Setelah selesai sholat bersama, Syifa langsung melakukan ritual mandinya dan setelah selesai ia bersiap dengan seragamnya dan menuju dapur untuk memasak.
Sedangkan Angkasa, setelah selesai bersiap siap ia sudah berkutat dengan laptopnya mengerjakan tugas kantornya. sekedar info bahwa Angkasa ini sudah menjadi pengusaha terkenal, Angkasa ini adalah seorang CEO.
"KAK ANGKASA, CEPET TURUNN SARAPANNYA UDAH SIAP" teriak Syifa
"IYA"
Angkasa langsung mematikan laptopnya dan berjalan menuju meja makan.
"maaf ya kak, cuma buat nasi goreng sama udang aja soalnya takut gak nutut waktunya" ujar Syifa
"gapapa, gue tetep suka kok" ucap Angkasa membuat Syifa langsung menunduk karna malu. Sudah bisa dipastikan bahwa pipi nya sekarang ini sudah seperti kepiting rebus
"yauda yuk makan" ajak Angkasa dan diangguki oleh Syifa
Angkasa dan Syifa pun memakan sarapannya tanpa ada yang berbicara.
setelah selesai dengan sarapannya, mereka berdua langsung berangkat ke sekolah karna sudah pukul 6.30 yang artinya 30 menit lagi gerbang akan ditutup, namun Angkasa hanya bersikap biasa saja. Toh kalo bener sudah ditutup satpam nya bakal tetep bukain gerbangnya
"kak Angkasa agak cepet dikit dong, ini udah jam berapa nanti kita telat gimana? terus kalo dihukum gimana? kak Angkasa tau kan kalo pak Gilang itu ngasih hukuman gak tau ampun. Syifa gak mau ya sampek dihukum" omel Syifa
"gak akan sayang" sahut Angkasa
"ngeselin deh, mentang mentang ketua geng Lion yang kenal kejam jadi seenaknya" cibir Syifa membuat Angkasa gemas sendiri dan langsung mencubit pipi kanan Syifa menggunakan tangan kirinya
"kak Angkasaa" pekik Syifa
"udah diem jangan banyak omong" seru Angkasa dan Syifa pun langsung menurut
Setelah sampai disekolah, Syifa bernafas lega saat gerbang sekolah belum ditutup.
"apa gue bilang, kita gak akan telat" ucap Angkasa dengan nada sombongnya
"dih, kakak gak pernah tuh bilang gitu" sahut Syifa
"kakak cuma bilang 'gak akan sayang'" tambahnya dengan mengikuti nada bicara Angkasa
"serah lo" kata Angkasa. Syifa yang sudah melihat kekalahan Angkasa, ia terkekeh lalu melenggang pergi
"heh tuyul tungguin!" teriak Angkasa lalu berlari dan meraih tangan Syifa dan menggenggamnya sehingga banyak siswa siswi yang berteriak histeris
beruntung banget jadi Syifa
kak Angkasa aku padamu
enak nggak tangannya digenggam sama kak Angkasa?
aww kak Angkasaaaaa
seperti itulah teriakan dari para kaum hawa
"kak Angkasa, bisa lepas gak? diliatin banyak anak ini" bisik Syifa
"gak bisa Syif, gue udah nyaman" balas Angkasa dengan berbisik juga tentunya
"tau ah, lepas gak" seru Syifa
"kalo gak mau gimana?" tanya Angkasa
"kalo kakak nggak mau lepasin nanti kakak..kakak.." ucap Syifa menggantung sembari memikirkan apa yang akan ia lakukan
"gue apa hah?" tanya Angkasa
"udah deh kak, ini aku lewat sini kakak lewat sana lepas" seru Syifa
"gue anter ke kelas lo"
"Tap-"
"gak terima penolakan"
Syifa langsung mengerucutkan bibirnya dan membuat Angkasa terkekeh sendiri dan mengacak pelan rambut Syifa.
setelah selesai mengantar Syifa, Angkasa langsung berjalan menuju kelas menemui para sahabatnya.
"ASSALAMUALAIKUM, SYIFA YANG CANTIK, MANIS, IMUT, LUCU, RAMAH, BAIK HATI, RAJIN MENABUNG, DAN MURAH SENYUM INI SUDAH DATANG MANA SAMBUTANNYA? MANA RED KARPET MYAAA" teriak Syifa saat sudah memasuki kelasnya
"Mulai deh" celetuk ketua kelas 11 IPA 1 yang bernama Bobby
"apasii bobby, lo itu sewot aja kalo gue masuk ke kelas ini" sahut Syifa
"gue gak suka kalo suara lo kek toa" balas Bobby
"Bobby jahattt ihh" rengek Syifa
"Bercanda, baperan lo" ujar Bobby
begini lah suasana kelas 11 IPA 1. mereka selalu bercanda dengan apa yang diucapkannya, karna mereka selalu menjunjung tinggi rasa persaudaraan.
"Syifaa, tugas kimia lo udah?" tanya Zahra
"udah dong, kapan si seorang Asyifa Kanaya ini gak ngerjain tugas" jawab Syifa dengan nada songong
"SONGONGG!" teriak anak anak 1 kelas
"ihh kalian jahat ya sama Syifa" ucap Syifa membuat seluruh isi kelas tertawa karna melihat wajah Syifa yang cemberut
"udah lah, BAGASSS? LO GAK KONSER LAGI?" tanya Syifa
"KUYLAAAHH!" ajak Bagas
"KALAU KUPANDANG KERLIP BINTANG NAN JAUH DISANAA"
"ASEKKK"
"SAYANG KUDENGAR MELODI CINTA YANG MENGGEMAA"
"LANJOOTT"
"SERASA KEMBALI GELORA JIWA MUDA KU, KARNA TERSENTUH ALUNAN LAGU SENADUNG KOPI DANGDUT"
"MANTULLL"
kini giliran Syifa, Zahra dan Natasya yang akan menyanyi
"BERDANSA DAN MENARI IKUTI ALUNAN LAGU SEMUA MATAPUN KINI HANYA TERTUJU PADAKU"
"TAPI TATAP MATAMU SEOLAH INGINKAN AKU INGIN DEKAT DIPELUK AKU DAN SENTUH CINTAKU"
"ANJAYYY"
"TAPI TUNGGULAH DULU KAU JANGAN COBA MERAYU TUNGGU TUNGGULAH DULU KAU JANGAN DEKATI AKU"
"SONGONG"
"SABAR SABARLAH DULU KAU JANGAN MARAH PADAKU BUKAN SALAHKU JIKA BANYAK YANG MAU PADAKU"
"MARII SEMUA DANSA DENGANKU DEKAP AKU DAN HANYUT KAN KU DENGAN IRAMA YANG MENGGODA MELEPASKAN HASRAT DIRIKU"
"YEEE YUHUUUU"
"LAGI LAGI LAGI"
"ADA SATU CERITA TENTANG SEBUAH RASA YANG MUNCUL TIBA TIBA HANYA KARNA RASA SUKA"
"SA NI TA RA TAU KALO DE NI SUKA SA, AKHIRNYA DE PU PACAR YANG EMOSI SAMA SA"
"JUJUR SA SU BILANG KALO SA NI TA RA TAU SA JUGA TAU DIRI TA RA MUNGKIN SA MO GANGGU"
"DE YANG GATAL GATAL SA DE YANG MATI GILA SA, SKARANG KO EMOSI BARU KO MO RANCANG SA"
untuk bagian kali ini semua siswa ikut bernyanyi
"MAKANYA KALO KO CINTA DIA ITU KO JAGA, SEKARANG SU TERJADI BARU KO GANAS KO BAWA DIA SUDAH BIAR KO PUAS"
tanpa mereka sadari kini ada wanita paruh baya yang sudah berada di depan kelas mereka.
saat salah satu siswa melihat wanits paruh baya itu, semua mata mengikuti arah pandang siswa tersebut, langsung saja mereka diam.
"SIAPA YANG PUNYA RENCANA SEPERTI INI?" bentak bu Ningsih selaku guru matematika
"kita semua bu" jawab seisi kelas itu dengan kompak
ya, beginilah mereka. seisi kelas ini tidak akan membiarkan salah satu temannya dihukum saat mereka juga merasakan kebahagiaannya. jadi mereka rela dihukum jika memang itu kesalahannya bersama walaupun bukan mereka yang merencanakan
"SEKARANG KALIAN KELUAR KELAS HORMAT PADA BENDERA SAMPAI JAM ISTIRAHAT" bentak bu Ningsih dan langsung diangguki oleh seluruh siswa
"jangan galak galak buk, cepet tua loh" celetuk Bagas
Syifa yang berada didekat bagas langsung saka menaril kerah seragam bagas dari belakang. Jika terus dibiarkan maka hukumannya ini akan ditambah.
disisi lain, kini kelas 12 IPA 2 sedang jam kosong karna guru yang seharusnya mengajar ada acara keluarga.
Angkasa dan sahabat sahabatnya sedang ada di depan kelas menyangga tubuhnya pada tembok yang disediakan disana sehingga bisa melihat ke arah bawah
Angkasa terkejut saat melihat seisi kelas 11 IPA 1 keluar dari kelasnya dan yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah Syifa yang menarik kerah belakang temannya
"wihh kenapa tuh kelasnya Syifa pada hormat semua?" tanya Samudra
"dihukum kali" jawab Revan
"terus itu kenapa Syifa narik kerah baju nya bagas?" tanya Samudra
"tanya ae ke dia ngapain tanya ke kita" ketus Alaska
"ketus amat lo" cibir Samudra
disisi lain kini Syifa dan teman temannya sudah mulai bosan karna hanya hormat saja. Bagas yang melihat raut wajah Syifa yang mulai bosan pun menyenggol lengannya
"konser lagi kuy" ajak Bagas
"wahh ayokk" balass Zahra dan Natasya bersamaan
"ayo Zar nari bareng gue" ajak Bobby lalu meraih tangan Zahra dan langsung mereka menari bersama
"ikutan yuk Syif" ajak Bagas dan langsung diangguki oleh Syifa lalu mereka pun menari bersama
"lah gue sama siapaa anjir" kesal Natasya
"sama gue aja yuk" ajak Aldi
seluruh siswa kelas 11 IPA 1 pun akhrinya menari bersama mengikuti ketiga pasang temannya itu. jangan lupakan Amara yang terus melanjutkan hukumannya
"alhamdulillah Amara gue gak ikutan" celetuk Revan
"itu Zahra ngapain nari sama bobby?" tanya Samudra
"gak bisa dibiarin nih" ucap Alaska
Angkasa, Alaska dan Samudra langsung menatap nyalang ketiga pasang itu.
Syifa yang tidak sengaja melihat ke atas lebih tepatnya ke kelas Angkasa langsung meneguk salivanya susah payah.
"Zar, Nat" panggil Syifa
"kenapa?" tanya Zahra
"liat di atas deh, kayaknya kak Angkasa, kak Alaska sama kak Samu marah deh" jawab Syifa
Zahra dan Natasya langsung menatap ke arah kelas Angkasa dan benar saja yang dikatakan Syifa. mereka bertiga pun langsung menyudahi acara menarinya dan langsung ikut hormat disebelah Amara.
Angkasa, Alaska dan Samudra yang melihat gadisnya sudah menyudahi acara menarinya langsung menghampiri nya. Revan yang tidak tahu apapun hanya mengikuti saja.
Syifa, Zahra dan Natasya langsung terkejut saat melihat Angkasa, Alaska dan Samudra berdiri dihadapannya.
"kenapa berhenti nari nya?" tanya Angkasa
"kakak liat?" tanya Syifa, Zahra dan Natasya bersamaan
Amara yang sudah mengetahui keadaannya suram langsung menyingkir ke sebelah Revan.
"jawab aja, kenapa berhenti?" tanya Alaska
"jawab Syif, Zar, Nat" seru Samudra
Syifa, Zahra dan Natasya hanya menunduk takut.
"maaf" lirih Syifa
"tadi kita cuma bosen kak yauda kita nari" jawab Zahra
Syifa dan Natasya langsung melotot ke arah Zahra yang sudah mengatakan sejujurnya pada lelaki didepannya ini.
"tau gak kalo kita itu cemburu" celetuk Samudra
"SAM" sentak Angkasa dan Alaska bersamaan
"maafin Syifa kak" ucap Syifa sembari memainkan seragam Angkasa yang tidak dimasukkan
"kak Alaska cemburu?" tanya Natasya
"tau" jawab Alaska ketus
"kak Alaska, maafin gue yaa" ucap Natasya dengan tangannya yang menggenggam tangan Alaska
sungguh, Alaska tidak kuat jika melihat Natasya yang seperti ini. jujur saja Natasya terlihat menggemaskan
"iya" balas Alaska seraya tersenyum manis lalu menarik Natasya ke dalam dekapannya
jika kalian tanya bagaimana reaksi siswa 11 IPA 1 yang lainnya jawabannya adalah hanya diam memperhatikan
"kak, kak Alaska aja maafin Natasya, masa kak Angkasa gak maafin Syifa" ujar Syifa
"gue gak suka lo deket deket cowo lain" tukas Angkasa
"tapi Bagas itu temen sekelas Syifa kak, ya gak bisa lah kalo kita nggak deket. secara kita itu tiap hari ketemu, belajar bareng, bercanda bar-"
"mau minta maaf apa mau ngomel?" tanya Angkasa
"iya mau minta maaf, makannya maafin Syifa oke?" ujar Syifa
"yauda" balas Angkasa. jujur saja, Angkasa tidak bisa berlama lama marah pada Syifa.
"kalo kak Samudra mau maafin gue?" tanya Zahra
"gak" jawab Samudra
"yauda kalo gak mau" ujar Zahra lalu melanjutkan hukumannya
seluruh siswa yang melihat itu langsung tertawa karna Zahra yang tidak peka seperti Syifa dan Natasya.
"anjirr baru kali ini gue liat cewe kayak Zahra" celetuk Revan disela sela tawannya
"kak, gak baik gitu. kasian kak Samudra nya" peringat Amara
"iya maaf" ucap Revan
"kok lo malah gak peka gitu?" tanya Samudra
"bentar deh kak, emang gue siapa nya lo? kenapa gue harus peka sama lo?" tanya balik Zahra
"oke kalo gitu, menurut gue itu kode dari lo" ujar Samudra
"Zahra Aulia, gue suka sama lo, gue sayang dan cinta sama lo. apa lo mau jadi pacar gue?" tanya Samudra
"beneran kak?" tanya Zahra yang masih tidak percaya
"beneran Zahra" jawab Samudra
"yauda kalo gitu gue mauu" balas Zahra
Samudra yang mendengar jawaban Zahra pun langsung memeluk Zahra sangat erat.
siswa yang lainnya pun langsung memekik terkejut dengan apa yang dinyatakan oleh Samudra dan yang dijawab oleh Zahra