Chereads / The Rose Revenge / Chapter 2 - bab 2. Semakin Ku baca Semakin Marahku Membara

Chapter 2 - bab 2. Semakin Ku baca Semakin Marahku Membara

The Rose Revenge ( Pembalasan Sang Mawar)

Minggu ketiga di bulan Juni tahun 2000

Ada teman baru di kelasku. Namanya Khaleed Ahmad Al Ghifari. Dia pindahan dari Bandung. Dan kini bersekolah bareng aku. Namun aku berdoa semoga dia bukan seperti temanku yang lain. Tidak seperti Badang yang jadi pemimpin dalam Genk motor di sekolah. Atau Bane playboy terkenal di sekolah kami yang punya banyak selingkuhan namun tetap saja di cintai oleh Esmeralda. Franco si pemalak duit temen-temen yang suka bawa uang jajan lebih di sekolah. Dengan alasan uang pajak bila gak mau pulang sekolah babak belur di habisi oleh Genk Rame nya. Dan aku Angela si murid cerdas namun kecerdasan aku tak membuat ku beruntung berteman dengan teman sekolahku. Karena buktinya aku selalu di bully oleh siswi sekelas ku. Terutama Genk Esmeralda dan kawan-kawan nya. Entah apa yang membuat nya membenciku. Padahal aku sama sekali tak pernah mengusik mereka ataupun menghina mereka. Berbincang pun tak pernah apalagi berusaha mengambil pacarnya. Tapi usut punya usut. Aku pernah mendengar seseorang membicarakan aku dan Esmeralda. Katanya Esmeralda mulai membenciku saat Pelajaran bahasa Indonesia dimana saat itu sedang membahas presentasi perkelompok di depan kelas. Aku memberikan pertanyaan yang menurutku mudah di jawab. Namun karena Esmeralda tak ada persiapan dan pembelajaran materi yang akan di bahas. Dia pun tak bisa menjawabnya. Mungkin buat aku itu hal yang sepele bila dalam pembahasan presentasi sekolah. Tapi buat Esmeralda itu hal yang amat memilukan buat dia. Makanya tak heran dari semenjak itu. Dia sangat acuh dan benci sekali terhadap ku. Aku sering di kunciin di luar pintu toilet. Sering pula saat aku buang air kecil tiba-tiba ada yang menumpahkan air bekas ngepel ke tubuhku. Dan yang parah ban sepeda ku selalu di bikin bocor setiap pulang sekolah aku harus menuntunnya sampai ke rumah yang jaraknya bisa tiga puluh menit bila berjalan kaki. Namun bila menggunakan sepeda hanya bertempur jarak Dua puluh menit. Lumayan hemat waktu bila berangkat dan pulang sekolah dengan bersepeda. Hemat waktu perjalanan sekalian buat aku berolahraga. Ya maklum aku hidup sederhana jadi berangkat dan pulang sekolah dengan bersepeda adalah hal yang indah dan mewah buat diriku sendiri. Karena semua pasti punya porsi senang dan bahagia masing-masing.Meski kebanyakan dari anak seusiaku udah di perbolehkan mengendarai sepeda motor. Tapi aku tak iri ataupun mengemis ke orangtuaku untuk di belikan motor seperti temen-temen ku yang lain. Aku sadar diri siapa aku. Dan pekerjaan orangtua ku yang hanya bisa untuk biaya hidup makan dan bersekolah adalah hal yang luar biasa buat aku.

Minggu keempat di bulan Juni tahun 2000

Saat jam istirahat aku melihat Khaleed duduk sendirian sambil membaca buku dekat halaman sekolah. Aku hanya bisa memandangi nya dari jauh. Tiba-tiba datanglah Badang,Franco dan Bane menghampiri Khaleed yang sedang asyik membaca.

" Hai anak baru!!! Gue bagi duit buat beli jajan!! ucap Franco memasksa

" Gue gak punya duit lebih" sahut Khaleed ketus.

" Ah gak usah bohong lu. Cepat kasih duit Lu. Kalo elu masih pengen pulang sekolah kaki elu utuh cepat turuti perkataan kami" ujar Badang sambil menarik kerah baju Khaleed.

" Ceritanya kalian mau malak gue!! Enggak tau gw laporin guru!! " ucap khaleed menggertak.

" Silahkan aja lapor. Yang ada lu bakalan gue palakin terus" ujar Bane menyindir.

" Udah kita habisin aja nih anak baru!! Sombong banget,belagu pula" sahut Franco meracuni otak temen-temennya.

Saat mereka semua akan meninju wajah Khaleed. Tiba-tiba aku melempar mereka dengan biji salak.

" Eh kalo berani jangan keroyokan dong!! " ujarku sambil melempari mereka dengan biji salak.

" Eh elu berani banget ngelemparin kita dengan biji salak" teriak badang.

" Nyari gara-gara nih cewek. Belum pernah di bully ya?!! ujar Franco kesal.

" Ayo kita habisi dia juga!! " ajak Bane untuk menghampiri aku.

Dan aku lari sekuat tenaga agar tak tertangkap mereka. Dan aku mengumpat ke dalam toilet wanita. Agar mereka tak berani untuk masuk menangkapku. Bel pun berbunyi pertanda pelajaran akan di mulai kembali. Aku yang tadinya bersembunyi langsung bergegas menuju ruang kelas dengan nafas terengap-engap.Saat aku memasuki ruang kelas. Franco,Badang dan Bane melihatku sinis. Seakan-akan aku mangsa yang akan mereka terkam dan makan. Aku duduk di kursi bangku sekolah. Dan selama kurang lebih hampir tiga jam kegiatan belajar mengajar. Bel berbunyi pertanda berakhir nya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Aku bergegas merapihkan semua buku pelajaran masuk ke dalam tasku. Dan bergegas lari lagi. Takut di siksa oleh Genk Badang dan kawan-kawan.Ketika aku mau keluar ruangan. Tiba-tiba tasku ada yang menarik. Bulu kuduk ku berdiri. Keringatku mengucur deras. Seakan pertanda bahwa hal buruk akan terjadi kepadaku.

" Terimakasih ya atas bantuan tadi pas jam istirahat" ujar Khaleed menunjukkan batang hidungnya.

" Oh iya sama-sama. Kan sesama teman harus saling menolong." ujarku sambil tersenyum takut.

" Aku Khaleed" ujarnya sambil mengulurkan tangannya tanda memperkenalkan diri.

" Aku Angela" ucapku bersalaman dengan Khaleed.

Ini awal mula kami berteman. Saling melindungi,saling menguatkan dan saling support satu sama lain. Sampai jam istirahat kami selalu membaca buku bersama. Dan pulang sekolah pun bersama. Sejak saat itu,Franco,Badang dan Bane tak lagi merundungku maupun Khaleed. Mungkin mereka takut di laporin oleh Khaleed. Atau mungkin juga takut aku timpukin lagi pake biji salak. Rasanya aku ingin tertawa bila ingat saat aku menolong Khaleed yang akan di pukuli mereka. Mungkin aku adalah bantuan dari Allah untuk melindungi Khaleed agar tak tersakiti. Kadang saat kita tersakiti atau merasa terdzolimi Allah pasti memberikan bala bantuan. Entah itu berupa hewan,hujan,air,api atau mungkin manusia yang bakalan menolong disaat kita butuh bantuan. Jangan pernah berburuk sangka apalagi menyalahkan apa yang telah terjadi karena Allah karena sesungguhnya Allah berikan kita ujian dan masalah dalam hidup karena Allah tahu kita bisa dan mampu menghadapi nya. Allah memberikan ujian hidup pada umatnya sesuai kemampuan nya.Dan kini aku tak takut lagi menghadapi Esmeralda, Bane, Franco dan Badang karena aku punya Khaleed yang mendukung aku. Juga membantu aku dalam situasi yang sulit. Melindungi saat aku mau di rundung. Sebaliknya pun begitu. Karena kami tim Pemberontak untuk para pembullyan yang tak punya perasaan apalagi punya hati buat macam orang seperti kami.Dan jangan pernah takut bila mengalami hal terburuk seperti kami. Kalo berani lawan saja. Tapi bila tak berani melawan laporkan segera kepada orang yang terpercaya. Agar Masalah cepat terselesaikan. Dan situasi jadi aman,damai dan terkendali lagi.