Chereads / The land of immemorial / Chapter 7 - Caraku untuk Memiliki (21+)

Chapter 7 - Caraku untuk Memiliki (21+)

Sepintar apapun. Ketika ia terpikat olah seseorang. Nalar pemikirannya berhenti seketika. logika berfikirnya mulai goyah. Perasaannya mengambil peran penting dan lebih dominan. Fikiran martha berusaha keras mengalihkannya dengan melakukan hal lain, Namun parasaannya diliputi kegundahan yang amat sangat, kegembiraan dapat bertemu lagi dengan tifal, ketakutan karena ia akan pergi bertempur yang itu berarti suatu hal buruk akan terjadi padanya, kekhawatiran akan dirinya.Martha menepis seluruh fikiran itu karena ia bukan siapa siapa. martha sadar tifal bukan miliknya. Ia pun sempat putus asa. Bagaimana caranya agar bisa membuat dia suka dengan dirinya. butuh waktu!, dan tidak sebentar. sementara waktu begitu cepat hanya dua hari lagi. Martha tidak ingin rasa cinta nya terpendam karena gengsinya yang terlalu besar. dan rasa itu akan hilang selama lamanya karena orang yang ia cintai akan pergi jauh dan tak tau apakah bisa kembali.

Akhirnya ia memberanikan diri keluar dari tendanya menuju tenda tifal yang berjarak 10 meter dari tendanya. sepanjang jalan ia berfikir keras.

"alasan apa yang harus kukatakan?", gumam martha sambil meremas remas jari jemarinya yang lentik.

Ia membuka tirai tenda dan seperti biasa-menyembunyikan groginya-.

"halo", sapanya riang. hanya ada ali yang sedang asik dengan laptopnya.

"ali,..dimana tifal?",

"sedang keluar, ke gudang dekat hanggar",

"sedang apa di gudang malam malam begini?,"

"mencari koper martha, untuk keberangkatannya, ada perlu apa?", belum sempat dijawab martha sudah melesat pergi.

***

Malam itu sedikit gerimis dan angin sedikit lebih kencang. tenda tenda lebih gelap akibat kerusakan generator. hanya obor obor yang menjadi penerangan malam itu. martha mengambil payung dan jas hujan dari dalam tendanya. ia bergegas menemui tifal. entah apa yang difikirkannya malam itu. ia begitu sangat khawatir.ia menyusuri jalan jalan kecil untuk pergi kegudang yang memang dekat dengan hanggar dan suasanapun menyeramkan.tidak ada pencahayaan sama sekali.

"apa ali membohongi aku", martha menggerutu.

Ia mencoba mendekati gudang itu dan di kejauhan ada setitik cahaya bergerak gerak dan terlihat bayangan hitam itu seperti sedang mencari sesuatu.

Martha memberanikan diri mendekatinya.

"tifal?", tanya martha ragu kepada orang itu yang memakai jas hujan hitam. kemudian orang itu berhenti sejenak.

"martha?!", jawab tifal setengah kaget.

"ya tuhan apa yang kau lakukan disini, berbahaya",

"tifal", kata martha lirih.

"untuk apa kau ke myrmo?",

"tugas martha",

"apa memang harus kau pergi kesana, bertempur dan tidak ada jaminan kau pulang dengan selamat", tanya martha menitikan air mata.

"apa maksudmu?",

"tidak bisakah kau seperti yang lain, bekerja dengan normal, kau bisa bekerja bersamaku mengurus perdagangan",

tifal mengernyitkan dahinya. ia memandang martha cukup lama.

"aku mencintaimu tifal",

Mereka berdua dalam keheningan yang cukup lama.

"apa ada seseorang dihatimu?", tanya martha sembari menatap tajam tifal yang baru saja mendengar pernyataan dari bibir martha. tidak ada perumpamaan hiperbola. cukup diungkapkan dengan sederhana bahwa ia mengalami sebuah peningkatan ritme jantung dan ia menatap wajah martha untuk waktu yang lama.

Tak lama martha menjatuhkan tubuhnya dihadapan tifal. tifal pun menangkap tubuh martha. martha memeluk tifal dengan kuat.

"martha sakit", kata tifal sedikit mengerang.

mereka saling bertatapan hingga kedua hidungnya bertemu satu sama lain. tifal merasakan irama jantung martha yang cepat dan hembusan nafasnya yang terengah engah. perlahan bibir martha mendekat ke wajah tifal. dan akhirnya bertemu sama lain. tifal merasakan sesuatu yang berbeda dengan bibirnya, seperti pecah. karena ia baru melakukan pertama kalinya. hasrat mereka sudah membuncah dan martha memainkan bibirnya di mulut tifal. nafas kedua nya naik turun. penuh gairah. tangan martha menyelinap dibalik baju tifal. tanganya meraba setiap inchi bagian tubuh tifal dan tifal membalas dengan menyentuh dada martha yang bulat. kemudian tangan martha masuk kedalam celana tifal. sebelum menyentuh. Tifal menarik tubuhnya menjauh.

"kenapa tifal?", tanya martha mendesak.

"aku juga mencintaimu", kata tifal menahan tubuh martha yang terus mendesak.

"lantas?",

"aku sedang ditunggu oleh ibrohim. keberangkatanku di majukan, besok jam sembilan pagi",

"kau tidak menerima tawaranku?", kata martha menyeka air matanya.

"aku sangat mau", tifal memegang pundak martha yang menjadi lemas.

"tapi aku tidak bisa, kalau aku keluar saat penugasan maka akan dianggap pengkhianat dan aku akan dihukum mati", tifal menyeka air mata martha yang masih basah.

"apa jaminan nya kalau kau akan kembali?" tanya martha menahan tangisnya.

Tifal hanya menggelengkan kepala.

"kalau begitu aku akan memberikan semuanya untukmu", martha melepaskan kancing dibajunya satu persatu.

"tidak..tidak", tifal mengancingkan bajunya kembali.

"aku ingin kau milikku tifal", tangisnya pecah setelah sedari tadi ia tahan.

kemudian tifal memeluk martha erat dan mencium keningnya.

"aku akan mengantarmu ke tenda".

***

Folgn merupakan suatu wilayah yang terus bersengketa dengan Arten karena hasil bumi. untuk kepentingan politiknya yang sejalan dengan pandangan-pandangan visi misi Yanisari maka Folgn memutuskan untuk bersekutu dengan yanisari. maka tifal pun dikirim untuk bertempur membantu folgn. tugas pertamanya sekaligus membawanya ke pengalaman hidupnya yang keras dimedan pertempuran, dan membawa dirinya bertemu jhon sang instruktur penerbang.

***

Setelah bersiap siap ia memandangi kaca. Sesuatu yang berbeda terlihat dicermin, bibir bagian bawahnya terlihat terbelah tidak seperti sebelumnya. ia pun teringat kejadian semalam, perasaan terhadap martha semakin kuat, dan kerinduan pun muncul. tifal masih tidak percaya gadis saudagar kaya yang dulu mengantarkan tape ternyata mencintainya. tifal keluar tenda dan ali berada tepat dibelakangnya. ia memandang ke arah kiri dan martha sudah berdiri didepan tenda nya. tifal berjalan kearah martha begitu juga sebaliknya.

"aku berangkat",

"berhati hatilah disana",

Ali sudah mengetahui hubungan mereka berdua dari gerak geriknya, dan ia sudah menduga kejadian semalam.

Martha dan ali menemani tifal menuju kudanya. Ali membantu menaikan koper dan mengikatnya dibagian belakang tubuh kuda. tifal memecut bagian belakang kuda seketika kuda itu berlari melasat.

"hati hati!!!, teriak martha sementara Ali terus memandangi tifal yang memacu kudanya menuju seberang landasan dimana pesawatnya sudah siap mengangkut prajurit ke folgn.

Sampai di ujung landasan ia dibantu ibrohim dan ismail yang merupakan penjaga diikut sertakan dalam tugas ini membantuk menurunkan barang barang dari atas kuda.

Kami bertiga bersiap siap memasuki pesawat angkut.

"Ayo segera", teriak ismail sambil membungkuk agar tidak terhempas angin dari propeler pesawat.

Didalam pesawat sudah ada puluhan orang yang siap diangkut menuju folgn,di sisi sisinya dipenuhi barang para prajurit.

"tidak lebih dari 15 kg", kata salah satu penjaga disisi pesawat. Tifal melihat tas dan kopernya. lebih dari 20 kg.

"baiklah", ia meninggalkan koper koper dibawah.

Tifal pun melambaikan tangan ke martha dan ali sebelum memasuki pesawat. dari kejauhan martha dan ali pun melambaikan tangan.Ditengah perjalanan perubahan rencana pun terjadi seorang petugas berdiri dari kursinya.

"semuanya berdiri", jelas petugas itu.

"kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan pendaratan, segera mengenakan parasut, kalian akan diterjunkan dalam 20 menit",

***

Aku merasa kepalaku terbentur sesuatu yang keras ketika terjaga saat pesawat mengalami goncangan keras. Perlahan aku membuka mata dan memandang sekeliling. Perlu beberapa waktu untuk membuatku  teringat kembali dimana posisi kami sekarang. Aku menoleh ke sisi kanan kiri. Tak lama kemudian, aku mendengar beberapa orang membangunkan rekan rekan yang lain. Setelah itu, pintu belakang pesawat terbuka, menampakkan pemandangan yang mencekam. hanya hitam dan kobaran api diberbagai tempat

titik titik cahaya beberapa kali melintas di sisi pesawat. rupanya itu peluru yang ditembakkan olah musuh.

"Kita sampai, prajurit. Ayo keluar!"seru seseorang dekat tangga pesawat

Semua prajurit menuruti kata-katanya dan segera keluar.  Kami semua mendapati langit-langit yang masih gelap dan tanah yang sangat luas. Suasana Folgn yang mencekam. Jauh dilangit sana, aku dan yang lain melihat cahaya dan suara-suara ledakan, seperti kembang api raksasa yang setelah itu mengeluarkan debu serta asap pekat.

Beberapa pesawat terlihat melintas di ujung sana tetapi segera tertembak dan oleng. Pesawat-pesawat itu menembakkan peluru kendali yang mereka arahkan ke bawah. Terlihat cahaya terang lagi. Rupanya sedang terjadi serangan udara. Prajurit-prajurit segera bergerak menuju kearah sebuah gerbang besi yang sangat besar, bertuliskan huruf besar-besar berwarna hitam dan merah.

"East Gate!", gumamku sembari terus mengontrol parasut agar terus melayang diudara.