Chereads / SEBUAH PENYESALAN / Chapter 18 - SebuahPenyesalan Part 17

Chapter 18 - SebuahPenyesalan Part 17

Rangga mendengar ucapan dari Raka makin penasaran apakah ia sudah pacaran dengan Rania.

"Serius lo udah jadian?"tanya Rangga untuk memastikan.

"Hmmm"Raka dengan muka ketusnya.

Mereka bertiga yang mendengar jawaban Raka pada kaget,kenapa bisa secepat ini Rania pacaran dengan Raka.

"Loh ko cepet banget udah pacaran aja"Naura dengan bingungnya.

Raka menatap Naura "ya suka-suka gue lah!"Ketus Raka.

Karna menurut mereka ini masih janggal kenapa bisa secepat itu mereka berdua pacaran.tetapi Naura akan bertanya jika nanti Rania sudah mulai masuk sekolah.

Tidak terlalu lama akhirnya Indira,Mamah nya Rania datang,betapa kagetnya ternyata dia sudah melihat Raka dan juga teman-teman nya.

Indira membuka pintu ruangan inap Rania "Assalamualaikum"Ucap salam Indira.

Semua teman-teman Rania langsung menoleh ke arah Indira,mereka langsung mencium tangan Indira.

Indira mendekati Rania "Ko kamu bisa kaya gini Ran?"tanya Indira dengan lembut dan karna Rania tidak tahu ia kenapa,Rania hanya menggelengkan kepalanya.

Indira langsung menoleh ke arah Raka "Rania kenapa Ka?"tanya Indira.

"Kada dokter tensi Rania sangat rendah sampe keadaannya membuat Rania engga sadar kan diri tadi,mungkin karna Rania terlalu capek juga Tan"Raka menjelaskan kondisi Rania kepada Indira.

"Makasih ya kamu udah nganterin Rania kesini"Senyum Indira kepada Raka dan Raka hanya tersenyum.

Karna Indira ingin tau teman-teman Rania,ia langsung menoleh ke arah teman-teman nya dengan senyuman.

"Kalian teman Rania dan juga Raka?"tanya Indira.

Naura tersenyum "Iya Tan"Jawab Naura.

"Kalian siapa aja namanya biar Tante tau"Ucap Indira.

"Saya Nura"Jawab Naura.

"Saya Gilang"Jawab Gilang.

"Saya Rangga"Jawab Rangga.

Karna Naura sudah cukuo tau dengan keadaan Rania akhirnya ia izin pamit kepada Rania "Ran gue sama yang lain pulang dulu ya,kalo ada apa-apa kabarin"Ucap Naura.

"Iya Ra,makasih ya kalian bertiga udah repot-repot kesini"Jawab Naura.

"Yaelah Ran malah kita yang engga enak,kesini bukannya bawain buah-buahan gitu malah tangan kosong hehehe"Nyengir Rangga.

"Udah engga apa-apa Ga,santai aja"Jawab Rania.

"Yaudah Tan,kita bertiga pulang dulu ya"Naura langsung salim kepada Indira begitupun dengan Gilang dan juga Rangga.

Setelah ketiga temannya Rania dan juga Raka berpamitan untuk pulang,Karna Indira merasa tidak enak dengan Raka ia meminta Raka untuk Pulang kerumah.

"Yaudah Ka,kamu juga boleh pulang ko,takut orang tua kamu nyariin nanti Tante yang engga enak sama kamu"Ucap Indira degan lembut.

"Saya masih mau disini Tan,masih harus nemenin Rania"Raka pun menolak untuk pulang kerumah.

Rania yang mendengar ucapan Raka ia langsung menengok ke arah Raka "Udah lo pulang aja"Rania pun meminta Raka untuk pulang kerumah.

"Iya Ka,nanti kalo mau kesini lagi malem, kamu kesini izin dulu tapi ya"Begitupun dengan Indira.

Raka menghela nafas "Yaudah Tan,saya pulang dulu ya,nanti malam saya kesini lagi"Jawab Raka dengan pasrah,karna ia tidak mau jika nantinya Rania kenapa-napa.

Raka langsung mengambil kunci mobil dan ponsel nya,lalu langsung berpamitan kepada Mamah nya Rania.

Rania melihat Raka ia hanya bisa tersenyum,karna baru pertama kali ia bertemu dengan seseorang yang membuat hatinya senang.

Indira yang melihat raut muka Rania tampak bahagia ia sudah tau kalau anak nya pasti sudah jatoh cinta dengan Raka.

"Kamu suka beneran sama Raka?"Tanya Indira dengan senyuman.

Rania tersenyum "Iya Mah"jawab Rania.

"Kenapa engga jadian aja"Ucapan Indira membuat Rania menoleh ke arah Mamah nya.

"Emmm sebenernya si udah Mah,tadi Raka yang bilang"Jawab Rania dengan pelan.

Indira yang mendengar jawaban Rania sangat senang "Mamah seneng dengernya"Ucap Indira dan Rania hanya tersenyum.

***************************

Sesampainya dirumah Raka,ia langsung masuk ke dalam rumah,ternyata sudah ditunggu oleh Kedua orang tuanya dan juga Dimas.

Raka masuk dan langsung mencium tangan kedua orangtuanya,dan langsung duduk di samping Ayah nya.

"Kamu abis dari mana Ka?tumben pulang jam segini"Tanya Salsa.

"Rumah sakit Mah"Jawaban Raka membuat seisi rumah kaget.

Doni menengok ke arah Raka "Siapa yang sakit Bang?"Tanya Doni ayah nya.

"Kamu sakit?"begitupun dengan Salsa Ibu nya.

"Bukan Raka,tadi Raka abis nemenin Rania dirumah sakit"Ucapan Raka membuat Dimas kaget.

"Ha Rania masuk rumah sakit? Dia kenapa? Keadaannya gimana sekarang?"Tanya Dimas.

Raka yang mendengar ucapan Adik nya sedikit kesal karma menanyakan soal Rania.

"Rania sakit apa Bang?"Begitupun dengan Ibu nya.

"Tensinya Rendah"Jawab Raka dengan singkat.

"Rania dirawat dimana?"Tanya Dimas dengan penasaran nya.

Raka langsung menatap dimas dengan tatapan malas "Lo mau kesana?"Tanya Raka.

Dimas menghela nafas "Ya iyalah,pantesan dia gue ajak ketemuan nanti malem engga bisa"Jawab Dimas dengan nada kesal.

"Lo masih suka sama dja?"lagi-lagi Raka bertanya kepada soal perasaan adik nya.

"Kalo masih kenapa? Lo kalo mau dapetin dia silahkan,tapi usaha jangan curang!"Jawab Dimas dengan muka kesal nya.

"Maksud lo?"Ketus Raka.

"Walaupun Rania milih lo kemaren,tapi gue engga akan berhenti sampe sini buat dapetin dia!"Jawaban Dimas membuat Raka kesal.

"Silahkan!"Raka dengan kesal nya ia langsung beranjak dari duduk nya dan masuk ke dalam kamarnya.

Salsa yang melihat Raka dengan raut muka yang penuh amarah,kini ia bingung kalau kedua anak nya masih tidak ada yang mau mengalah.

Salsa menepuk pundak Dimas "Dim,jangan gitu dong liat tuh abang kamu jadi marah kan"Salsa mencoba menasehati Dimas.

Dengan muka kesal nya dimas menengok kearah Ibu nya "Bu,Dimas masih engga mau ngalah sebelum Dimas tau alasan Rania kenapa bisa suka sama Raka"Jawab Dimas.

"Ya tapi---"Salsa belum selesai ngomong Dimas langsung memotong nya.

Dimas beranjak dari duduk nya "Ibu sama Ayah engga akan ngerti sama perasaan Dimas!"Dimas langsung keluar dari rumah nya dan mengambil kunci mobil nya.

"Udah Bu,biarin mereka berdua berjuang,nanti juga ada salah satu yang harus mundurkan"Doni menenangkan istrinya.

Dengan cepatnya Dimas langsung melajukan mobil nya dengan kecepatan Tinggi dan muka yang penuh emosi.

Dipertengahan jalan Dimas teringat soal Rania,ia mencoba mencari tau keberadaan Rumah sakit Rania dirawat.Dimas langsung mengeluarkan Ponsel nya dan mencoba menelfon Rangga.

"Hallo Ga"

(.......)

"Gue mau nanya sama lo"

(.......)

"Rania dirawat dirumah Sakit mana?"

(.......)

Pada saat Rangga memberitahu Rumah sakit Rania dirawat Dimas langsung mematikan Tlfon nya dan menuju Rumah sakit.

Tidak lama setelah Adzan Magrib,selesai Raka sholat dan Mandi,Raka langsung bergegas untuk turun kebawah karna ia akan pergi kerumah sakit untuk menemani Rania dan juga sudah membawa baju salin.

Salsa bingung dengan Raka membawa tas "Kamu mau kemana lagi Ka?"Tanya Salsa dengan panasaran nya.

"Raka mau kerumah sakit Bu,nemenin Rania disana"Raka langsung berpamitan kepada kedua orang tuanya dan berangkat menuju rumah sakit.

#Salampenulis