Chereads / SEBUAH PENYESALAN / Chapter 17 - SebuahPenyesalan Part 16

Chapter 17 - SebuahPenyesalan Part 16

Setelah Rania selesai Makan dan juga minum obat,ia langsung mengambil Ponsel nya tang berada di Samping tempat Tidurnya,Sedangkan Raka kembali untuk duduk menemani Rania.

Rania mulai melihat lihat ponselnya,ternyata sudah ada Chat WhatsApp masuk dari Dimas,Rania segera membuat Pesan tersebut.

Dimas : Lo lagi dimana Ran? Bisa ketemu malam ini,ada hal yang harus gue omongin sama lo.

Kira kira itu isi pesan yang Dimas kirim kepada Rania.dengan bingungnya Rania langsung menoleh ke arah Raka.Raka yang melihat Rania kini mereka berdua saling tatap.

"Kenapa?"Tanya Raka dengan rasa penasaran nya.

Rania kembali menatap ponselnya "emm ini Ade lo ngajakin gue ketemuan malem ini" Jawab Rania.

Raka yang mendengar jawaban dari Rania sangat bingung kenapa Dimas ingin sekali ketemu dengan Rania.

"Terus jawaban lo?"Tanya Raka lagi.

"Belum gue jawab"Jawab Rania.

Tanpa berfikir panjang Raka langsung mengambil Ponselnya yang sedang dipegang oleh Rania dan Rania yang melihatnya sontak kaget begitupun bingung,

Rania melihat Raka membalas pesan Dimas "Loh ko? Lo bales?"Tanya Rania dengan bingungnya dan Raka tidak menjawab ua hanya diam.

Setelah itu Raka langsung mamasuk kan ponsel nya kedalam Saku celananya,Rania sontak kebingungan karna tidak seperti biasanya Raka seperti ini.

"Lah ko hp gu--"Rania belum berhenti ngomong sudah di potong dengan Raka.

"Hp lo gue simpen!"Potong Raka dengan cepat nya.

"Ka,nanti kalo gue mau ngabarin Naura sama Gilang gimana"Ucap Rania.

"Ya tinggal bilang sama gue! Udah pokonya lo fokus istirahat jangan main Hp!"Jawab Raka dengan ketus nya dan Rania hanya menghela nafasnya.

HENING

"Ran,gue mau nanya sesuatu sama lo"Raka sempat ragu ingin membahas tentang perasaannya kepada Rania.

Rania menoleh "Nanya apa?"Tanya Rania.

Raka masih ragu untuk mananyakan perasaan kepada Rania,Rania terus menatap Raka.

"Soal perasan lo ke gue"Raka akhirnya mulau terus terang kepada Rania.

Rania yang mendengar ucapan Raka langsung menunduk dan ia tidak berani untuk jujur kepada Raka.

"Tolong lo ucapin sekali lagi soal perasaan lo ke gue waktu dirumah gue"Ucap Raka dengan jentel nya.

HENING

Raka tidak dapat jawaban sama sekali dari ucapan Rania,entah Rania malu atau memang ucapan nya waktu dirumah Raka hanya dari mulut.

Raka dengan penuh harapan kalau Rania juga suka dengan nya tetapi semua itu hanya Harapan nya,dengan cepat Raka langsung beralnjak dari duduknya.

Rania langsung memegang tangan Raka "gue suka sama lo"Ucap Rania.

Raka yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Rania "Gue atau Dimas?"Tanya Raka lagi untuk memastikan jawaban Rania.

Rania langsung melepas tangan Raka "Tapi kalo pun gue suka sama lo juga percuma Ka"Ucap Rania dengan nada rendah.

Raka yang masih bingung ia langsung mentap Rania "Maksud lo?"Tanya Raka.

"Gue beda sama lo,kehidupan pun beda,lo di atas sedangkan gue di bawah.Gue cuma berfikir kalau nantinya keluarga lo tau latar belakang keluarga gue,mungkin akan suruh lo buat jauhin gue"Rania menjelaskan kepada Raka.

Raka langsng duduk kembali dan menatap Rania "Ran,gak usah lo mikir kaya gitu,mau gimanapun latar belakang lo ataupun masalalu lo gua akan terima"Jawab Raka dan Rania tidak menjawab.

"Gue mau lo tanggung jawab Ran"Ucapan Raka membuat Rania bingung.

Rania menoleh "Ha! Tanggung jawab apaan"Jawab Rania dengan kaget nya.

"Lo yang udah buat gue suka sama lo sampe gue engga mau kehilangan lo Ran.Gue mau lo tanggung jawab Jadi pacar gue!"Jawab Raka.

"Ha! Tap---"Belum selesai ngomong lagi-lagi Raka langsung memotongnya.

"Gue engga mau ada kata penolakan!"Ketus Raka.

Menurut Ranua ia tidak bisa diam,ia masih memikirkan masalah Raka dengan juga Dimas berantam karnanya.

"Ka,gue bilang gue engga mau kalo nantinya ada seseorang yang tersakiti"Jawab Rania.

"Ran,siapa yang tersakiti? Dimas? Gue bilang sama lo, soal Dimas biarin gue yang selesaiin!"Ucap Raka dengan sedikit nada tinggi. Mendengar Ucapan Raka,Rania hanya menghela Nafas.

"POKONYA LO JADI PACAR GUE!"Raka menegaskan lagi kepada Rania.

Rania hanya menghela nafasnya,ia tau kalau ia terus-terusan meladeni Raka pasti tidak akan ada habisnya,karna Raka orang yang keras kepala keinginannya harus di turutin.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Teettttt Teettttt

Akhirnya Jam pulang pun sudah tiba,kini Naura dan juga Gilang segera keluar dari kelas untuk menuju kelas Raka.

Pada saat Naura dan juga Gilang sedang berjalan ke kelas IPS kini Rangga memberhentikan langkahnya.

Naura dengan bingungnya "Kenapa Ga?"tanya Naura.

"Gue mau nanya ni sama lo,si Rania sakit apaan?"Rangga mulai bertanya kepada Naura.

Naura dan juga Gilang saling tatap "Lah,ini barusan gue sama Naura mau nanya sama Raka soal Rania"Jawaban Gilang kini membuat Rangga juga ikut bingung.

Mereka bertiga saling tatap "lah terus si Raka kemana?"tanya Naura.

"Katanya si Raka nemenin Rania dirumah sakit"Fangga menjelaskan kepada Nauga dan juga Gilang.

"Yaudah gimana kalo kita bertiga kerumah sakit terdekat katanya Rania dirawat disana"Ucap Gilang kepada kedua temannya.

"Nah yaudah tuh boleh"Jawab Rangga.

"Yaudah ayu"Diikuti oleh Naura

Kini tanpa lama-lama mereka langsung berjalan menuju kerumah sakit terdekat dari sekolah.

Mereka bertiga langsung melajukan kendaraannya masing-masing.

Sesampainya di sana mereka langsung masuk kedalam rumah sakit dan menuju pelanan administrasi.

"Maaf ka mau tanya disini ada pasien bernama Rania Khalisa Putri,kalo boleh tau diruangan berapa ya"Ucap Naura kepada salag satu karyawan di rumah sakit.

Karyawan rumah sakit langsung mengecek data "Atas nama Rania ada di kamar Melati Nomor 13"Karyawan itu menunjuk ke arah ruangan.

"Makasih ka"Jawab Naura.

Kini mereka bertiga langsung berjalan untuk menuju kamar inap Rania.

Sesampainya mereka di Kamar Melati nomor 13 kini dengan yakinnya Gilang langsung membuat kamar.Benar saja mereka melihat di kamar itu ada Raka dan juga Rania.

Raka dan Rania melihat kedatangan ketiga temannya sangat kaget.

"Ya ampun Ran lo kenapa jadi begini"Naura dengan panik nya.

Senyum Rania "Gue engga kenapa-napa Ra,cuma kecapean aja"Jawab Rania.

"Tapi lo engga ada yang sakit kan,kaya penyakit dalem gitu?"Gilang pun penasaran kenapa Rania bisa sampai masuk rumah sakit.

"Engga ada Lang"Jawab Rania.

Raka mulai bingung kenapa teman-teman nya bisa menyusul Rania tiba-tiba "Lo bertiga tau dari mana Rania di rawat?"tanya Raka.

"Tau dari Pak Markolah"Jawab Rangga dengan muka tengilnya dan Raka hanya memasang muka malas nya.

"Oiya Ran disini lo sampe berapa hari?"tanya Naura dengan penasaran nya.

Raka langsung menjawab cepat "3 Hari!"Ketus Raka, dan Rania hanya menoleh ke arah Raka.

"Oiya lo udah ngabarin Nyokap lo belum Ran?"Tanya Gilang.

"Oiya gue lupa"Jawab Rania dengan kaget nya.

Rania menatap Raka "Minjem Hp nya sebentar buat ngabarin Nyokap gue"Ucao Rania.

Dengab muka datar nya Raka langsung memberikan Handphonee nya kepada Rania.

Rania langsung mencari kontak Mamah nya dan menelfon Indira.

"Halo Mah"

(......)

"Rania mau ngabarin kalo Rania lagi dirumah sakig mah"

(......)

"Rania kurang tau Mah,mungkin biar Raka yang nanti jelasin ke Mamah"

(.......)

"Di rumah Sakit Medika yang dekat dengan sekolah Rania Mah,Kamar Melati nomor 13"

Tidak lama Rania langsung mematikan Tlfonnya dan memberikan Ponselnya kembali kepada Raka.

Sontak tingkah Rania dan juga Raka menjadi sorotan Naura,Gilang,dan juga Rangga.

"Loh ko hp lo kasih ke Raka,Ran?"Rangga langsung bertanya dengan penasarannya.

"Gak usah kepo!"Ketus Raka.

Rangga dengan muka malasnya "gue kayanya cium bau-bau orang abis jadian nih"Rangga langsung meledeki Raka dan juga Rania didepan Naura dan Gilang.

"Ya mungkin bisa jadi"Begitupun dengan Gilang yang sudah menyadari akan hal itu.

Tidak mau berprasangka Naura langsung bertanya "Emang bener kalian berdua jadian?"Tanya Naura kepada Rania dan juga Raka.

Rania dan Raka saling tatap "Terus masalahnya apa?"Ketus Raka.

#Salampenulis