Pagi ini Bianca nampak tidak semangat , hal itu di sadari oleh Ayah dan Bunda nya. Mereka tidak pernah melihat Bianca seperti ini , jika Bianca tidak semangat pasti ada sesuatu yang membuanya seperti ini.
"Pagi Ayah"
"Pagi Bunda , Pagi kak , " ujar nya kemudian duduk di samping Bara.
"Pagi anak cantik ," jawab Bunda nya.
"Kamu kenapa? Pagi-pagi muka udah masam aja , ada apa? " tanya Ayah nya.
"Bianca lagi patah hati tu yah , " bukan Bianca yang menjawab namun Bara. Membuat Bianca menyubit kuat lengan kakak nya.
"Awshh , sakit Bi , ya elahh pake di cubit segala , " ujar Bara.
"Maka nya ngak usah sok tau , anggap aja itu hadiah buat kakak , " ujar Bianca. Kemudian dia menatap Ayah nya , " Bianca ngak papa kok yah , akhir-akhir ini tu banyak tugas kepala Bianca rasa nya pusing banget , " ujar nya sambil meminum susu buatan Bunda nya.
"Hmm nama nya juga sekolah bi , ya banyak dong tugas, " jawab Bunda nya.
"Maka nya Bun , rasa nya Bianca pengen berhenti aja sekolah , pengen bantuin Bunda di toko Kue aja deh , " ujar nya , membuat orang yang ada di meja makan menatap Bianca horor.
"Ngomong apa kamu Bianca! Ngak usah ngaco , selesaikan sekolah kamu dulu baru bisa bantu Bunda ! , " jawab Ayah nya dengan wajah marah.
"Hahahahaha baper'an ah , Bianca becanda kok , lagian siapa juga yang mau putus sekolah , amit-amit lahh , " ujar nya.
"Yaudah Bianca yuk kita berangkat nanti kesiangan jadi lambat , " ujar Bara.
Kemudian mereka berdua pergi tidak lupa mereka salam dan pamit kepada kedua orangtua nya. Kehidupan Bianca memang sangat harmonis terlebih lagi Ayah nya yang selalu bisa membagi waktu antara kerja dan keluarga.
***
Saat ini seperti nya bukan hanya hati nya yang sedang bahagia , cuaca juga. Terang , indah , dan bersinar itu lah gambaran untuk kedua nya. Bagaimana tidak? Semalam saja Bryan marah-marah bahkan sempat membuat hati nya sakit , namun kali ini berbanding terbalik ? Kalau ini hanya mimpi yang di amin kan nya , maka dia akan terus mengaminkan hal ini. Senyum tulus seorang Citra memang mempesona , namun tidak untuk Bryan.
"Ngapain lo senyum-senyum sendirian? Kesambet malaikat penagih utang ya lo? " tanya Bryan yang bergidik ngerik karena Citra yang sedari tadi senyum tidak jelas.
Citra menatap Bryan dengan senyum yang sulit di artikan " hmm , lebih tepat nya gue kesambet malaikat CINTA , " ujar Citra menampakan gigi putih nya.
"Apaan sih ngak jelas lo , " ujar Bryan dan fokus menyetir lagi. Jika bukan karena mami nya yang memaksa untuk membawa Citra , maka dia tidak akan mau.
"Ngak papa deh lo marah trus sama gue , lo ngomong kasar , lo bentak gue , " ujar nya dan menatap kosong ke depan "asal semua hal itu bisa buat gue selalu dekat sama lo ," tambah nya lagi.
"Cit , lo ngak papa kan? Kalau lo sakit gue anterin lo pulang aja ya , " ujar Bryan karena sikap Citra yang seperti orang kurang waras , lebih tepat nya GILA.
"ngak kok gue ngakpapa! Udah cepetan , EHH BRYAN? itu bukan nya BIANCA ya ? " ujar nya dengan suara nyaring agar Bryan mendengar dan menoleh untuk melihat nya.
Saat melihat raut wajah Bryan yang berubah , Citra tersenyum " Udah ngak papa , mending lo tanya aja ke dia , siapa tau lo salah paham , lagian Bara itu pacar nya Lisa anak nya pemilik yayasan , " jelas nya sambil memegang tangan Bryan.
Bryan turun dan tiba-tiba saja membuka kan pintu untuk nya , WHAT? Ada apa dengan Bryan? Tapi kesempatan itu tidak Citra sia-siakan , dia turun dan menyambut uluran tangan Bryan.
"wahh ini baru cocok!"
"Kemarin sama Bianca ? Sekarang sama Citra , orang ganteng mah beda ya,"
"Ih dasar ngak tau malu. Bryan kan deket sama Bianca kok Citra malah nempel ke Bryan sih! "
"Mereka jadian ya? Romantis banget sih uwuwwww, "
Begitulah sambutan dari pada murid SMA Kencana , yang membuat Bianca pun menoleh ke arah dimana orang itu tertuju. Dan..
"Bi , are you okay? " tanya Bara.
"Bianca ngak papa kak. Pusing aja soal nya tadi pagi cuma minum susu," alibi nya.
Sebenarnya dia sangat sangat sangat terluka. Apa laki-laki di depan nya sana tidak sungguh-sungguh dengan nya? Kalau begitu untung saja dia belum menerima laki-laki jahat itu.
Bryan dan Citra melewati Bianca begitu saja , mesrah? Sperti sepasang kekasih. Bahkan dengan dirinya saja Bryan tidak pernah seperti itu. Huhh awal yang buruk.
***
"Bi lo belum baikan sama tu anak ? " tanya Keisya dan berbalik ke belakang di mana Shela dan Bianca duduk.
"Emang segitu marah nya dia ya? Berarti dia sayang sama lo bi , sampe segitu nya cemburu , " ujar Shela. Kemarin malam mereka curhat dan cerita di grup wa, oleh karena itu lah Shela tau semua yang terjadi.
"Kalau sayang bukan gitu shel , dia itu cuma over thinking , " jawab Keisya.
"Kalau gue jadi lo ya Bi , mending gue jelasin semua nya , trus kalau dia nyesel lo nya menjauh biar dia ngerasa kehilangan , " ujar Shela sambil terus catatan yang belum dia selesai akan.
"Udah ah , ngak penting. Biarin aja dia gitu , gue mau lihat seberapa lama dia mampu , " ujar Bianca seperti orang tidak semangat.
Jika Bianca sudah seperti itu maka tidak ada yang bisa mengalahkan nya. Namun dalam hati nya yang paling dalam dia sungguh ingin menghampiri Bryan dan menjelaskan semua nya.
***
Selama pelajaran berlangsung tadi , Bianca sama sekali tidak semangat, apalagi Bryan yang pindah tempat duduk di samping Citra. Sungguh kedua nya lebih dekat.
"Bi lo pesen apa? " tanya Keisya.
"Bianca!" panggil nya lagi. Namun tidak ada respon sama sekali dari gadis itu.
1 , 2 , 3
Bughhh
"Aww , apaan sih keii!! Sakit tau , " teriak Bianca. Sungguh kampret teman nya ini , Keisya memukul nya sangat kuat.
"Lagian lo sih di tanya ngak ada jawaban , ngelamunin apaan sih?" ujar Keisya.
"Lo kalau ngak tenang mending jelasin sekarang deh Bi , kalau ngak gue yanh turun tangan , " ujar Shela tiba-tiba.
Tiba-tiba saja Bryan dan Citra datang ke kantin , bersama Guntur , Bayu , Alvaro. Mereka duduk di meja samping Bianca.
"Tu orang nya bi , cepetan kasih tau , " ujar Keisya.
"Ehemm ehemm nampak nya ada yang panas ni , " celetuk Guntur.
"Eh palak botak , lo ngomongin Bianca ? Jangan sok tau deh ! " ujar Keisya menatap tajam Guntur.
"Eh babyy , kok lo yang ngegas sih , " jawab Guntur.
"Udah diem kei , lanjutin makan tu , " ujar Bianca.
Bianca terus melirik ke arah Bryan begitupun sebaliknya. Sungguh kenapa mereka seperti orang asing sekarang?
"Ian kamu mau pesen apa? " tanya Citra sok kemayu.
"Terserah kamu deh , samain aja , " jawab Bryan.
"Eh lo bedua udah kaya orang pacaran aja padahal mah bfffffttttt " omongan Alvaro terhenti karena Bayu menutup mulut nya.
"Bisa diem ngak lo kodok jawa , " ujar Bayu.
"Apaan sih najis lo pegang-pegang mulut gue , " ujar Alvaro.
Pesanan Bryan dan teman-teman nya datang. Dan langsung saja Citra menyuapi Bryan. Tidak ada penolakan.
"Makasih Cit lo udah ngertiin gue , " ujar Bryan dengan suara nyaring membuat Bianca menoleh.
"Hehehe iya ian , " ujar Citra sambil senyum.
Brakkk.
Tiba-tiba Bianca berdiri dan mengebrak meja , kemudian pergi begitu saja dari kantin.
"Eh BIANCA LO MAU KEMANA ! " teriak Keiysa.
"Tungguin kita Bii ," ujar Shela. Mereka lari dan mengejar Bianca yang tiba-tiba saja pergi.
"Ngapain tu anak , Cemburu kali ya liat lo , " ujar Alvaro.
"Aneh masa cemburu kan belum jadian , " ujar Citra.
"Ian! Ian! Otak lo di pake dong," ujar Bayu.
"Udah biarin aja ian , ngak usah di kejar , cewek murahan bisa nya berharap dan marah-marah ngak jelas ! " ujar Citra tiba-tiba.
"Diam lo cit ! Ngak usah ikut campur , yang murahan itu lo bukan Bianca ! " ujar Bryan.
"Rasain lo nenek gombreng , " ledek Guntur.
"Kok kamu gitu sih ian, tadi aja baik sekarang udah ngak , " ujar Citra kecewa.
"Pikirin sendiri ! " ujar Bryan dan pergi dari kantin. Tidak mempedulikan omongan Citra lagi.