Chereads / SEBUAH PENYESALAN / Chapter 14 - SebuahPenyesalan Part 13

Chapter 14 - SebuahPenyesalan Part 13

Rania hanya menghela Nafas,ia tidak bisa berbuat apa-apa.Rania dan Raka mulai masuk kedalam Mobil dan Raka segera melajukan mobilnya.

Di dalam mobil Rania dan juga Raka tidak berbicara satu sama lain,Rania masih malu karena ia memilih Raka,sedangkan Raka ia bingung mau ngobrol apa dengan Rania tetapi Raka masih penasaran dengan apa yang di ucapkan Rania kalau ia memilih dan suka dengan Raka.

Tidak terlalu lama akhirnya sampai dirumah Rania.Rania langsung turun dari mobil,begitupun dengan Raka ia juga langsung turun dari mobil. Aneh nya Rania tidak langsung masuk kedalam rumah melainkan ia masih berdiri diem di depan Pagar.

Raka yang melihat bingung,ia mulai bertanya kepada Rania "Lo kenapa?"tanya Raka.

Rania sempat diem ia memikirkan sesuatu "Mulai besok gue minta lo jauhin gue Ka"Jawaban Rania membuat Raka kaget.

"Makasud lo?"Tanya Raka untuk memastikan maksud ucapan dari Rania.

"Gue cuma engga mau lo sama Dimas berantem Ka!"Jawab Rania dengan sedikit nada tingginya.

"Tapi Ran--"Raka belum selesai ngomong tetapi sudah di potong dengan Rania.

Rania langsung menoleh ke arah Raka "Udah cukup Ka,pliss jauhin gue! Anggap kita engga pernah kenal!"Ucap Rania dengan cepat.

Raka langsung memasang muka marahnya "OKEE KALO ITU YANG LO MAU, GUE BAKAL NGEJAUHIN LO RAN!"Jawab Raka dengan nada tinggi.

Tanpa basa basi apalagi pamitan dengan Mamah nya Rania.Raka langsung berbalik badan dan pergi meninggalkan Rania,Raka menutup pintu mobil begitu kencang dan meljukan Mobinya dengan kecepatan tinggi.

Rania yang melihat tingkah Raka,kini hanya bisa mengeluarkan Air matanya.Rania langsung masuk kedalam Rumah dan berjalan menuju Kamar.

Indira yang melihat Rania dengan tangisan nya sudah paham betul dengan Rania.

Indira mencoba masuk kedalam kamar Rania,disitu ia sudah melihat Anaknya sudah nangis sambil memegang boneka kesayangannya.

Indira langsung duduk di sebelah Rania dan langsung memeluk Rania,Rania yang menyadari Mamah nya memeluk nya ia menangis di pelukan Mamah nya.

Indira mengelus rambut Rania "Kamu kenapa Ran? Berantem sama Raka?"Tanya Indira dengan Lembut.

Rania masih tidak menjawab ia hanya bisa menangis,Rania susah untuk terbuka soal Apa yang lagi ia Rasain saat ini.Indira yany mengerti gimana Rania,ia tidak menanykan lagi dan menenangkan Rania.

Akhirnya Rania sudah bisa tenang dan sudah tidak menangis lagi "Yaudah engga apa-apa kalau kamu engga mau cerita,Mamah paham"Indira masih mengelus kepada Rania.

Karena menurut Indira,Rania hanya butuh waktu untuk sendiri dan menenangkan fikirannya,Indira langsung beranjak dari duduk nya dan langsung keluar dari kamar Rania.

****************

Disisi lain Raka yang mendengar ucapan Rania ia kesal,karena kenapa pada saat ia sudah mulai jatuh cinta harus merasakan sakit seperti ini.

"KENAPA GUE HARUS KENAL LO RAN!"Raka dengan emosinya.

Kini Raka mengendarai Mobil masih dengan kecepatan Tinggi,Raka berjalan menuju rumah Rangga,karena ia belum mau pulang kerumah dengan keadaan masih penuh emosi.

Tiinnn Tiinnn

Sesampainya dirumah Rangga,Raka langsung mengklakson Mobilnya.Karena dirumah Rangga tidak ada satpam tetapi hanya ada pembantu dan Pembantu Raka langsung membukakan gerbangnya.

Raka langsung masukan mobilnya dan mamatikan mesin mobilnya,kini Raka tidak berlama-lama langsung masuk kedalam rumah Rangga.Karena yang Raka tahu jika orang tua Rangga masih berada di luar kota.

Rangga langsung membuka pintu kamar Rangga dengan cepat,Rangga yang menyadari langsung melihat ke arah Pintu.betapa kagetnya Rangga dengan kedataan Raka dirumahnya dengan muka yang penuh amarah.

"Lo kenapa?"Rangga langsung bertanya kepada Raka,tetapi Raka tidak menjawab ia hanya diam di atas tempat tidur Rangga.

Rangga yang menyadari ia sudah tahu pasti Raka lagi sedang patah hati.Rangga kembali mencoba memperhatikan muka Raka sengan serius.

"Patah hati lo ya"Rangga langsung meledeki Raka.

Raka langsung menoleh ke arah nya dengn tatapan sinis "Berisik lo!"Ketus Raka.

"Yaelah udah si cerita aja kaya sama siapa aja"Jawab Rangga.

HENING

"Menurut lo Rania orangnya gimana?"Akhirnya Raka mulai bertanya kepada Rangga.

Rangga mulai memikir "Emmm ya kalo kata gue si ya bener yang kata Ade lo bilang"Jawab Rangga.

"Lo ada masalah sama dia?"Tanya Rangga.

Raka menatap ke depan "Dia minta buat gue jauhin dia"Jawaban Raka membuat Rangga kaget.

"Lah ko bisa!"Ucap Rangga dengan kagetnya.

"Gue sama Dimas berantem karna Rania"Raka mulai sedikit menjelaskan kepada Rangga.

"Maksudnya gimana si,ko lo bisa berantem sama Dimas? Karna Rania?"pertanyaan Rangga kepada Raka.

Raka menghela nafas "Dimas suka sama Rania lebih dulu"Jawab Raka.

"Tapi begonya gue bisa sampe suka juga sama Rania"Ucap Raka lagi dengan penyesalan nya.

"Yaelah Ka engga ada yang salah disini,lo juga engga tau kan kalo Perasaan lo bisa suka sama Rania.Jangan pernah salahin diri lo sendiri ini udah Takdir"Jawab Rangga.

Raka menoleh ke arah nya "Tapi Nga,Rania cuma engga mau kalo gue berantem sama Dimas"Ucap Raka.

"Yaudah kalo gitu simpel lo tinggal baikan aja sama Dimas"Jawab Rangga dengan sepelenya.

"Lo engga akan pernah ngerti Ga!"Ketus Raka.

Raka mulai membaringkan badannya di atas kasur,kini ia masih memikirkan soal Rania dan Rangga yang melihat tingkah teman nya hanya menghela Nafas.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Karena sudah jam 21:30 Malam,Rania selesai Sholat dan juga Cuci muka ia segera tidur.tetapi pada saat Rania mau memejamkan matanya ia di kagetkan dengan suara Ponselnya.Rania langsung mengambil ponselnya dan melihat siaoa yang menelfonnya.

Ternyata nomor yang tidak dikenal,awalnya Rania tidak mau menganggkatnya,tetapi ia berfikir kali itu adalah nomor orang yang ia kenal.

Rania menganggat Talfon itu.

"Iya Hallo"

(.....)

"Rania udah pulang daritadi sore Tan"

(...)

"Boleh Rania minta nomor Raka sama Rangga,kemungkinan Raka ada dirumah Rangga Tan"

(...)

"Iya sama-sama Tante"

Rania langsung mematikan tlfonnya,ternyata yang menelfonnya adalah Salsa Ibu dari Raka.Rania khawatir karena Raka tidak pulang kerumahnya.

Rania mencoba hubungi nomor Raka tetapi nomornya tidak aktif,Rania makin khawatir apalagi sudah Malam.Akhirnya Rania menciba buat hubungi Rangga karena ia yakin kalau Raka ada dirumah Rangga.

Akhirnya Rangga pun menganggkat Tlfon Rania.

"Hallo Ga,ini gue Rania"

("Oh iya Ran kenapa?")

"Gue mau tanya Raka ada dirumah lo kan"

("Iya ada dirumah gue")

"Gue boleh ngomong sebentar sama dia engga?"

Rangga ngasih ponselnya kepada Raka.

("Kenapa")

"Lo pulang sekarang,Nyokap Bokap lo nyariin"

("Gak usah perduli sama gue!")

Belum Rania berhenti bicara,Raka sudah langsung mematikan Tlfonnya.Rania menyadari kalau Raka masih Marah dengannya.

#Salampenulis