Chereads / Suami Dadakan / Chapter 21 - Catatan part 2

Chapter 21 - Catatan part 2

Sudah jam pulang, aku menunggu Ayah. Ya, Ayahku adalah seorang milliarder arsitek, kaya gagah dan tampan, namanya Azka Fasial, kisah cinta Ayah dan Ibuku sangat romantis. Sangat romantis dan kejar-kejaran.

Aku berdiri sambil menanti mobil sedan hitam milik Ayah, tiba-tiba ada orang yang mendekat kepadaku, dia membawa belati. Ya tadi pagi adalah kejadian paling mengerikan, ketika aku hendak ditusuk, pemuda itu mendorongku, dan dia memukul keras tangan pria yang membawa benda tajam.

"Dia yang menjahiliku kemarin, aduh ... Bagaimana ini sepi pula jalanannya," gumamku. Dia terus berkelahi aku teriak sekeras mungkin, pria itu pergi. Dan pemuda berseragam itu terluka dilenganya, aku mendekat.

"Maaf," ujarnya melepaskan tanganku yang hendak membantunya berdiri. Dia pergi dengan cepat sebelum aku mengucapkan terima kasih.

Mobil pun menjemputku, ada perasaan tidak enak didalam hati, sampai aku slit tidur, aku bermanja di paha Mama, Kakak ku Alfin dan lainnya sudah menikah, kini hanya aku dan Mama.

Ayah sangat sibuk jadi tidak pulang, malam ini aku terus tidak bisa tidur, aku mencatat kejadian hari ini.

Jantungku berhenti berdetak tiba-tiba air mataku mengalir.

"Ada kejadian apa?" pertanyaan itulah yang terbesit, suara ambulanc didepan rumah.

Aku melihat sosok cinta pertamaku terbujur kaku, aku terjatuh lemas saat tau Ayahku hanya beraga tanpa bernyawa. Ayah pergi meninggalkanku dan Mama, semua sudaraku datang.

Bukan karna bela sungkawa namun malah merebutkan harta gono-gini, hanya Kak Alfin yang mau mengerti aku dan Mama, Kak Alfin menengah-nengahi agar aku dan semua tidak ricuh. Karna tanah kuburan belum kering, kami sudah merebutkan harta, kak Alfin tidak punya solusi selain membawa aku dan Mama keluar dari rumah megah milik kami.

Dua Kakakku sangat serakah dan tidak punya hati. Kini tujuan aku dan Mamaadalah sebuah rumah yang lumayan, Kak Alfin memberikan rumah dengan fasilitas yang baik, bahkan Kakak ipar Jihan juga baik kepadaku. Memang beda orang berilmu, berahlak dan tidak.

Hari berlalu sangat cepat tiba-tiba aku mulai aktifitasku lagi, aku sekolah dan ikut serta membantu Mama melukis, ya Mama adalah pelukis handal, aku sangat menyayanginya, kami sedikit bahagia walau hanya berdua, karna Kak Alfin dan istrinya sedang bulan madu ke Korea, istri Kak Alfin berhijab dan solihah walau harta melimpah dia tidak sombong. Beda dengan kakak-kakak yang lain.

15.08.2015

Lama aku tidak menulis, hari-hari terasa biasa saja, namun aku melihat ada hal baik, pemuda jahil itu ternyata memang baik. Saat aku dan Mama ke pasar aku melihanya berbagi makanan dengan beberapa orang pengemis. Aku juga heran sih, kenapa sama aku jahil banget ya, ya ... Walau hanya dihari pertama, hari-hari selanjutnya dia sama sekali tidak mengangguku.

Ada hal sedih di hari ini asma Mama kambuh, tapi untung aku pulang tepat waktu.

"Mama sehat selalu ya, karna hanya Mama yang ada untukku," itulah gumamku.

Diari, kamu adalah teman sejati walau kamu hanya sebuah buku. Kisah-kisahku semua ada didalam sini, andai kamu bisa bicara, aku tulis juga Ya Allah kirimkan aku teman yang baik, besok, semoga ada yang berkenan menjadi temanku.

Diari, hari ini aku melihat senyuman Kak Rama, dua memang cute, tapi ... Kata Mama aku tidak boleh pacaran. Jadi aku hanya akan mengagumi dalam diam.

By. Naina 22:35.