Chereads / Bryan & Bianca / Chapter 10 - Jawaban Bianca

Chapter 10 - Jawaban Bianca

"Btw lo punya pacar bi?" tanya Bryan to the point. Dengan penuh keberanian dia mengatakan hal ini. Sebenar nya semalam dia ingin mengatakan nya , namun karena Bianca yang ngantuk jadi dia urungkan niat nya itu.

"Ah apa! Pacar? Hahaha ngaco lo. Mana ada yang mau sama gue." Jawab Bianca kebingungan.

"Maksud lo?." Tanya Bryan lagi.

"Ya gitu. Gue ngak ada pacar karena gue malas buat buka hati." jelas nya.

"Kalau gue suruh lo buka hati lo buat gue lo mau bi? " Tanya Bryan.

Tepat saat bryan menanyakan itu , mereka sampai di rumah Bianca. Kesempatan ini Bianca gunakan untuk menjadi penyelamat nya.

"Eh udah sampe , makasih ya tumpangan nya. Maaf ngerepotin. " Tanpa menjawab pertanyaan Bryan , segera ia turun , namun belum sempat dia membuka pintu mobil tangan nya sudah di cekal oleh lengan kekar milik Bryan.

"Lo ngak boleh turun sebelum lo jawab gue bi." Ucap Bryan menatap Bianca. Sekarang bagaimana? Apa jawaban nya. Dia sendiri juga bingung dengan perasaan nya sekarang.

Bianca menutup mata dan membuka nya kemudian dia mengatur nafas " Iya , gue bakalan coba buka hati gue. Satu hal yang lo harus ingat. Gue ngak akan pernah maafin lo kalau lo cuma mau main-main." Ucap Bianca serius dan melepas tangan Bryan dari tangan nya.

"Oke. Gue janji gue akan buat lo nyaman dan cinta sama gue. Setelah itu gue ngak akan pernah ngelepas lo lagi. Gue janji." ucap bryan tulus. Mendengar itu Bianca tersenyum.

"Yaudah gue masuk ya. Lo langsung pulang. Sampein salam gue sama adik lo ya. " Ucap Bianca lagi yang di angguki oleh Bryan.

Hari ini , hari Jumat pukul 11.40 , hari paling indah bagi dua remaja ini. Semoga kedepan nya hubungan yang di harap akan oleh Bryan dan Bianca dapat terwujud.

***

Sementara saat ini Citra sedang berada di rumah Bryan. Setelah mendengar kabar dari Bunda nya bahwa Mami Bryan keluar dari model , dia terkejut dan dia tau sudah pasti Alana sangat bahagia. Alana yang melihat citra datang segera berlari dan berhamburan di pelukan Citra.

"Kakkk Citraaaa. Alana kangen." Ujar Alana. Membuat pelukan nya semakin erat.

"Iya cantik , kakak juga kangen. Alana lagi bahagia ya. Kok ngak cerita-cerita sih ke kakak. Ngak asik ah." Ucap Citra seperti orang ngambek.

"Hehehe Alana lupa kak , saking bahagia nya Alana sampe ngak bisa cerita lagi." Jawab nya dengan muka polos.

"Yaudah ngak papa deh. Yang lain pada kemana ? Kok rumah sepi?" tanya Citra. Sekarang hanya ada diri nya dan Alana. Bryan kemana? Padahal kan mereka cepat pulang. Tadi juga Alvaro,Bayu,Guntur di grup lagi nyari Bryan.

"Hm Papi baru aja berangkat ke kantor. Mami ada di belakang lagi masak. Kalau kak Bryan belum dateng." jawab Alana. Baru saja Citra ingin menanyakan kenapa Bryan belum datang , suara seorang pemuda yang Citra yakinin adalah Bryan terdengar.

"Asalamwailaikum." sapa nya.

"Walaikumsalam." jawab Citra dan Alana bersamaan.

"Eh ada lo cit." ucap Bryan ketika melihat Citra. "Hai adik kakak yang cantik" ujar Bryan kemudian menciumi pipi Alana.

"HUAA KAKAK , ALANA NGAK SUKA DI CIUM. ALANA UDAH BESAR. " protes Alana. Suara Alana yang besar membuat Mona keluar.

"Ada apa sih kok rame banget. Eh ada citra. Kapan datang? Kok tante ngak denger sih." Ucap Mona , Mami Bryan.

"Mamiii , kak Bryan ngeselin banget. Alana ngak like." adu Alana kepada Mami nya.

"Apaan sih , dasar tukang ngadu." Ucap Bryan kemudian pergi ke kamar nya. Mami nya hanya geleng kepala melihat tingkah Bryan dan Alana.

"Citra denger tante berhenti ya jadi model? Kenapa berhenti tan ?" tanya Citra.

"Iya cit , tante malas aja ninggalin Anak kesayangan tante yang cantik dan ganteng ini." Jawab nya kemudian mencubit pipi tembem Alana.

"HUAA MAMIIIII! SAKIT!." teriak Alana.

"Lagian gemesh banget sih , anak siapa coba." ledek Mami nya.

"Alana ya anak Papi Naufal dan Mami Mona dong. Masa anak Mang ujang." jawab Alana polos nya. Citra hanya tertawa melihat interaksi anak dan ibu yang kembali ini. Dia juga ikut bahagia.

***

"Keisya!"

"Bianca! Kita mau nonton apa ni?"

Tanya Shela yang sedang menatap laptop di depan nya. 2 jam setelah Bianca datang kerumah. Dia di kaget kan dengan kedatangan kedua curut ini. Mereka sudah membuat rencana untuk nonton drama bersama. Padahal Bianca belum setuju , namun mereka datang datang saja. Emang teman ngak punya akhlak.

"Terserah lu shel. Kita mah ngikut aja." jawab keisya dan fokus ke hp di tangan nya.

"Mana ada drama terserah bego! Kita nonton film indonesia aja ya. Cinta produk dalam negri." jawab nya.

"Iyeee iye , gue ngikut lo aja ya Shela." jawab Keisyah geram. Keisya kemudian melihat Bianca yang sedang melamun sambil senyum-senyum menatap handphone nya.

"Woii! Ngapain lo senyam senyum sendirian. Kesambet tau rasa lo!" ujar keisya mengagetkan lamunan Bianca.

"Apaan sih anjir. Udah dapet film nya? Yaudah yuk nonton." jawab nya kemudian tersenyum membuat keisya semakin binggung. Keisya berlari dan kembali ke posisi awal nya tanpa memikirkan Bianca lagi.

Ting Ting

Tiba-tiba sebuah notifikasi muncul di layar hp Bianca. Notifikasi orang yang ia tunggu-tunggu.

Bryan

Haii , lagi ngapain calon pacar?

Me

Hai , lagi nonton aja bareng keisya dan shela. Kalau lo ?

Bryan

Lagi mikirin kamu.

Hah apa ? Kamu? Kenapa Bryan jadi aneh. Sejak kapan dia panggil Bianca "kamu".

Me

Hahaha gombal terus mang. Yaudah deh gue nonton ya, ntar di marahin sama keisya yang ada kalau ngak fokus.

Bryan

Oke calon pacar.

Read.

Setelah bryan membalas itu , dia hanya membaca nya saja. Dia bukan tipe cewek yang akan membalas setiap ucapan pria. Kalau sudah berakhir dia tidak akan lagi membalas nya. Entah mengapa saat Bryan manis seperti ini dia sangat senang.

Sebenarnya dia menyukai Bryan sejak dulu. Saat mereka di satukan dalam suatu kelompok saat MOS. Ditambah lagi ia dan Bryan satu kelas , namun perasaan nya hanya sebatas angan.  Bryan adalah laki-laki pertama yang mengajak nya berteman. Setelah itu barulah ia berteman dengan Keisya dan Shela. Dia tidak akan pernah menyangka bahwa kedekatan nya dengan Bryan sampe sejauh ini. Semoga saja perasaan nya tidak di mainkan oleh Bryan.

Apakah hubungan mereka akan bisa berjalan kuat , karena pasti akan ada badai setelah mereka menjalin kisah cinta. Terlebih suatu rahasia Bianca yang tidak di ketahui oleh Bryan , semoga saja itu bisa di atasi.