Chereads / SEBUAH PENYESALAN / Chapter 15 - SebuahPenyesalan Part 14

Chapter 15 - SebuahPenyesalan Part 14

Pada saat Raka mematikan Telfon nya,Rangga kaget ia baru pertama kali melihat Raka semarah ini.

Dengan wajah kesalnya setelah mematikan Tlfon dari Rania,Raka memberikan Handphone nya kepada Rangga.

"Loh ko lo matiin telfon nya?"Tanya Rangga dengan bingungnya.

"Gak penting"Ketus Raka.

Rangga menghela nafas "Udah deh lo pulang sono,Nyokap Bokap lo nyariin! lagian keluar gak izin segala"Jawab Rangga dengan kesalnya.

Dengan wajah sinisnya Raka langsung beranjak dari duduknya,kini ia langsung keluar dari Kamar Rangga tanpa pamitan dengan Rangga.Rangga yang menyadarinya ia tidak masalah karena memang seperti itu Raka kalau kerumahnya.

Setelah keluar dari rumah Rangga,kini Raka langsung masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya.

10 menit perjalanan dari rumah Rangga,karena rumah mereka tidak begitu jauh hanya beda perumahan.Raka langsung memasukan mobilnya ke dalam bagasi,ia sampai dirumah jam 10 malam.

Pada saat Raka mulai masuk rumah,Raka melihat kedua orang tuanya sudah terlihat khawatir walaupun anak laki-laki tetapi Raka tidak seperti biasanya pasti jika ia mau keliar selalu pamit.

Salsa dan juga Doni langsung beranjak dari duduknya menghampiri Raka yang barus saja masuk kedalam rumah.

"Ya ampun Bang,kamu dari mana aja baru pulang Ibu khawatir"Salsa dengan penuh khawatirnya.

"Raka mau masuk kamar dulu Bu,ngantuk"Raka langsung berjalan menuju kamarnya.

Salsa dan Doni yang melihat tingkah Raka sungguh bingung,karena tidak seperti biasanya Raka seperti ini.

Doni merangkul Istrinya "Sudah Bu,mungkin Raka ada masalah sama Rania"Doni yang menyadari itu karena terlihat dari raut wajah Raka.

"Yaudah kita sekarang masuk kamar yu istirahat,kamu bisa tanya besok sama Raka"Doni langsung mengajak Istringa untuk masuk kedalam kamar karena waktu juga sudah terlalu malam.

•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•

Pagi hari,waktu sudah menunjukan pukul 7:15 Pagi.Rania segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Pada saat Rania selesai bersiap-siap ia langsung keluar dari kamarnya,pada saat Rania keluar kamar dan menuju ruang makan.Rania tidak melihat ada Mamahnya,Rania berjalan ke arah kamar Mamahnya.Pada saat Rania membuka pintu kamar Mamahnya,Rania sudah melihat Mamah nya masih tidur.

Rania mencoba membangunkan Indira "Mah ko Mamah belum siap-siap?"Tanya Rania.

Indira menoleh ke arah Rania "Mamah lagi engga enak badan Ran,badan Mamah pegel-pegel semua,kebetulan juga Mamah lagi engga ada jam ngajar hari ini"Jawab Indira dengan lemas.

"Yaudah Mamah istirahat ya,Rania berankat naik angkot aja"Ucap Rania.

"Yaudah kamu hati-hati ya dijalan"Jawab Indira.

Rania langsung mencium tangan Mamah nya dan ia langsung pamit untuk berangkat sekolah.

Pada saat Rania berjalan ia sambil nengok ke belakang karena sambil melihat-lihat angkot.

Sudah 10 menit dia berjalan tetapi Anggkot tidak kunjung lewat,sekalinya ada yang lewat sudah penuh.

"Duhh terpaksa deh gue jalan"Dumel Rania,karena muka dia sudah keringatan akibat jalan.

Disisi lain Raka berpamitan dengan kedua orang tuanya,ia masih bertingkag aneh dan juga lebih banyak diam.Raka juga tidak melihat Dimas,ia berfikir kalau Dimas sudah berangkat sekolah terlebih dahulu karena mereka berdua juga tak kunjung membaik.

Raka langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi,karena ia tau kalau dia sudah telat untuk berangkat sekolah.

Pada saat Raka sedang melajukan mobilnya dengan cepat,ia tiba-tiba dikagetkan dengan seseorang perempuan yang menyebrang di depannya.

Raka spontan langsung mengerem,hampir saja ia menabrak orang itu,pada saat orang itu menoleh ke arah Mobil Raka.Raka kaget kalau itu adalah Rania,Rania yang menyadari itu adalah mobil Raka ia langsung berjalan cepat karena sebentar lagi akan sampai kesekolah.

Raka dengan tidak perdulinya ia langsung melajukan mobilnya kembali dengan cepat,Rania yang menyadari itu perasaannya sangat sakit 'SEBENCI INI LO SAMA GUE KA' Batin Rania.

Rania berjalan sedikit buru-buru karena waktu masuk sudah tinggal 5 menit lagi.

Rania dengan nafas yang tidak teratur karena kacapean.tanpa berfikir panjang akhirnya Rania berlari karena takut telat.

Sesampainya Rania di sekolah ternyata sudah masuk dan juga sudah Apel,gerbangpun sudah di tutup. Gerbang akan dibuka setelah selesai Apel pagi,walaupun Rania terlambat tidak sendiri tetapi menurutnya waktu sangatlah berharga.Dengan rasa capek nya Rania langsung mengatur nafasnya.

Adik kelas mencoba mendekati Rania "kenapa Ka?"Tanya Fitri adik kelas Rania yang melihat Rania sangat capek dan keluar keringat.

Rania tersenyum "Engga kenapa-napa De"Jawab Rania.

Setelah itu Gerbang pun dibuka oleh Pa Satpam.pada saat Rania masuk kedalam sekolah sudah diberhentikan dengan adanya Pak Marko.Rania dan juga adik kelasnya yang terlambat berdiri di depan Pak Marko.

"Udah karna saya males marah,kalian saya hukum Menghormati tiang bendera sampai jam Istirahat!"Pal Marko memberikan hukuman untuk yang telat.

"SEKARANG!"Rania dan juga Adik kelasnya langsung berlali ke arah Lapangan.

Pada saat Rania lagi ke arah Lapangan,Rangga menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Rania yang sudah berdiri menghormati Lapangan.

Rangga menepuk pundak Raka "Ka liat deh,Rania di hukum"Ucap Raka.

Raka langsung menoleh pandangan nya ke arah Rania,ia berfikir sempat bersalah kepada Rania karena ia terlalu memikirkan ego nya dibanding perasaannya.Raka tidak tega melihat Rania dihukum di depan matanya.

"Kasian gue sama Rania,Ka"Rangga dengan muka melas nya.

Lagi-lagi Raka menghiraukan ucapan Rangga,ia langsung berjalan menuju ke arah kelasnya.Rangga yang melihat tingkah teman nya sangat bingung,karna Raka tidak gampang untuk di tebak.

Adik kelas Rania yang berdiri disamping Rania mencoba menoleh ke arah Rania,karena ia melihat kalau Rania sudah telihat sangat Pucat dengan tatapan yang kocong nya.

"Ka beneran engga kenapa-napa?kelihatan nya pucet loh" Fitri terlihat Khawatir dengan keadaan Rania.

Rania menoleh ke arahnya "Udah engga kenapa-napa ko"Senyum Rania.

Teettttt Teetttt

Akhirnya bel masuk kelas pun berbunyi,Naura dan Gilang coba untuk keluar dari kelas karena ia tidak tahu Rania belum juga masuk kelas.

Pada saat Naura dan juga Gilang keluar dari kelas ia melihat ke arah bawah ternyata mereka kaget kalau Rania sudah datang dan dihukum oleh Pak Marko.

"Lang itukan Rania"Naura menunjuk ke bawah arah Rania.

"Iya Ra,ko bisa telat si Rania"Jawab Gilang dengan bingung nya.

Pada saat mereka mengobrol ternyata sudah ada guru di belakang mereka.

"Ekhemmm"Bu Safina kepada Naura dan juga Gilang.

Naura dan Gilang yang menyadari itu langsung beebalik badan,mereka bedua kaget kalau sudah ada Bu Safina yang memperhatikan mereka.tanpa lama Naura dan Gilang langsung berlari masuk kedalam kelas.

Saat ini Raka lagi nunggu guru untik masuk ke kelas,tetapi guru tidak kunjung masuk,entah karna tidak masuk atau memang datangnya telat.

Bagas dari arah luar kelas berlari ke kelas "Weh Bu Indah engga masuk,jadi jam pertama kosong"Teriak Bagas yang memberi informasi kepada teman-teman nya.

Dengan rasa bosan,Raka mencoba keluar kelas untuk melihat Rania apakah baik-baik saja,Pada saat Raka mempeehatikan Rania.

BUUKKK

Rania sudah jauh pingsan di tengah lapangan dengan Muka yang pucat,kini Raka yang melihat Rania dengan panik ia langsung berlari kencang untuk menolong Rania.

Fitri yang menyadari keberadaan Raka langsung meminta tolong kepada Raka "Ka Tolongin ka Rania"Fitri dengan paniknya.

Raka langsung membawa Rania ke ruang UKS dengan wajah panik nya karna Raka sudah melihat wajah Rania sangat pucat.

Di dalam UKS memang sudah ada Dokter untuk menangani murid yang sakit di sana.Pada saat Raka membawa dan membaringkan tubuh Rania,Dokter langsung menghampiri Rania dan juga Raka.

Lalu Doktee langsung memeriksa kondisi Rania,Karna kondisi Rania dengan tekanan Darah yang sangat Rendah Dokter langsung mengambil alat Tensi untuk memeriksa tekanan darah Rania.

Raka yang melihat Ranua berbaring dengan kondisi yang sangat lemah,kini Raka menyesal sudah tidak perduli dengan keberadaan Rania.

Setelah melihat Dokter selesai memeriksa Rania,Raka langsung bertanya "Rania kenapa dok?"tanya Raka dengan rasa khawatir nya.

#Salampenulis