setelah tahu kebenaran tersebut, Rei mulai menyusun rencana yang ingin dilakukannya dengan sesekali mengawasi Reo dengan berbagai tingkah nya.
karena sampai sekarang Reo masih tidak memikirkan pentingnya jadi diri mereka sebagai seorang high-human. dengan titel high-human mereka bisa mendapatkan apapun dan bisa juga kehilangan segalanya.
apakah semua nya bisa mereka kendalikan?, atau kah mereka yang akan dikendalikan?. kehidupan ya bebas? atau terkekang?.
"haaaah" sekali lagi Rei menghela nafas panjang. karena memikirkan hal ini sendirian tanpa mengajak Reo sih otak udang.
" Rei kenapa kamu menghela nafas lagi?, apa kamu sakit?" tanya Reo yang mulai menghawatirkan kesehatan Rei karena cuaca hari ini sangat panas.
"tidak, aku tidak sakit. hanya memikirkan apa yang harus kita lakukan kedepannya untuk menyembunyikan hal *itu agar kita bisa mendapatkan kehidupan yang damai dan tentram" ucap Rei sambil memikirkan kembali tentang hal yang harus mereka lakukan.
Reo yang tau maksud Rei dengan kata *itu merujuk kepada jenis mereka yang high-human langsung berfikir sebentar dan berkata.
"kenapa kita tidak melakukan perjalanan saja? untuk menemukan orang lain dengan jenis seperti kita. pasti mereka bersembunyi di satu tempat berkumpul bersama seperti ayah dan ibu."
Rei yang mendengar ucapan Reo hanya bisa berpikir
'kenapa aku tidak memikirkan hal itu ya sebelumnya?' tentu saja Rei tidak akan mengatakan hal itu secara langsung karena hal itu hanya akan membuat Reo semakin besar kepala.
"Reo menurut ku hal yang kamu pikirkan itu cukup bagus. bagaimana dengan pergi disaat usia kita menginjak umur 15 tahun? karena ibu dan ayah bilang di umur 15 kita boleh pergi kemana pun yang kita mau"
"benarkah? kalau begitu ayo kita susun rencana keberangkatan kita untuk 5 tahun kedepan" ucap Reo dengan semangat yang berapi-api.
"Reo jika kita ingin pergi, kita harus menyelesaikan studi kita terlebih dahulu. itu syarat yang diberikan ayah dan ibu. apa kamu lupa?"
"ah, benar juga."
setelah percakapan tersebut Rei dan Reo mulai mengejang studinya dengan cara mengikuti ujian kelulusan langsung setiap tahunnya.
karena semenjak bercampur nya ras yang ada di bumi, peraturan dalam hal pendidikan sangat lah longgar. jika ingin ijazah tinggal ikuti ujian yang diadakan setiap tahunnya tanpa adanya sekolah wajib.
syaratnya hanya memiliki keilmuan yang sesuai dengan jenjang yang kamu inginkan, dan telah memiliki ijazah secara berurutan bukan lompatan.
di usia 11 tahun Rei dan Reo mengikuti ujian sekolah dasar, 12 tahun menengah pertama, 13 tahun menengah ke atas, dan 14 tahun mendapatkan titel sarjana.
menjadi sarjana diusia muda adalah hal biasa disaat sekarang ini. oleh karena itu, walaupun usia Rei dan Reo masih tergolong sangat belia, tidak ada yang akan mempertanyakan kebenaran identitas diri mereka yang sesungguhnya.
setelah mendapat kan titel sarjana mereka mulai melakukan persiapan selama setahun penuh hingga akhirnya mereka berusia 15 tahun dan akan memulai perjalanannya.