bel masuk sudah berbunyi dan saat ini Syifa sudah berada dikelasnya.
"assalamualaikum anak anak"
"waalaikumsalam"
"loh kok bu Dian sih yang kesini? bukannya harusnya bu Aisyah ya bu?" tanya Bagas
"ibu kesini cuma untuk mengantarkan murid baru" jawab bu Dian
"perkenalkan dirimu" seru bu Dian
"perkenalkan nama saya Galang Ardiansyah pindahan dari Amerika" kata Galang
"baik anak anak apa ada yang ditanyakan?" tanya bu Dian
no hp dong?
id line?
udah punya pacar belum?
mau jadi pacar gue gak?
begitulah ocehan dari para kaum hawa yang melihat ketampanan Galang.
"sudah sudah kalian ini" ucap bu Dian
"Galang, kamu duduk di belakang Amara dan Natasya ya" seru bu Dian dan langsung dituruti oleh Galang
setelah itu bu Dian pergi dari kelas dan digantikan oleh bu Aisyah selaku guru agama.
"kok lo bisa sekolah disini sih Lang?" tanya Zahra
"gue kan kangen sama kalian" jawab Galang
"kita juga kangennn banget sama lo" ujar Amara
"ehh gimana kalo nanti kita kumpul aja di cafe deket sekolah?" usul Natasya
"boleh aja sih" jawab Galang
"gue izin dulu" jawab Syifa
setelah itu beberapa jam akhirnya bel istirahat berbunyi, Syifa dan sahabat sahabatnya bergegas menuju kantin untuk meminta izin pada pasangannya masing masing. sedangkan Galang, ia sudah memiliki teman dikelasnya
"kak Angkasa" panggil Syifa saat sudah duduk disebelah Angkasa
"kenapa hm?" tanya Angkasa lembut
"Syifa nanti mau ke cafe bareng Natasya, Zahra, Amara sama Galang. Boleh?" tanya Syifa
"Gak" jawab Angkasa
"bolehin dong kak ya" pinta Syifa
"sekali nggak tetep nggak Syifa" kata Angkasa
"Natasya, gue gak bisa ikut" ucap Syifa pada Natasya yang ada disampingnya
"kak, nanti lo ikut aja sekalian. kak Alaska sama yang lain ikut juga kok" ujar Natasya
"boleh ya kak" pinta Syifa sambil memilin ujung seragam Angkasa
"yauda iya boleh" parah Angkasa
.
.
sesuai kesepakatan tadi, kini Syifa dan sahabatnya bersama dengan pasangannya dan juga Galang sudah berada di cafe dekat sekolah mereka.
"jadii gimana di Amerika?" tanya Natasya memulai pembicaraan
"disana itu seru tapi lebih seru disini bareng sama kalian" jawab Galang
"banyak cowok ganteng nya gak?" tanya Zahra yang langsung ditatap tajam oleh Samudra
"lo apaan si Zar, kan lo udah jadi pacar gue" kesal Samudra
"iya maaf, bercanda doang kok" ucap Zahra sembari menggenggam tangan Samudra
"oiya Syif, maksud nya yang kemarin itu apa ya yang suami?" tanya Galang
Uhukk..Uhuk..
"lo kenapa Syif?" tanya Natasya cemas begitu juga dengan kedua sahabatnya
"gapapa hehe" jawab Syifa
"dia istri gue" jawab Angkasa membuat semua yang ada dimeja itu melongo tidak percaya
"beneran lo?" tanya Alaska
"ngapain gue bohong?" jawab Angkasa
"kok lo gak cerita sih sama kita" ucap Zahra
"iya maaf" balas Syifa
"apa jangan jangan lo..." ucapan Galang menggantung
"gue nikah karena dijodohin bukan karena pergaulan bebas gitu" sahut Syifa
"berarti kalian berdua gak saling cinta?" tanya Galang
"Syifa cinta sama kak Angkasa, kak Angkasa juga gitu kan?" tanya Syifa pada Angkasa
"gak" jawab Angkasa
"ohh jadi nggak cinta nih sama Syifa, yauda deh Syifa cintanya sama Galang aja" celetuk Syifa
"awas aja kalo sampe lo cinta sama Garam ini" ucap Angkasa
"Galang, bukan Garam" koreksi Galang
"serah gue lah" ketus Angkasa
"Syif, kayaknya kak Angkasa cemburu deh" bisik Natasya
"beneran?" tanya Syifa dan diangguki oleh Natasya
"kak Angkasa cemburu ya?" tanya Syifa sambil.menatap Angkasa penuh selidik
"gak" jawab Angkasa
"kalo emang gak cemburu kenapa tadi bilang gak ngebolehin Syifa cinta sama Galang?" tanya Natasya
"ya karena Syifa pantesnya sama gue bukan sama si Garam" jawab Angkasa
"gengsii banget ngakuin kalo cemburu" cibir Alaska
"siapa juga yang cemburu" sangkal Angkasa
"udah gak usah dibahas, daripada kak Angkasa ngambek lagi sama Syifa" ucap Syifa
setelah itu mereka berbincang bersama namun tidak dengan Angkasa yang hanya melihat dan mendengarkan saja.
sudah 2 jam mereka di cafe ini akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing, saat dimobil Angkasa mendiamkan Syifa membuat Syifa tidak nyaman sendiri.
"kak Angkasa marah lagi sama Syifa?" tanya Syifa
"gak" jawab Angkasa ketus
"hiks jangan marah..Syifa cuma cinta hiks sama kak Angkasa hiks bukan sama yang lain" isak Syifa
Syifa sungguh tidak bisa jika didiamkan seperti ini, maka dari itu dia menangis.
"ngapain lo nangis?" tanya Angkasa masih dengan nada ketus
"kak Angkasa hiks udah gak mau lagi ya hiks dideket Syifa?" tanya Syifa
"kalo gitu hiks mending turunin Syifa hiks dirumah bunda aja hiks" ucap nya
"gak, gak usah aneh aneh" tolak Angkasa
"kak, Syifa gak bisa didiemin. mending kak Angkasa marahin Syifa, kak Angkasa bentak Syifa tapi jangan diemin Syifa karena Syifa gak bisa didiemin" akhirnya Syifa pun mengeluarkan uneg uneg nya
"heii, don't cry sayang" ucap Angkasa setelah menepikan mobilnya dan menangkup kedua pipi istrinya itu
"kak Angkasa masih mau diemin Syifa?" tanya Syifa dan mendapat gelengan dari Angkasa
Syifa langsung memeluk Angkasa dengan sangat erat. jujur saja, Syifa sudah bergantung dengan keberadaan Angkasa disisi nya begitu juga sebaliknya.
Angkasa membalas pelukan itu tak kalah erat, ia menciumi pucuk kepala Syifa dengan lembut. hingga setelah selesai berpelukan mereka melanjutkan perjalanannya menuju arah pulang.
saat sudah sampai di Apartemen, Syifa langsung bergegas menuju kamar mandi karena tubuhnya sudah lengket. sedangkan Angkasa langsung merebahkan dirinya dikasur.
selang 5 menit kemudian, Syifa sudah keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk karena dia lupa membawa ganti.
Syifa terkejut saat tiba tiba Angkasa memeluknya dari belakang dan kepala nya ia sembunyikan di leher putih Syifa.
"kak Angkasa, lepas dulu ih" ucap Syifa
"kenapa gak pake baju? gue tahan nafsu nih" tanya Angkasa
"Syifa lupa bawa baju kak" jawab Syifa
"kakak hadep sana dulu ya" pinta Syifa dan langsung dituruti oleh Angkasa
setelah selesai menggunakan bajunya, Syifa langsung memeluk Angkasa dari belakang dan menyandarkan kepalanya di punggung kokoh milik Angkasa.
"ayo tidur gue capek" ajak Angkasa dan memutar dirinya menghadap Syifa
"iya" balas Syifa.
Mereka berdua akhirnya merebahkan dirinya dengan posisi Angkasa melilit perut ramping Syifa dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher Syifa, sesekali ia menggigit dan menghisapnya.
"Shh.. kak apaan si" protes Syifa
"Syif, gue pengen punya anak" celetuk Angkasa
"ya terus?" tanya Syifa
"gue boleh ngelakuin hal itu sekarang?" tanya Angkasa
"kan Syifa masih sekolah kak" jawab Syifa
"lo bisa masuk sekolah selama 6 bulan kalo udah hamil, dan sisanya lo ambil cuti dulu sampai anak nya lahir" ujar Angkasa
"alasannya?" tanya Syifa
"jagain nenek di LA" jawab Angkasa
"yauda boleh" ucap Syifa
Angkasa langsung menindih tubuh Syifa, namun saat akan melepas kancing baju Syifa, Syifa menahannya
"tunggu seminggu lagi kak, kan Syifa lagi dateng bulan" ucap Syifa
"iya iya"
setelah itu mereka kembali dengan posisi awal, dan terlelap dalam mimpinya.
^^^
maafin ya kalo ceritanya jadi gini
emang ceritanya mau aku adain baby diantar Angkasa sama Syifa.
jangan lupa vote dan komen ! !