Chereads / MY BADBOY HUSBAND / Chapter 8 - posessive

Chapter 8 - posessive

pagi hari nya, Syifa terbangun saat suara Adzan subuh memasuki gendang terlinganya. Ia merasakan beban diperutnya langsung menoleh ke bawah dan mendapati tangan kekar milik Angkasa yang memeluknya.

dengan pelan pelan, Syifa melepas pelukan itu, namun bukannya lepas malah semakin erat.

"mau kemana?" tanya Angkasa yang masih memejamkan matanya

"kak, Syifa mau ambil air wudhu dulu" jawab Syifa

"5 menit lagi ya" pinta Angkasa

"nggak kak, keburu abis waktu subuhnya" tolak Syifa cepat. Angkasa hanya pasrah saja membiarkan istrinya itu melakukan sholat dan ia akan melanjutkan tidurnya, namun tidak bisa saat Syifa mulai mengintrupsi nya agar bangun

"kak Angkasa juga bangun atau kalo nggak, nggak bakal dapet sarapan dan nanti malem tidur diluar" ancam Syifa membuat Angkasa langsung terduduk dan menatap Syifa malas

"masih ngantuk Syif" ujar Angkasa

"gak boleh ngantuk kak, Oma nya kak Angkasa pernah bilang ke Syifa katanya kak Angkasa itu orang nya rajin sholat meskipun terkenal nakal" ucap Syifa

"iya iya, udah sana lo wudhu dulu" seru Angkasa dan diangguki oleh Syifa

setelah selesai ber wudhu kini gantian Angkasa yang ber wudhu. sambil menunggu Angkasa selesai, Syifa akan menyiapkan alat alat sholat milik Angkasa.

hingga setelah Angkasa selesai ber wudhu, mereka berdua sholat bersama. Syifa tak menyangka, jika pada umurnya yang masih 16 tahun ini sudah memiliki imam sendiri.

"assalamualaikum" Angkasa

'assalamualaikum' Syifa

"assalamualaikum" Angkasa

'assalamualaikum' Syifa

setelah selesai sholat, Syifa menyambar tangan Angkasa dan mencium punggung tangan Angkasa membuat Angkasa tersenyum.

"habis ini mau sekolah kak?" tanya Syifa

"iya" jawab Angkasa

"yauda, kakak mandi duluan gih. Syifa mau buatin sarapan dulu" seru Syifa dan diangguki oleh Angkasa

Syifa langsung menuju dapur dan mulai memasak nasi goreng, karna memang hanya ada bahan bahan untuk membuat nasi goreng saja itu pun tidak banyak

dengan lihai Syifa memasak dan dikejutkan dengan tangan kekar melingkar diperut rampingnya, dan pundaknya yang terasa berat

"kak Angkasa, Syifa lagi masak nih" omel Syifa namun tak membuat Angkasa menjauhkan dirinya

"tinggal masak" sahut Angkasa enteng

"sulit dong kak kalo kayak gini" ucap Syifa

"biarin gini dulu Syif, gue suka" pinta Angkasa lembut, membuat Syifa luluh. Akhirnya ia memasak dengan dipeluk oleh Angkasa

setelah beberapa menit akhirnya nasi goreng itu pun sudah selesai di masak. Syifa pun membawa nya ke meja makan. Angkasa tampak bingung, kenapa hanya ada sepiring nasi goreng?

"kenapa cuma sepiring?" tanya Angkasa

"kan buat kak Angkasa aja" jawab Syifa

"lo gak sarapan?" tanya Angkasa dan mendapat gelengan dari Syifa

"kenapa?" tanya Angkasa

"bahan bahannya cuma cukup dibuat sepiring nasi goreng aja kak" jawab Syifa

"yaudah, lo aja yang makan ini" seru Angkasa dan mendapat gelengan mantap dari Syifa

"gak mau" tolak Syifa "lebih penting kakak yang sarapan, nanti Syifa cuma minta anterin aja ke minimarket depan sebelum ke sekolah buat ganjel perut biar kuat sampe istirahat" tambahnya

"lo harus makan titik, gue gak terima penolakan" tukasnya tajam

"terus kak Angkasa gimana?" tanya Syifa

"kita makan bareng bareng" jawab Angakasa dan dibalas anggukan ragu dari Syifa

"lo suapin gue" seru Angkasa

Syifa mulai menyuapi Angkasa, sesekali Angkasa mengambil alih dan menyuapi Syifa.

setelah selesai sarapan, Syifa bergegas menuju kamar mandi dan bersiap untuk sekolah

setelah beberapa menit akhirnya Syifa keluar dengan seragam putib abu abu dan menggunakan cardigan berwarna hitam membuat wajahnya semakin cute dan menggemaskan.

"masih mau ke minimarket?" tanya Angkasa

"nggak usah kak, kita langsung ke sekolah aja" jawab Syifa

"kita naik mobil aja" ujar Angkasa

"kenapa?" tanya Syifa

"gapapa" jawab Angkasa

"yauda yuk berangkat" ajak Syifa

mobil Angkasa pun langsung membelah jalanan Jakarta, nampak masih sepi karna memang terbilang masih pagi jam juga masih menunjukkan pukul 6.

"kak Angkasa, nanti turunin Syifa di halte deket sekolah aja ya" pinta Syifa

"kenapa?" tanya Angkasa

"takut nanti diliat sama temen temen yang lain" jawab Syifa

"gapapa, gak usah takut" ujar Angkasa

"kak nanti kalo Syifa dibully gimana? kakak nggak kasian sama Syifa? nanti kalo banyak yang judge Syifa gimana?" tanya Syifa dengan nada merengek

"gak bakal" tegas Angkasa

"Syifa mohon kak, izinin Syifa turun di halte deket sekolah ya" pinta Syifa

"Syif, lo tau kan lo istri gue, dan seharusnya lo turutin semua perintah gue" ujar Angkasa dengan nada santai namun tidak untuk Syifa, ia meneguk saliva nya susah payah, karna nada bicara Angkasa yang terdengar mengerikan menurutnya.

"Tap-"

"udah nurut aja" tukas Angkasa

"yauda kalo gini mending Syifa berangkat naik angkot aja" ujar Syifa tanpa disadari

mendengar itu Angkasa langsung mengerem mendadak. Angkasa kini sedang menahan emosi nya agar tidak memarahi istrinya ini. tatapan yang semula datar, kini berubah menjadi tajam

"maunya gimana hm?" tanya Angkasa yang masih menahan emosinya

Syifa yang mensengar itu hanya menunduk dan memilin ujung seragam suaminya yang tidak dimasukkan.

Syifa sangat takut saat ini ketika suaminya menatapnya tajam, ini memang kesalahannya karna tidak menurutinya

"maafin Syifa kak, sekarang terserah kakak mau turunin Syifa dimana" ujar Syifa yang terdengar lirih

"good girl" sahut Angkasa lalu menepuk puncak kepala Syifa

Syifa akan menghadapi semuanya jika memang nantinya akan dibully, lebih baik dibully daripada tidak menuruti perintah suaminya kan dosa pikirnya.

saat mobil Angkasa sudah selesai diparkir, kedua remaja itu berjalan beriringan mengundang tatapan aneh dari para siswa.

anjir ternyata beneran jadian lo

unchh serasii bangett sii

hp mana hp cepett foto!

cih dasar murahan, dulu ditembak ketos gak mau terima sekarang giliran ditembak sama yang lebih tajir diterima

hujatan barusan masuk ke gendang telinga Angkasa yang langsung ditatapnya dengan tajam gadis yang berani mengatai istrinya ini murahan.

Angkasa hendak memberi pelajaran pada gadis itu, namun pergerakannya terhenti saat ia merasakan usapan di lengan nya yang begitu lembut

Angkasa menoleh dan mendapati Syifa yang sudah menggelengkan kepalanya tanda tak boleh untuk menghampiri gadis itu

"jangan kak, dia perempuan" bisik Syifa dan diangguki oleh Angkasa

kejadian itu disaksikan oleh sahabat Angkasa, mereka menatap bingung sebenarnya apa hubungan Angkasa dan Syifa? bukannya waktu dikantin itu hanya asal klaim saja?

"ASSALAMUALAIKUM, SYIFA YANG CANTIK, MANIS, IMUT, LUCU, RAMAH, BAIK HATI INI SUDAH DATANG MANA SAMBUTANNYA" teriak Syifa saat sudah memasuki kelasnya

murid murid yang ada dikelas pun terlonjak kaget saat teriakan Syifa langsung kena pada indra pendengarannya.

"gila lo Syif, suara udah kek toa aja" cibir Zahra

"sarapan toa lo tadi ha?" cibir Natasya

"golok mana golok?" sahut Amara

"kuping gue jadi panas Sipaaa" teriak salah satu teman sekelas Syifa yang bernama Adelio

"maapkan Sipa teman teman yang sedang bahagia ini" pinta Syifa dengan senyum konyolnya

"bahagia karna bisa dianter kak Angkasa?" celetuk Adelia kembaran Adelio

"bisa jadi" jawab Syifa

"yee dasar lo toa" cibir ketiga sahabatnya itu bersamaan

^^^

suka deh sama Angkasa

jangan lupa vote dan komen ya ! !