Chereads / SEBUAH PENYESALAN / Chapter 33 - SebuahPenyesalan Part 32

Chapter 33 - SebuahPenyesalan Part 32

Setelah Rania dan juga Gilang minum dan mencicipi makanan yang sudah disediakan oleh Naura.

Kini Naura langsung menyalakan TV untuk menonton Film Horor.

Pada saat di pertengahan Film,tiba-tiba Ponsel Naura berdering.Naura langsung mengambil ponsel nya,ternyata tidak ada nama nya.

Dengan cepat Naura langsung mengangkat Tlfon nya.

"Hallo selamat siang,dengan siapa ya?"

("Raka")

Mendengar jawaban kalau itu adalah Raka,Naura langsung mengecilkan volume TV nya,Rania dan juga Gilang bingung dengan tingkah Naura.

"Iya kenapa Ka?"

("Shareloc rumah lo sekarang")

"Ha! Iya gue shareloc sekarang"

Tidak lama Raka mematikan ponsel nya dan dengan cepat Naura langsung mengirim Shareloc ke Raka.

Naura menatap Rania dengan kagat nya "Ran! Raka mau kesini!"Ucap Naura sedikit nada tinggi nya.

Rania kaget mendengar ucapan Naura "Ha! Serius lo?"Tanya Rania dan Naura hanya mengangguk kan kepala nya.

Rania menghela nafas "Yaudah mau gimana lagi"Rania dengan pasrah.

Naura menatap Rania "Maaf banget ya Ran,gue engga mau kalo lo sama Raka berantem kaya gini"Ucap Naura.

Rania menoleh "Ra,gue engga marah sama Raka,cuma dia engga bisa ngertiin perasaan gue"Jawab Rania.

Dengan cepat Gilang langsung mengambil remot untuk mengatur volume TV "Udah kan Raka belum dateng ini,mending kita lanjutin nonton nya,lagi seru nih"Gilang menatap TV.

Mereka pun melanjutkan Nonton nya,sambil menunggu Raka datang kerumah Naura.

Setelah mengantar Rangga pulang,Raka langsung menuju rumah Naura untuk bertemu dengan Rania.Rasanya tidak nyaman sekali jika ia dan Rania hanya bertengkar nantinya.

Selama diperjalanan Raka masih mencoba menghubungi Rania tetapi nomor nya masih juga belum aktif,Raka langsung melajukan mobil nya dengan capat.

Sesampainya dirumah Naura,Raka langsung turun dari mobil dan mengetuk pintu rumah Naura.

Tookk Tookkk Tookkk

Tidak lama pembantu Naura membuka kam pintu nya.

"cari siapa ya Mas?"Tanya Bi Irah pembantu Naura.

"Saya Raka,sudah ada janji sama Naura"Jawab Raka dengan sopan nya.

"Oh sebentar ya,Bibi panggilin dulu Non Naura nya"Jawab Bi Irah.

Bi Irah langsung berjalan kelantai dua untuk menemui Naura,sedangkan Raka,ia menunggu di depan Rumah.

Bi Irah mengetuk Pintu dan langsung membuka pintu ruangan Nonton.

"Non,ada tamu namanya Raka,katanya sudah janji sama Non Naura"Bi Irah kepada Naura.

"Oh iya Bi,makasih Bi"Jawab Naura.

Bi Irah berbalik badan dan langsung kembali untuk menyelesaikan pekerjaan nya.

Naura menoleh kearah Rania "Lo temuin Raka dulu sana Ran,kasian noh dia sampe nyamperin lo kerumah gue"Naura meminta Rania agar ingin bertemu dengan Raka.

Tanpa omongan apapun Rania langsung beranjak dari duduk nya dan berjalan untuk bertemu dengan Raka.

Raka yang menyadari kehadiran Rania langsung menoleh dan beranjak dari duduk nya.

Raka memegang kedua tangan Rania "Ran,jangan marah sama aku,maaf kalo kata-kata aku buat kamu sakit hati"Raka menatap Rania dengan penuh arti.

"Aku engga marah sama kamu Ka,aku cuma mau kamu ngertiin posisi aku,aku diem bukan berarti aku engga bisa lawan,aku akan lawan kalo mereka udah keterlaluan!"Jawab Rania dengan tegas.

"Ran,aku cuma engga mau kehilangan kamu,aku engga mau kamu ninggalin aku karena Shila ngebully kamu!"Ucap Raka.

"Ka,kamu percaya sama aku,aku pindah kesini karena serius mau sekolah,aku juga engga mau buat masalah yang membuat Mamah kecewa karena tau aku ribut disekolah"Rania mencoba untuk meyakini Raka.

Mendengar ucapan Rania,Raka hanya bisa menghela nafas "Tapi kamu harus janji sama aku Ran,kalau mereka udah kelewatan kamu harus bilang aku dan aku engga mau nantinya tau dari orang lain!"Jawab Raka dan Ranua hanya mengangguk kan kepalanya.

Rania melepaskan genggaman Raka "Kamu mau ikut masuk kedalem atau gimana?"Tanya Rania.

Raka menekuk kedua alis nya "Aku nunggu kamu disini aja sampe kamu pulang"Jawab Raka dengan capat.

Mendengar ucapan Raka membuag Rania tidak enak hati "Loh,kamu pulang aja Ka istirahat dirumah,aku engga mau kamu sakit nantinya"Rania dengan khawatir nya.

Raka menatap Rania dan mendekatkan tubuhnya "Aku lebih engga suka kalo nantinya pacar aku kenapa-napa"Raka dengan lembut nya.

Mendengar ucapan Raka,Rania tersenyum "Issss kamu"Jawab Rania.

"Emmm yaudah aku pulang aja deh"Ucap Rania.

"Loh kenapa pulang? Udah engga apa-apa sayang kamu lanjut gabung lagi sana"Raka dengan nada lembut nya.

"Udah Ka engga apa-apa kan masih ada besok-besok buat main lagi,daripada kamu nungguin aku kaya gini"Jawab Rania.

Raka tersenyum "yaudah terserah kamu aja"Balas Raka.

Rania langsung masuk kedalam rumah Naura untuk berpamitan pulang.

Rania menaiki anak tangga satu persatu dan menuju ruang Nonton.

Rania membuka Pintu dan segera mengambil tas nya,Naura dan juga Gilang yang melihat tingkah Rania sangat bingung.

"Loh lo mau kemana Ran?"Tanya Gilang.

"Lang,Ra gue pulang duluan ya, engga enak Raka udah nunggu soalnya. Tapi gue janji deh nanti hari minggu kita Fulltime bertiga"Ucapan Rania membuat kedua teman nya sedikit bete dengan Rania.

Naura menghela nafas "yaudah deh,tapi bener ya minggu lo harus sama kita bodo amat!"Naura dengan eksperi muka cemberutnya.

Rania tersenyum "Iya siapp minggu gue sama kalian bertiga deh"Jawab Rania.

"Yaudah lo hati-hati ya Ran"Ucap Gilang.

"Yaudah ya gue pulang duluan,Assalamualaikum"Rania langsung berjalan untuk menghampiri Raka.

"Waalaikumsalam"Jawan Naura dan Gilang.

Sesampainya di depan pintu rumah Naura,Rania langsung menutup pintu rumah Naura dan segera masuk kedalam mobil Raka.

Raka langsung melajukan perjalanan nya untuk mengantar kan nya Rania pulang.

Ditengah perjalanan Raka ingin bertanya kepada Rania soal Papah nya lebih dalam lagi,Raka ingin memastikan jika dugaan nya terhadap Ferdi benar atau tidak.

Raka menoleh kearah Rania "Ran"Ucap Raka.

Rania menoleh "Iya kenapa Ka?"Tanya Raka.

"Emmm apa kamu punya foto bareng sama papah kamu?"Tanya Raka.

Rania menunduk "Sebenernya punya,tapi... Semua foto bareng Papah sudah di simpan sama Mamah dan Mamah suruh aku lupain Papah"Jawab Rania.

"Apa kamu tau Mamah kamu simpen foto itu dimana?"Tanya Raka dan Rania hanya menggelengkan kepalanya.

"Ran,dari foto itu kita bisa lebih gampang buat cari dimana Papah kamu"Raka menjelaskan kepada Rania.

Mendengar ucapan Raka,Rania langsung memikirkan ternyata apa yang diomongin oleh Raka memang benar.

"Aku coba buat tanya ke Mamah nanti"Ucap Rania.

"Tapi aku engga mau ya kalo kamu sampe berantem sama Mamah kamu"Jawab Raka.

"Apalagi kalo sampe pergi-pergi engga jelas,Hp di matiin!"Raka dengan kesal nya.

Rania menoleh ke arah Raka "Ya namanya cewe Ka,aku lebih suka aja kalo lagi ada masalah lebiu baik sendiri setidaknya nenangin fikiran"Jawab Rania.

"Dasar cewek,lagi ada masalah nangis terus dengan nangis buat hati lega setelah itu emang masalah bakal kelar? Kan engga!"Ucap Raka.

"Udah ah emang cowok engga pernah ngerti perasaan cewe!"Ketus Rania.

Raka menoleh kearah Rania dengan senyuman "Dasar aneh"Balas Raka dan Rania hanya mengangkat satu alisnya.

#Salampenulis