Selama obrolan itu berakhir Raka dan Rania tidak saling ngomong satu sama lain,karena tidak ada yang ingin mereka biacarakan.
Tidak lama akhirnya sampai lah di dengan rumah Rania,Raka mematikan mesin mobil nya.
"Gue ikut turun"Ucapan Raka lagi-lagi membuat Rania kaget.
"Loh,engga usah"Jawab Rania.
Tetapi Raka hanya menatap nya dengan tatapan tajam,Rania yang mengerti arti tatapan Raka akhirnya ia hanya diam.
Kini Raka san Rania sudah turun dari mobil,Rania membuka pintu gerbang rumah nya dan langsung masuk ke dalam Rumah.
Rania membuka pintu rumah "Assalamualaikum Mah"Salam Rania.
Indira berjalan mendekati Rania dan juga Raka "Waalaikumsalam"Jawab Indira.
Rania dan kara langsung mencium tangan Indira,Indira yang melihat kedatangan Raka begitu terlihat senang dengan senyuman nya.
"Nama nya siapa kalo Tante boleh tau?"Tanya Indira.
"Raka Tan"Jawab Raka dengan senyum nya.
"Kamu mau duduk dulu apa langsung pulang?"Tanya Indira lagi.
"Saya langsung pulang aja Tan,besok saya kesini lagi buat berangkat sekolah sama Rania"Raka langsung pamitan dengan Indira dan ia langsung keluar dari rumah Rania untuk masuk ke dalam Mobil.
Setelah Rania dan Mamah nya melihat Raka sudah pergi dari rumah nya,Indira langsung merangkul Rania untuk mengajak nya ngobrol.
Indira Tersenyum "Itu cowok kamu?"Pertanyaan Indira membuat Rania kaget.
"Ha engga Mah,itu temen Rania"Jawab Rania dengan cepat.
"Mamah percaya kalau kamu pergi sama dia Ran"Ucap Indira membuat Rania bingung.
"Kenapa gitu Mah?"Tanya Rania dengan penasaran.
"Bukti nya dia bisa anterin kamu pulang dengan tepat waktu tanpa kamu kenapa-napa,arti nya dia bisa ngejaga kamu"Indira memberikan penjelasan kepada Rania dan Rania hanya tersenyum.
"Yaudah sana mandi langsung istirahat"Indira memerintah kan Rania dan Rania langsung berjalan ke arah Kamar nya.
***************************************
Sesampainya Raka di rumah nya ia langsung memasukan Mobil nya kedalam Bagasi karena menurut nya ia sudah tidak keluar kemana-mana lagi.
Raka juga sudah melihat ada Mobil Ayah nya yang pastinya Ayah nya sudah pulang.
Raka langsung turun dari mobil dan segera masuk kedalam rumah.
Pada saat Raka masuk ternyata sudah ada kedua orang tuanya dan juga Dimas adik nya yang sedang menunggu di ruang tamu.
Raka langsung mencium kedua tangan orang tua nya dan duduk di ruang tamu.
Kedua orang tau nya dan juga dimas langsung menatap Raka berbarangan.Karena mereka melihat Raka tidak seperti biasanya.Raka yang menyadari nya ia langsung melirik ke arah kedua orang tua nya dan juga Adik nya.
"Abis jalan sama cewe lo ya"Celetuk Dimas.
"Apaan si so tau!"Ketus Raka.
"Udah jujur aja Bang,ko tumben kamu suruh dimas pulang duluan"begitupun dengan Doni ayah nya.
"Ada urusan sama Rangga,Yah"Jawab Raka dengan muka jutek nya.
Doni tersenyum "ya Ayah engga masalah kalo kamu lagi deket sama cewe,sekalian kenalin aja sama Ayah Ibu"Doni memberi nasehat kepada Raka.
"Belum saat nya Yah"Jawab cepat Raka.
"Raka mau masuk kamar dulu,mau istirahat"Raka langsung beranjak dari duduk nya dan meninggalkan kedua orang tua nya jan juga Dimas.
Raka berjalan menaiki anak tangga dan langsung menuju ke kamar nya.Raka mengunci kamar nya karena ia tidak mau diganggu oleh siapapun 'MASA GUE BISA SUKA SAMA RANIA SECEPET INI SI' Batin Raka.
Raka tidak mau jika nantinya ia terus terang kepada kedua orang tua nya begitu juga dengan Dimas,gimana perasaan Dimas pada saat tau jika ia jalan dengan Rania apalagi Dimas sangat suka dengan Rania.
Raka langsung membaringkan badan nya karena menurut nya berfikir juga perlu butuh waktu.
Tookkk Tokkk Tokkk
Tiba-tiba pada saat baru sebentar Raka memejamkan Matanya,ia dikagetkan dengan suara ketukan Pintu,Raka membuka mata nya dengan wajah malas nya.
Raka membuka pintu,pada saat membuka pintu ia kaget jika Dimas yang sudah mengganggu nya.dengan karena terpaksa akhirnya Raka memperboleh kan Dimas untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Mau ngapain si lo!"Ucap Raka dengan Ketus.
"Gue mau ngomong sama lo"Jawab Dimas dan Raka hanya menatap nya malas.
"Lo lagi deket sama siapa si?"pertanyaan Dimas membuat Raka kaget.
Raka menoleh ke arah Dimas "Apaan si nanya kaya gitu"Jawab Raka.
"Ya lo jujur aja si Bang"Dimas masih penasaran dengan Raka tetapi Raka tidak menjawab.
"Lo masih deket sama Rania?"Raka mulai bertanya tentang Rania kepada Dimas.
"Ya sebenernya sih gue masih coba buat deketin dia,tapi ya gitu respon dia ke gue biasa aja"Jawab Dimas dan Raka hanya diam.
"Udah sono gue mau istirahat!"Raka langsung berbaring kembali di kasur nya dan membelakangi Dimas.
Dimas yang sudah pasrah ia hanya menghela nafasnya,dan mulai keluar dari kamar Raka.
Dimas sempat berfikir dan menaruh rasa curiga kepada Kakak nya 'MASA IYA ABANG GUE DEKET SAMA RANIA ENGGA MUNGKIN' Batin Dimas.
Dimas mengambil ponselnya di saku celana nya ia langsung duduk di ruang tamu,karena Ibu dan Ayah nya sudah berada di kamar nya jadi diruang tamu hanya ada Dimas,dan Dimas mencoba menelfon Rania.
"Hallo Ran"
(........)
"Lo udah sampe rumah?"
(........)
"Gue mau nanya sesuatu sama lo"
(........)
"Lo tadi keluar bareng siapa?"
(........)
"Raka!"
(.......)
Dimas langsung mematikan Tlfonnya dan segera beranjak dari duduknya untuk menuju kamar Raka.Dimas yang mendengar jawaban Rania begitu kanget,Kesal karena abangnya ternyata jalan dengan Rania orang yang saat ini dia suka.
Dimas mulai menaiki anak tangga tersebut dengan wajah marah nya,Dimas langsung membuka pintu kamar Raka dengan karas.
Raka yang menyadari langsung melihat ke arah Dimas dan bangun dari tempat tidur yang sudah melihat wajah adik nya penuh emosi.
"LO JAHAT SAMA GUE BANG!"Teriak Dimas yang membuat Raka bingung.
"Apaan si!"Raka dengan nada tinggi.
Dimas dengan kasalnya mendorong Raka "LO TAU GUE SUKA SAMA RANIA KENAPA LO MALAH DEKETIN DIA BANG!"Dimas menunjuk Raka dengan penuh emosi.
"LO SENDIRI YANG BILANG SAMA GUE KALO RANIA CEWEK SOK JUAL MAHAL! TAPI APA! LO MALAH DEKETIN DIA"Dimas dengan meluapkan emosinya kepada Raka.
"LO JAHAT SAMA GUE BANG! LO JAHAT!"Dimas akhirnya meneteskan air matanya,menurutnya hatinya sangat hancur karena mengetahui orang yang dia suka ternyata didekati juga oleh Kakak nya.
Raka yang merasa bersalah ia mencoba menjelaskan kepada Dimas dengan yang sebenar nya.
"Gue bisa jelasin sama lo Dim"Raka mencoba menenangkan adiknya,tetapi Dimas masih dengan emosinya.
"JELASIN APA! LO MAU JELASIN KALO LO JUGA SUKA SAMA RANIA!"Dimas kali ini benar-benar kecewa dengan Raka.
Pada saat Dimas sedang marah kepada Raka,kini kedua orang tua mereka mendengar teriakan Dimas langsung keluar dari kamar dan berlari untuk mengetahui ada apa sebenarnya.
#Salampenulis