Chereads / Hingga maut yang memisahkan kita / Chapter 8 - Detik kebahagian

Chapter 8 - Detik kebahagian

Kehamilan Novi semakin membesar,begitu ijin cutinya di setujui kini Novi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Sedang Farrel masih bekerja di rumah sakit sambil menyusun rencana untuk membuka rumah sakit bersalin.

Ayah Novi mendukung rencana menantu nya dan merasa bangga akhirnya Farrel yang menjadi menantunya.

Dan ketika Novi menyampaikan keinginan suaminya membuka klinik bersalin,ayah Novi langsung mendukungnya dan ingin turut andil berinvestasi.

"Aku senang tidak salah mengambil keputusan untuk menikahkan Novi dengan Farrel..!"kata ayah Novi bangga kepada istrinya saat mereka sedang berduaan di taman belakang menikmati waktu berkebun.

"Otaknya encer,sikapnya santun dan dokter pula...!"

Ibu Novi tersenyum mendengar ucapan ayah barusan

"Ya..dan sepertinya Novi berbahagia bersamanya.."

Ayah Novi mengangguk setuju dengan pendapat istrinya barusan.

"Aku dapat melihat dengan jelas...Novi bahagia bersama Farrel,menantu ku itu .!"

kata ayah Novi sambil tertawa.

"Semoga saja..Febrian tidak pernah kembali dan mengusik mereka,pak..."desah ibu Novi lirih.

Tiba tiba saja wajah ayah Novi berubah menjadi marah.

"Ya..kuharap anak brengsek itu tidak pernah kembali lagi..!"geram ayah Novi sambil mengepalkan tinjunya .

"Dan yang penting Novi harus bisa mengambil sikap jika suatu hari itu tiba,buk..!"

Ibu Novi pun setuju dengan suaminya.

Yang terpenting Novi tidak terpengaruh lagi serta bisa mengambil sikap dan menjaga hati suaminya.

****

Setelah kepulangan mereka dari bulan madu di New Delhi,Farrel memutuskan untuk membeli sebuah rumah sederhana dan menempatinya bersama Novi.

Karena Farrel tidak merasa nyaman jika dekat dengan ibunya.rasa traumatik akan perbedaan kasih sayang ibu nya untuk diri nya dan Febrian terlalu besar dan masih membekas di hatinya

Dan satu hal lagi,Farrel yakin suatu saat Febrian akan kembali ke rumah orang tuanya jika uang nya sudah habis..!!

"Mas...!makan siang sudah siap nih...!"Novi setengah berteriak kepada Farrel .

Farrel yang tengah memasang ranjang bayi mereka pun langsung bergegas menuju dapur ,dimana Novi sedang memasak dibantu oleh Dewi, seorang pembantu yang masih belia,polos dan lugu.tapi yang pastinya penurut dan bisa membantu Novi setiap saatnya karena perutnya sudah super gendut itu..!

"Ada apa,sayang...??"tanya Farrel begitu sampai di dapur

"Makan siang sudah siap..."ucap Novi sambil memegangi kaki nya yang mulai membengkak,dengan langkah yang sedikit pincang Novi meraih bangku meja makan dan duduk diatasnya dengan nafas yang sedikit memburu

maklum usia kehamilannya sudah hampir memasuki tiga puluh enam minggu.

"Kaki nya masih sakit,sayang.. ?"tanya Farrel cemas.

"Iya mas...sedikit sakit dan kram nya naik sampai ke betis..."keluh Novi sambil memegangi betisnya.

"Mas ngapain di kamar..??"

"Lagi pasang baby box....karena sebentar lagi jagoan kita akan keluar dari perut mommy..."

Novi tersenyum.Farrel memang selalu mempersiapkan dahulu segala sesuatu sebelum tiba saatnya.biar tidak repot katanya.

"Ayo...injakkan dulu kakimu di atas lantai...!"

Farrel berjongkok di depan Novi sambil mulai memijit betis Novi .

"Wi...tolong siapkan sebaskom air hangat dengan baskom spa kaki yang biasa dipakai ibu..!"perintah Farrel kepada Dewi.

Dengan singgap Dewi menuju kamar mandi dan mempersiapkan apa yang diperintahkan tuannya.

Novi tersenyum bahagia.Mungkin dia wanita yang paling beruntung memiliki suami yang perhatian seperti Farrel.

"Masih sakit..??"tanya Farrel dengan tangan yang masih memijit betis Novi yang kram.

Novi pun sengaja mengangguk,sengaja ingin lebih lama di manjakan oleh Farrel

"Masih sakit mas...pijitin lagi.."

Dan Farrel melihat senyum seringaian di bibir istrinya.dia tau Novi kini tengah berpura pura masih sakit.

Farrel tersenyum melihat tingkah manja istrinya dan sengaja memijit lebih keras sedikit pada pijitan terakhir di betis istrinya.

"Ouchh...!"pekik Novi sedikit terkejut.

"Jahat kamu mas...!"protes Novi pura pura dengan memasang wajah masam.

"Sudah...jangan merajuk sayang...angkat kaki mu keatas,seperti ini...!"ujar Farrel sambil menekuk ibu jari kaki Novi dengan hati hati.

"Kamu harus sering bergerak sayang...jangan malas..!"

"Malas..lagian nanti operasi Caesar..bukan lahir normal mas...!"protes Novi.

"Iya..tapi bukan artinya kamu jadi malas..!kamu mau gendut habis melahirkan nanti..?"

Novi terdiam sesaat.

"Jadi..mas tidak akan menyukaiku kalau aku tidak kurus kembali..??"

Farrel langsung tertawa mendengar ucapan Novi barusan.

"Tidak...!"ucap Farrel sambil menahan senyum,sengaja ingin membuat istrinya kesal.

"Massss.....!!"protes Novi gemas

Dan Farrel pun tidak bisa lagi menahan tawanya sambil memijit betis Novi dengan sedikit lebih keras lagi.

Novi pun memekik kaget kembali di tengah kekesalan nya.

"Anything about you..I'll like it baby.."bisik Farrel ketika berdiri kembali dan mengecup mesra bibir Novi.

Kekesalan Novi menyurut seketika.pipinya merona merah seperti apel.

Novi membelai lembut pipi Farrel sambil menatap dalam ke mata Farrel

"Really...?you'll like it no matter how I'll look like in future ..??"

Farrel mengangguk diiringi seulas senyum di bibirnya.

"Aku ingin menghargai setiap momen kebersamaan kita,my heartbeat...karena waktu tidak memiliki putaran kedua.."

Novi tertegun seketika mendengar ucapan Farrel.mata nya berkaca kaca seketika

"Peluk aku,mas..."pinta Novi dengan matanya yang masih terus menatap suaminya.dan Farrel pun merengkuh Novi ke dalam pelukannya dan membelai lembut rambut istrinya.

"Seandainya aku bisa memilih kembali..aku ingin memilih kamu yang menjadi pasienku saat itu..bukan Febrian .."

Farrel mengelus kepala istrinya dengan penuh perasaan.

"Belum terlambat sayang...dan kamu sudah memilih bukan...?"

Farrel melepaskan pelukan Novi dan megusap pipi Novi yang basah oleh airmata dengan tangan nya

"Kamu jadi jelek kalau menangis seperti ini sayang..!"

"Mas....!!"protes Novi gemas sambil mencubiti perut Farrel pelan

"Manis sedikit kenapa sih dengan bumil...!"

Farrel pun merengkuh lembut Novi ke dalam pelukannya.

"It's feeling like seasick,baby,..spin me round, drivin me like crazy..and I still tried to make sure that's you are mine now...my heartbeat..."bisik Farrel pelan disela telinga Novi lembut.

"And when you hear my heartbeat,baby...I hope you will love me forever..."

Novi pun akhirnya tersenyum.Farrel selalu pintar membisikkan kata kata mesra untuknya.dan dia sangat menyukainya.

"When you hear my heartbeat,my man...you gave me new life,you gave me new birth and being my shield to the world..if your heartbeat away....I'll loosin my mind and soul...and I'll called your name in this whole universe...."

"God....istriku sudah pintar merayuku..."ucap Farrel sambil tersenyum bahagia.

Novi mengelus lembut pipi Farrel.

" I hope you'll love me forever and don't give up on me,my man..."

"Sure ...I will...my heartbeat..."

****

Hari ini Farrel membawa Novi ke rumah sakit untuk pemeriksaan akhirnya sebelum menentukan tanggal untuk operasi caesar.Farrel membimbing Novi ke ruangan nya dan seorang perawat masuk kedalam ikut membantu Farrel.

Sang perawat menyelimutkan Novi dengan sehelai kain putih diatas perut Novi lalu menurunkan nya sedikit diatas tulang pulbisnya.

Farrel mulai mengoleskan gel diatas perut Novi dan melihat ke arah monitor.

"Nov....lihatlah..betapa lincahnya jagoan kita..!!"cetus Farrel semangat sambil menunjuk kearah monitor.

"Prediksi partusnya paling lama seminggu lagi...!"

Novi menoleh kearah monitor dan melihat hasil 4D USG yang dipakai oleh Farrel.

Wajah sang bayi sudah tampak jelas.sangat tampan dengan hidungnya yang mancung.

Mirip Farrel atau Febrian kah...?

Ada sedikit kekhawatiran dalam dirinya.cukup lama Novi tercenung menatap ke layar monitor.

Farrel meraih lembut tangan Novi seakan mengetahui kekhawatiran istrinya.

"Apa ada yang mengusik pikiranmu,sayang..?"

Farrel membelai pipi Novi dengan lembut.

"Mas...liat lah..dia mirip kamu,bukan...??Dia.."

Farrel tercengang seketika mendengar pertanyaan Novi,bersamaan Novi mendapat tendangan keras dari perutnya.dan wajah Novi memucat seketika.

"Stupied..! the question is sound ridiculous,baby..."potong Farrel langsung seakan mengetahui perubahan wajah istrinya.

"Lihatlah..jagoan kita bahkan tidak suka dengan ucapanmu barusan...."

Novi menunduk seketika,merasa dia sudah terlalu berlebihan.dia benci semua tentang Febrian,yang hanya pergi meninggalkan secarik kertas dan seikat bunga mawar sialan!

Apa yang terjadinya jika Farrel tidak datang menyelamatkannya saat itu...??

"Dia anakku..apapun dan siapapun tidak akan sanggup mengusiknya...pahamm...?"sergah Farrel tegas sambil mengelus lembut pipi Novi

"Bahkan dia Febrian sekalipun...!"

Novi mengangguk sambil menahan airmata yang hampir tumpah dari pelupuk matanya yang kini memandang sendu ke arah Farrel .

"Hei..my man..taukah kamu..kamu sangat baik padaku.."

"Kalau kamu mengatakan aku baik..artinya aku hanya menaruh simpati padamu..!"

"Lantas jika bukan baik...aku harus menyebutnya apa..?"

"Cinta...aku ingin mencintaimu selama jantung ini masih berdetak dan masih menjadi milikmu.."

Seulas senyum mengembang di bibir Novi,wajah nya merona merah sambil menahan agar airmatanya tidak tumpah.

"Kamu cinta padaku,mas..?"

Farrel menyeringai kan senyuman kepada Novi.

"Masih perlukah di pertanyakan,hmm..??aku bahkan telah melebihi Shah Jehan...!dia memiliki banyak wanita...aku hanya memiliki satu wanita...!"cerocos Farrel untuk membuat istrinya tersenyum.

Dan Novi akhirnya tersenyum mendengar ucapan suaminya.

Farrel menarik lembut tubuh Novi ke dalam pelukannya,sambil mencium perut buncit istrinya,membuat Novi menggeliat manja.

"Kamu dan anak ini telah di takdirkan untuk menjadi milikku.."ucap Farrel tegas ketika mata mereka beradu.

"Jadi...jangan berfikir yang tidak tidak lagi..."

Novi mengangguk patuh sambil memeluk Farrel.

**Lima hari kemudian...

18 April 2014...

Farrel dan Novi memilih tanggal 18 april sebagai tanggal untuk mengeluarkan bayi mereka sesuai usia kehamilan juga prediksi partus nya.

Novi telah bertukar pakaian operasi serta kini tengah terbaring diatas brankar untuk diusung masuk ke dalam ruang operasi.

dan Farrel yang menjadi dokternya langsung.

Farrel menarik nafasnya dan menghembuskan nya pelan untuk mengurangi rasa tegangnya.meski telah melewati ratusan kali manangani pasien partus baik yang normal ataupun operasi Caesar,namun kali ini rasanya berbeda.

Ya..karena adalah Novi adalah istrinya..dan juga bayi yang akan dikeluarkannya adalah anaknya..!

"Dok.. anestesi epiduralnya sudah di suntikkan dokter Andra..."lapor suster Niken selaku kepala suster ruang operasi kepada Farrel.

Farrel mengangguk sambil tersenyum dengan atribut nya yang sudah lengkap dan dan telah mensterilkan dirinya

"Baik..aku akan segera masuk...!"

Farrel pun segera masuk,dan melihat Novi sudah terbaring dan tirai pembatas sudah dipasangkan.

Farrel berjalan mendekati Novi yang masih dalam keadaan sadar,karena hanya dilakukan pembiusan lokal.

"Kamu siap,my heartbeat..??"

Novi berusah tersenyum meski dia merasakan tegang sekarang.

"Siap mas...you are the great Daddy to be ..!""ujar Novi setengah berbisik

Farrel pun memindah posisi ke arah perut Novi dan melihat keseluruh team medis yang ada di dalam ruangan bersama nya.

"Mohon kerjasama dan bantuan semuanya.."

"Siap dok...!"semua team serempak berseru menjawab Farrel.

"Terimakasih..."ujar Farrel sebelum memulai operasi.

"Scalpel..."

Seorang perawat langsung menyodorkan scalpel ke tangan Farrel dengan singgap.

Sebelum memulai proses operasi,Farrel terlebih dahulu mengetes apakah anastesi telah berjalan dengan menjepitkan pinset chirurgys ke kulit perut Novi .

setelah melihat Novi tidak menunjukkan reaksi apapun,Farrel pun mulai membuat sayatan sepanjang 10-20 cm di bagian bawah perut Novi secara vertikal.

Sayatan di lakukan beberapa kali hingga terlihat lapisan Fasia.

kemudian Farrel menggunakan retractor roux untuk menyangga lapisan jaringan yang telah disayat,dan gunting metzenbaum untuk menyayat jaringan hingga terlihat selaput otot perut (peritoneum)

Asisten Farrel memberikan pinset chirurgys dan gunting metzenbaum kepada Farrel untuk membuka peritoneum secara hati hati dibantu oleh sang asisten akhirnya Farrel melihat posisi rahim Novi dengan jelas.

Dengan sangat hati hati ,Farrel menyanyat rahim Novi hingga terbuka ,menyedot keluar cairan ketuban hingga matanya bisa melihat dengan jelas rambut dan kepala bayi nya.

Farrel dan asistennya menggunakan tangan mereka untuk membuka lebih lebar perut Novi yang telah disayat ,meraih kepala sang bayinya dengan singgap,sebelum dengan perlahan dia memutar kepala bayi kekiri dan kanan untuk mempermudah kepala bayi keluar dari rahim.

setelah bahu bayi telah berhasil keluar,Farrel pun menarik bayinya keluar dari rahim Novi dan langsung memotong tali pusar bayi dan menyedot lendir keluar dari mulut dan hidung sang bayi,tak lama kemudian sang bayi pun menangis .

Farrel hampir menangis begitu mendengar tangisan bayinya.begitu menyentuh naluri kebapakkan nya.dan Farrel pun membawanya kepada Novi dan merebahkan sang bayi disamping Novi yang tampak juga tengah menangis haru.

"He is handsome...like me..."seloroh Farrel menahan harunya.

Novi mengangguk bahagia sambil terus memandangi dan mencium bayi yang masih terus menangis.

"Yeah...like father ..like son..."desis Novi lirih.

Seluruh team bersorak buat Farrel.

"Selamat dok....!!"

Farrel pun segera mengeluarkan plasenta dari rahim Novi dan memberikan injeksi hormon oksitosin untuk merangsang kontraksi rahim sehingga mengurangi pendarahan dan sampai akhir nya berhenti sepenuhnya.

Terakhir Farrel menutup sayatan pada rahim dan perut dengan melakukan beberapa jahitan,menutupnya dengan kasa steril.dan operasi pun selesai

Farrel menghembuskan nafas lega.semuanya berjalan lancar sesuai rencana dan Novi pun telah di bawa ke ruang pasca operasi untuk pemulihan sebelum di bawa ke ruang inap pasien.

"Mas...sudah siapkan nama untuk bayi kita..?'tanya Novi begitu keesokan paginya begitu bayi dibawa ke dalam ruangnya.

Novi menggondong bayinya dalam pelukannya dan menciumnya tanpa henti.

"Ermm...Farreno baskoro...menurut mu bagaimana,baby...?"tanya Farrel ketika mengelus lembut dahi bayinya yang tengah tertidur pulas dalam gendongan Novi

"It's sound good,mas...kamu mengambil perpaduan nama kita berdua..?"tebak Novi sambil menyeringai kan senyuman kearah Farrel .

Farrel mengangguk sambil tertawa bahagia.

"Farreno ....is belong to Farrel and Novianty.."

Novi menatap lama wajah bayi nya yang tengah tertidur pulas itu,begitu damai..dan Novi merasa bahagia..wajah Farrel tampak terukir di wajah bayinya .karena tidak bisa dipungkiri Farrel dan Febrian memiliki darah yang sama,serta kemiripan wajah mereka.

"Apa masih perlu memperdebatkan dia mirip siapa,baby...?"cetus Farrel membuyarkan lamunan Novi

dan wajah nya merona merah seketika,karena Farrel selalu bisa menebak isi hatinya.

"Darah selalu lebih kental dari air,baby...didalam darah nya juga memiliki darah ku...jadi berhentilah berdebat dengan hatimu..."

Farrel memeluk Novi serta bayi mereka dengan penuh perasaan.

"Percayalah..aku akan selalu melindungi kalian...because you are my heartbeat..and he is my breaths.."

Novi tersenyum sebelum membisikkan sesuatu ke telinga Farrel..

"I love you not for the way you shinning me..but the way you keep me warm to stayed with you...."