Chereads / SEBUAH PENYESALAN / Chapter 26 - SebuahPenyesalan Part 25

Chapter 26 - SebuahPenyesalan Part 25

Rania masuk kedalam Rumah,ia langsung menghampiri Mamah nya yang sedang menonton Tv.

"Assalamualaikum Mah"Rania langsung mencium tangan Indira.

"Waalaikumsalam"Jawab Indira.

Dengan cepat Rania duduk di samping Mamah nya,sebenernya ia ragu jika bertanya soal Papah nya karna takut akan membuat Indira marah.

Indira menoleh ke arah anaknya "Kamu kenapa Ran?"Tanya Indira yang mengetahui raut muka Rania.

"Emmm,Rania mau tanya sama Mamah,tapi apa Mamah akan Marah?"Tanya Rania untuk memastikan nya.

"Kamu mau nanya apa emang?"Indira bertanya balik kepada Rania.

Rania menunduk seketika "Apa Mamah tau soal keberadaan Papah sekarang?"Rania menoleh melihat raut wajah orang tuanya.

Indira yang mendengar ucapan anak nya langsung kaget "Mamah engga tau Ran"Jawab Indira dengan cepat.

Rania menyadari kalau Mamah nya sangat kesal jika ditanya soal Papah nya,karna menurut Rania ia tahu kalau Mamah nya masih sakit hati dengan apa yang sudah di lakukan oleh Papah nya.

"Mah,Rania kangen Papah"Rintihan Rania membuat Indira menoleh ke arah nya.

Rania menatap Indira dengan mata yang sudah mendung akan air mata "Rania pengen tau Mah,apa Papah selama ini nyariin Rania? Rania juga pengen kalo keluarga kita kaya dulu lagi Mah"Ucap Rania.

"Ran,buat apa kamu nyariin Papah kamu! Kalo emang dia nyari kita,pasti bakal ketemu sama kita sekarang! Tapi mana? Sudah beberapa Tahun Papah kamu engga ada kabar sama sekali! Bahkan ngasih uang ke kamu aja udah engga Ran!" Jawab Indira dengan kesal nya.

Rania mendengar ucapan Mamah nya ia langsung meneteskan air matanya,karna sakit bagi anak jika mendengar ucapan Seorang Ibu marah kepadanya.

"MAMAH BILANG LUPAIN PAPAH KAMU!"Indira dengan nada tinggi nya.

Rania menatap Mamah nya dengan tangisan "Mah,tapi Rania mau keluarga kita kaya dulu lagi,Rania pengen punya orang tua utuh. Kalo pun kita udah engga bisa bareng Papah lagi,setidaknya Rania tau kabar Papah Mah"Ranka terus menangis.

"TAPI ITU ENGGA AKAN MUNGKIN RAN! PAPAH KAMU SUDAH TERLALU CINTA DENGAN PEREMPUAN ITU! DIA YANG BUAT KAMU KEHILANGAN SOSOK SEORANG AYAH!"Indira dengan nada tinggi nya.

Saat ini hati Rania sangat hancur,ia harus mendapatkan jawaban dari Mamah nya dengan memarahi nya.Rania terus menangis sampai akhirnya ia pergi meninggal kan Mamah nya,Rania keluar dari Rumah dan berjalan dengan arah yang ia tidak tahu.

Indira yang melihat Rania keluar dari Rumah setelah ia memarahi nya,Ia sangat menyesal karna sudah berbicara seperti itu kepada Rania.Indira tahu jika Rania menginginkan sosok seorang Ayah.tapi bagaimana mungkin jika Allah sudah menggariskan takdir kehidupan nya seperti sekarang.

Rania terus berjalan dengan tangisan nya,Rania berjalan tanpa ia tahu arah tujuan nya.

Sampai pada akhirnya Rania tiba di salah satu taman yang lokasinya tidak jauh dari rumah nya.Rania memasuki taman itu,nampak taman yang ia masukin sangat sepi,jarang ada orang disana,ada beberapa orang tetapi tidak Ramai.Rania duduk di salah tau Taman dengan pemandangan bunga yang nampak indah untuk di lihat.

Rania terus menangis,ia merasa jika harapan nya sangat kecil untuk bisa bertemu dengan Papah nya.apalagi setelah ia tau reaksi Mamah nya pada saat membahas soal Papahnya.

Rania terus mengingat masa kecil nya dengan kedua orang tuanya,saat sakit bagi anak Perempuan di tinggal sosok Ayah.

Sementara hari sudah semakin sore,langit pun sudah mulai gelap,kini Rania masih berada di taman itu,karna menurut nya sangat nyaman ketika ia berada disana.

Disisi lain Raka baru saja sampai dirumah,Raka langsung menutup pintu mobil mya dan segera melangkah masuk kedalam rumah.tetapi langkahnya di hentikan oleh suara Ponselnya.

Raka membuka Ponselnya,ternyata ia mendapatkan Panggilan Tlfon dari Indira,Mamah nya Rania.

Dengan cepat Raka langsung mengangkat tlfon tersebut.

"Hallo,kenapa Tan?"

(.......)

"Engga Tan,tadi saya sudah antar Rania sampai depan rumah"

(.........)

"Ha,Rania pergi dari rumah! Yaudah saya coba cari Rania sekarang Tan"

(..........)

"Iya Tan,Sama-sama"

Raka yang mendengar ucapan dari Indira,ia langsung mematikan Tlfon nya dan bergegas untuk mencari keberadaan Rania.

Didalam mobil Raka juga terus menghubungi Rania,tetapi Rania tidak menganggkat tlfon nya.Raka semakin khawatir ia takut jika terjadi apa-apa dengan Rania.

Raka terus mencari keberadaan Rania sambil menengok kanan kiri,Raka melihat Jam di jam tangan nya kalu sudah jam setengah 6 Sore,Raka semakin khawatir denfan Rania. Akhirnya ia memutuskan untuk menelfon Rania sekali lagi.

Akhirnya setelah Raka menunggu,Rania mengangkat Tlfonnya.

"Hallo,Lo dimana!"

Rania tidak menjawab,ia hanya menangis.Raka yang mendengar tangisan nya semakin khawatir.

"Lo dimana!"

("Di Taman")

"Taman mana?"

("Taman Anggrek")

Setelah Rania menjawab keberadaan nya,Raka langsung mematikan Tlfonnya dan menuju Taman Anggrek.

Sesampainya Raka di Taman Anggrek,ia langsung keluar dari mobil untuk mencari keberadaan Rania.

Raka terus berjalan sana sini sambil.melihat di sekelilingnya,pada saat Raka melihat ke arah depan langkahnya di hentikan oleh Keberadaan Rania. Dengan yakin Raka langsung menghampiri Rania,Raka melihat Rania sudah menangis di hadapan nya.

Rania memeluk Raka dengan erat sambil terus menangis,Raka mencoba menenang kan nya dengan mengelus kepala nya.

Rania melepaskan pelukan nya,Raka yang melihat wajah Rania sudah di bahasi oleh air mata,ia langsung menghapusnya.

Raka menatap Rania "Lo kenapa? Cerita sama gue"Raka kepada Rania.

Mereka berdua langsung duduk,Rania mulai menatapin Raka begitu pun dengan Raka.

"Apa gue engga bisa ketemu Bokap gue Ka?"Tanya Rania dengan pelan.

Raka menekuk kedua alis nya "Kenapa lo ngomong kaya gitu?"Tanya balik Raka yang masih bingung dengan ucapannya.

"Kenapa hidup gue ditakdirin kaya gini Ka! Gue cuma pengen kaya Lo,kaya orang-orang yang masih beruntung dengan keluarga yang lengkap,Sedangkan gue? Gue pengen hidup kaya dulu dengan kedua orang tua gue yang akur!"Rania dengan tangisan nya.

"Gue yakin Ka,kalau suatu saat Nyokap Bokap gue bakal bisa bersatu lagi! Tapi kenapa Nyokap gue selalu ngelarang gue buat cari tau dimana keberadaan Bokap gue!"Rania dengan sedikit nada tinggi nya.

Raka yang paham akan keadaan Rania saat ini ia mencoba menenang kan Rania "Ran,gue bakal bantu lo buat nyari keberadaan Bokap lo"Ucap Raka.

Rania tidak menjawab ia hanya teeus menangis,Raka langsung memeluk nya untuk bisa menenang kan nya.

"Lo tenang aja Ran,kita akan nyari sama-sama"Ucap Raka dipelukan nya.

Pada saat Rania sudah sedikit tenang,Raka melepaskan peluk kan nya.

"Nama bokap lo siapa?"Tanya Raka untuk mencari informasi tentang keberadaan Papah nya Rania.

"Rudiansyah"Jawab Rania dengan palan.

Raka menghela nafas "Oke besok kan Minggu,kita akan mulai cari tau lewat sosmad Bokap lo,siapa tau masih ada informasi tentang keberadaan nya"Raka memberi saran kepada Rania.

Rania mengangguk "Tapi jangan dirumah gue"Jawab Rania.

Raka menatap Rania dengan tatapan bingung "Terus dimana? Cafe? Taman? Mall?"Raka menawarkan tempat yang cocok.

Rania menggeleng "Besok gue akan kasih tau tempatnya,tapi sebelum itu lo temenin gue ke supermarket untuk beli makanan"Jawab Rania.

Raka sedikit bingung dengan jawaban Rania,untuk apa ia membeli makanan di supermarket,apa tempat yang akan Rania tuju sedikit berbeda.Entah lah Rania penuh tanda tanya.

"Yaudah sekarang Lo pulang ya"Raka langsung menggandeng tangan Rania.

Mereka berdua beranjak dari duduk nya dan berjalan untuk pulang kerumah Rania.

#Salampenulis