Chereads / Tira dan Angga / Chapter 14 - Hanya untuk kamu Seorang (Edisi Spesial Valentine) Part 2

Chapter 14 - Hanya untuk kamu Seorang (Edisi Spesial Valentine) Part 2

"Mama!!!" teriak Gadis kecil itu menangis.

Gadis kecil itu sangat-sangat kesal karena rencananya yang gagal.

Mendengar putri semata wayang mereka yang menangis. Kedua orang tua Tira pun langsung menghampirinya ke dapur tapi, saat mereka mengetahui penyebabnya mereka berdua pun hanya tertawa melihat tingkah putri kecil mereka itu.

"Sabar ya sayang..." bujuk sang papa pada putri semata wayangnya itu.

"Ah... papa! Coklatnya...." rajuk Tira.

Sang Mama pun hanya menggelengkan kepalanya. Dirinya sudah tidak terkejut lagi dengan apa yang akan terjadi.

"Dipakai untuk buat kue anak sayang kan gak butuh banyak coklat..." bujuk sang mama yang berusaha menahan tawanya itu.

"Bikin krim coklat aja yang gampang gagal apalagi bikin kue..." rajuk Tira.

"Makanya sini biar mama ajarkan, mama bantu..." rayu sang mama, berusaha membujuk putrinya itu.

"Tapi aku mau bikin sendiri ma..." rajuk Tira pada mamanya.

"Sayang kalau kamu tetep maksa bikin sendiri bisa-bisa om Angga kesayangan kamu itu cuman makan angin pas valentine..." ledek mama pada putri kecil semata wayangnya itu.

"iya... iya... aku mau di bantuin..." sahut Tira pasrah.

akhirnya Tira pun menerima bantuan ibunya, dan mereka mulai membuat kue coklat bersama-sama.

"Sekarang masukan butter dan gula kedalam mangkuk lalu kocok hingga mengembang!" titah sang mama pada putri kecilnya itu.

"Emang bisa butter sama gula ngembang... pake magic apa, mama ngarang ya?" elak Tira tekekeh.

"Btlak!!" Satu pukulan mama mendarat di kepala Tira.

"Auch! Sakit ih mama mah..." ringis gadis kecil itu mengusap kepalanya.

"Makanya kalau dikasih tahu orang tua ikutin aja jangan banyak bantah!" sahut sang mama, sambil mengayak adonan kering.

Mereka berdua pun melanjutkan proses pembuatan kue mereka.

Disisi lain ada Angga yang sedang berada tepat di rumah Tira. Pemuda itu bermaksud mengundang gadis mungil itu untuk kerumahnya esok hari di hari valentine.

Untunglah, Papa Tira sedang berada di luar rumah. Pria paru baya itu pun menghampiri Angga agar pemuda betubuh tinggi itu tidak menemui putri manisnya itu.

Karena pria paru baya itu sangat paham, jika gadis mungilnya itu tidak ingin. Kejutannya untuk Om kesayangannya itu terbongkar.

"Nak Angga sedang apa!" tegur pria paru baya itu.

"Selamat sore Pak Tir, Tira ada?" tanya pemuda itu ramah.

"Tiranya lagi ke pasar sama istri saya," jawab pria paru baya itu santai.

Pria paru baya itu sedikit takut, jika pemuda yang di hadapannya ini tidak percaya dengan apa yang dikatanya. Pasalnya Angga sangat mengenal Tira dengan baik.

"Tumben? Setahu saya Tira tidak suka ke pasar," tanya Angga.

"E... i.. iya Nak, soalnya mamanya maksa jadi Tiranya ikut.." terang pria paru baya itu terbata-bata.

"Ouh begitu..., baiklah saya akan pulang. Tolong katakan padanya, besok datang kerumah saya. Terima kasih..." ucap Angga lalu pergi.

Sebelum pergi pemuda itu menghampiri pria paru baya itu dan berbisik.

"Pak Tirta, Tolong! katakan pada Tira kue coklatnya jangan pakai kayu manis ya... saya alergi.." bisik pemuda itu lalu pergi sambil tersenyum kecil.

Pria paru baya itu pun tertegun, dirinya sangat tidak menyangka. Jika kebohongannya langsung terungkap oleh pemuda itu.

Pria paru baya itu pun masuk kerumahnya. Dan dirinya melihat istri dan putrinya yang sedang membuat kue coklat untuk Angga.

Lalu matanya kelirik jika Tira ingin menambahkan bubuk kayu manis pada kue coklat itu. Teringat dengan apa yang dikatakan Angga, pria paru tersebut pun menghentikan tindakan putrinya itu.

"Sebaiknya jangan pakai kayu manis, Angga alergi.." ujar pria paru baya itu pada putrinya.

"Ah.. baik, untuk belum ditaruh! Terima kasih papa, " Gadis kecil itu dengan tangkas langsung menjauhkan bubuk kayu manis dari kue tempat pembuatan kue coklat tersebut.

Sang istri langsung memandang suami itu dengan tatapan curiga. Karena dirinya sangat tahu jika suami dan Angga tidak begitu karib, bagaimana suaminya bisa tahu hal sekecil itu tentang Angga.

Lalu wanita paru baya itu melihat suaminya memberi isyarat padanya, agat ikut denganya. Wanita paru baya itu pun meninggalkan putri kecil itu dan menghampri suaminya.

"Ada apa mas?" tanya wanita paru baya itu Lembut.

"Shus!!! Sayangku.. hm.. Angga tahu rencana Tira!" bisik pria baru baya itu pada istrinya.

"Kok bisa!?" tanya sang istri berbisik.

"Panjang ceritanya tapi, sepertinya anak itu sepakat untuk pura-pura tidak tahu. Jadi sebaiknya kita juga demikian.." ujar pria paru baya itu pada istrinya.

"Baik," jawab wanita paru baya itu singkat lalu pergi menghampiri putrinya.

Sepertinya wanita paru baya itu sangat tidak tenang meninggalkan anak gadis perempuannya itu sendirian. Dengan dapurnya yang indah, dirinya sangat amat yakin jika putri manisnya itu akan menghancurkan dapurnya hanya dengan sekali sentuhan.

Keesokan harinya, Hari yang ditunggu pun datang juga yaitu Hari Valentine. Tira terlihat sangat bersemangat hari ini.

Apalagi saat melihat kue coklat sempurna yang dirinya buat bersama dengan ibunya kemarin. Gadis kecil itu sangat pernasaran dengan reaksi Angga saat dia memberikannya.

"Om Angga pasti bakal suka sama kuenya... hahaha.." guman gadis kecil itu sambil memegang kue coklat itu erat-erat.

Gadis kecil itu pun tiba di rumah Angga, seperti biasanya dirinya masuk tanpa mengetuk.

Dan betapa terkejut gadis kecil itu ketika melihat rumah om kesayangannya itu penuh dengan bunga dan lampion hati dimana-mana. Dengan Angga yang memakai pakaian berwarna pink sambil memakai topi bentuk beruang.

"Om Angga!" Panggil gadis kecil itu.

Pemuda itu pun melirik ke arah gadis kecil itu. Dirinya terkejut dengan gadis kecilnya yang tiba sebelum dirinya siap dengan kejutan istimewahnya.

"Hahaha.. Tira, Anu..." ucap pemuda itu terbata.

"Apa?" tanya Tira kikuk.

"Ha.. haha... ehem.." Angga berdehem dan menarik nafasnya dalam-dalam. lalu diirinya menghampri gadis kecilnya itu, dan meraih tangannya.

"Coklat yang manis, tanda dari kenikmatan cinta. Sebuah perasaan yang lebih luar dari pria dan wanita. Yang hanya dimengerti oleh mereka pemilik kasih sayang."

"Lihatlah... bunga yang cantik aku memetiknya dengan kelembutan untuk dirimu. Durinya yang tajam melukai jari-jariku namun, keindahannya mengingatkan aku padamu."

Gadis kecil itu hanya terdiam kikuk mendengar kata-kata yang di ucapakn oleh om kesayangannya itu. Dia melirik-lirik memberikan isyrat tidak mengerti.

Pemuda itu hanya tersenyum dirinya menarik nafas dalam-dalam dan belutut untuk menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu.

Angga menatap mata Tira dengan lembut, dia mengusap kepala gadis mungil itu dan terus tersenyum.

"Selamat Hari Valentine Tira... terima kasih telah berada disamping saya selama ini, meski kadang kamu tidak mengerti saya. Namun, kamu tidak pernah pergi dari saya... Terima kasih.." ucap Angga sambil tersenyum.

"Kembali kasih, kita kan teman! jadi apa pun yang terjadi saya tidak akan pernah pergi. kita akan bersama selamanya.. Tira dan Angga," ucap Tira sambil mengarahkan tanganya kedirinya dan pemuda itu. Sebagai isyarat kalau mereka akan selalu bersama.

Angga tersenyum dia mengambil sesuatu di balik punggungnya. Dan menunjukan sesuatu pada Tira.

"Tada! Coklat spesial untuk gadis spesial.." Seru Angga penuh semangat.

Gadia kecil itu pun terlihat sangat girang, saat melihat kotak coklat yang sebesar kardus sebuah tablek berukuran 12 inchi itu.

Dia terlihat begitu bahagia, tidak mau kalah gadia kecil itu pun langsung menunjukan hadiahnya.

"Tada!! Aku bikin kue coklat khusus untuk om Angga!!" Seru Tira girang.

Pemuda itu pun tersenyum riang saat menerima hadiah dari gadis kecilnya itu. Dan langsung mencoba kue coklat itu.

"Wah enak sekali, aku paling suka sama kue coklat.." puji Angga pada gadis kecil itu.

"Beneran!?" tanya Tira ragu.

"Iya, terima kasih ya..." jawab Angga lembut menatap gadis kecil itu.

"Wah sama-sama, aku senang om suka kadonya karena kado ini khusus, hanya untuk Om Angga.." ujar gadis kecil itu girang.

"Sama," sahut Angga singkat.

"Sama apa!?" tanya Tira kikuk.

"Kado kamu itu khusus saya buat "Hanya untuk Kamu Seorang" saja." jawab Angga.

"Buat?!" tanya gadis kecil itu bingung.

Gadis kecil itu terlihat sangat bingung dengan jawaban pemuda itu. Pasalnya dengan mata kepalanya sendiri, dirinya melihat jika Angga membeli sebuah coklat di toko kemarin.

Apakah yang dimaksudkan Angga dengan membuat?

Saksikan endingnya di Chapter " Spesial Untuk si Gadis Kecil" 15 Febuari 2021 hanya di Tira dan Angga.