Sesampainya Rania dan juga Raka dirumah Rania.kini mereka berdua masuk kedalam rumah. Indira yang sudah menunggu kedatangan anaknya dengan tangisan nya,ia langsung memeluk Rania.
"Maafin Mamah ya Ran"Indira di pelukan Rania.
"Iya Mah"Jawab Rania.
Indira melepaskan pelukannya dan menatap Rania "Mamah takut kamu kenapa-napa Ran diluar"Ucap Indira dan Rania hanya tersenyum.
Indira menoleh ke arab Raka "Makasih ya Ka,kamu sudah mau bantu buat cariin Rania"Indira kepada Raka.
Raka tersenyum "Iya Tan,sama-sama"Jawab Raka.
"Yaudah,Raka mau pamit pulang ya Tan"Raka langsung mencium tangan Indira untuk berpamitan pulang.
Senyum Indira "Kamu hati-hati ya dijalan"Jawab Indira.
Tidak lama Raka langsung berbalik badan dan berjalan ke arah Mobil.
Setelah Raka sudah pergi dari rumahnya kini Rania dan Mamah nya langsung masuk kedalam rumah.
Rania menoleh ke arah Indira "Mah,Rania mau masuk kamar dulu ya"Ucap Rania.
Indira hanya tersenyum,ia paham jika Anak nya masih marah dengan nya,terlihat dari raut wajah Rania.
Rania langsung masuk kedalam kamar nya dan mengunci pintu kamarnya seakan-akan ia tidak mau di ganggu untuk sementara waktu.
Begitupun dengan Indira,ia langsung masuk kedalam kamarnya.Indira membuka lemari nya dan mengambil sesuatu dari bawah baju nya,ternyata sesuatu itu adalah Foto yang terdapat Ia,Rania dan juga Ferdi suaminya.
Indira terus menatap foto itu sambil mengenang masa-masa indah pada saat semuanya baik-baik saja.
Indira meneteskan air matanya,karena di dalam hati kecil nya sebenar nya ia juga masih berharap kalau suatu saat nanti keluarga nya akan seperti dulu 'AKU BERHARAP MAS,KITA AKAN SEPERTI DULU LAGI,RANIA SANGAT MERINDUKAN MU MAS' Batin Indira melihat foto tersebut.
Dengan cepat Indira langsung menghapus air mata nya dan buru-buru menaruh kembali foto tersebut.
****************
Sesamapinya Raka dirumah,pada saat Raka turun dari mobil nya.ia kaget karna di depan matanya ia mihat ada sebuah Mobil yang cukup Mahal,apalagi Raka tidak mengenali siapa yang punya Mobil itu.
Dengan rasa penasaran nya,Raka langsung masuk kedalam rumah. Raka berjalan kearah rauang tamu,semua mata tertuju kepada Raka,di sana sudah ada Ayah,Ibu,bahkan ada Dimas.tetapi Raka tidak mengenal sosok yang berada di sebelah Ayah nya.
Raka mencoba menghampiri mereka yang berada di sana.Raka mencium tangan kedua orang tuanya serta teman Ayah nya.
Doni menoleh ke arah teman nya "Ini loh Fer yang namanya Raka,anaj pertama gue"Doni memperkenal kan Raka kepada teman nya.
"Ka,kenalin ini rekan bisnis Ayah namanya Om Ferdi"Begitupun Doni juga memperkenal kan Ferdi kepada Raka.
Raka hanya menyapa dengan senyuman,ia teringat dengan nama Ferdi,Raka langsung memikirkan apakah tema Ayah nya ini adalah Papah Rania.tetapi Raka tidak melihat ada kemiripan yang sama seperti Rania.
"Genteng juga anak Lo Don"Ferdi dengan senyum lebarnya.
Doni tersenyum "iyalah pasti kan kaya Ayah nya"Jawab Doni dengan tawanya.
"Bang,om Ferdi ini teman baik Ayah dulu dari jama SMA.Ayah juga kaget bisa ketemu om Ferdi lagi apalagi jadi rekan bisnis Ayah sekarang"Doni menjelaskan tentang Ferdi kepada Raka.
Lagi-lagi Raka hanya menjawab dengan senyuman,karna ia kurang suka jika bergabung dengan teman Ayah nya.
Raka yang mulai bosen,ia langsung berdiri "Bu,Raka mau masuk kamar dulu"Raka langsung berjalan ke arah Kamar nya.
Kini Salsa dan juga Doni yang melihat tingkah Raka sudah tidak heran lagi,karena memang Raka susah untuk diajak ngobril bareng.
"Maaf ya Fer,Raka emang gitu dia beda banget sama Dimas"Ucap Donu yang merasa tidak enak hati dengan Ferdi.
Ferdi tersenyum "Iya Don tenang aja,gue juga bisa liat dari muka nya ya orangnya aga cuek"Jawab Ferdi.
Kini Raka langsung masuk kedalam kamar,dan mengunci kamarnya. Ia duduk di atas tempat tidur dan mengeluarkan Ponsel nya.
Raka langsung mencari kontak Rania dan mengirimkan pesan kepada Rania.
Raka : Besok gue kerumah lo jam berapa?
Tidak terlalu lama Raka menunggu balasan dari Rania.
Rania: Jam 10 Pagi juga boleh
Raka : Oke,gue akan kerumah lo besok
Rania: Tapi izin sama Nyokap gue bilang nya mau nemenin gue kerumah Naura ya.
Raka : Oke
Setelah membalas pean dari Ranai,Raka langsung menaruh ponsel nya dia tas meja.
Ia terus memikirkan teman Ayah nya,karena namanya sangat sama dengan nama Papah Rania 'BAGAI MANA BISA,AH MUNGKIN EMANG NAMANYA AJA KALI YANG SAMA' Batin Rama bertanya-tanya.
Raka langsung membaringkan badan nya di atas temlat tidur,karena ia tidak sabar untuk membantu Rania mencari keberadaan Papah nya.
Di ruang tamu karena waktu sudah malam Ferdi melihat ke arah jam tangan nya.
"Don,gue pulang dulu ya engga enak soalnya udah malem"Ferdi berpamitan kepada Doni.
"Oke deh,gampang kalo mau cerita tinggal besok juga bisa"Jawab Doni.
Kini seisi ruangan beranjak dari duduk nya fan mengantarkan Ferdi sampai depan pintu.tetapi tidak dengan Dimas,ia masuk duduk di sofa.
Pada saat Ferdi sudah pulang,kini Salsa,Doni,dan juga Dimas langsung masuk kedalam kamar untuk segera istirahat.
~Pagi Hari
Pagi telah tiba kini Raka langsung bergegas untuk bersiap-siap karena ia tidak mau nanti Rania menunggu nya terlalu lama. Raka memang orangnya On Time apalagi jika dia sudah janji dengan seseorang,ia selalu menepati janjinya.
Setelah Raka rapih ia langsung keluar dari kamar,Dimas yang melihat dari arah tangga menuju kamarnya sangat kaget karena jarang sekali Raka keluar rumah pada saat Libur sekolah.
Dimas menghampiri Raka "Mau kemana lo Bang,tumben rapih banget"Dimas melihat Raka dati atas sampai bawah.
Raka menghela nafas "Keluar"Siangkat Raka.
"Mau kerumah Rania lo ya"Dimas memang sudah mengetahui dengan fealing nya.
Raka tidak menjawab ucapan Adiknya,ia langsung berjalan ke arah tangga.
Pada saat Raka sudah turun dari lantai 2,kini Salsa dan juga Doni sangat heran,karena melihat Raka sudah rapih pagi-pagi.
Doni menghampiri Raka "Loh mau kemana kamu Bang?"Tanya Doni.
Raka menghentikan langkah nya "Nemenin Rania kerumah temen nya Yah"Jawab Raka.
Doni dan salsa saling menatap satu sama lain "Barusan Ayah mau ngajak kamu sama Dimas kerumah Om Ferdi"Ucapan Doni membuat Raka kaget.
"Yaudah Yah,lain kali aja Raka bisa ikut sama kita"Sahut Salsa yang mengerti posisi Raka.
"Iya Yah,Raka engga mau kalau Rania sampai jalan sendiri"Jawaban Raka membuat kedua orang tuanya mengerti.
Doni tersenyum "Iya Ayah tau ko,yaudah hati-hati ya"Jawab Doni.
Raka mengangguk Paham,ia langsung mencium tangan kedua orang tuanya dan berjalan ke arah Mobil untuk pergi kerumah Rania.
#Salampenulis