Julia mondar-mandir di ruang tamu. Wajahnya berkerut, bibir bergumam pelan, dan perasaannya sangat kacau. Ia menggigit kuku-kuku jarinya yang masih pendek.
Wanita itu tidak terlalu suka memanjangkan kuku. Sejak tadi siang, ia terus seperti itu. Kecemasannya membuat Imas akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada sang Nyonya majikan.
"Ada apa, Nyonya? Sejak menerima telepon tadi siang, Nyonya terus mondar-mandir. Sepertinya sangat cemas," ucap Imas.
"Aku tidak bisa menghubungi Mas Damian, Bi. Tapi, aku harus segera pulang ke kampung. Ibuku masuk rumah sakit."
Dua jam yang lalu setelah Damian kembali ke kantor, sebuah telepon dari kampung membuat Julia terkejut bukan main. Ayah mertuanya, Oman, memberitahu jika ibunya masuk rumah sakit. Karena Dodit dan Aura tidak tahu nomor telepon rumah Damian, mereka pun meminta Oman yang memberitahukan padanya.
"Kenapa tidak disusul saja ke kantor?"
