Chereads / Mas Bos / Chapter 9 - Ulang tahun Acha

Chapter 9 - Ulang tahun Acha

Nadia benar-benar bebas tugas hari ini tapi bukan artian ia akan leha-leha dari bebas tugas dari beban kantor tapi ia tetap sibuk, ya sibuk mengurus acara private dinner sang bos dan pacar.Saat ia sudah mendapat restoran yang menurutnya cocok untuk sang bos, ia pun lansung ke resto itu untuk membooking dan meminta pegawainya untuk menyiapkan dekorasi ultah sesuai rekomendasi Rama.

Nadia juga ikut langsung melihat proses dekornya agar tak ada yang salah dan juga memilih menu apa yang akan di sajikan nantinya dan tak lupa cake yang ia pesan sudah di antarkan sore tadi. Semua selesai sebelum adzan magrib berkumandang. Ia cukup lelah dan sejenak meminta minuman dingin di restoran tersebut, saat sudah menjelang pukul 8 malam Nadia bersama pegawai lainnya ke belakang dan menunggu kehadiran Rama dan Acha.

Pukul 8 lebih 10 menit Rama sudah datang bersama Acha dengan bergandengan tangan, saat pertama kali Acha masuk ia sudah kagum dengan dekor yang sangat indah dimana ada tulisan Happy Birthday di wall resto, ada juga ada di beberapa balon seperti pada umumnya acara Ultah namun menurutnya dekornya itu yang sangat menarik membuatnya ia takjub. Di tambah pas masuk alunan musik khas Italiasudah terdengar membuat suasana menjadi romantis,Acha semakin bahagia tak lupa senyum di wajahnya terus mengembang.

" Astaga sayang, ini semua ide kamu?" Tanya Acha bahagia sambil memeluk Rama dari samping dan Rama pun tersenyum dan balik memeluk Acha juga. Rama pun menuntun Acha untuk duduk di salah satu kursi dan tak lama pelayan pun datang menyodorkan menu makanan.

" Jadi kita di sini sampai jam 12 malam sayang?" Tanya Acha saat mereka sedang menunggu pesanan mereka.

" Iya, kenapa? Kamu ada acara?"

" Bukan begitu tapi ini masih lama lo sayang, apa kita tidak akan bosan?"

" Nggak akan, ini masih awal. Masih ada kejutan lainnya." Acha pun hanya mengangguk-angguk mengerti sedangkan di sudut restoran ini sudah ada Nadia yang melihat wajah sumringan pacar bosnya karena kejutan yang ia konsep sendiri. Ia merasa puas dan senang karena bisa membuat apa yang bosnya perintahkan namun di sisi lain ada yang menjanggal di hatinya entah itu apa, ia pun bingung sendiri.

Tanpa sepengetahuan Acha, Rama melirik ke arah belakang dan melihat Nadia tengah berdiri menatapnya namun saat Nadia menyadari ia di tatap oleh Rama,Nadia langsung melihat ke arah lain lalu pergi ke belakang dan ucapan Alfin tadi pagi kembali terputar di otak Rama namun ia coba enyahkan dan ia pun tersenyum ke Nadia sebelum Nadia balik badan tadi tanda terima kasih karena Nadia sudah buat Acha bahagia di malam ulang tahunnya. Sekitar pukul 9 malam Nadia pun memutuskan pulang karena Rama dan Acha sudah larut dalam obrolan di temani alunan musik romantis, saat di parkiran resto dan baru akan memesang taxi online, tiba-tiba ia di kejutkan dari arah belakang oleh seseorang.

" Astaga pak Alfin ngagetin lagi, hobby?" Tanya Nadia sambil mengelus dadanya karena kaget.

"Hehhe, maaf Nad," jawab Alfin dengan cengiran.

" Ngapain di sini sendiri?"

" Mau pulang pak, masa iya ngemis."

" Ehh lucu lo anda Maemunah," jawab Alfin membuat Nadia tertawa.

" Bisa saja lo mang Ujang,"balas Nadia lagi membuat Alfin semakin tertawa.

" Aku antar pulang ya Nad," tawar Alfin.

" Tidak usah pak, ini baru mau pesan taxi," tolak Nadia.

" Jangan,bahaya. Mending pulang sama aku,di jamin selamat sampai tujuan No lecet-lecet club."

" Nggak ngerepotin? Eh btw bapak ngapain ke sini? " Tanya Nadia.

" Mau jemput kamu, aku tau kamu pasti akan pulang sendiri karena bos kamu lagi jadi bucin, iyakan?" Nadia mendengar penuturan Alfin melongo.

" Nggak usah melongo gitu, yuk pulang. Tinggalin saja si Rama yang lagi ngebucin tidak jelas." Tanpa menunggu persetujuan Nadia, Alfin langsung merangkul Nadia dan menggiringnya ke mobil.

Sedangkan di dalam resto Rama melihat semua apa yang Alfin dan Nadia lalukan melalui kaca resto, Rama menggerutu, ada rasa tidak ikhlas melihat Alfin dan Nadia tertawa bersama, Alfin juga merangkul Nadia tapi ia sadar tak punya hak untuk melarang toh Nadia hanya sekertarisnya namun rasa itu tak bisa di cegah untuk hadir. Sedangkan Acha fokus melihat live music concert di resto tersebut.

" Nad, aku mau tanya boleh?" Tanya Alfin memecah keheningan saat perjalanan pulang.

" Iya pak, boleh. Kenapa?"

" Tapi jangan panggil pak juga dong,kesannya tua banget saya ini. Panggil Abang saja lah."

"Siap bang."

"Nad, perasaan kamu sekarang gimana? Melihat Rama sekarang lagi sama Acha?" Pertanyaan Alfin tiba-tiba membuat Nadia tertegun beberapa menit karena tidak menyangka Alfin akan bertanya seperti itu.

"Ya senang lah, karena apa yang aku kerjakan mbak Acha suka dan pak Rama juga puas," jawabnya ambigu.

" Bukan begitu maksud aku, aku tau kalau kamu itu mantan calon tunangan nya Rama,iyakan? Tapi Rama waktu itu lagi bloon jadi nolak kamu tapi sampai sekarang sih ia bloon." Nadia menelan ludahnya karena tak banyak yang tau kalau ia dan Rama saling kenal sebelumnya karena di kantor pun ia bersikap sewajarnya sekertaris,cuman Nita sahabatnya saja yang tau,Raihan pun tak tau.

" Ya seperti yang aku katakan tadi,senang. Toh aku sama pak Rama sudah melupakan yang telah terjadi dan ikhlas kalau kita memang tidak berjodoh. Mungkin pak Rama cocoknya sama mbak Acha dan aku juga sama yang lain," jawab Nadia.

" Aku amazed loh Nad sama kamu , hebat. Jarang-jarang lo ada cewek di tolak tapi masih bisa baik sama tuh cowok bahkan masih di ladenin, boleh nggak sih aku daftar Nad?"

"Hahha, daftar apa dulu ini?"

" Pembantu kamu kalau ada lowongan," ucap Alfin pura-pura marah membuat Nadia tertawa.

" Aku sudah punya pacar bang, cuman kita lagi LDR an saja."

" Baru pacar kan? Pacaran juga belum tentu jadi suami. Usaha saja aku dulu, siapa tau ada peluang," jawab Alfin membuat Nadia tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat tingkah Alfin yang menurutnya bisa menghiburnya di saat hatinya sedang resah sekarang ini.

Jam sudah menunjukan pukul 23.15 menit Rama dan Acha masih di resto itu seperti yang Rama katakan tadi akan di resto itu sampai perpindahan usia Acha karena ia ingin jadi orang yang pertama ngucapin, selama pacaran baru kali ini mereka dinner karena biasanya Acha sibuk kerja atau Rama sebaliknya,ke esokannya baru mereka bertemu namun kali ini spesial membuat Rama tidak ingin melewatkannya.

" Cha, aku mau tanya serius,kamu belum ada kepikiran buat nikah? Mami nanyain kamu?"

" Sayang kamu tau kan,aku masih mau berkarir di dunia modelling. Mimpi aku masih banyak yang belum di capai?"

"Apa menikah denganku bukan salah satu mimpi kamu?" Tanya Rama.

" Hmm,itu pasti tapi maksud aku mimpi karir aku sayang."

" Aku bisa kok biayain hidup kamu, aku nggak akan miskin cuman karena kamu jadi istri aku."

" Hmm, ya udah tahun depan deh. Gimana? Udah senang?"

" Makasi ya sayang, ya udah kamu ketemu mami dulu ya soalnya mami nanyain kamu." Acha pun mengangguk setuju dan tak lama pelayan pun keluar membawa kue ulang tahun berbentuk tas merk Gucc* persis tas yang Rama akan kadoin.

" Sayang ini kue nya cantik sekali, sayang tau kalau di makan,"ucap Acha kagum dan Rama hanya tersenyum karena ia juga tak tau kue seperti apa yang Nadia pesankan dan ini di luar ekspektasinya, kue nya sangat cantik.

" Kamu makan saja, nanti ada gantinya kok." Tepat jam 12 malam Acha meniup lilin yang berada di atas kue tersebut tanda ia telah memasuki umur yang baru dan ia pun mulai make a wish. Acha pun dengan tidak tega memotong kue tersebut lalu menyuapkannya ke Rama.

" Terima kasih sayang, aku suka sama kejutan kamu," ucap Rama dan Rama pun mencium kening Acha. Tak lama pelayan pun datang lagi membawa nampan berisi sebuah kado berukuran cukup besar.

" Ini apalagi sayang?"

" Buka saja,"jawab Rama, dengan antusian Acha pun merobek bungkusan kado tersebut dan saat melihat apa isinya ia melongo tak percaya karena isi nya tas sama persis dengan bentukan kue nya dan itu salah satu tas impiannya.

" Astaga sayang, sekali lagi terima kasih ya. Aku bahagia banget,asal kamu tau ini tas keluaran terbaru tau sayang,satunya ada warna ungu dan ini tas yang sudah aku incar-incar minggu ini," ucap Acha antusias dan langsung ke bangku Rama untuk memeluknya.

" Terima kasih Nad untuk semua yang telah kamu lakukan,"batin Rama saat Acha memeluknya toh ini semua tak lepas dari bantuan Nadia.

" Sayang ini semua kamu yang pilih?" Tanya Acha penasaran.

" Hehhe,aku di bantuin Nadia sayang," jawab Rama malu-malu dan Acha pun tersenyum.

" Pokoknya kalau aku ketemu Nadia aku harus say thanks ke dia karena sudah bantuin kamu buat aku bahagia," ucap Acha tersenyum dan Rama pun juga ikut tersenyum.

Setelah semua selesai, Rama pun mengantar Acha ke apartemennya karena besok Acha ada jadwal pemotretan pukul 11 pagi.