Berbeda dengan Dimas,ia sesampainya dirumah masih dengan raut muka yang memerah,lalu langsung berjalan ke arah kamar dengan menutup pintu kamar sangat kencang.
Kedua orang tuanya yang mendengar dobrakan pitu yang ditutup Dimas begitu keras,mereka dengan paniknya langsung keluar dari kamar dan berjalan ke lantai 2.
"AGHHHH!"Teriak Dimas sambil memberantak kan barang yang ada di dekatnya.
Salsa dan juga Doni yang mendengar itu mereka langsung kaget,karna sebelumnya tidak pernah melihat Dimas semarah ini.
Doni mencoba langsung membuka pintu kamar Dimas,tetapi Dimas sudah berada di bawah sambil menangis.
Salsa langsung memeluk Dimas "Kamu kenapa Dim?"Tanya Salsa dengan Cemas tetapi Dimas terus menangis.
"Dim,kamu kenapa?kalo ada masalah cerita sama Ayah sama Ibu"Begitupun dengan Doni.
Dimas masih terus menangis karna menurutnya ini paling sakit daripada patah hati sebelumnya apalagi dengan ia tau kalau Kakak nya juga suka bahkan sudah jadian dengan orang sama.
Dimas menoleh kearah Ibu nya "BU,KENAPA ABANG JAHAT SAMA DIMAS!"Teriak Dimas sambil menangis.
"RAKA TAU KALO DIMAS SUKA SAMA RANIA! TAPI KENAPA MALAH RAKA YANG JADIAN SAMA RANIA!"
"DIMAS ENGGA BISA BUAT LUPAIN RANIA BU!"Ucap Dimas lagi.
Kini Salsa dan juga Dimas saling menatap,mereka bedua sudah bingung karna kedua anaknya tidak ada yang mah mengalah.
Salsa mengelus rambut Dimas "Dim,Ibu tau hati kamu sakit.tapi kamu harus nerima keadaan sayang"Salsa mencoba menenangkan Dimas.
Doni menghela nafas "Iya Dim,jawaban Rania juga dia bilangkan kalo suka dengan Raka.kamu harus terima,Ayah yakin kamu bisa dapetin cewe kaya Rania"Begitupun dengan Doni.
Dimas terus menangis dengan wajah yang masih memarah,kini Salsa dan juga Doni bingung harus berbuat apa.
"Udah kamu maafin Raka ya,Ayah engga mau kalo kedua anak Ayah berantem karna cewe"Ucap Doni kepada Dimas.
"Pokonya kalo Ayah liat kalian belum akur juga,Ayah akan marah sama kalian berdua!"Doni mencoba menegaskan kepada Dimas.
Tidak lama akhirnya Ayah nya Dimas keluar dari kamar Dimas.kini Salsa hanya bisa menenangkan anak nya.
"Yaudah kamu istirahat,tenangin fikiran kamu,Ibu mau masuk kamar dulu"Salsa langsung berjalan untuk keluar kamar.
Kini Dimas masih merenung dan menangis,karna menurutnya ini rasa yang paling sakit untuknya.tetapi Dimas juga tetap memikirkan ucapan Ayah nya,bagaimana juga Raka ini adalah Kakak nya dan ia harus bisa memaafkan walaupun sulit nanti nya.
Dimas mencoba bangkit dari duduk nya,dan berjalan ke arah tepat tidur untuk membaringkan badan nya.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Waktu sudah pagi,kini Rania membuka mata dari tidurnya.pada saat ia menoleh ke arah Kanan ia melihat Raka masih tertidur pulas,Rania mengelus kepala Raka dengan senyuman nya.Pada saat Rania melihat sekelilingnya ia tidak melihat keberadaan Mamah nya.
Raka yang menyadari kebangunan Rania,ia langsung bangun dari tidur nya dan Menengok kearah Rania.
"Gimana keadaan lo?"Tanya Raka dengan lembutnya.
Rania tersenyum "Gue udah ngerasa baik kan ko"Jawab Rania.
CEKLEKK
Indira membuka Pintu dan langsung masuk kedalam ruangan,ia sudah melihat Rania dan juga Raka sudah bangun.
Indira langsung menaruh makanan nya di atas meja yang ia beli di Depan rumah sakit.
"Makanan dulu yuk,Mamah udah beliin Bubur buat kamu sama Raka"Ucap Indira,Rania hanya tersenyum.
Raka langsung beranjak dari duduk nya "Tan,Raka mau mandi dulu ya"Raka langsung berbalik badan dan mengambil peralatan mandi di tas nya.
Rania melirik ke arah Raka yang akan masuk ke kamat mandi.
Rania menoleh ke arah Mamah nya "Mah,Rania mau pulang hari ini ya"Rania memohon kepada Mamah nya untuk cepat pulang dari rumah sakit.
"Kamu udah mendingan emang?"Tanya Indira.
"Udah Mah,Rania mau cepet masuk sekolah gak enak soalnya kalo ketinggalan pelajaran,apalagi Rania udah kelas 12"Jawab Rania.
Indira tersenyum "Yaudah nanti Mamah akan tanya sama Dokter"Jawab Indira dengan lembut dan Rania hanya tersenyum.
Tidak lama akhirnya Raka keluar dari kamar mandi,kini ia langsung berjalan menghampiri Rania dan juga Mamah nya.
Indira menoleh ke Raka "Kamu juga makan dulu yu Ka"Ucap Indira.
Indira langsung mengambil bubur yang akan ia siapkan buat Rania dan juga Raka.
Indira mengeluarkan Buburnya kan memberinya kepada Raka begitupun dengan Rania.
"Yaudah kalian makan ya,Ran makan yang banyak katanya mau pulang hari ini"Ucapan Indira membuat Raka langsung menatap ke arah Mamah nya Rania.
"Mamah mau keluar,mau ngomong dulu sama Dokter"Indira langsung keluar dari ruangan Rania.
Raka yang mendengar ucapan Mamah nya Rania begitu bingung "Lo mau pulang?"Tanya Raka dan Rania hanya mengangguk kan kepalanya.
"Gue mau lo sembuh total!"Ketus Raka.
Rania menghela nafas "Ka,tapi gue udah engga kenapa-napa"Jawab Rania.
Raka menatap Rania "Lo pulang besok!"Jawab Raka.
Rania langsung memasang muka cemberut,dan menaruh Makanan di atas meja.Raka yang melihat wajah Rania perasannya sangat berbeda pada saat Rania memasang muka cemberutnya.
Raka mendekatkan mukanya di depan hadapan Rania,kini jantung Rania ingin copot rasanya pada saat Ia melihat Raka mentapnya dekat dengan mukanya.
"Lo marah?"Tanya Raka yang masih menatap Rania,Rania tidak menjawab ia hanya diam.
Raka tersenyum "Iya,hari ini lo pulang kerumah"Jawab Raka dengan nada lembutnya.
Raka langsung kembali duduk di samping Rania,sedangkan Rania perasaannya masig deg degan karna pertama kali ia melihat wajah Raka mendekat ke arah wajahnya dan dengan ucapan lembutnya.
Raka membuka kotak makanan nya "Tapi lo harus makan banyak,kalo engga ya gak bakal gue izinin lo pulang?"Ketus Raka dan Rania hanya tersenyum.
Raka langsung menyuapini Rania dengan pelan,karna ia tidak mau jika nantinya Rania makan hanya sedikit.
Disisi lain,Indira berjalan kearah ruangan Dokter.
Tookk Took Took
Indira mengetuk pintu ruangan Dokter,dan langsung masuk kedalam ruangan.kebetulan Dokter Feri lagi berada di ruangan nya.
Indira menghampiri Dokter Feri dan duduk di bangku yang sudah disediakan.
"Dok,maaf saya mau tanya Pasien atas nama Rania Kamar Melati nomor 13 hari ini sudah bisa pulang Dok?"Tanya Indira.
"Saya harus mengecek Pasien dulu Bu,kalau kondisinya sudah membaik hari ini bisa pulang"Jawab Dokter Feri.
"Kalau gitu saya akan ngecek Pasien sekarang ya Bu"Dokter Feri langsung beranjak dari duduknya begitu pun dengan Indira.
Indira dan juga Doktee Feri keluar dari ruangan dan berjalan menuju ruangan Rania.
Sesampainya disana,Dokter Feri dan Indira langsung menghampiri Rania dan Dokter Feri langsung memeriksa keadaan Rania.
Dokter Feri selesai periksa keadaan Rania "Rania sudah bisa pulang hari ini,kondisinya juga sudah membaik.tapi tetep dijaga pola makan nya ya,banyak-banyak istirahat jangan sampe kecapean soalnya takut Tensi kamu turun lagi"Dokter Feri mengizinkan Rania untuk pulang ke rumah.
Indira Tersenyum "Makasih ya Dok" Indira kepada Dokter Feri.
Dokter Feri langsung pergi meninggalkan yang berada diruang inap Rania.
#Salampenulis