Febrian mengerang marah mendengar dari ibunya bahwa Novi telah menikah dengan Farrel dan telah melahirkan anaknya.
dan kini anaknya itu menjadi anak kakaknya!
Terbersit penyesalan mendalam di hati Febrian ,semua ini terjadi karena dirinya terlalu pengecut ,sehingga Devina memanfaatkan kelemahannya.
Memang selama ini dalam pelariannya ke Amerika dengan dengan penjualan villa mewah ayahnya ,ibunya masih terus diam diam membantu kehidupan Febrian di Seattle.
Betapa tidak,kehidupan Devina yang glamour membuatnya jatuh miskin cepat ditambah Febrian belum menemukan pekerjaan yang menetap dan Devina hanya menghamburkan uangnya untuk membeli baju,make up serta bersenang senang.
Hingga setelah setahun dalam pelariannya ,Febrian sudah mengalami kesulitan ekonomi dan ibunya pun sudah mulai mengeluhkan mereka yang terlalu boros.
Dan puncaknya malam ini,Febrian menemukan kenyataan yang menyakitkan yang harus di tebusnya karena
meninggalkan Novi serta memilih Devina
Karma...!!
Febrian telah menerima apa yang telah dilakukannya malam ini..semua nya telah usai..
Febrian melayangkan tangannya di wajah Devina dengan amarah yang meluap.
tidak percaya dengan apa yang dilakukan Devina di belakangnya.menusuk dan menghianatinya begitu dalam.
Devina memekik kesakitan dan terhuyung jatuh diatas tempat tidur.
"Brengsek,kamu....bitch stay bitch forever..!"Febrian menggerang beringas.
"Bunuh...bunuh saja aku,sialan...!!"teriak Devina histeris di tengah tangisannya
"Aku menyesal telah mengikutimu kesini..hidup seperti gembel..!!"maki Devina tajam
"Dan harus meninggalkan karirku yang tengah memuncak di tanah air..!!"
"Apaa katamu...????sekali lagi kamu berani bilang begitu,aku tidak segan untuk membunuhmu,jalang...!!"ancam Febrian marah.
"Dasar murahan...!!!"
Demi wanita ini dia meninggalkan Novi,wanita yang telah mengandung anaknya.dan kini dia harus merelakan wanita dan anaknya untuk menjadi milik kakaknya.
dan kini wanita ini malah menyakitinya.
Gila..!jika tidak mengingat penjara,Febrian benar benar akan membunuh wanita jalang ini ..!
Model seperti Devina di Amerika tidak bakal laku sebagai model,apalagi menjadi artis..!mimpi disiang bolong..!
Siapa yang kenal Deviana Tarungga di Amerika??
Di Indonesia aja tidak terkenal..dan baru saja mulai menanjak ,dia sendiri yang telah merusaknya dengan merebut Febrian yang hampir menikah!
Febrian tau kalau Devina sudah mencoba mendaftarkan diri di beberapa agensi model di Amerika dengan harapan akan diterima!hasilnya nol besar..!
Dia hanya laku menjadi objek pemuas napsu laki laki di striptease atau peep show..!
***Flasback.....
"Come on man...it's Friday night...!kamu pasti akan ketagihan dengan yang satu ini.."ajak Angga,rekan sekantor Febrian yang juga berasal dari Indonesia .
Sebenarnya Febrian enggan pergi ke pub wrestling yang katanya lebih seru dari striptease dan peep show..!
Namun karena penatnya pikirannya belakangan ini dengan pertengkaran yang selalu menghiasi rumahnya ketika bertemu dengan Devina ,maka Febrian pun setuju dan mengikuti Angga ke pub yang dimaksud.
Bagi Febrian apa yang lihat nya saat ini di pub tidak jauh berbeda dengan club striptease atau peep show lainnya,bedanya pub ni memiliki arena wrestling..dimana para pria bisa beradu smack down dengan sang wanita yang dimenangkan nya diatas arena...!
Angga sudah begitu terbakar luapan gairah ketika seorang wanita pirang sexy dengan aroma parfum yang menusuk mendekati meja mereka.
Wanita itu mendekati mereka karena Angga telah melambaikan beberapa helaian dollar kearahnya!
"Gila kamu,bro...!!dua ratus dollar...??"sergah Febrian terkejut ketika Angga mengeluarkan dua ratus dollar dan menggigitnya di bibirnya .
wanita pirang itu tanpa ragu bergelut manja di pangkuan Angga kini,merangkul lehernya dengan mesra sambil memangut lembaran dollar tersebut dari bibir Angga,dan membiarkan tangan Angga bebas menyentuh setiap bagian tubuhnya,sambil mencumbunya sesekali.
"Sudah segila ini kah dunia di Amerika..???"cibir Febrian menggelengkan kepalanya sambil menghembuskan asap rokoknya.
Wanita yang bergelut manja di pangkuan Angga akhirnya beringsut bangun setelah mendapat kode dari seorang pria pengurus pub yang mengisyaratkan acara puncak pelelangan akan dimulai.
"Bagaiman bro..tertarik...??"tanya Angga sambil tersenyum
"Otakmu sudah rusak,bro..!!"cibir Febrian sambil tertawa.dan matanya melirik keatas panggung melihat acara pelelangan yang telah di mulai.
dimana wanita yang bergelut manja di pangkuan Angga barusan telah di tawar oleh beberapa pria hidung belang.
"Kenapa ga menawar gadismu tadi ..??"tanya Febrian heran sambil menoleh ke arah Angga.
"Katanya ada yang baru...dari Asia...aku penasaran..."sahut Angga sambil mengedipkan sebelah matanya.
Febrian melihat wanita yang berhasil di tawar oleh pria hidung belang tadi kini tengah beradu gaya smack down diatas panggung dengan tubuh yang dilumuri minyak.
Febrian menilai,acara ini memang sengaja dibuat sang wanita kalah oleh pria yang berhasil menawarnya supaya bisa menyentuh penuh setiap lekuk tubuh sang wanitanya diatas panggung .
"What the fuck...seribu dollar hanya untuk menyentuh wanita diatas panggung dan menjadi tontonan...?apa ga sebaiknya kamu memakai jalang langsung,bro...??at least to the point...ga usah gulat gulatan seperti ini,seperti gorengan aja diatas arena...!"
Febrian sekali lagi menertawakan pria diatas panggung tengah bergulat dengan wanitanya.saling banting,berimpit dan me njatuhkan dengan tubuh penuh minyak seperti gorengan..!
Setelah pertunjukan pertama berakhir,kini pertunjukan selanjutnya dengan sang bintang baru yang katanya wanita Asia..!
Febrian melihat para pria hidung belang mulai berteriak dan melambaikan uang mereka diatas tangan mereka dengan semangat.
"Aku mau ke toilet dulu...."ucap Febrian kepada Angga sambil meninggalkan meja mereka dan berjalan menuju toilet,saat bersamaan dengan di umumkan nya sang bintang baru yang katanya wanita asia..!
"Here the new star from Asia....the Green ruby..."
Sorakan riuh para lelaki hidung belang memenuhi satu gedung.
"Ternyata masih banyak manusia bodoh..!"cibir Febrian ketika riuh sorakan terdengar hingga ke toilet.
Setelah mencuci tangannya Febrian kembali ke arena pub.
Suasana riuh terus terdengar ketika arena ring telah terisi seorang pria yang kini sedang bergulat dengan wanita pendatang baru tersebut.
"Ckk...luarr biasa...secepat ini gadis itu bisa laku...!"decak Febrian kagum sambil berusaha melirik penasaran kearah ring untuk melihat rupa sang gadis yang di maksud.
Febrian mendorong beberapa pria hidung belang yang berdesakan itu dengan sedikit menduselkan badan nya kedapan kerumunan hingga mencapai batas arena.
Di atas ring tampak sang gadis berbikini saja dengan tubuh penuh lumuran minyak tengah bergumul dengan seorang pria kulit putih.
Tanpa merasa malu lagi,sang pria dengan ganasnya meremas bukit kembar sang gadis,membuat tubuh gadis itu menggeliat dan mendesah.
"De..devina...??"
Febrian tidak percaya dengan apa yang barusan dilihatnya.sudah mabuk kah dirinya..?
Febrian mengerjapkan matanya sekali lagi untuk memastikan apa yang barusan dilihatnya.
Febrian membuka matanya kembali berharap apa yang dilihatnya barusan adalah suatu kesalahan matanya.
Namun..pemandangan yang tersungguh di depannya tetap sama.
Ini bukan mimpi...!!
"Jalang sialan kamu,Vinaaa....!!!" teriak Febrian dengan emosi yang memuncak hingga urat menegang,dengan air mata yang hampir jatuh.
Dengan kasar di enyahkannya para lelaki hidung belang yang berkerumunan di depan arena dengan dorongan kasar dan melompat naik keatas ring,menjambak rambut Devina dengan kuat,hingga wanita itu jatuh terpelanting ke belakang.
Suasana menjadi riuh oleh kengerian melihat Febrian yang kini tengah memukul pria kulit yang berada diatas ring dengan tendangan dan pijakan yang berkali kali diatas perutnya,hingga pria tersebut memuntahkan darah keluar dari mulutnya.
Sementara Devina menatap ngeri pemandangan di depannya.
Dia tidak pernah menyangka Febrian akan menangkap basah dirinya dalam keadaan seperti ini..!
"Hentikan,Rian...!!!"mohon Devina sambil memegangi kaki Febrian yang masih membabi buta melayangkan tendangan dan pijakan diatas perut pria kulit putih yang menggaulinya di atas ring barusan.
Dengan sekali hentakan ,kaki Febrian berhasil membuat tubuh Devina terpelanting ke belakang tali ring.
Febrian berjalan kearah Devina,berjongkok dan mencengkram leher nya dengan kuat.mata nya memerah.
Mulut Devina tampak tergagap berusaha mengambil nafas akibat cekikan yang kuat di lehernya,hingga mukanya memerah dan matanya berkaca kaca.
Devina telah membangkitkan sisi iblisnya.
penghianatan yang dilakukan Devina begitu menyakitkan dan menginjak harga dirinya.
"Pulang dan kita selesaikan masalah kita,jalang.....!!!"erang Febrian marah sambil mengeraskan otot rahangnya kuat.
Tak lama.kemudian pihak keamanan pub keluar dan menarik kasar tubuh Febrian turun dari ring.
****
Setelah kejadian tertangkap basah oleh Febrian,hubungan nya dengan Devina total berubah drastis dan Febrian merasa jijik untuk menyentuh Devina lagi meski mereka kini masih tinggal satu atap.
Tiada hari tanpa pertengkaran menghiasi rumah mereka sekarang.
"Jika kamu kembali berkerja di tempat sialan itu lagi,,segera angkat kakimu dari sini..!!"ancam Febrian beringas sambil.mencengkram kuat rahang Devina dan tanpa memperdulikan rintihan kesakitan Devina.
Febrian telah berubah menjadi sosok iblis.
pemarah,ringan tangan,serta kini suka mabuk mabukan.
Kemarahan Febrian kini tidak membuat Devina ciut,malah kini Devina lebih gusar lagi
"Gara gara bertemu kamu kembali,aku jadi gembel begini.."geram Devina gemas.
"Karirku hancur ,kalau saat ini Dimas masih bersamaku,aku tidak akan jadi jalang..!"
Kali ini Febrian tidak bisa menahannya lagi dan menampar Devina dengan keras untuk membungkam mulutnya.
" Awas..sekali lagi kamu ucapkan...aku akan balik ke Indonesia tanpamu,sialan...!!"bentak Febrian geram
"Dan aku akan menikahi Novi kembali..mengambil apa yang seharus kumiliki..!!!"
Setelah mendengar kata barusan,Devina memang tidak melawan namun membanting semua barang yang ada didepannya sambil berteriak histeris.
Hati Febrian kini telah membeku,rasa sakit akibat dijebak oleh Devina hingga harus meninggalkan Novi begitu saja menjelang pernikahan mereka, hingga kini malah Novi menikah dengan Farrel,kakak nya sendiri. ditambah penghianatan yang diterimanya setelah dirinya memilih Devina sebagai pendampingnya ,setelah begitu banyak uang yang dihabiskan nya untuk menyenangkan hati Devina,namun kenyataan pahit ini yang harus di terimanya..!
"Dengar jalang...!!!kegilaan mu tidak akan membuatku takut meninggalkanmu..!akan lebih bagus kamu terus hidup dalam frustrasi seperti ini....!!!"teriak Febrian kesetanan dan menjambak rambut Devina tanpa ampun menyeretnya ke dalam kamar mandi dan memborgol tangannya di tiang gantungan tirai kamar mandi.
Devina menangis dalam raungan yang pilu jika Febrian sudah memborgolnya di dalam mandi artinya dia tidak akan mendapatkan makanan sepanjang malam.
"Mari nikmati kegilaan ini bersama,jalang...!!"geram Febrian tertawa frustasi sambil keluar dari kamar mandi dan menguncinya dari luar.
Febrian meraih sebatang rokok ke bibirnya dan menyulutkan api di ujung batang rokoknya,menghisapnya dalam dalam rokoknya sambil menutup kedua matanya,ketika menghembuskan kepulan asap tebal keluar dari bibirnya,sambil menahan segala tekanan pikiran yang dialaminya sekarang.
Matanya menatap tajam ke layar handphonenya mencari photo bayi Novi yang lahir dua bulan lalu ,photo yang dikirimkan oleh ibunya.
Febrian tersenyum memandang photo anaknya sambil mengelus gambar yang terpampang di dalam layar handphonenya.
"Ganteng...kamu benar benar mirip papa,boy..."desah Febrian pilu.hatinya begitu sakit.
Kebahagiaan ini seharusnya menjadi miliknya kini menjadi milik Farrel.
dan anak yang seharusnya memanggilnya papa ..kini anak nya akan memanggil Farrel papa.
Ini tidak adil...!kebahagian ini miliknya...dan Farrel telah mengambilnya dalam kesempitan..mengambil celah disaat Novi putus harapan.
"Novi dan anak ini milikku,mas...bukan milikmu...kamu harus mengembalikan nya padaku...!!"geram Febrian sambil mengepalkan tinjunya keras diatas meja.
"Mereka MILIKKU...!!!"erang Febrian dalam nada amarah sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangannya
Setelah enam bulan bertahan dan menghukum Devina ,akhirnya Febrian memutuskan untuk kembali ke Indonesia ,dan membawa Devina bersama namun dia ingin hubungan mereka berakhir.
"Kita kembali ke Indonesia...dan aku ingin kita akhiri hubungan kita..." ucap Febrian tenang namun dingin,sedingin tatapan matanya.
Devina yang duduk didepannya tercegang sejenak,namun kegusaran kemudian muncul di wajahnya
"Kamu kira segampang ini mau mengenyahkan ku,Rian...???"
"Tentu saja...!bagiku tidak ada yang sulit untuk menghadapi wanita seperti kamu..!"
"Tidak,Rian...aku tidak mau kita berpisah...!!"jerit Devina marah sambil menyerang dan memukul dada Febrian dengan teriakan histerisnya.
"Kamu tidak bisa menyingkirkan aku begitu saja,brengsek.....!!!!"
Dengan marah,Febrian meraih kedua tangan Devina yang kini memukul dadanya,mencengkram nya dengan keras sambil memandang penuh kebencian ke dalam mata Devina.
"Kenapa tidak bisa...??aku bahkan sanggup membunuhmu sekarang...!!!"
Devina memekik sekuatnya dan menangis menggerung gerung seperti anak kecil.
"Suka tidak suka...hanya jalan ini yang tersisa untuk kita jalani,Vin...!!jadi jangan membuatku bertambah benci padamu...!!"desis Febrian dingin.
"Tidak...!!!kamu tidak bisa kembali kepada Novi sialan itu dan meninggalkan ku begitu saja...!"erang Devina marah sambil mencengkram tangan Febrian kuat.
"Kamu fikir siapa dirimu,bisa begitu saja menyingkirkan aku begitu saja setelah hidupku hancur seperti ini..!!"
Febrian tertawa sinis mendengar kata kata Devina barusan
'Karena aku sudah tidak tahan lagi dengan jalang sepertimu..!!begitu banyak hal juga uang yang kuhabiskan untukmu,namun kamu membalasnya dengan menjadi jalang di pub sialan itu..!!"
Febrian menghempaskan lengannya lepas dari cengkraman Devina
"Kamu benar benar murahan dari awal hingga akhir...!!"
Devina menampar wajah Febrian sekuat tenaga dengan wajah memerah.
"Jangan berfikir aku akan melepaskan mu begitu saja Rian...! Jika aku tidak bisa memilikimu maka orang lain juga tidak...!!"
Febrian ingin membalas kembali tamparan Devina barusan namun diurungkan nya.
"Kamu tidak bisa menahanku lagi,jalang...!!"ancam Febrian sambil mendorong tubuh Devina mundur jatuh terduduk diatas sofa.
"Meski kamu kirim aku ke neraka sekalipun...kamu tidak bisa menyurutkan langkah ku untuk meninggalkan mu kali ini..!!"
Febrian pun beranjak keluar dari kamar.
Devina meraih lampu duduk dari nakas dan melemparkan nya dengan sengit kearah Febrian .
Dan lampu itu hampir mengenai kepala Febrian jika dia tidak sempat menghindar kearah samping sedikit.
"Jangan paksa aku menghancurkan kamu seperti pecahan lampu itu,Rian...!!"
Febrian menoleh kembali kearah Devina yang kini memandang nya dengan mata penuh kebencian,sama dengan matanya yang juga menatap penuh kebencian kearah wanita yang dulu menjadi cinta pertamanya itu.
Febrian menyeringai kan senyuman sinis ke arah Devina sebelum memilih keluar dari kamar mereka .
"Bu...."panggil Febrian ketika duduk di balkon dan menelefon ibu nya
"Rian akan pulang ke Indonesia kembali.."
"Benarkah Rian...?kapan...??"tanya ibu nya antusias
"Secepatnya Bu..."
"Kabari ibu kapan kamu akan kembali,Rian...supaya ibu bisa mempersiapkan kamarmu..."ujar ibunya dengan nada gembira.
"Apa Devina kamu bawa untuk tinggal bersama ...???"
"Tidak Bu....!"potong Febrian dingin
"Kami akan berpisah...."
Untuk sesaat tidak terdengar sahutan dari ibunya.
"Bu...apa mas Farrel dan Novi tinggal di rumah..??"
"Tidak,Rian...Farrel sudah membeli rumah sendiri..."
Febrian menutup matanya sejenak mendengar jawaban ibunya barusan,sambil mengepalkan tinjunya menahan amarah.
Ternyata Farrel telah mengambil satu langkah lebih maju darinya.
"Baiklah Bu...Rian akan mengabari tanggal kepulangan secepatnya..."
Febrian mematikan panggilan telefon ibunya.
"Aku akan mengambil kembali apa yang menjadi milikku,mas...bahkan dewa Hades pun tidak mampu menghentikan ku..!"