru tau rasa , " celetuk Alana tiba-tiba , membuat Bryan kaget.

"Kamu buat kaget aja ya , anak kecil ngak perlu tau , " ujar Bryan membuat Alana cemberut.

"Ihhh , Alana udah gede bukan anak kecil lagi , " protes nya.

"Iya deh iya , kakak ke atas dulu ya , mau ganti baju , " ujar Bryan dan pergi meninggalkan Alana sendirian.

Saat di kamar Bryan membuka hp nya dan melihat banyak sekali notif dari Grup mereka.

Anak Ganteng Anak Sultan

Alvaro

Ke apart Bayu kuyyy.

Guntur

Kuyy lah , mabar kita.

Alvaro

Gue jemput lo tur , siap-siap ya.

Guntur

Okedeh , tapi yang punya apart kok ngak muncul sih @Bayu

Bayu

Ngak usah sok nanya , gue ngak izinin juga lo semua bakal dateng.

Guntur

Nah gitu dong muncul. Kita otw bay.

Bayu

Bryan ngak ikut?

Guntur

Jangan di tanya mah itu , lagi bucin.

Alvaro

Mana mau dia ikut kita mabar , ntar kalau kita makan-makan baru deh muncul.

Bayu

Yaudah sini cepetan , gak pake lama.

Read

Me

Maaf ya gue ngak bisa ikut , ntar malam gue kesitu. Gue bawain makanan.

Terkadang Bryan merasa bersalah selalu tidak bisa ikut kumpul. Namun dia juga tidak suka karena dia tidak hobi bermain game , jika dia ikut maka dia akan menjadi patung saja. Untuk itu dia memutuskan dia akan ke apartemen Bayu nanti malam saja.