Hari sudah berlalalu dengan cepat.
2 hari kemudian adalah hari senin, hari dimana Gabby akan melaksanakan wisuda dan akan mendapatkan gelar sarjananya. Dan di hari ini juga Gabby akan mengetahui segalanya.
Acara wisuda akan di mulai jam 9 pagi. Dan kini Gabby masih terlelap dalam tidurnya. Keynan menggelengkan kepalanya melihat putri manjanya yang masih berbaring di atas tempat tidurnya.
"Gabby sayang bangun sudah jam 2."
Perintah Keynan yang duduk di samping tempat tidur Gabby sembari sedikit menggoyang-goyangkan badan Gabby.
"Erkkhh." Erang Gabby karena merasa tidurnya terganggu.
"Gabby sayang, ayo bangun! ini hari wisuda mu."
Gabby memulai sedikit membuka matanya perlahan-lahan, menyesuaikan cahaya yang masuk di matanya karena silaunya lampu kamar yang telah dinyalakan Keynan sebelumnya.
"Gabby masih ngantuk Dad, kepala Gabby sedikit pusing." Jawab Gabby dengan nada seraknya. Mendengar hal itu Keynan menjadi khawatir.
"Benarkah? yaudah kalau gitu nanti biar Dad panggil Mr.Lave untuk datang ke rumah kita saja."
"Kalau gitu kamu lanjutkan tidurmu dulu nanti kalau Mr.Lave sudah datang Dad bangunin kamu." Lanjut Keynan.
"Emm..." Jawab Gabby, lalu ia menarik selimutnya menutupi tubuhnya kembali. Sedangkan Keynan membiarkan Gabby terlelap dalam tidurnya dan pergi dari kamar Gabby.
Gabby POV
Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Aku masih berbaring diatas tempat tidurku, enggan untuk berpindah. Namun, aku sedikit terkejut ketika melihat cahaya matahari sudah bersinar tampak dibalik gorden yang menutupi jendela kamarku.
Seketika aku mengambil ponselku yang ada di nakas samping tempat tidurku. Aku terkejut ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi.
"What the hell.. bagaimana aku bisa seceroboh ini. Dan kenapa Dad tidak membangunkan ku?" Kata ku kesal.
Aku meletakkan ponselku kembali diatas nakas. Aku mendudukkan tubuhku disamping tempat tidur, lalu aku berdiri.
"arrkkhh, auww. Kepalaku sakit." Aku meringis kesakitan dengan tangan kananku memegang kepala.
Aku bingung kenapa tiba-tiba kepalaku pusing. Aku kembali duduk diatas tempat tidurku. Rasanya tak memungkinkan jika aku berjalan kekamar mandi sendiri.
"Apa aku harus duduk terus begini. 3 jam lagi acara wisuda di mulai. Ahh, tidak. Aku harus mandi dan mempersiapkan diri ku." Gumamku.
Saat aku akan mencoba berdiri Mommy masuk kedalam kamarku dengan membawa nampan yang berisi sarapan dan susu.
"Gimana, apakah sudah mendingan?" Tanya Mommy.
"Masih sakit Mom."
"Ya sudah, kamu sarapan dulu lalu diminum obat sama vitaminnya. Mom mau nyiapin air hangat untuk kamu mandi."
Aku mengambil makanan yang ada di nampan, lalu aku memakan makananku dan meminum obatku.
Aku tidak boleh sakit hari ini adalah hari spesial bagiku, aku harus bisa. Kamu bisa Gabby. Batinku
Setelah selesai dengan ritual makanku, aku pergi mandi dengan dibantu Mom untuk berjalan, karena kepalaku masih sedikit pusing.
Ku lihat di bathtub sudah terisi air hangat yang mengeluarkan sedikit uap. Aku memasukkan tubuhku merendamkan tubuhku kedalam bathtub. Ku pejamkan mataku sedikit, menikmati aroma wangi bunga lily. Ya, aku memang suka bunga lily karena melambangkan kesucian dan keindahan.
15 menit aku selesai merilekskan tubuhku di bathtub. Aku menuju ke sower. Aku mulai manyalakan sower dengan air hangat untuk menyiram bagian rambutku dan memberikan samphoo dengan aroma vanilla, memijat pelan kepalaku. Aku harap rasa pusing di kepalaku cepat reda.
30 menit aku selesai mandi. Lalu ku menuju ke walk in closet untuk mengganti pakaian ku. Namun, aku teringat sesuatu.
"Ah iya. seharusnya kan aku di make over Mr.Lave, tapi Dad masih keluar." Kata ku dengn nada bingung.
Tak lama setelah aku selesai memakaikan baju ku terdengar suara pintu terbuka. Aku keluar dari walk in closet. Ternyata Mommy dan dibelakangnya ada Mr.Lave dengan kedua tangannya menenteng beberapa perlengakapan make up, dan tak lupa baju ku yang akan ku pakai saat wisuda nanti.
"Mr.Lave sudah datang, sekarang kamu akan di make over olehnya." Ucap Mom.
"Iya Mom." Jawabku dengan tersenyum
"Oh ya Dad kemana Mom kok aku tidak melihatnya?" Tanya ku.
Ku lihat Mr.Lave mulai meletakkan peralatan make up nya di depan meja rias ku.
"Oh, Dad sedang ada masalah yang harus diselesaikan di kantor. Nanti setengah jam sebelum acara di mulai Dad akan kembali." Jawab Mommy.
Aku menganggukkan kepalaku mengerti setelah mendengar perkataan Mom.
"Hai nona Alexa." Sapa Mr.Lave.
"Hai." Jawabku dengan nada ceria.
"Silahkan nona duduk, saya akan make over nona sampai orang-orang memandang anda kagum." Ucap Mr.Lave aku hanya tersenyum menjawabnya.
Perlahan Mr.Lave mulai menggerakkan kedua tangannya di wajah ku, memoles wajahku dengan beberapa make up yang ia gunakan.
Dan langkah terakhir Mr.Lave memoles lipstik warna nude diombre dengan lipstik warna merah.
20 menit selesai sudah aktifitas Mr.Lave merias ku. Tinggal sentuhan terakhir, yaitu membentuk rambutku dengan sanggul di belakang dan dengan sedikit menyisakan poni di samping kanan dan kiri yang di curly.
"Tampak sempurna." Ujar Mr.Lave
"Kau sangat cantik nona Alexa." Lanjut Mr.Lave.
"Thank you Mr.Lave." Jawab ku tersenyum lalu menatap diriku dari pantulan cermin.
Benar juga apa yang dikatakan Mr.Lave, aku cantik. Batinku. Lalu aku tersenyum memandangi wajahku.
"Selanjutnya silahkan nona Alexa memakai kebayaknya!"
"Baik." Jawab ku mengangguk. Lalu aku pergi menuju walk in closet untuk mengganti pakaianku.
"Wow, perfect." Ucap Mr.Lave ketika melihat ku telah keluar dari walk in closet memakai kebayakku. Tampak pas dengan tubuhku, terlihat tinggi, cantik dan anggun. Sempurna.
***
Saat ini Gabby sudah berada di gedung aula tempat dimana wisuda akan dilaksanakan. Ia sedang berbincang-bincang dengan ke tiga sahabatnya dan Mommy nya.
10 menit lagi acara wisuda akan di mulai. namun Gabby tak melihat batang hidung Daddy nya. Ia menatap ke sekeliling ruangan, berharap Daddy nya berada di antara sekerumunan orang yang ada diaula.
"Kamu mencari siapa Alexa?" Tanya Cassie.
"Daddy kemana Mom, kok belum datang. Padahal sebentar lagi acara akan dimulai? Katanya setengah jam sebelum acara di mulai Dad sudah datang?" Tanya Gabby penasaran dengan tatapannya masih memandang ke arah sekelilingnya.
"Mungkin masih di...." Jawab Cassie terpotong.
"Itu Om Keynan." Kata Ana dengan jari telunjuknya mengarah ke arah Keynan yang masih berjalan.
Cassie, Gabby, Lea dan Shinta melihat ke arah Ana menunjuk. Mereka menatap Keynan kagum.
Kali ini Keynan memakai jas berwarna milo, kemeja dan celana dengan warna senada serta dasi pita berwarna hitam. Menggunakan pakainnya yang dikenakan saat ini Keynan terlihat tampan dan gagah.
Seketika seisi ruangan menatap Keynan kagum, bagaikan pangeran yang telah turun dari kuda putihnya.
Waow, tampan sekali.
Ya ampun, pangeran tampan akan menjemputku.
Siapa dia?, tampan sekali.
Kira-kira seperti itu lah para wanita memuji ke tampanan Keynan.
Saat ini Keynan telah berada di dekat Cassie, Gabby dan sahabatnya.
"Hai om." Sapa Ana dan Shinta bersamaan. Sedangkan Lea hanya tersenyum saja.
"Hai." Jawab Keynan dengan tersenyum.
"Sayang, bagaimana keadaanmu sekarang. Apakah sudah membaik?" Tanya Keynan dengan tangannya mengelus puncak kepala Gabby.
"Emmm. Udah baikan kok Dad, tadi udah minum obat." Jawab Gabby lalu tersenyum.
Para wanita yang memuji-muji Keynan dibuat bingung.
Sebenarnya pria tampan itu siapa nya Alexa sih.
Aku iri melihatnya.
Apa itu calon suaminya Alexa.
Seharusnya pria itu menjadi miliku bukan Alexa.
Begitu lah bisikan-bisikan para wanita yang penasaran akan hubungan antara Gabby dengan Keynan.
Saat Keynan sedang berbincang santai dengan Cassie, Gabby dan ketiga sahabat Gabby. Datanglah seorang pria dengan setelan jasnya berwarna biru dongker.
"Hai tuan Keynan Harrison." Sapa laki-laki tersebut dengan senyumnya yang sedikit dipaksakan. Dan kemudian melikir ke arah Gabby.
"Hai tuan Robert Alberto." Jawab Keynan dengan nada dingin, namun masih memperlihatkan senyumnya.
Gabby menatapnya bingung, ada hal yang sedikit mencurigakan di balik senyum pria itu. Namun, Gabby menepisnya jauh-jauh. Itu bukan urusanmu Gabby. Batin Gabby.
Lalu ia tetap diam menatap Keynan dan pria yang bernama Robert Alberto itu.
Sebentar-sebentar, nama belakang Alberto?. Aku seperti pernah mendengarnya. Batin Gabby.
"Apakah yang disampingmu itu putrimu?"
"Hemm." Jawab Keynan dengan nada malasnya.
"Cantik juga putrimu." Ujar Robert dengan nada liciknya dan smirknya.
"Maaf, kami sedang membicarakan tentang urusan keluarga. Silahkan anda meninggalkan kami!!!" Perintah Keynan dengan nada halus namun terlihat dingin dan ada sedikit penekanan.
Sahabat Gabby yang mendengar hal itu bergidik ngeri. Ternyata Daddy nya Gabby menakutkan juga. Batin Shinta. Begitupun Gabby, ia sedikit bingung dan terkejut mendengarnya.
Sepertinya ada hal yang tidak beres dengan pria itu. Batin Gabby.
Pria yang bernama Robert Alberto pun pergi dengan menampakkan senyum licik diwajahnya, Lalu mengedipkan matanya kepada Gabby.
Gabby yang melihatnya pun mengerutkan keningnya.
Selang beberapa menit Robert Alberto pergi, datanglah Dekan kampus menghampiri Keynan dan tersenyum kearahnya.
"Hello tuan Keynan Harrison." Sapa Dekan tersebut tersenyum dan mengulurkan tangannya
"Hai tuan Lucas Witte." Sapa Keynan dengan membalas senyumnya dan membalas uluran tangan Lucas.
"Sebentar lagi acara wisuda akan dimulai, silahkan anda mengambil tempat dan untuk bagian sambutan nanti anda yang mengisinya. Selaku anda adalah pemilik yayasan dan saham terbesar di kampus ini." Kata Dekan yang bernama Lucas itu.
Mendengar perkataan itu Sahabat Gabby terkejut apa lagi Gabby selaku putrinya lebih terkejut. Selama 4 tahun ia kuliah disini, ia tidak pernah tahu kalau bahwasannya kampus yang ia tempati saat ini adalah milik Daddynya.
"Alexa, apakah kamu tahu hal itu?" Tanya Ana dengan nada berbisik.
"Tidak sama sekali. Aku sama terkejutnya seperti kalian." Jawab Gabby berbisik.
"Baik, saya akan segera kesana." Jawab Keynan.
"Kalau begitu saya permisi dulu Mr.Harrison." Ucap Lucas berpamitan lalu pergi.
10 menit kemudian. Acara wisuda telah di mulai. Gabby dan para sahabatnya telah berada di tempatnya, begitu juga mahasiswa dan mahasiswi lainnya.
Selamat pagi para hadirin, acara wisuda akan segera di mulai. Disini saya selaku sebagai pembawa acaranya, saya mengucapkan terimakasih atas kehadiran tamu-tamu undangan penting dan terutama para mahasiswa/i yang akan diwisuda saat ini.
Selanjutnya saya akan membacakan susuanan acara yang pertama.
Para wisudawan dan wisudawati akan memasuki ruangan. Silahkan para tamu undangan di mohon berdiri.
Setelah mendengar instruksi dari MC tamu undangan berdiri dan para wisudawan dan wisudawati memasuki ruangan dengan bergandengan bersama pasangan nya masing-masing.
Gabby yang saat ini sedang berjalan diatas karpet merah dengan kebayaknya dan membawa seikat bunga mawar dan lily. Ia tampak tersenyum bahagia, dengan tangan nya menggandeng seorang pria yaitu Reynald Alberto.
"Kamu cantik Alexa." Puji Rey kepada Gabby, sontak membuat Gabby tersipu malu.
"Hemm, Makasih Rey. Kamu juga keren dan tampan." Puji Gabby balik dan hanya di balas senyum oleh Rey.
Kini para wisudawan dan wisudawati telah menempati tempat duduknya termasuk Gabby yang duduk bersandingan dengan sahabatnya.
"Gimana Rey? tampan kan?" Tanya Lea membuat fokus Gabby yang mulanya menatap ke arah panggung buyar.
"Iya, tampan." Jawab Gabby, lalu langsung menghadap kedepan.
"Apakah kamu suka dengan Rey?" Tanya Lea membuat Gabby terkejut.
Apa maksud Lea bertanya seperti itu?.Batin Gabby
"Iya aku suka sama Rey...." Jawab Gabby dengan nada bergantung. Namun mendengar jawaban Gabby, Lea di buat terkejut balik oleh Gabby.
"Tapi suka karena dia temen aku, bukan suka yang berarti aku punya rasa sama dia." Lanjut Gabby. Lea merasa lega mendengar yang dikatakan Gabby.
"Emang kenapa kamu kok tanya gitu?"
"Enggak cuman pengen tau aja kok."
Maaf Gabby aku cuma pengen mastiin aja kalau kamu nggak suka sama Rey, karena orang yang sebenarnya mencintaimu itu adalah Daddymu. Aku hanya tidak ingin saja, jika kamu salah pilih orang. Karena aku tahu Rey itu memiliki rasa sama kamu dan yang aku tau dari Daddy mu, keluarga Rey itu terkenal jahat dan licik. Batin Lea.
"Emmm....kamu suka ya sama Rey?" Tanya Gabby sedikit menggoda Lea, hingga pipi Lea memerah. Lea menundukkan kepalanya malu.
"Eng....enggak kok." Jawab Lea terbata-bata.
"Masak?" Tanya Gabby dengan smirk nya.
"I...iiyaa." Lalu hanya djawab senyum oleh Gabby dan ia menatap ke arah depan lagi.
Para hadirin sekalian susunan acara yang ke tiga adalah sambutan dari wisudawan atau wisudawati dan diwakili oleh Nona Gabby Alexandra Harrison. Waktu dan tempat dipersilahkan.
Gabby yang semulanya diam dan fokus menatap ke arah panggung, mendengar namanya dipanggil seketika membuatnya terkejut.
"Apakah benar itu nama ku yang di panggil?" Tanya Gabby kepada Lea.
"Iya Alexa. Itu nama mu, cepat kamu maju kedepan. Lihatlah semua orang menatap ke arahmu!." Jawab Lea.
Gabby melihat ke sekelilingnya semua orang menatap ke arahnya. Ia pun beranjak dari duduknya dan berdiri, lalu berjalan ke arah panggung dan berdiri di depan semua orang.
Setiap orang yang menatap nya ada yang merasa kagum dan ada juga yang merasa iri.
Gabby menatap ke semua orang yang jelas orang-orang itu memandangnya. Ia memejamkan matanya dan menarik nafasnya lalu menghembuskan nafas nya pelan berharap bisa meredakan rasa malu dan gugupnya. Kemudian ia mulai membuka mulutnya untuk berbicara.
Semoga saat aku bicara diberikan kelancaran ya tuhan. Batin Gabby
Selamat pagi semuanya, perkenalkan saya Gabby Alexandra Harrison. Disini saya selaku perwakilan dari wisudawan dam wisudawati, saya akan mengatakan beberapa kata untuk mewakili dari kami semua mahasiswa di Universitas Harvardisson ini.
Yang saya hormati,
Pimpinan Yayasan Universitas tuan Keynan Harrison
Rektor, Wakil Rektor, dan Para Anggota Senat Universitas Harvardisson
Dekan, Wakil Dekan, dan Para Dosen Universitas Harvardisson
Para Orang tua/Wali, Segenap Tamu Undangan, serta
Rekan-rekan Wisudawan/Wisudawati yang berbahagia.
Salam Sejahtera,
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya yang senantiasa menyertai kita semua. Hari ini, merupakan hari bahagia dan bersejarah dalam hidup kita karena kita dapat menjadi bagian dalam wisuda Sarjana, Profesi, dan Magister Universitas Harvardisson. Suatu kehormatan bagi saya mewakili rekan-rekan wisudawan dan wisudawati untuk menyampaikan ungkapan rasa syukur dalam memaknai arti kelulusan setelah menempuh pendidikan di Universitas ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan, staff dan dosen atas segala dinamika dan kebersamaannya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua, saudara, dan para sahabat kami masing-masing atas doa dan semangatnya hingga kami dapat terus belajar dan pantang menyerah menjalani proses masa studi kami. Banyak hal yang telah kami pelajari semasa kuliah, baik dalam menggali potensi diri maupun dalam hal bersosialisasi. Melalui berbagai kegiatan kami telah memperoleh banyak pengalaman yang dapat membawa kami semua dalam proses pendewasaan diri. Segala kebersamaan ini, kami maknai sebagai proses untuk semakin mengabdikan diri kepada sesama dan untuk memuliakan Tuhan.
Rekan-rekan wisudawan-wisudawati, kita akan selalu mengenang keceriaan euforia Insadha: ketika kita harus mengerjakan tugas kuliah hingga larut malam; ketika kita duduk di lantai lorong kampus untuk berbagi keluh kesah; ketika kita hampir putus asa karena tidak menemukan buku yang kita cari di rak-rak buku perpustakaan; Dan, ketika kita menunggu hujan reda sembari menikmati senja jingga yang perlahan lenyap menuju peraduan malam. Kita telah banyak memperoleh pengalaman manis dan pahit di kampus kita tercinta ini. Memori ini semua akan kita jadikan sebagai kisah klasik dan sumber semangat ketika telah menapaki karir kita masing-masing.
Seorang budayawan kita pernah berkata, 'Merenung seperti gunung, bergerak seperti ombak'. Kini marilah kita semua peka pada konteks permasalahan hidup dan kemudian berkarya dengan segala pengetahuan yang telah kita peroleh. Hari ini bukanlah akhir dan puncak masa studi, hari ini kita mendapat tantangan baru sekaligus amanah untuk mengabdikan diri kita kepada ibu pertiwi. Akhir kata, kalau kita tidak dapat menjadi orang sukses, jadilah orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Selamat atas wisuda dan selamat berkarya menempuh karir masing-masing.
Terimakasih
Semua orang bertepuk tangan setelah mendengar sambutan dari Gabby.
Gabby membungkukkan badannya dengan tujuan memberikan rasa hormatnya kepada semua orang. Lalu berdiri seperti semula dan menatap kearah kedepan dengan tersenyum.
Syukurlah aku lancar mengatakannya. Batin Gabby
Gabby berjalan turun dari panggung dan kembali ke tempat duduknya.
Ia mendenguskan nafasnya pelan dan mendudukkan bokongnya di tempat duduknya yang ada disamping Lea.
"Gimana, gugup nggak?" Tanya Lea
"Awal nya ia, tapi aku tadi menarik nafasku dan akhirnya aku bisa."
"Syukurlah. Btw, tadi kamu ngomongnya lancar banget." Sahut Shinta.
"Makasih." Jawab Gabby tersenyum.
Gabby terdiam sejenak, entah kenapa saat ia kembali duduk dari berdirinya kepalanya kembali pusing lagi.
Kenapa harus pusing lagi sih. Batin Gabby. dengan tangan kirinya memegang keningnya dan memijatnya pelan.
"Kamu kenapa Alexa?" Tanya Lea khawatir.
"Nggak papa cuma sedikit pusing aja." Jawab Gabby dengan senyumnya sedikit dipaksakan.
"Beneran kamu nggak papa?" Tanya Ana.
"Nggak kok."
Gabby menyandarkan sedikit kepalanya kebelakang kursinya. Berharap pusingnya cepat reda. Ia memejamkan matanya, bukan untuk tidur. Tetapi untuk merilekskan tubuhnya.
Para hadirin sekalian susunan acara yang ke lima adalah sambutan dari ketua yayasan beserta pemilik saham terbesar di kampus ini, untuk tuan Keynan Harrison tempat dan waktunya dipersilahkan.
Mendengar kata MC memanggil nama Daddy nya, Gabby menormalkan posisi tubuhnya kembali dan menatap ke arah depan sudah terlihat Daddy nya tengah berdiri di atas panggung dan tersenyum.
Para wisudawati berteriak histeris melihat ketampanan Keynan yang berdiri di atas panggung terlihat gagah dan angkuh bak raja.
Membutuhkan waktu 15 menit untuk Keynan memberikan sambutan nya. Lalu ia kembali ke tempat duduknya.
Matanya menengok ke belakang sedikit melirik ke arah tempat Gabby duduk.
Aku tidak sabar untuk segera memberitahukannya kepada Gabby. Batin Keynan.
"Para hadirin sekalian, susunan acara yang ke enam adalah pemberian piagam penghargaan untuk mahasiswa terbaik di tahun ini dan siswa/siswi terbaik yang akan memperoleh penghargaan ini akan mendapatkan beasiswa dengan 2 pilihan, yaitu Standford University dan Harvard University."
"Untuk pengumuman siapa yang memperolehnya akan di sampaikan oleh tuan Keynan Harisson. Silahkan tuan Harrison menuju ke panggung."
"Bagaimana tuan Keynan Harrison? Apakah anda sudah siap untuk mengumumkan siapa mahasiswa terbaik di tahun ini?" Tanya Mc itu kepada Keynan.
"Iya saya siap." Jawab Keynan lalu tersenyum.
"Okay tuan Harrison, di dalam amplop ini tertera nama mahasiswa terbaik tahun ini. Silahkan tuan buka dan umumkan!" Pinta Mc itu dengan memberikan amplop kecil dan dijawab anggukan oleh Keynan.
Keynan mulai membuka amplop kecil itu perlahan-lahan. Ia terkejut ketika membaca isi amplop itu bahwa di dalamnya tertera nama putrinya.
"Yaa, saya umumkan. Untuk peraih penghargaan mahasiswa terbaik di tahun ini adalah..."
"Gabby Alexandra Harrison."
Sontak setelah mendengar ucapan Keynan seluruh penghuni aula berteriak histeris, namun ada juga yang iri mendengarnya.
"Ya tuhan, tak ku sangka aku bisa mendapatkan penghargaan ini." Ucap Gabby bersyukur ia tersenyum dengan penuh rasa syukur.
"Selamat Alexa, kamu mendapatkan penghargaannya. Cepat kamu naik ke panggung!" Perintah Shinta.
"Selamat ya Alexa." Ucap Lea.
Gabby berjalan menuju panggung dengan tak henti-hentinya ia menampakkan senyum bahagia nya. Ia berdiri tepat disamping Keynan. Keynan tersenyum melihat putrinya sebahagia ini. Lalu ia mengucapkan selamat kepada Gabby.
"Selamat ya." Ucap Keynan dengan nada formalnya.
"Ii..iyaa." Jawab Gabby.
Dari sebelah kanan panggung muncullah seorang wanita cantik dengan membawa piagam dan piala penghargaan. Gabby melihatnya, ia tersenyum. Ia tak pernah menyangka bahwa ia akan mendapatkan penghargaan terbaik ini.
Wanita itu menyerahkan piagam dan pialanya kepada Keynan.
"Silahkan tuan Keynan, serahkan piagam dan pialanya kepada nona Alexa!" Pinta Mc.
"Baik." Jawab Keynan. Lalu ia memberikan piagam dan pialanya kepada Gabby.
Daddy bangga sekali kepada mu sayang. Batin Keynan.
"Terima kasih." Ucap Gabby.
Setelah menerima penghargaan itu. Gabby membungkukkan badannya. Lalu ia berdoa dan mengucapkan rasa syukurnya kepada tuhan atas keberhasilannya.
Terima kasih Tuhan.
"Silahkan nona Alexa katakan bagaimana perasaan anda setelah anda tahu bahwa anda lah penyandang mahasiswa terbaik di tahun ini?" Tanya Mc itu.
"Saya merasa bersyukur sekali kepada Tuhan, karena tak henti-hentinya memberikan kebahagiaan kepada saya. Dan saya mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua saya, Daddy saya dan Mommy saya, sahabat dan teman-teman saya dan juga para dosen yang tak lelahnya mendidik dan membimbing saya agar menjadi bisa. Intinya terimakasih untuk semuanya." Ucap Gabby dengan nada bahagia nya, namun matanya berkaca-kaca karena sangking bahagianya.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••