Chereads / My Boyfriend is My Foster Father / Chapter 10 - BAB 10 PELABUHAN CINTA

Chapter 10 - BAB 10 PELABUHAN CINTA

***

Pelabuhan

Siang hari pukul 11:00 Am, matahari di siang hari sangatlah terik. Hawa panas menyengat di tubuh. Angin sepoi-sepoi terasa menyejukkan. Gelombang air laut tidak begitu tinggi, air berwarna biru kehijauan melambangkan ketenangan. Dari kejauhan terlihat pulau kecil yang amat indah. Gunung-gunung terlihat menjulang tinggi di pencakar langit.

Saat ini Gabby dan Keynan tengah menikmati pemandangan laut luas di dalam sebuah kapal pesiar pribadi milik Keynan.

"Sungguh indah pemandangannya." Gumam Gabby.

Gabby tak henti-hentinya memandangi pemandangan laut luas dan memuji-mujinya takjub. Selama ia hidup, ia belum pernah merasakan damainya laut lepas dan menikmatinya. Dan ini lah pengalaman pertamanya menikmati pemandangan laut yang indah bersama Daddynya.

Keynan melihat setiap gerak gerik Gabby senyum-senyum sendiri. Ia tak pernah melihat Gabby sebahagia ini.

Ia mulai mendekati Gabby, tangan Keynan meraih pinggang milik Gabby dan memeluknya dari belakang.

"Dad...Daddy." Ucap Gabby terkejut, melihat aksi Keynan yang langsung memeluk pinggangnya dari belakang.

"Hemmm." Jawab Keynan singkat.

"Ken...kenapa Dad meluk Gabby begini?" Tanya Gabby gugup.

"Apakah salah seorang pria memeluk wanitanya?" Ucap Keyan berbalik bertanya, mendengar ucapan Keynan Gabby sangat terkejut.

"Apa maksud perkataan Daddy? Jangan buat Gabby bingung Dad."

"Aku mencintai mu Gabby." Jawab Keynan tanpa ragu.

"Apaaaaa.....????" Sontak, mulut Gabby ternganga mendengar ucapan Keynan membuat Gabby terkejut untuk kedua kalinya. Gabby langsung melepas pelukan Keynan dan menghadap ke arah Keynan.

Sebenarnya disisi lain hati Gabby sangat bahagia mendengar Keynan mengatakan cintanya kepadanya, namun Gabby tersadar bahwasannya ini semua tak boleh terjadi. Mana bisa seoarang ayah mencintai anaknya sendiri layaknya seorang pria mencintai wanitanya. Ini salah!!!

"Iya, aku mencintai mu Gabby."

"Apakah Dad gila, haaah?" Tanya Gabby.

"Iya dad gila karena mu.mencintai putrinya sendiri."

"Tidak Dad, ini salah."

"Apanya yang salah. Dad sudah jujur kepadamu kenapa salah."

"Karena kau adalah Daddy ku, ayah ku Dad. Sadar itu!!." Jawan Gabby dengan nada menekan

"Hahahahahaha..." Keynan tertawa mendengar perkataan Gabby. Gabby bingung melihatnya. Ia tak menyangka jika Daddynya ini benar-benar gila.

"Kenapa Dad ketawa?" Tanya Gabby

"Tidak sayang, kamu hanya sedikit Dad jaili saja....hahahahahaaa" Jawab Keynan. Namun Gabby yakin bahwa apa yang dikatakan Daddynya itu memang benar-benar tulus dari hatinya, dan tidak ada kebohongan sedikit pun terlihat dimatanya.

"Dad, bercanda yaaa? tega-teganya Dad begitu dengan Gabby." Gabby membalikkan badannya memandang gelombang air laut, dengan raut mukanya yang kesal dan memanyunkan bibirnya.

Melihat Gabby sedang memanyunkan bibirnya, Keynan serasa memiliki hasrat teependam untuk ingin menerkamnya. Keynan mendekati Gabby menatap manik matanya dan lebih mendekatkan wajah nya denga Gabby, hingga jarak diantara mereka hanya 2cm.

Gabby terkejut melihat Daddynya begitu, matanya sedikit terbelalak. Ia memejamkan matanya. Yang ada dipikiran Gabby saat ini adalah ia yakin jika Daddynya akan menciumnya seperti kemarin malam.

Hembusan napas Keynan dapat dirasakan oleh Gabby, jantung Gabby berdetak sangat kencang. Serasa ingin loncat menjauhi tubuhnya. Terasa aneh yang dirasakan Gabby saat ini. Ia tak biasanya seperti ini. Ia berdiri diam membeku, berharap jika Daddynya tak melakukannya lagi.

Sedangkan tangan Keynan memegang pipi milik Gabby dan menyingkirkan kotoran yang ada disana.

"Kenapa kamu memejamkan matamu sayang?" Tanya Gabby dengan nada sedikit meledek.

Hembusan napas Keynan terasa lebih menyengat saat Keynan berbicara, hidung kecil dan mancung milik Gabby mencium bau mint milik Keynan yang menyeruak dihidungnya.

Sontak Gabby terkejut mendengarnya. Ternyata yang ia pikirkan salah. Daddynya hanya mengusap pipi milik Gabby untuk membunlang kotoran kecil di pipi chubbynya.

"Apa kamu mengira bahwa Dad akan mencium mu lagi?" Tanya Keynan. Gabby sedikit terkejut mendengarnya namun ia tidak menampakkan keterkejutannya. Pipi nya terasa panas dan mungkin sudah memerah seperti tomat. Ia menundukkan wajahnya malu.

"Pipi kamu memerah sayang, apa kamu malu?" Tanya Keynan dengan smirknya. Gabby hanya diam menundukkan kepalanya. Ia tak berani menatap wajah Daddynya. Selama hidupnya, ia tak pernah merasa secanggung ini jika bersama Daddynya.

Kenapa aku jadi begini sih....malu tau sama Daddy, tahan diri kamu Gabby, kembalilah seperti semula. Batin Gabby.

Hari semakin siang, Gabby dan Keynan telah menikmati pemandangan laut luas diiringi dengan gelak suara tawa dari mereka berdua.

Setelah kejadian yang tidak disengaja membuat canggung mereka berdua, kini mereka sudah kembali akrab seperti sedia kala.

Gabby dan Keynan tengah berjalan melewati lorong kapal, mereka akan menuju ke restoran yang terdapat di kapal.

Gabby memandangi setiap ruangan, ia menatap kagum dan takjup. Mulut Gabby menganga melihat pemandangan interior restourant yang sangat memanjakan mata. Gabby tak henti-hentinya berdecak kagum.

Melihat tingkah Gabby, Keynan hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Bagaimana menurutmu, apakah bagus?" Tanya Keynan membuat fokus Gabby memandangi ruangan seketika membuyar.

"Ba..bagus Dad." Jawab Gabby terbata-taba karena sangking terkejutnya.

Keynan hanya membalasnya tersenyum. Lalu tangannya mengarahkan Gabby untuk duduk ke salah satu bangku yang sudah tersedia oleh banyak makanan yang telah disiapkan oleh cheff Haiko dari Jepang.

Gabby menganggukkan kepalanya mengerti dan ia langsung mendudukkan bokongnya.

"Sebenarnya kapal ini milik siapa Dad? apakah Dad menyewanya?" Jawab Gabby dengan kedua alisnya sedikit dinaikkan.

Keynan tersenyum lalu menjawabnya "Ini milik Daddy sayang. Daddy sudah membelinya 1 bulan yang lalu." Jawab Keynan.

"Benarkah? Kenapa Dad tidak memberitahuku?, padahal Gabby dari dulu ingin sekali naik kapal pesiar." Tanya Gabby dengan nada sedikit kesal.

"Ini kejutan. Jika Dad memberitahu mu terlebih dulu namanya bukan kejutan dong."

"Ayo dimakan!". Perintah Keynan.

Gabby menganggukkan kepalanya.

"Emm, Dad. Mom kemana ya, Gabby kok tidak melihatnya dari kemarin?" Tanya Gabby seketika menghentikan ritual makan Keynan.

"Mommy kamu lagi pergi ke New York menemui kakekmu dari kemarin sore, maaf Dad lupa memberitahumu."

"Iiih..Mommy kok nggak pamit aku sih." Gerutu Gabby kesal.

"Besok lusa kan hari wisuda Gabby, Mom seharusnya ikut menghadiri acaranya."

"Tenang sayang, Mom besok sudah pulang kok." Jawab Keynan dengan nada menenangkan. Gabby hanya membalasnya dengan tersenyum, lalu melanjutkan makannya.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••