"kak Angkasa, masih lama ya jam istirahatnya?" tanya Syifa
"masih jam 8 sekarang, jadi masih lama" jawab Angkasa
"masih pagi padahal, udah panas aja" gerutu Syifa
"emang tadi yang ngajak siapa sih?" tanya Angkasa
"Syifa" jawab ketiga sahabat Syifa yang memang mendengar percakapan Syifa dan Angkasa
"terus kenapa bisa 1 kelas yang dihukum?" tanya Alaska
"kita bilangnya ke bu Ningsih kalo kita sekelas yang rencanain" jawab Natasya
"iya kak, jadi kita gak bisa kalo liat temen kita sekelas dihukum sendirian padahal kita tadi juga ikut seneng seneng" sahut Zahra
"yauda gapapa, kita temenin disini" ujar Angkasa
Syifa dan sahabatnya menghela nafas berat. mereka kira, crush nya ini akan menggantikan mereka dan membiarkan mereka pergi ke kantin namun ternyata realita tak seindah ekspektasi.
Angkasa dan sahabatnya pun terkekeh pelan, mereka tau kalo itu adalah kode namun mereka juga ingin orang yang mereka sayang ini memiliki tanggung jawab.
"kak Angkasa duduk aja kalo capek" titah Syifa
"gak" tolak Angkasa
Angkasa mencondongkan wajahnya ke telinga Syifa lalu membisikkan sesuatu yang membuat Syifa tersenyum
"semangat Asyifa Kanaya Dirgantara" bisik Angkasa dan diangguki oleh Syifa
"dih, Syifa lo gilak ya?" celetuk Zahra
"apaan si" sewot Syifa
"lah lo tiba tiba senyum" ujar Zahra
"ini mulut mulut siapa, ya terserah Syifa dong" sewot Syifa
"ehh Syif, lo bocor" bisik Natasya
"Hahh?! Emang iya Nat?" pekik Syifa dibalas anggukan dari Natasya
"gue ke toilet dulu ya" pamit Syifa langsung berlari ke arah kamar mandi
"kenapa dia?" tanya Angkasa
"itu Syifa lagi haid" jawab Natasya
Setelah mendengar jawaban Natasya, Angkasa langsung menuju koperasi lalu ke kelas dan terakhir ke kamar mandi
tanpa aba aba, Angkasa langsung masuk ke dalam kamar mandi
"Syifa" panggilnya
"KAK ANGKASA NGAPAIN DISITU?" tanya Syifa
"gue taruh pembalut sama hoodie nya dilantai" ucap Angkasa lalu pergi dari kamar mandi dan menunggu didepan
"kak Angkasa" panggil Syifa
Angkasa pun menoleh dam mendapati Syifa yang sudah mengenakan hoodie yang tadi diberikannya tampak kebesaran, dan menambah nilai menggemaskannya.

(anggap aja lagi pake seragam sekolah)
"gimana kak? cocok gak?" tanya Syifa
"cocok, lo tambah lucu pake itu" jawab Angkasa lalu merangkul pundak istrinya itu menuju lapangan
teman teman Syifa seketika melongo melihat penampilan Syifa yang emm...menggemaskan mungkin?
"yaampun Sipaa, lo lucu bangett pake hoodie ituu makinn suka deh" celetuk Bagas yang langsung ditatap tajam oleh Angkasa
"rumah sakit apa kuburan?" tanya Angkasa
"yaelaa kak, bercanda kali, baperan amat lo" ujar Bagas
"Sipaaa lo gemesinn bangetttt sumpaaa" pekik salah seorang gadis sekelasnya yang bernama Putrii
"Guee baru ngeh deh kalo pipi lo makin tembem Sip" celetuk Bobby
"maksud lo gue gendutan gitu?" tanya Syifa dengan nada marahnya
"nggak" jawab Bobby cepat
"gue cuma bilang tembem bukan gendut, ehh tapi emang gendut sih" tambah bobby
"BOBBY!!" teriak Syifa membuat seluruh siswa yang ada dilapangan langsung menutupp telinga nya
"Syif, gak baik teriak teriak kayak gitu, lo perempuan" ujar Angkasa
"maaf" lirih Syifa
"udah, lo sama temen temen lo ke kantin aja gih biar gue sama yang lain yang gantiin" seru Angkasa
"serius kak?" tanya Syifa
"duarius malah" jawab Angkasa
"makasi kak Angkasa" ucap Syifa dan dibalas senyuman oleh Angkasa
"Zar, Nat, Ra, yuk ke kantin" ajak Syifa
"yukk" sahut ketiga nya bersamaan
sesampainya di Kantin mereka semua langsung memesan makanan dan juga minuman untuk melepas rasa lelah mereka.
"siapa yang nama nya Natasya disini?" tanya seorang kakak kelas perempuan yang bernama Sarah
"em saya kak, ada apa ya?" tanya Natasya
"lo pacaran sama Alaska?" tanya balik Sarah
"nggak kok kak" jawab Natasya
"terus ngapain lo deket deket sama Alaska?" tanya Sarah
"saya tidak pernah merasa mendekati kak Alaska!" ucap Natasya penuh penekanan
"terus tadi kenapa Alaska ada dihadapan lo waktu lo hormat bendera hah?!" bentak Sarah
"yang nyamperin duluan bukan saya, tapi kak Alaska, jadi mending anda bertanya langsung pada kak Alaska!" ucap Natasya
"lo berani ngelawan gue?" bentak Sarah
"kakak bukan tuhan yang harus kita takuti" sahut Syifa
"apa lo ikut ikut" bentak Sarah
"kakak tanya kenapa kita ikut ikut?" ucap Zahra
"poin pertama adalah karena Natasya adalah sahabat kita" sahut Amara
"poin kedua adalah karena Natasya tidak pernah mendekati kak Alaska melainkan sebaliknya" timpal Syifa
"kita gak bisa tinggal diam saat orang yang tidak salah dilabrak seperti ini" ucap Zahra
"jangan mentang mentang anda kakak kelas, kami harus takut pada anda" ujar Natasya
"kakak kelas harusnya memberikan contoh pada adik kelasnya, bukannya melakukan hal bodoh yang bisa memalukan diri sendiri" sahut Syifa
"apalagi tuduhan kakak pada Natasya itu salah besar" timpal Amara
"bacot lo" sentak Sarah lalu menjambak rambut Syifa dan Natasya
"Awssh" ringis Syifa dan Natasya
geng Lion yang baru saja datang langsung disuguhi pemandangan tidak mengenakkan seperti ini. Mereka langsung berlari menghampiri Syifa dan Natasya
"lepasin tangan lo atau hidup lo bakal hancur" dengan sekali ancaman dari Alaska, Sarah langsung melepas tangannya
"maksud lo apa hah jambak jambak rambut mereka?" bentak Angakasa
"Natasya udah berani ngerebut Alaska dari gue dan Syifa udah berani belain Natasya" jawab Sarah dengan nada membentak
"sayang banget ya Sar, tuduhan lo salah besar!" ucap Alaska
"Natasya gak pernah ngerebut gue dari lo! malah lo yang ninggalin gue kan?" tambahnya
"maksud lo?" tanya Sarah
"gue lihat saat lo ciuman sama selingkuhan lo dalem mobil sebulan yang lalu!" jawab Alaska
"l-lo salah paham Al" ucap Sarah
"gak ada yang salah paham disini! jelas banget gue liat pake mata kepala gue sendiri Sar" bentak Alaska
"lo udah khianatin gue Sar" tambahnya
"oiya, hati gue sekarang udah ada yang ngisi" ucap Alaska
"siapa Al?" tanya Sarah
"dia, Natasya Amalia. Gadis yang bisa buat gue jatuh cinta saat pertama kali ketemu." jawab Alaska dengan menunjuk Natasya
"So, Nat, lo mau jadi pacar gue?" tanya Alaska seraya menumpu salah satu lututnya dan mengulurkan tangannya
"kalo lo mau jadi pacar gue, lo akan terima uluran tangan gue. tapi saat lo gak mau jadi pacar gue, lo gak akan terima uluran tangan gue" tambahnya.
Natasya tampak diam memikirkan namum sedetik kemudian dia menerima uluran tangan Alaska.
Alaska langsung mendekap Natasya dan mencium lama kening Natasya
"maksud lo apa Al? lo mau bikin gue malu hah?" bentak Sarah
"bukan gue yang bikin lo malu, tapi lo sendiri yamg bikin diri lo malu" ucap Alaska lalu membawa pergi Natasya diikuti teman temannya
"kepala lo sakit?" tanya Angkasa
"iya lah mana ada sih orang yang habis dijambak nggak sakit kak" jawab Syifa
"terus gue harus apa?" tanya Angkasa
"diem aja udah, lama lama juga ilang sakitnya" jawab Syifa
Angkasa langsung tersenyum dan memeluk Syifa dari samping.
"gimana kepalanya? sakit nggak?" tanya Alaska
"emm udah sedikit hilang kok kak" jawab Natasya
"Nat, lo sekarang pacar gue, jadi kalo lo butuh apa apa atau lo butuh bantuan lo harus hubungin gue oke?" ujar Alaska dan diangguki oleh Natasya
"ciee yang baru jadiann" celetuk Zahra
"lo juga baru jadian bambang" sahut Amara
"lah, apa kabar sama hubungan lo sama kak Revan?" tanya Zahra
"tauu, jangan digantungin terus Van" sahut Samudra
"jangan lama lama kak gantunginnya, nanti diambil orang loh" timpal Natasya
"jemuran kalo lama lama digantung aja bisa ilang, apalagi kalo hati" ucap Syifa
"kalian apaan si, udah deh" protes Amara
"kak Revan jangan didenger yaa omongannya temen temen gue" ujar Amara
"lo tunggu dulu ya Ra, gue lagi nunggu waktu yang pas" ucap Revan membuat pipi Amara merah merona
"ciee blushing" celetuk Syifa
"lah, Amara bisa blushing toh" sahut Zahra
"Amara yang dingin sama orang yang baru dikenal padahal, tapi sekarang kalo sama kak Revan langsung akrab aja" timpal Natasya
"tau ahh males sama kalian" ucap Amara lalu pergi meninggalkan teman temannya yang sudah tertawa karena tingkah Amara yang lucu
^^^
wah udah jadian semua nih
yuk baca part selanjutnya ya ! !
jangan lupa vote dan komen juga ! !