Chereads / SEBUAH PENYESALAN / Chapter 25 - SebuahPenyesalan Part 24

Chapter 25 - SebuahPenyesalan Part 24

~Jam pulang sekolah

Teettt Teettt

Jam pulang sekolah pun sudah tiba,kini semua siswa langsung keluar dari kelasnya.tetapi beda dengan Rania,ia masih menunggu Raka untuk menjemputnya,sebenernya Rania bisa kalau menyusul nya di Parkiran,daripada nantinya Raka marah lebih baik ia menuruti keinginannya.

Naura dan juga Gilang menemani Rania samapai Raka datang ke kelasnya.

Pada saat melihat ke arah luar kelas,Rania dan juga kedua temennya mengira itu adalah langkah Raka tetapi yang masuk ke dalam kelas adalah Shila dan juga temennya Caca.

Shila mendekat kearah meja Rania,dengan enak nya Shila langsung duduk di atas meja.Rania hanya melihat Shila dengan tatapan bingungnya.

Shila mendekatkan badannya ke arah Rania "Lo jauhin Raka atau lo akan gue buat engga nyaman sekolah disini!"Shila mengancam

Rania.

Naura dan juga Gilang yang melihat kelakuan Shila tidak tinggal diam "Eh mau lo apaan sih! Lo bukan siapa-siapa nya Raka jadi engga usah ngancem Rania kaya gitu!" Gilang dengan kesalnya.

Shila menatap Gilang dengan tatapan tajam "DIEM!"Shila menunjuk Gilang.

Rania menghela Nafas "Kalo guenya engga mau ngejauhin Raka gimana?"Jawaban Rania membuat Shila semakin marah.

Rania beranjak dari duduk nya "Kalo lo emang mau dapetin Raka lagi,ya kejar dong jangan dengan ngancem orang kaya gini"Ucap Rania.

Dengan cepat Shila langsung berdiri dan mendorong Rania karna ia tidak terima jika Rania berbicara seperti itu.

Raka dari depan pintu kaget melihat Shila mendorong Rania,ia langsung marah dengan apa yang sudah di lakukan oleh Shila.

"SHILA!"Raka berjalan ke arah Shila dan yang lain nya.

Raka langsung menggandeng tangan Rania.

Shila yang melihat kedatangan Raka,ia hanya memasang muka paniknya karna ia takut jika nantinya akan susah mendapatkan Raka.

Raka menatap Shila dengan tatapan marah nya "Gue kasih tau sama lo,jangan pernah ganggu Rania!"Raka dengan sedikit nada tinggi.

"Mau lo apa sih! Gue udah pernah bilang sama lo kalo gue engga suka sama lo! Jauhin gue sama Rania atau lo bakal tau akibatnya!"Raka mengancam balik Shila.

"Masa lo suka sama cewek kaya dia sih Ka! Buka dong mata lo!"Jawab Shila dengan kesalnya.

Raka menatapnya dengan tatapan tajam "Gue mau suka sama siapa bukan urusan lo!"Jawab Raka.

Raka langsung pergi bersama Rania dan meninggalkan Shila. Begitupun dengan Naura dan Gilang mereka meninggalkan Shila dan juga Caca.

"AGHHHH NYEBELINN!"Shila memberantaki meja dan bangku-bangku yang ada di dekatnya

Dengan muka kesalnya "Liat aja,gue bener-bener engga rela kalo tu cewek bahagia sama Raka"Shila dengan kesalnya.

Raka dan juga Rania berjalan ke arah Parkiran.

Sesampainya Rania dan juga Raka di parkiran,Rania langsung melepaskan tangan nya,Raka yang menyadari langsung menoleh ke arah Rania.

"Aku mau tau soal Shila Ka"Rania meminta Raka menjelaskan tentang Shila.

Raka menghela Nafas "Setelah tau apa lo bakal percaya?"Tanya Raka dan Rania hanya mengangguk kan kepalanya.

Raka menatap Rania "Shila itu mantan gue waktu kelas 10,gue putus karna ulah dia sendiri"Jawab Raka.

Rania menekuk kedua alisnya "Ulah dia?maksudnya?"Rania semakin bingung.

"Bisa dibilang dia pacar pertama gue,dia yang udah buat gue yakin untuk pacaran sama dia.awal sikap dan kelakuan dia engga kaya sekarang,gue juga engga tau kenapa sampe dia bisa kaya gini"

"Tapi,semenjak dia punya temen cowok dan sering nongkrong,dia jadi bandel,gue pernah mergokin dia sama cowok di hotel"

"Setelah itu,gue minta penjelasan sama dia,tapi dia ngelak,dia bilang itu bukan dia dan dia nyuruh gue buat percaya sama dia.setelah itu ya gue coba percaya ke dia dan lupain semua kejadian itu,walaupun sulit"

"Puncaknya,pada saat gue sama dia udah ngejalanin hubungan 5 bulan,Shila bilang kalo dia Hamil.dan dia bilang ke gue, dia hamil anak gue.Gue marah sama dia,ternyata waktu di hotel itu memang bener dia,dia berusaha buat gue tanggung jawab sama kehamilan nya apalagi orang tuanya bilang kalo gue harus nikahin dia"

"Dari situ gue putusin hubungan gue sama dia,gue hapus semua kontak dia sampai sosmad juga. Engga tau kenapa kata Caca dia memutuskan buat ngegugurin kandungan nya,karna gue engga tau juga mungkin cowok itu engga mau tanggung jawab"Raka menjelaskan semuanya kepada Rania.

Rania mendengar ucapan Raka hanya terdiam,ia tidak tahu harus ngomong apa dan dia juga kaget dengan masalalu nya dengan Shila.

Raka menatap Rania "Ran,lo percaya kan kalo bukan gue yang ngehamilin dia. Gue kalo udah sayang sama orang bakal gue jaga Ran,mangkanya kenapa gue suka sedih kalo liat orang yang gue sayang kenapa-napa"Raka terus meyakini Rania.

Rania menatap Raka "Iya Ka,gue percaya kalo lo engga akan ngelakuin itu"Senyum Rania,Raka membalasnya dengan senyuman.

"Terus tentang cewek yang pernah di bully sama Shila?"Pertanyaan Rania membuat Raka kaget,bagaimana ia bisa tahu dengan Lila.

"Setelah gue putus sama Shila,butuh 1 tahun buat bangkit. Akhirnya gue kenal Lila,cewek yang pendiem sama kaya lo,tapi dia keluar sekolah karna ulah Shila"Jawab Raka.

Raka memegang pipi Rania "Gue engga mau lo jadi korban Bully lagi karna ulah Shila Ran,gue mau lo yang terakhir buat gue"Raka menatap Rania.

Rania tersenyum "Lo tenang aja Ka,gue akan bertahan gimanapun juga"Jawab Rania.

Raka mendengar ucapan Rania sangat senang dan dia makin yakin kalau Ranialah orang yang Tuhan takdirkan untuk nya.

"Yaudah ayo pulang"Ucap Raka.

Kini mereka berdua langsung masuk ke dalam mobil,Raka pun langsung melajukan mobilnya.

Didalam Mobil,Rania melihat dari arah kaca mobil jika ia melihat salah satu keluarga yang utuh berada du pinggir jalan untuk mengantar kan anak nya wisuda. Rania langsung teringat oleh Papah nya yang sudah hampir 10 Tahun meninggal kan nya,bahkan Rania tidak tahu keberadaan Papah nya sekarang.

Raka yang menyadari gerak-gerik Rania,kini ia mulai paham.

Raka menoleh ke arah Rania "Lo kenapa? Inget Bokap lo?"Raka langsung bertanya kepada Rania.

Tetapi Rania tidak menjawab ia hanya tersenyum.

Raka mengelus rambut Rania "Kalo lo tau dimana tempat Bokap lo kerja,gue akan anter kesana"Ucap Raka.

Rania tersenyum "Percuma Ka,gue udah engga tau dimana Bokap gue sekarang"Jawab Rania.

"Ya siapa tau masih ada jejaknya di Jakarta Ran"Ucap Raka.

"Gue yakin,kalo Allah emang udah takdirin gue buat ketemu sama Bokap gue,mungkin bukan sekarang"Jawab Rania dengan senyuman

~Tibalah dirumah Rania.

Raka menoleh ke arah Rania "Langsung istirahat,biar engga sakit lagi"Raka dengan penuh perhatian nya.

Rania tersenyum "Iya,lo hati-hati ya"Jawab Rania dan Raka hanya mengangguk kan kepalanya.

Rania pun turun dari mobil Raka dan langsung masuk kedalam Rumah.Kini Raka yang melihat kalau Rania sudah masuk kedalam Rumah ia langsung melajukan mobilnya kembali.

#Salampenulis