Angkasa dan Syifa saat ini sudah di Apartemen. Syifa yang sudah lelah sekali langsung menuju dapur untuk membuatkan Angkasa makanan.
setelah selesai membuat makanan untuk Angkasa, Syifa langsung bergegas menuju kamar mandi dan setelah itu langsung tertidur.
Angkasa yang baru selesai mandi dan melihat Syifa yang sedang tidur pun hanya tersenyum, ia tau bahwa istrinya itu sedang lelah karena dihukum ditambah istrinya itu sedang kedatangan tamu bulanannya.
Angkasa langsung memakan masakan yang dibuat oleh Syifa dan menyisahkan sepiring untuk Syifa dan membawa nya ke dalam kamar.
"Syifa, bangun"
"bentar kak capek" balas Syifa
"makan dulu Syif, lo tadi kan gak sempet makan dikantin" seru Angkasa
Syifa langsung mendudukkan dirinya dan menatap malas ke arah Angkasa
"capek kak, kepala nya perih" adu nya pada Angkasa
"gara gara tadi ya?" tanya Angkasa dan diangguki oleh Syifa
"lo makan dulu gih" seru Angkasa
"suapin ya kak" pinta Syifa
"dih manja" cibir Angkasa namun tak urung untuk menyuapi Syifa
"hiks perih kak, tadi kak Sarah kuat banget jambaknya hiks" isak Syifa
Angkasa tidak bisa melihat Syifa menangis. Angkasa mengelus lembut kepala Syifa sampai tangisan Syifa reda
"masih sakit?" tanya Angkasa
"udah nggak" jawab Syifa
"yauda terusin makannya ya, tinggal 2 suap lagi" seru Angkasa dan diangguki oleh Syifa
Setelah selesai memakan, Angkasa ingin mengembalikan piringnya ke bawah namun Syifa mencekal tangannya
"kenapa hm?" tanya Angkasa
"kak Angkasa disini aja ya, Syifa pengen dipeluk" pinta Syifa membuat Angkasa terkekeh pelan
"gue mau balikin ini ke dapur Syif" ujar Angkasa
"tapi Syifa pengen dipeluk" rengek Syifa
"yauda gue disini peluk lo" pasrah Angkasa
Angkasa langsung memeluk Syifa dengan erat sambil berbaring. Kepala Syifa disembunyikan di dada bidang milik Angkasa, ia nyaman dengan posisi ini.
Drtt Drtt
"haduu ganggu bangett, udah nyaman juga" gerutu Syifa
"siapa sih?" tanya Angkasa
"Galang" jawab Syifa
"Assalamualaikum Lang"
"waalaikumsalam Syif"
"ada apa Lang?"
"gue udah balik ke indo"
"seriusan lo?"
"iya lah, gue sekolah sama lo besok"
"omegattt guee seneng bangett Lang"
"guee kangen deh sama lo Syif"
"gue juga kangen banget malah sama lo"
"yauda besok ketemu disekolah ya, see you"
"see you"
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
tutt tutt
sedari tadi Angkasa hanya menatap tajam istrinya itu.
"kenapa sih kak?" tanya Syifa
"Galang siapa?" tanya Angkasa
"temen nya Syifa waktu SD dulu, tapi waktu SMP dia pindah ke Amerika" jawab Syifa
"kenapa bilang kangen kangen gitu?" tanya Angkasa
"yah kan udah lama nggak ketemu kak, jadi Syifa kangen sama Galang" jawab Syifa
"yauda sana gak usah peluk peluk gue" ketus Angkasa
"yah kak kok gitu sih gak bisa gitu dong" protes Syifa namun tidak ada respon dari Angkasa
kalo gue bilang kepala gue sakit pasti di perhatiin batin Syifa
"ish kak Angkas- awshh" ringis Syifa
Angkasa yang mendengar Syifa meringis pun langsung menoleh ke arah Syifa dengan raut wajah khawatir
"lo kenapa?" tanya Angkasa
"sakitt kepala nyaa" rengek Syifa
Angkasa langsung mengelus lembut rambut Syifa. Syifa tersenyum dalam hati, namun ia tidak bisa menahan senyumnya. Syifa tersenyum tipis namun Angkasa bisa melihat senyum itu
Angkasa langsung menekan kepala Syifa membuat Syifa meringis kesakitan
"awshh kak sakitt!" pekik Syifa
"lo ngerjain gue kan?" tanya Angkasa
"iya tadi emang ngerjain, tapi setelah ditekan sama kak Angkasa jadi gak jadi ngerjain" jawab Syifa ketus lalu beranjak dari tempat tidur
"mau kemana lo?" tanya Angkasa
"tidur diluar" jawab Syifa ketus
Brak
Syifa menutup pintu kamar dengan sangat keras membuat Angkasa terlonjak kaget
"untung sayang" gumam Angkasa dengan mengelus dada nya
Angkasa langsung menyusul Syifa ke ruang tamu dan Angkasa sangat kesal saat Syifa sedang melakukan video-call bersama Galang.
Angkasa langsung merebut ponsel Syifa dan menatap Syifa tajam
"jangan gangguin istri orang malem malem"
tutt tutt
"apaan sih kak" protes Syifa
"pantes telponan sama laki laki lain saat status lo udah jadi istri orang?" tanya Angkasa
Syifa yang ditanya seperti itu seketika nyali nya menciut, ia langsung menunduk karena takut.
"maaf kak" lirih Syifa
"buat apa?" tanya Angkasa
namun tidak ada jawaban dari Syifa
"punya mulut kan?" tanya Angkasa
"maaf karena Syifa telponan sama Galang" jawab Syifa
"gue gak pernah Syif larang lo buat temenan sama siapapun, tapi lo harus inget batasannya" ucap Angkasa lalu pergi menuju kamarnya
"kok jadi dia yang marah sih, kan harusnya gue yang marah karena dia neken kepala gue" gumam Syifa
"ahh bodoamat lah, buat malem ini gue tidur sini" gumamnya
sebenarnya ada 2 kamar di Apartemen ini, namun kunci kamarnya ada pada Angkasa dan tidak mungkin untuk meminta pada Angkasa yang sedang marah.
tidak lama kemudian, Syifa langsung terlelap dalam tidurnya. ia sangat lelah hari ini karena dihukum, dijambak dan ditambah lagi Angkasa yang sedang marah.
.
.
Syifa sudah siap dengan seragamnya padahal masih jam 5. ia pergi ke kamar untuk membangunkan Angkasa yang masih tertidur
"kak"
"bangun"
"kak, sholat dulu"
"kebo banget sih, untung suami" gumam Syifa
"KAK ANGKASAA BANGUN, SHOLAT, MANDI TERUS SIAP SIAP HABIS ITU SARAPNNN" teriak Syifa membuat Angkasa langsung terduduk
"apaan si lo" ketus Angkasa
"maaf kak, abis kakak sih nggak bangun bangun" ujar Syifa
"mau apa si lo?" tanya Angkasa
"kak Angkasa, sholat dulu, terus mandi habis itu siap siap terus habis itu sarapan terus habis itu berangkat ke sekolah" jawab Syifa
"hm"
"hp Syifa mana?" tanya Syifa
"dibawah bantal, gak gue cas biar gak bisa telponan sama si garam" jawab Angkasa
"Galang kak bukan garam" koreksi Syifa
"serah"
Angkasa langsung menuju kamar mandi sedangkan Syifa menuju ke dapur untuk membuatkan Angkasa sarapan.
Syifa sangat bosan menunggu Angkasa yang sudah dari 1 jam tidak keluar dari kamarnya.
"KAKK ANGKASAA CEPETT DONG INI UDAH JAM 6, KAKAK JUGA BELUM SARAPAN" teriak Syifa
setelah beberapa menit, Angkasa turun dari kamarnta menuju meja makan untuk sarapan. setelah selesai sarapan Angkasa dan Syifa langsung berangkat ke sekolah.
saat sudah sampai di sekolah, Angkasa langsung keluar dari mobil meninggalkan Syifa. tapi Syifa langsung mengejar Angkasa dan mencekal tangan Angkasa
"kak Angkasa masih marah?" tanya Syifa
"gak" jawab Angkasa ketus
"kalo nggak marah kok ketus gitu sih?" tanya Syifa
"gak usah banyak omong" tukasnya tajam
"kalo kakak masih marah sama Syifa, nanti Syifa gak mau makan apa apa" ancam Syifa
"gak usah kayak anak kecil" ucap Angkasa
"yauda terserah, pokoknya yang Syifa omongin gak main main" ujar Syifa lalu pergi terlebih dulu menuju kelasnya dengan muka yang ditekuk.
"lo kenapa Syif?" tanya Zahra saat Syifa duduk dibangku nya
"biasa nya masuk kelas teriak teriak" cibir Amara
"gak usah bacot, gue lagi sebel" ucap Syifa
"lo ada masalah sama kak Angkasa?" tanya Natasya
"heem" jawab Syifa
"masalah apa?" tanya Amara
"dia marah gara gara gue telponan sama Galang hiks" jawab Syifa yang sudah menangis
"lah lo juga ngapain telponan sama Galang?" tanya Zahra
"ya gue kan cuma telponan biasa Zar, gue juga kangen sama dia masa telponan doang gak boleh sih" jawab Syifa
"ya-" ucapan Zahra terpotong saat Bobby berteriak
"SYIFA, LO DITUNGGUIN KAK ANGKASA DI TAMAN BELAKANG KATANYA" teriak Bobby
"brisik lo!" cibir Syifa lalu melangkah menuju taman belakang
saat sudah sampai di taman belakang, disana sudah ada Angkasa yang duduk dikursi yang disediakan
"ada apa?" tanya Syifa
"gue udah gak marah sama lo" ucap Angkasa
"beneran kak?" tanya Syifa dengan mata yang berbinar
"iya"
"makasii kak" ucap Syifa seraya memeluk Angkasa
"makasi buat apa?" tanya Angkasa
"soalnya kak Angkasa udah maafin Syifa, jadi Syifa bisa makan nanti dikantin. kan kak Angkasa tau kalo tadi Syifa nggak sempet sarapan" jawab Syifa
"kenapa gak sarapan? gue kira lo udah sarapan duluan" tanya Angkasa
"kan aku udan bilang kalo kakak marah, aku akan mogok makan" jawab Syifa
"tapi lo bilangnya di pas udah sampe sekolah" ucap Angkasa
"ya udah deh pokoknya gitu lah" kata Syifa.
^^^
cemburuan banget gak sih Angkasanya?
lebih seneng Angkasa yang cemburuan apa yang biasa aja?
jangan lupa vote dan komen ya ! !