Setelah Dokter sudah mengizin kan Rania untuk pulang,Indira langsung merapihkan pakaiannya untuk masukin kedalam tas,dan membersihkan ruangan inap Rania.
"Lo beneran udah engga kenapa-napa?"Tanya Raka untuk meyakininya,Rania hanya mengangguk kan kepalanya.
Raka langsung membantu Rania untuk bangun dari tempat tidur nya,Raka merangkul Rania untuk jalan dengan pelan-pelan.
Indira mengikuti jalan Rania dan juga Raka di belakang nya serta membawa perlengkapan Rania.
Sesampainya di parkiran,dengan cepatnya Raka langsung membuka pintu mobil belakang,karna Rania akan duduk di belakang dengan Mamah nya.
Rania dengan perlahan masuk kedalam mobil Raka begitupun juga dengan Indira dan Raka.Raka langsung menyalahkan mesin mobilnya untuk melajukan perjalanannya kerumah Rania.
~••••••~•••••••~•••••••~••••••••~
Pada saat Doni ingin berangkat kerja,ia dan juga istrinya Salsa tidak melihat keberadaan Dimas di ruang Makan maupun Ruang tamu,kini mereka berdua sama-sama bingung apakah Dimas sudah berangkat sekolah.
Doni menoleh ke arah Salsa "Bu,ko Dimas tumben belum turun-turun dari kamarnya?"Tanya Doni kepada Salsa.
"Engga tau Yah,coba ibu cek dulu ya ke kamar Dimas"Salsa langsung berjalan ke arah kamar Dimas.
Sesampainya Salsa didepan kamar Dimas,ia langsung membuka pintu kamarnya.Salsa dikagetkan dengan keadaan Dimas yang berada di atas tempat tidur dengan badan yang sudah diselimuti.
Dengan panik nya Salsa mendekati ke arah Dimas,Sala memegang kening Dimas ternya badannya sangat panas tinggi disertai melihat Dimas seperti kedinginan.
Depan panik Salsa memanggil Suaminya "Ayah,cepet ke atas Yah!"Teriak Salsa dari kamar Dimas.
Doni yang mendengar teriakan istrinya langsung naik ke atas untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
Pada saat Doni sampai di kamar Dimas,ia sudah kaget dengan keadaan Dimas.
Doni mendekati Dimas "Ya ampun Bu,Dimas kenapa?"Tanya Doni dengan wajah panik nya.
"Ibu juga engga tau Yah,Dimas badannya panas terus juga menggigil"Jawab Salsa.
"Dim kamu kenapa"Doni mencoba membanguni Dimas.
"Kita kerumah sakit ya"Ucap Doni.
Dimas menggeleng "Dimas engga mau kerumah Sakit,Beliin obat buat Dimas aja Yah nanti juga sembuh"Jawab Dimas dengan nada lemasnya.
Doni menoleh ke arah Istrinya "Yaudah Bu,nanti ibu beliin Dimas obat ya.Ayah udah telat,soalnya mau ada meating sama Temen rekan kerja Ayah"Ucap Doni dan Salsa hanya mengangguk.
Depan cepatnya Doni langsung keluar dari kamar Dimas dan segera berangkat kerja.
Sementara Salsa masih menemani Dimas disampingnya.
Salsa langsung mengambil ponselnya yang selalu ia genggam ditangannya,Salsa langsung mencari kontak Raka dan segera menelfon Raka.
"Hallo Bang"
("Iya Bu,kenapa?")
"Kamu dimana? Bisa pulang sekarang gak? Adik kamu sakit badannya panas,menggigil juga"
("Iya Bu,Raka langsung pulang")
"Yaudah ibu tunggu ya"
Setelah ia menelfon Raka,Salsa langsung mematikan tlfon nya dan menaruh ponselnya di atas meja dekat lampu kamar.
Disisi lain,Raka sudah sampai di depan Rumah Rania,ia tidak turun dari mobilnya karna akan langsung untuk pulang kerumah,Raka terus kepikiran soal Adik nya.
Raka menengok ke belakang "Maaf Tan,saya tidak bisa mampir karna harus pulang soalnya Adik saya lagi sakit"Ucapan Raka membuat Rania menekuk kedua alisnya.
"Dimas sakit?"Tanya Rania,Raka hanya mengangguk kan kepalanya.
"Gue mau ikut kerumah lo ya"Ucapan Rania membuat Raka dan juga Mamah nya kaget.
"Engga,lo istirahat"Jawab cepat Raka.
Rania menghela nafas "Ka pliiss,gue ngerasa engga enak sama Dimas karna kejadian kemarin"Rania memohon kepada Raka.
Dengan capat Rania menoleh ke arah Mamah nya "Mah,boleh ya Rania kerumah Raka buat liat keadaan Dimas" Rania memegang tangan Mamah nya agar diberikan Izin.
Salsa melihat ke arah Raka lalu melihat Rania kembali "Yaudah,tapi jangan lama-lama ya setelah itu kamu harus pulang"Indira mengizin kan Rania.
"Yaudah Ka,Tante titip Rania ya,makasih banget kamu udah nolongin Rania"Ucap Indira.
"Iya Tan sama-sama"Jawab Raka dengan senyum nya.
Indira langsung membuka pintu mobil dan keluar dari mobil Raka.
Kini Raka hanya melihat Rania dengan tatapan kesalnya "Lo pindah kedepan"Ketus Raka.
Tanpa basa-basi Rania menuruti ucapan Raka,ia langsung pindah duduk nya di depan.
Tidak lama Raka langsung melajukan Mobilnya dengan muka kesal nya.
"Lo susah banget si dibilangin nya! Diem dirumah istirahat! baru keluar dari rumah sakit juga!"Ucap Raka pada saat di perjalanan.
"Gue cuma engga enak aja sama Ade lo,dia sakit pasti karna masalah kemarin"jawab Rania dengan nada rendah nya.
Raka tidak menjawab ucapan Rania,ia masih fokus untuk melanjutkan perjalanannya.
Sesampainya dirumah Raka,ia langsung memasukan Mobil nya,Mesin mobil sudah dimatikan oleh Raka.Kini ia keluar dari Mobil begitupun dengan Rania.
Raka dan Rania berjalan untuk masuk kedalam rumah Raka,tanpa ucapan apapun Raka langsung berjalan ke arah Lantai 2,kini ia berjalan sambil memegang tangan Rania.
Setelah menaiki Lantai 2 kini Raka dan Rania berjalan kearah Kamar Dimas.pada saat samapi di kamar Dimas,Raka langsung masuk kedalam kamar Dimas,kebetulan pintu kamar Dimas kebuka.
"Assalamualaikum Bu"Raka langsung mencium tangan Ibu nya yang diikuti dengan Rania.
Salsa beranjak dari duduk nya "Rania,kamu udah sembuh Nak?"Tanya Salsa.
Dimas langsung menoleh ke arah Rania karna ia mendengar ucapan Ibu nya.
Rania tersenyum "Iya Tan,udah"Jawab Rania.
"Ra-ni-a"Ucap Dimas dengan kaget karna kedatangan Rania.
Kini Raka hanya melihatnya dengan tatapan kesal nya,ia terus memperharikan Dimas dan juga Rania.
"Bang,Ibu titip Dimas ya sebentar soalnya mau beli obat buat Adik kamu"Salsa kepada Raka.
Salsa langsung keluar dari kamar Dimas dan turun kebawah untuk pergi ke Apotik.
Sementara Dimas masih terus menatap Rania walaupun sesekali Rania selalu menunduk.
"Bang,gue boleh ngomong berdua sama Rania? Sebentar aja"Tatapan Dimas penuh dengan pemohonan dari Raka,Raka yang mendengar ia langsung kaget.
"Kenapa harus berdua! Kalo mau ngomong ya ngomong aja cepet"Ketus Raka.
Rania menoleh ke arah Raka seakan-akan ia paham maksud omongan Dimas.
"Ka,sebentar aja"Rania menatap Raka yang membuat Raka memasang muka kesal nya.
"Maksudnya lo mau gue izinin lo ngobrol berduaan di dalem kamar!"Jawab Rala dengan tatapan tajamnya.
"Bukan git---"Belum Rania selesai ngomong,Raka langsung pergi meninggalkan nya dan menutup pintu dengan karas.
Rania dan juga Dimas yang melihat tingkah Raka ia sudah sangat paham apalagi Dimas melihat kalau Kakak nya benar-benar sayang kepada Rania.
#Salampenulis