The Rose Revenge (Pembalasan Sang Mawar)
Setelah hampir enam bulan lebih aku fokus belajar tanpa di ganggu oleh Esmeralda dan kawan-kawan nya. Begitu pun juga Khaleed juga sudah tak di jahili lagi oleh Badang,Franco dan Bane.Dan aku kini fokus Mengejar Impianku menjadi seorang Dokter.Apalagi dia sekolah sekarang aku mengambil jurusan IPA. Sesuai dengan impianku untuk membanggakan kedua orangtuaku.Saat ujian tengah semester aku mendapat nilai terbaik di kelasku. Dan peringkat kedua di duduki oleh Khaleed. Meskipun kami dekat tapi kami bersaing secara sportif untuk menjadi yang terbaik di kelas.
" Kalo soal pelajaran emang elu yang terbaik ya'' puji Khaleed kepadaku.
" Ah lebay banget nih. Bisa aja. Tapi kalo soal bela diri elu yang paling berbakat" sahutku balik memuji.
" Next time ajarin gue pelajaran sekolah ya " ucap khaleed meledek.
" Barter ya. Elu ngajarin gue bela diri dan gue ngajarin elu pelajaran sekolah. Deal?! tanyaku sambil memberikan tanganku.
" Deal !!hahahaha" tawa Khaleed.
Dan kamipun melanjutkan obrolan sambil tertawa melepaskan stress saat jam istirahat berlangsung.Dan tak lama kemudian Khaleed mengungkapkan perasaan nya terhadap ku.
" Gue sayang sama elu. Gue cinta sama elu pas pandangan pertama" ujar Khaleed berkata jujur.
" Seriusan elu ngomong begitu?! Bukan karena kasihan kan?!!! Atau karena ingin mainin perasaan gue kan?! ujarku terkejut.
"Udah lama gue pengen ngomong hal ini tapi selalu aja Badang, Franco dan Bane selalu mengganggu" ujar Khaleed sambil menatapku tajam.
" Ah yang bener nih?! Jangan bikin gue geer kenapa!! " ujarku malu.
" Gue beneran tulus dan jujur ngomong perasaan gue ke elu. Dan gue mau nanya ke elu. Mau enggak elu jadi pacar gue?! Biar gue tambah semangat belajar" tanya Khaleed sambil memegang tanganku.
" Iya gue mau jadi pacar elu" jawabku malu-malu.
" Yes,gue seneng banget akhirnya bisa miliki elu" ujar Khaleed sambil memelukku.
Dan jadilah hari ini kami menjadi sepasang kekasih. Dan hari pertama kami mengubah status dari sahabat jadi cinta.Meski aku dan Khaleed telah menjadi sepasang kekasih namun tak membuat kami jadi bucin. Tetep semangat mengejar impian dengan memberikan nilai terbaik dalam pelajaran di sekolah. Agar orangtua kami bangga. Tapi kami tak memberitahukan kepada semua teman sekelas kami bahwa kami telah berpacaran. Takut kami di bully lagi. Jadi kami merahasiakannya agar tak ketahuan.Dan sepulang sekolah selalu bareng menunggu di gerbang sekolah. Rasanya seperti dunia milik berdua saja.Hari Sabtu kami berjanji untuk pergi bersama ke pasar malam dekat rumahku. Khaleed mengajak temannya Martis dan Lolita agar tak di curigai oleh orangtuaku kalo kami berpacaran. Kami janjian sehabis Maghrib Khaleed menjemput aku dengan sepeda motor nya di dampingi oleh Martis yang sudah membonceng Lolita.Sesampainya di rumah ku. Khaleed berpamitan ke Orangtuaku untuk mengajak ke pasar malam.
"Ibu,saya minta ijin mau ngajak Angela ke pasar malam" ucap khaleed minta ijin ke ibu Angela.
'' Iya hati-hati di jalan ya nak. Jangan pulang larut malam" jawab ibunda Angela.
Kamipun meninggalkan rumahku dengan laju kendaraan bermotor menuju pasar malam yang selalu ada setiap malam Minggu. Sesampainya di pasar malam. Khaleed memarkirkan sepeda motornya berdampingan dengan motor Martis. Kamipun memasuki tempat pasar malam yang begitu meriah dan rame dengan banyak wahana seru disana seperti Bianglala,ombak Banyu,Rumah Hantu,Tong Setan, Kora-Kora. Serta di meriahkan banyak pedagang yang berjualan baju, Celana,Mainan anak-anak, cemilan dan banyak lagi yang lainnya.
" Gue baru kali ini ngajak cewek kencan" ujar Khaleed sambil menggandeng tangaku.
" Ah masa sih?! Gue enggak percaya" tawaku.
" Beneran,sayang!! Aku baru pertama kali pacaran" ucap khaleed malu-malu.
" Aku???? Sayang?!! Lucu bgt sih kamu!! ujarku sambil mencubit pipinya Khaleed.
Lalu kami semua mulai menaiki wahana bianglala,Ombak Banyu,Rumah Hantu dan Kora-Kora. Selesai menaiki wahana kamipun mulai membeli jajanan cemilan dan minuman yang berjualan di dalam pasar malam. Menikmati makanan dan minuman dengan pemandangan wahana permainan di dalam pasar. Setelah puas menikmati malam mingguan di pasar malam kamipun bergegas menuju rumahku. Sesampainya di rumahku mereka semua berpamitan dengan kedua orangtuaku. Dan mereka pun bergegas pulang ke rumah masing-masing.
Senin pagi di sekolah. Aku bertemu Khaleed di parkiran motor. Sedangkan aku sehabis menggembok sepedaku di parkir sepeda yang telah di sediakan oleh pengurus sekolah.
" Hei, yang!! Udah sarapan? " tanya Khaleed menyapa.
" Udah. Tadi di masakin sama ibu nasi goreng sama telor ceplok" jawabku membalas sapaannya.
" Eh kirain belum. Aku bagi nih roti rasa cokelat dan strawberry" ujar Khaleed sambil mengeluarkan roti kepadaku.
" Enggak usah repot-repot. Kamu udah sarapan?" tanyaku.
" Udah tadi di beliin nasi uduk sama mama aku. Ya udah kita bagi dua aja ya. Kamu mau roti rasa coklat atau strawberry?! " tanya Khaleed lagi.
" Aku pilih yang rasa strawberry aja. " ujarku sambil memegang roti rasa strawberry.
" Kalo kamu masih laper kan bisa buat ganjel perut" ucap khaleed meledek ku.
" Ah bisa aja nih tukang roti" jawabku membalas ledekannya.
Kamipun berjalan bersamaan ke kelas. Namun tak ada siswa yang mencurigai kami. Karena mereka semua tau kalau kami memang dekat karena berteman baik. Juga karena sering jadi korban bullying. Tak berapa lama bunyi bel berbunyi pertanda bahwa pelaksanaan kegiatan belajar pun akan di mulai.Aku pun sudah siap untuk memfokuskan impian dan cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Awan mendung gelap sekali. Dan suara petir menyambar di sekolah. Rintikan hujan turun dengan sangat derasnya. Membuatku tak fokus belajar karena suara rintikan hujan dan petir secara bersamaan. Hujan di siang hari saat menjelang jam istirahat. Aku pun takut untuk pergi ke kantin sekolah. Karena pasti jalanannya licin dan kotor. Takut aku kepleset. Soalnya belum lama ini saat hujan. Aku sempat kepleset karena tubuh tak seimbang saat hendak ke kantin sekolah. Untung nya Khaleed ngasih aku sebungkus roti buat ganjel perut di saat males keluar kelas untuk beli makanan ataupun beli jajan di kantin sekolah.Dan saat jam istirahat Khaleed duduk di sampingku sambil ngobrol dengan Martis. Dan Lolita yang sebangku denganku mengerti kalo aku dan Khaleed berpacaran makanya Lolita langsung duduk di samping Martis. Emang enak kalo punya temen yang pengertian dan paham situasiku yang tak bisa mengubah kemesraan saat di sekolah. Mereka rasanya paham betul dengan situasi dan kondisi hubungan pacaran yang aku jalani bersama Khaleed. Meski awalnya agak sulit dan tak nyaman. Namun dengan berjalan nya waktu aku mulai paham dan mengerti kenapa harus di rahasiakan banyak orang. Agar tidak jadi bahan ghibah disekolah.