Chereads / Mas Bos / Chapter 4 - Pulang Kampung

Chapter 4 - Pulang Kampung

Hidup di Negeri orang memang menyenangkan karena kita bisa mengenal budaya baru, teman baru, suasana baru dan hal baru yang tak ada di Negeri kita sendiri. Negara Belanda sudah sekitar 3 tahun 4 bulan aku menuntut ilmu di sini, awalnya aku ingin kuliah di Jerman tapi entah bagaimana aku langsung mendaftar di Belanda dan Alhamdulillah aku di terima di Universitas ini, dan sekarang aku sedang menyusun skripsi ku. Yaa di antara beribu mahasiswa (i) tingkatanku, aku masuk di dalam 10 orang yang terdaftar akan lulus lebih cepat di banding biasanya atau lebih di kenal dengan kata Cumlaude. Aku lagi di sibukan dengan penyusunan skripsiku yang sudah memasuki bab terakhir dan kalau tidak ada halangan minggu depan aku akan ujian skripsi kalau aku bisa menyelesaikan skripsiku tepat waktu yaitu besok dan aku sangat bersyukur karena tak lama lagi aku akan balik ke tanah airku tercinta yaitu Indonesia.

Sejak keberangkatanku ke Belanda hingga sekarang , aku belum pernah pulang kampung bukan karena aku tak merindukan negara ku sendiri, jujur aku rindu Indonesia, rindu dengan kemacetannya, rindu orang-orangnya apalagi orang tua dan sahabatku Nita, rindu masakanannya dan banyak lagi namun ada hal yang menahanku untuk tidak pulang ahh bukan, maksudnya aku aku bertahan untuk tidak pulang karena satu hal dan jadinya orang tuaku yang 3 kali setahun ato sampai 5 kali setahun datang menemuiku. Aku kasihan lihat mereka bolak balik Indo Belanda tapi mau di apa, rindu itu selalu bersarang dan akan meninggalkan sesak jika tak bertemu.

Saat aku sibuk menyelesaikan skripsiku, tiba-tiba hp ku berdering dan chat dari Nita sahabatku masuk. Kami memang selalu menyempatkan berkomunikasi setiap hari baik telfonan atau hanya dengan chat saja, sekedar menanyakan kabar dan kesibukan dan itu membuatku bahagia memiliki sahabat seperti Nita.

" Jadi kapan lo pulang Nad? "

" Minggu depan gue akan ujian skripsi kalau tidak ada halangan dan setelah itu gue akan pulang membawa beberapa barangku, kenapa lo rindu ya Nit? "

" Jelaslah gue rindu, gue rindu ngeledekin kamu karena patah hati gara-gara hmmm dan jadinya melarikan diri ke negeri orang. "

" Nggak usah rindu kalau niat lo cuman ledekin gue tapi sorry ya gue udah nggak patah hati, sudah ada gantinya tuh. "

" Serius? Demi apa? ahhh Nadia ku, gue ikut senang deh akhirnya lo bisa move on juga, pokoknya kalau lo pulang kita harus ketemu dan lo harus ceritain ke gue, ok. "

" Oke cintah, udah ya. gue lagi menyelesaikan bab terakhir skripsi gue, biar gue bisa cepat pulang. miss yuu cintah. "

" Jatuh cinta nya singkat move on nya yang lama, " gumam Nadia menertawai dirinya sendiri ketika menutup percakapannya dengan Nita.

Dan tak terasa seminggu itu telah berlalu , Nadia telah menyelesaikan ujian skripsinya kemarin dengan lancar dan saat ini ia lagi packing barang-barangnya yang akan di bawa pulang pertama kali ke Indonesia.

Keesokannya hari nya tepat jam 1 siang Nadya sudah berangkat ke bandara Internasional Amsterdam Schiphol karena jam 3 sore nanti pesawatnya akan terbang menuju Indonesia.  setelah penerbangan yang cukup melelahkan yaitu 15 jam lebih 5 menit kini Nadia sudah menginjakan kakinya kembali ke tanah air dan menghirup kembali udara Indonesia.

" Dulu aku pergi dengan iringan sebuah kekecewaan tapi kini aku kembali dengan sebuah harapan yang baru, " ucap Nadia tersenyum dan melangkah untuk masuk ke dalam sebuah taxi. Nadia memang meminta untuk tidak usah d jemput oleh orang tuanya karena ayahnya lagi tugas, ya ayahnya seorang perwira polisi jadi ayahnya orang sibuk jadi Nadia memaklumi pekerjaan ayahnya. setelah 1 jam 45 menit dari Bandara Soekarno Hatta ke rumahnya, kini Nadia sudah sampai di halaman rumahnya dengan menenteng 2 buah koper besar yang berisi barang-barangnya saat kuliah.

" Assalamu alaikum, Nadia is home, " ucap nya saat memasuki ruang tamu rumahnya yang tak jauh beda saat ia meninggalkannya dulu.

" Waalaikummussalam, ahhh anak bunda sudah datang, masuk sayang, " ucap Rani dari arah dapur dan langsung memeluk anak satu-satunya ketika bertemu, menyalurkan rindu setelah 3 bulan tak bertemu. Rani pun menuntun anaknya masuk ke ruang keluarga untuk duduk dan meminta Art nya membawa koper Nadia ke kamarnya.

" Ayah belum pulang bund? " tanya Nadia saat celingak - celinguk mencari keberadaan ayahnya.

" Belum nak, ayah lagi ada tugas jadi mungkin besok pagi baru bisa pulang, " jawab Rani dan hanya di anggukan kepala oleh Nadia.

" Oh iya, makan dulu yuk nak. bunda sudah memasak makanan kesukaan mu spesial untuk menyambut kedatangan putri tercinta bunda. " Rani dan Nadia pun berjalan ke ruang dapur di mana di atas meja makan sudah ada tersaji ayam kecap, sayur bening bayam dan jagung, tempe goreng dan tak lupa sambel membuat perut Nadia langsung minta di isi dan tanpa menunggu lama Nadia langsung melahap masakan bundanya yang sudah lama ia rindukan, walaupun setiap bundanya berkunjung ke Belanda dulu selalu membawakan makanan Indonesia dan selalu memasakan nya di tempat tinggalnya namun kali ini berbeda karena Nadia akhirnya bisa makan di rumah nya juga. Setelah makan malam Nadia pun pamit ke kamarnya untuk beristirahat apalagi sudah tengah malam, Nadia memasuki kamarnya yang masih sama saat ia pergi meninggalkan kamarnya ini, semua masih tertata rapi dan hanya warna seprei yang beda,mungkin saat ia pergi bundanya mengganti sepereinya. Nadia langsung menghempaskan badannya di kasur yang telah ia rindukan ini, mungkin karena kelelahan Nadia tidak sempat ganti baju dan bersih-bersih dan ia langsung tertidur begitu saja ketika sudah menempel di atas kasurnya.

Efek perjalanan yang panjang Nadia tidak sadar kalau ini sudah pagi tadi hanya bangun makan siang karena bundanya memaksanya bangun lalu setelah itu ia lanjut tidur kembali, jam di kamarnya sudah menunjukan pukul 7.00 dan ia masih bergelung di bawah selimut apalagi hembusan Ac dari kamarnya membuat ia semakin mengeratkan selimutnya cuman matanya sudah mulai terbuka, ia melihat ke arah jendela kalau sinar matahari sudah masuk ke kamarnya melalui sela-sela ventilasi udara. Dengan memaksaan dirinya keluar dari zona nyamannya ini, Nadia pun bangun dan langsung ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka kemudian ia pun berjalan menuju lantai 1 untuk bertemu bunda dan ayahnya kalau sudah pulang. Dari anak tangga Nadia sudah mencium aroma sedap dari arah dapur dan Nadia sudah bisa tebak kalau bundanya pasti lagi sibuk memasak, walaupun di rumah mereka ada Art tapi kalau soal masak-memasak bundanya turun langsung ke dapur karena bundanya memang sengaja menjadi full irt setelah menikah dulu.

" Selamat pagi bunda, " ucap Nadia yang langsung memeluk bunda nya dari samping ketika lagi memasukan wortel ke dalam panci.

" Astaga Nad, ngagetin deh, " ucap Rani karena kaget.

"Selamat pagi juga, bagaimana tidur kamu, nyenyak? " lanjutnya.

" Jelas dong bund nyenyak, nih buktinya Nadia baru bangun. Badan Nadia seperti remuk bund jadi enak banget bergelut di atas kasur, " jawab Nadia.

" Ayah belum pulang bund? "

" Sudah, lagi di taman belakang. lagi kasi makan burung-burungnya. "

" Ya udah Nadia ke ayah dulu ya, kangen soalnya. " Nadia langsung berjalan ke taman belakang rumahnya untuk bertemu sang ayah dan melepas rindu.

" Jadi rencana kamu bagaimana nak selanjutnya? " tanya ayah Nadia ketika mereka sudah sama-sama duduk di ruang makan untuk sarapan.

" Nadia pengen cari kerja lah yah, nggak mungkin dong Nadia duduk cantik di rumah nunggu transferan mulu dari Ayah. "

" Rencana mu mau lamar kerja di mana? "

" Belum tau juga bund, ijazah Nadia saja belum Nadia ambil. nanti kalau Nadia sudah ambil ijazah Nadia, baru cari-cari lowongan deh. "

" Kamu mulai cari-cari lowongan saja dulu jadi setelah sudah ada ijazah kamu sudah ada tempat menentu untuk langsung melamar pekerjaan. "

" Betul juga kata ayah, karena minggu depan aku akan di wisuda yah bund, tadi ada email dari Dosen aku di sana. "

" Alhamdulillah, " ucap Ayah dan bunda Nadia kompak dan mereka pun melanjutkan sarapannya hingga habis.

Tak terasa kini Nadia, ayah dan Bundanya sudah berada di Belanda sejak kemarin pagi, hari ini Nadia akan mengikuti acara wisuda kampusnya dan acara wisuda pun akan berlangsung pukul 9 pagi waktu Belanda. Acara wisuda pun kini berjalan dengan khidmat dan lancar, setelah acara wisuda selesai siang harinya Nadia dan orangtuanya langsung pulang ke apartemennya yang tak jauh dari kampusnya karena malam harinya mereka akan langsung pulang ke Indonesia lagi dan Nadia sudah akan menetap di tanah airnya tercinta.