Chereads / Tira dan Angga / Chapter 13 - Kado Spesial untuk Dia ( Edisi Spesial Valentine) part 1

Chapter 13 - Kado Spesial untuk Dia ( Edisi Spesial Valentine) part 1

Hari ini Tira sedang berjalan-jalan di Mall bersama orang tuanya. Di seoanjang jalan Tira melihat banyak coklat diskon bertebaran.

Tira melihat kanan dan kirinya dan dia semakin yakin, dengan apa yang sedang terjadi yaitu hari Valentine. Sebuah hari dimana coklat dan bunga pasti banyak di incar sebagai hadiah.

Tira melihat-lihat coklat itu dan memikirkan Angga.

"Ma... menurut mama om Angga senang gak kalau di kasih coklat?" tanya gadis kecil itu pada ibunya.

"Mama tidak tahu, mungkin..." jawab ibunya kikuk.

"Ah... mama.." rajuk gadis kecil itu.

"Kalau menurutku... jangan nanti dia jadi ingat dengan istrinya..." celutuk Miko yang muncul Tiba-tiba di antara mereka.

"Miko! Tumben kamu lagi ngapain ko.." tanya mama Tira yang terkejut bertemu dengan keponakannya.

"Lagi..."

"Palingan kak Miko nyari coklat buat pacarnya ya.. kan Kaka sepupuku tercinta..." celetuk Tira, sambil terkekeh melihat wajah merah kakak sepupunya.

"Anak kecil tahu apa kamu..." tangkas Miko.

"Marah tanda iya lo kakak.." ledek Tira.

Kedua anak itu pun menjadi saling ledek dan bertengkar di Mall. Dan akhirnya dihentikan dengan pukulan Sang Mama pada kepala mereka.

"Kalian ini dari kecil gak pernah akur... ribut terus enggak kakak engga adek sama aja... padahal beda orang tua!!" bentak wanita paru baya itu pada anak dan keponakannya.

"iya!!" jawab mereka bedua sambil mengusap kepala mereka yang habis dipukul.

"Hm..!" Acuh wanita paru baya itu lalu, meninggalkan mereka berdua.

Kedua anak itu pun mulai saling menatap dan menyalahkan satu sama lain. Namun, mereka mendadak tenang ketika tiba-tiba mereka berdua melihat sosok Angga sedang tengah membeli sekotak coklat berbentuk hati.

"Itu untuk siapa ya... kak?" tanya Tira ingin tahu.

"untuk istrinya mungkin..." jawab remaja laki laki itu berbisik.

"Tante itu sudah Mati..." sanggah Tira kesal.

"Ya.. mungkin kebanyakan pria yang kehilangan istrinya menjadi sedikit sinting saat moment tertentu... boleh ku tanya kapan pertama kali kamu bertemu Angga..." tanya remaja laki-laki itu pada adik sepupunya.

"Tahun lalu saat.... oh tidak!" seru gadis mungil itu menatap kaka sepupunya.

"Kenapa!?" tanya remaja laki-laki itu bingung.

"Om Angga bunuh diri saat Valentine..." jawab gadis mungil itu menatap kakak sepupunya.

"Sudah ku duga..." sahut remaja laki-laki itu.

"Aku punya ide! Bagaima kalau kamu memberikan kado spesial untuk Pak Angga supaya dia tidak melakukan hal konyol saat Valentine apa pun itu..." seru Remaja laki-laki itu pada adik sepupunya itu.

"Ide bagus!" sahut gadis mungil itu kepada kakak sepupunya.

"Tapi apa!?" tanya gadis kecil itu.

"Ya apapun asal jangan coklat..." jawab remaja laki-laki itu menunjuk kearah coklat yang sedang di beli oleh pemuda itu.

"Jadi apa dong!?" tanya gadis kecil itu bingung.

"Hm... apa ya!?" Gadis mungil itu bertanya-tanya.

"heheh tidak tahu! Itu sih, tugas mu..." kekeh remaja laki-laki itu pada adik sepupunya.

"Maksudnya!?" tanya gadis mungil itu bingung.

"Untuk memikirkannya.. hahaha.." jawab remaja laki-laki itu lalu pergi meninggalkan gadis kecil itu.

"Ih.... kak Miko!!" teriak gadis mungil itu.

Tira membulat pipinya dan memutuskan untuk mencari kado di toko lain. Sepanjang jalan gadis mungil nan cantik itu hanya berhasil menemukan coklat dan bunga disepanjang jalan.

Melihat seluruh temoat yang hanya di penuhi coklat san bunga Tira pun memjadi kesal. Dan memutuskan untuk menghampiri ibunya.

Namun, langkahnya terhenti saat dirinya melihat Angga yang dengan membeli sebuah bucket bunga. Bucket bunga tersebut berisi bunga mawar putih dan edlewise.

Tira melihat pemuda itu menatap bunga itu dan tersenyum-senyum sendiri. Gadis mungil itu pun mulai curiga dengan tingkah laku Angga, dan memutuskan untuk membuntutinya.

Bagi Tira bukanlah merupakan hal sulit untuk membututi Angga. Karena pemuda tersebut selalu menggunakan kendaraan umum kemana pun dirinya pergi.

Akhirnya mereka berdua pun sampai pada tujuannya dan seperti yang telah diduga oleh gadis kecil itu. Angga pergi ke makam istri yang dicintainya itu.

Tira melihat Angga dari jauh, satu demi satu dia menarik bunga dari keranjang itu. Dan memasangnya di makam wanita itu dengan rapih.

"Diana... mungkin saya seharus datang kemari, menemuimu saat Valentine. Namun, Valentine itu hari kebahagiaan dan saya... sa.. saya ingin segera melupakanmu...

"Jadi tahun ini Valentine saya akan saya rayakam bersama Tira... kamu tahu gadis kecil yang hampir kamu bunuh itu.. aku akan merayakannya bersamanya, aku bahkan sudah memberikanya kado lihat coklat ini akan ku berikan padanya besok..."

"Dulu kamu tidak pernah suka setiap kali aku belikan coklat... karena takut gemuk, padahal aku sangat suka dengan coklat di hari valentine... tapi, aku yakin Tira akan menyukainya.. jadi Anna selama tinggal.."

Pemuda itu mengakhiri ucapan lalu pergi meninggalkan makam tanpa, menyadari ada seorang gadis kecil yang dengan mengikutinya dari belakang.

Saat Angga pergi Tira mendatangi makam itu dan memperhatikannya. Dia melihat Bahwa Angga bukan hanya menyusun rapih bunga-bunga mawar itu.

Namun, ia juga membentuknya menjadi sebuah hati. Tira melihat makam itu dengan perasaan bingung. Mengapa seseorang bisa seperti itu hanya untuk orang yang sudah mati.

"Padahal tante sudah pergi dan bahkan, sudah jahat pada om Angga. Tapi, kenapa sih! Om Angga terus-menerus sayang sama tante... cinta itu! Apakah harus sebodoh itu!?" ucap Tira kearah makam itu lalu pergi.

Gadis kecil itu pun segera kembali ke Mall dengan menaiki sebuah taksi. Dia terus memikirkan kado yang bagus untuk om kesayangannya itu.

Lalu Tira teringat dengan kata-kata om kesayangannya itu saat di pemakaman. Dan akhirnya gadis kecil itu pun menemukan hadiah yang bagus untuk om kesayangannya itu.

Dia memutuskan untuk membuatkan om kesayangannya itu sebuah coklat buatan sendiri. Gadis kecil itu pun segera mencari ibunya saat sampainya dia di Mall itu. Dan membeli bahan-bahan yang di butuhkan untuk membuat coklat.

Sesampainya dirumah gadis kecil itu langsung mengeluarkan semua bahan yang di belinya di Mall dan mulai membuat coklat. Mama Tira yang sejak awal mengawasi gadis kecil itu pun menjadi sedikit kawatir dengan putri manisnya itu.

"Tira sayang.... apakah kamu perlu bantuan!?" tanya sang ibu khawatir.

"Ti... dak! Aku bisa melakukannya sendiri... ini akan jadi kado spesial ku untuk Om Angga mama jangan ganggu shu.. shu.." jawab gadis kecil itu dan menyuruh ibunya pergi.

"Membuat coklat itu gampang!! Apa sih yang sulit... hahaha Tira Chandra bisa melakukan semuanya sendiri... bwa.. ha.. ha.. ha..." tawa gadis kecil itu keras-keras.

Namun, ternyata melelehkan dan mencairkan coklat tidak semudah yang di perkirakannnya. Terlihat dari dapur yang berantakan dan krim coklat yang berantakan. Gadis kecil itu merajuk dan mengangisi kegagalannya.

"Mama!!!" teriak Gadis kecil itu menangis.

Gadis kecil itu sangat-sangat kesal karena rencananya yang gagal.

Bagaimanakah nasih Hadiah untuk Angga hanya di chapter selanjutnya