Raka menghampiri Rania yang sedang menangis di area parkiran.
Raka memegang kedua pundak Rania "Kamu kenapa?"Tanya Raka penuh khawatir.
Rania masih tidak menjawab,iya masih terus menangis dan tidak lama akhirnya Naura dan Gilang pun dateng.
Raka langsung bertanya dengan kedua teman Rania "Rania kenapa?"Tanya Raka dengan cepat.
Naura dan juga Gilang saling tatap satu sama lain.
"Gara-gara Shila"Jawab Naura dengan raut wajah kesal nya.
"Heh Ka! Bilangin ya sama mantan lo itu,stop berhenti buat gangguin Rania!"Gilang dengan kesal nya.
Raka yang mendengar ucapan dari kedua teman Rania ia langsung mengepalkan kedua tangan nya,Rania yang melihat itu langsung menahan Raka agar tidak menemukan Shila.
"Udah Ka,aku engga kenapa-napa"Rania dengan pelan.
Raka menatap Rania dengan amarahnya "Ran! Lo kalo di apa-apain sama Shila lawan jangan diem aja! Gue engga terima kalo ada orang yang ngapa-ngapain lo!!"Raka dengan marah nya.
"Lo cewek gue Ran! Kalo lo di jahatin sama orang bilang ke gue! Bukan nya diem aja!"Ucap Raka dengan sedikit nada tinggi nya.
"Ka! Gue diem bukan berarti gue takut! Gue disini juga tau diri! Orang miskin kaya gue emang engga seharusnya sekolah disini!!"Rania dengan kesal nya.
"Gue juga engga mau orang berfikir kalo gue pacaran sama lo karna Harta lo!"Ucap Rania lagi.
"Ran,engga gitu, lo pantes sekolah disini,semua orang berhak sekolah dimana aja!"Jawab Raka.
Rania menghela nafas "Udah Ka,gue lagi mau sendiri"Ucap Rania dengan nada rendah nya.
Rania melirik ke arah Naura dan juga Gilang "Ayo Ra,Lang"Rania kepada Gilang dan juga Naura.
"Ran,mau kemana?"Tanya Raka,tetapi Rania mengabaikan nya.
Rania dengan cepat langsung berjalan dan masuk kedalam Mobil Gilang begitupun dengan kedua orang tuanya.
Pada saat Rania sudah keluar dari sekolah,Raka langsung berjalan menuju kelas Shila ia juga yakin pasti Shila masih berada di dalam kelas.
Pada saat Raka sedang menaiki tangga,ia bertemu dengan Rangga yang hendak menhampiri Raka di parkiran.
"Lah,lo ngapain ke atas lagi"Rangga dengan kagetnya.
Tetapi Raka terus berjalan menuju kelas Shila dan menghiraukan ucapan Rangga.
Rangga yang sangat bingung dengan Raka ia segera mengikuti Raka dari belakang.
Raka mendobrak pintu kelas Shila,dan langsung menghampiri Shila yang sedang duduk di bangkunya.
PRAKKK
Raka memukul meja yang berada di depan Shila,melihat itu Shila langsung kaget dengan apa yang Raka lakukan.
"Lo bilang apa ke Rania!"Raka dengan sedikit nada tinggi nya.
"Ha engga,gue engga bilang apa-apa yakan Ca,cewe lo aja kebaperan!"Jawab Shila.
Raka membulatkan kedua mata nya "LO BILANG APA KE RANIA!!"Raka dengan nada tinggi nya.
Semua teman-teman Shila yang melihat Raka dengan amarah nya,mereka langsung melihat ke arah Rania.
Sementara Rangga yang berada di belakang Raka tidak bisa berbuat apa-apa,karena ia tau apa yang harus teman nya lakukan.
Shila menatap Raka "GUE BILANG CEWE LO KAMPUNGAN!"Shila memperjelas ucapan nya.
Raka dengan kesal nya sudah mengepal tangan nya,jika yang ada di hadapan nya adalah cowok mungkin sudah ia habisi dengan tangan nya sendiri.
Raka menunjuk Shila "GUE PERINGATIN SAMA LO! MAU RANIA KAMPUNGAN ATAU ENGGA ITU BUKAN URUSAN LO!!"Raka dengan amarahnya.
Shila tersenyum sinis "KA,BUKA MATA LO! MASA LEVEL LO CEWEK KAYA DIA!"Jawab Shila.
"Dan gue pernah bilang kan sama lo,siapapun cewek yang deketin lo bakal gue buat hidupnya engga nyaman!"Ucapan Shila membuat Raka semakin kesal.
"Sekali lo nyelakain dia,liat akibatnya!"Raka dengan tatapan tajam nya.
"Udahlah Ka ngapain sih lo ladenin cewek kaya gini! Cewek licik akan tetap licik!"Rangga dengan kesal nya.
Raka melirik ke arah Rangga,apa yang diomongin teman nya ada benarnya juga,dan ia juga tidak akan diem jika Rania kenapa-napa.
Raka balik badan dan langsung keluar dari kelas Shial begitupun dengan Rangga.
"IHHHH! AWAS AJA YA TU CEWEK!"Shila dengan kesal nya.
Sesampainya Raka di parkiran,ia segera ngeluarkan ponsel nya dan mencoba menelfon Rania.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif cobalah beberapa saat lagi"
Tetapi nomor Rania sudah tidak aktif,Raka semakin khawatir dengan keadaan Rania walaupun ia tau Rania pergi dengan kedua teman nya.
"Ga,lo tau dimana rumah Naura?"Tanya Raka.
"Lo ngapain nanya rumah Naura?"Tanya balik Rangga.
"Gue mau susul Rania"Jawab Raka dengan cepat.
"Mana gue tau Ka,lo kan tau gue kalo keluar sama lo doang selebihnya dirumah aja main game.yakali gue kerumah Naura ada perlu juga engga"Ucap Rangga.
"Yaudah cepet masuk! Lo jadi bareng gak"Ketus Raka.
"Iyee gue jadi bareng,santai aja si pasti karna ribut ni sama Rania"Rangga sambil membuka pintu mobil.
Raka langsung pergi meninggalkan sekolah dan melajukan mobil nya.
••••••••••••••••••••
Sesampainya dirumah Naura,Rania dan kedua teman nya keluar dari mobil dan langsung masuk kedalam rumah Naura.
Rania melihat disekeliling rumah Naura,rumah nya tampak lebih besar dua kali lipat lebih besar dibanding rumahnya.
Sampailah mereka diruang tamu dimana ruangan khusus untuk teman-teman Naura.
"Oiya Ra,kita di ruang nonton aja deh kan sekalian npnton ntar gimana?"Gilang memberi usul kepada Naura.
"Boleh,yaudah yuk keatas"Jawab Naura.
Rania masih canggung dengan keberadaan nya dirumah Naura,ia masih melihat disekliling nya.
Mereka bertiga manaiki tangga untuk menuju ke lantai 2 diruang nonton.
Naura membuka pintu ruangan itu dan menyalakan AC didalam ruangan itu,Rania dan Gilang segera masuk dan duduk di sofa yang berada di dalam ruangan itu.
"Oiya lo berdua mau minum apa? Biar bibi gue nanti yang buatin"Tanya Naura kepada Rania dan juga Gilang.
"Gue Jus mangga deh"Jawab Gilang.
"Emmm gue samain aja sama Gilang"Begitupun dengan Rania.
"Okee sebentar ya"Naura langsung keliar dari ruangan itu dan menuju ke dapur.
Sedangkan Rania ia merasa tidak pantas jika berada di rumah sebesar ini,apalagi rumah nya sederhana tidak seperti kedua teman nya.
"Lo kenapa Ran?"Tanya Gilang yang sudah menyadari gerak gerik Rania.
"Emm gue engga enak aja Lang ada disini"Jawab Rania dengan palan
"Loh engga enak kenapa?"Tanya Gilang.
"Ya lo liat sendiri lah rumah Naura besar dan gue yakin begitupun dengan rumah lo,sedangkan gue,rumah gue sederhana Lang"Rania terus terang kepada Gilang.
"Terus kenapa kalo rumah lo sederhana?"Tanya Gilang dan Rania hanya diam.
Gilang memegang pundak Rania "Ran,mau gimanapun kondisi lo,apapun itu gue sama Naura akan tetep jadi teman yang baik buat lo.jadi lo engga usah takut kita bakal Ninggalin lo setelah tau rumah lo"Gilang menjawab semua keraguan Rania.
Tidak lama Naura datang dan membawakan minuman,Naura maletak kan minuman itu di atas meja.
Naura duduk di samping Rania "Kalian ngmongin apaan sih? kayanya serius amat"Tanya Naura dengan penasaran nya.
Gilang langsung menatap Naura "Ra,emang kita temenan sama Rania engga tulus?"Tanya Gilang.
Naura bingung dengan pertanyaan Gilang "Ha,maksudnya gimana sih gue engga ngerti,ya kita ini sahabatan gays masaiya engga tulus"Jawab Naura.
"Noh Ran,lo denger sendiri kan jawaban Naura,mau gimanapun kondisi lo kita akan tetep jadi sahabat"Gilang mencoba meyakini Rania.
Rania tersenyum mendengar ucapan dari kedua teman nya "Makasih ya kalian berdua udah mau temanan sama gue dengan tulus.ya mungkin kalo engga ada kalian gue engga bakal ada yang mau temenan sama gue"Jawab Rania.
"Udah sih Ran santai aja gue sama Gilang engga kaya gitu ko orangnya"Ucap Naura.
"Udah mending lo berdua minum dulu dah baru kita cerita-cerita"Ucap Naura lagi.
#Salampenulis