Chereads / Bryan & Bianca / Chapter 2 - Bryan Aldebaran Pangestu

Chapter 2 - Bryan Aldebaran Pangestu

Setelah mengalami banyak perdebatan dengan sang kakak , Bianca kini sudah berada di lapangan sekolahan. Bianca sekolah di SMA yang sama dengan sang kakak , SMA Kencana. Bianca kelas XI MIPA 3 , sedangkan Bara kelas XII MIPA 1.

Saat ini anak OSIS sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk upacara , termasuk anak PMR , yaa di situ juga ada Bianca. Jam sudah menunjukan pukul 6.35 , dimana 15 menit lagi upacara akan di mulai. Dengan tergesa-gesa Bianca berlari ke UKS untuk memeriksa anak-anak yang izin , untuk di data di buku catatan PMR.

**

Bryan Aldebaran Pangestu , pria berusia 16 tahun , yang mempunyai badan tinggi , dada bidang , kulit putih dan alis tebal itu merupakan mostwanted SMA Kencana , siapa yang tidak kenal dengan dia? Tampan dan baik kepada semua orang.

Bryan sedang berjalan santai padahal 15 menit lagi upacara akan di mulai , dia sangat benci upacara , oleh karena itu dia dan ketiga anak buah nya akan terkena virus penyakit pada hari itu. Bryan,Guntur,Alvaro,dan Bayu sudah menyiapkan alasan ketika di intrograsi oleh macan betina. Mereka segera menuju UKS dan berbaring di sana.

"Woiii! Lo pada yakin kan kita ngak akan ketahuan pura-pura sakit?"

"Kalau kita ketahuan trus di hukum sama bu hellen gimana? Lo semua tau kan macan kalau udah ngamuk gimana?" guntur dari tadi tidak bisa diam karena dia takut mereka akan ketahuan kali ini , perasaan nya tidak enak.

"Eh kutil badak , mending lo baring , duduk , diam aja deh , kalau lo trus ngerocos yang ada kita ketahuan bego! " Alvaro yang sudah kesal pun membuka suara dan melempari guntur dengan banyak UKS.

"Tur kalo lo ngak mau ikut mending keluar sekarang juga! Gue ngak suka upacara , ngak akan ada yang tau kalau kita cuma pura-pura kalau lo ngak bilang ke bu hellen." ucap Bryan yang dari tadi diam. Membuat mereka diam.

Tanpa mereka tau , ada seseorang yang merekam mereka berbicara , gadis itu sudah geram dan ingin sekali menjambak satu persatu rambut pria-pria nakal itu. Akhir nya dengan santai dia masuk ke UKS dan membuat keempat pria itu diam membisu.

"Kenapa kaget? Terusin aja ngobrol nya , ngakpapa kok!" ucap Bianca dengan santai namun dingin.

"Sejak kapan lo ada di depan? Lo dengar semua yang kita omongin? " Ucap guntur terdengan takut.

"Sejak lo bilang kalau lo takut ketahuan cuma pura-pura sakit! " Ucap Bianca dan menatap mereka satu persatu , tepat menatap bryan hati nya merasakan aneh , karena pemuda itu juga menatap nya , cepat dia mengalihkan pandangan nya. Bianca mengeluarkan handphone nya dan memutar rekaman yang dia rekam tadi , membuat keempat pria itu diam dan semakin takut.

"Woiii! Lo pada yakin kan kita ngak akan ketahuan pura-pura sakit?"

"Kalau kita ketahuan trus di hukum sama bu hellen gimana? Lo semua tau kan macan kalau udah ngamuk gimana?"

"Eh kutil badak , mending lo baring , duduk , diam aja deh , kalau lo trus ngerocos yang ada kita ketahuan bego! "

"Tur kalo lo ngak mau ikut mending keluar sekarang juga! Gue ngak suka upacara , ngak akan ada yang tau kalau kita cuma pura-pura kalau lo ngak bilang ke bu hellen."

Tepat rekaman berhenti bu hellen datang , ternyata bu hellen sudah berada di depan sejak tadi. Dengan tatapan yang tajam seperti ingin menerkam mereka berempat , dia masuk dan mulai berceramah.

"KALIAN KALIAN LAGI! BRYAN , ALVARO, BAYU , GUNTURRRRRR! EMANG SATU HARI SAJA KALIAN TIDAK BUAT ULAH BISA TIDAK HAHH?!!! " Ucap bu hellen yang sudah menahan diri dari tadi.

" Ibu hellen yang terhormat , maafin kita ya bu , kita lagi khilaf maka nya ngak sengaja salah." ucap guntur yang sudah takut. Alvaro , Bryan , Bayu menatap guntur tajam , kenapa teman mereka bisa sebodoh ituu.

" DIAM GUNTUR , SAYA TIDAK NYURUH KALIAN BICARA! "

"Tadi ibu kan nanya yaudah saya jawab bu. " Guntur dengan santai menjawab.

Bu hellen sudah geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka , kemudian dia menatap Bianca dan menyuruh dia untuk pergi upacara.

"Bianca terima kasih karena sudah membongkar kebohongan anak-anak nakal ini , silahkan kamu pergi untuk upacara biar mereka saya yang urus."

Ucap bu hellen.

"Baik bu , senang kerja sama dengan ibu." ujar Bianca dan menatap keempat pria yang dari tadi menatap tajam diri nya. Tanpa takut ia menjulurkan lidah , yang membuat keempat nya makin melotot tajam.

Setelah kepergian Bianca , ruangan menjadi sepi hanya ada suara bu hellen yang membuat mereka kesal.

"Kalian sekarang ikut saya ke halaman belakang! Kalian harus mendapatkan hukuman yang berat! "

Ujar bu hellen.

"Ibu mau ngajak kita bolos bu?" tanya alvaro dengan expresi bodoh nya. Sudah tau bu hellen bilang akan menghukum masih saja dia berbicara seperti itu dengan santai.

Yang mendapat tatapan tajam dari Bayu,Bryan dan Guntur.

"PIKIRAN KAMU HANYA BOLOS BOLOS BOLOS SAJA ! KALIAN AKAN MEMBERSIHKAN HALAMAN BELAKANG SAMPAU BERSIH!" Ucap bu hellen yang sudah menjauh dari mereka.

Bryan , Alvaro , Bayu dan Guntur hanya pasrah mengikuti bu hellen. Mau melawan pun percuma karena guru itu akan terus menghukum mereka dengan ide-ide pintar nya.

**

"Gara cewek sialan itu kita jadi di hukum ck, siapa sih nama nya , mau gue kasih pelajaran! " ujar Guntur dengan kesal , sambil menyapu daun-daun yang terus turun dari pohon kering di situ.

"Dia Bianca , sekelas sama Bryan. Dia itu ketua PMR , maka nya dia dateng ke UKS. Gue ngak tega mau balas dendam , orang nya cantik sih! " ujar Alvaro sambil membayangkan wajah cantik Bianca.

"Dia sekelas dengan lo yan?" tanya bayu kepada bryan. Bryan hanya berdehem tanda jawaban iya.

"Cantik bro , deketin gue dong dengan dia!" ucap guntur yang di tatap tajam oleh Bryan.

"Santai bro , kaya nya ada yang suka diam-diam ni hahahaha." celutuk Alvaro melihat bryan yang marah saat guntur ingin mendekati Bianca.

"Apaasin lo pada , mending diam! Selesain tugas ini , gue udah capek ni , pengen ngadem depan AC." ujar Bryan yang semakin kesal.

Dengan sisa-sia tenaga , keempat nya semakin cepat menyelesaikan tugas itu. Keringat sudah mengucur deras membuat baju mereka basah. Jangan salah mereka tidak bau sama sekali , malahan hal itu membuat mereka tambah ganteng maksimal seperti opa-opa korea! Hyungg author ngak kuat ni wkwkwkwk.

***

Jam istirahat sudah berbunyi , suasana kantin sudah ramai. Bryan yang sudah tidak tahan kehausan cepat-cepat ke kantin. Kantin sangat ramai membuat dia tidak mendapat kebagian , sial nya ketiga teman nya sudah terlebih dahulu membeli minum meninggalkan dia yang tadi ke toilet untuk membersihkan diri.

Bianca yang melihat bryan tengah mencari-cari minuman itu merasa kasian. Bianca tau kantin sudah ramai , karena senin hari paling melelahkan membuat kantin sudah ramai. Bianca menghampiri bryan dan memberikan minuman yang dia bawa untuk bryan.

"Bryan, ni buat lo. Jangan geer ya gue kasian liat lo ngak kebagian minum. Gue tau lo capek! Ni ambil." ujar Bianca dan menyodorkan botol minuman itu ke bryan. Hal itu membuat bryan heran , namun tanpa menjawab bryan mengambil dan mulai minum.

"Pelan-pelan minum nya , maka nya ngak usah pura-pura sakit! Kali-kali ikut upacara lo ngak akan mati!" ujar Bianca yang kaget karena bryan yang dengan cepat minum tanpa berhenti.

Bryan melirik Bianca , dia mengatur nafas dan mulai berbicara. " Makasih" ujar nya.

Apa apaan ini! Hanya mengucapkan makasih? Makasih ? Makasih saja? Emang dasar nyebelin. Muka Bianca berubah cemberut. Membuat bryan sedikit tersenyum. Tanpa aba-aba dia meninggal kan gadis itu , dia tau gadis itu kesal. Dia sangat suka melihat gadis itu perhatian dengan nya.

****