"Ke Rumah Sakit Cahaya, Pak."
"Baik, Bu. Em … maaf, Bu, sebaiknya … Ibu memeriksakan diri ke dokter sekalian. Wajah Ibu sangat pucat," ucap Ayi perhatian. Tadi pagi sebelum Julia bangun, ia sudah mendapat telepon dari Damian yang memintanya menjaga wanita itu.
Damian merasa khawatir, karena itu ia menitipkannya pada sang sopir.
"Iya, Pak. Terima kasih atas perhatiannya. Saya akan menemui dokter nanti," ucap Julia sambil tersenyum.
Untuk sesaat, Ayi terpesona dengan senyuman wanita itu. Meski bibirnya tampak putih pucat, tetapi senyuman itu masih mampu menarik hati orang yang melihatnya. Ia menggelengkan kepala untuk menyadarkan diri.
'Sadar, Ayi! Kamu tidak boleh seperti ini. Kamu sudah menikah dan wanita ini adalah istri bosmu!'
Ia memaki dirinya sendiri karena telah terpikat sesaat oleh senyuman tulus Julia. Saat ia hendak menginjak pedal gas, Aura berlari, dan menghadang mobil. Ayi sampai terkejut karena gadis itu menggebrak bagian depan mobil.
