Chereads / The Rose Revenge / Chapter 3 - bab 3. Jangan Pernah Takut

Chapter 3 - bab 3. Jangan Pernah Takut

The Rose Revenge ( Pembalasan Sang Mawar)

Senin pertama di bulan juli tahun 2000

Rasanya dulu takut bila harus berurusan dengan Genk Badang dan Esmeralda. Aku tak punya power untuk menjadi pemberontak atas aksi kejam mereka.Semenjak berkenalan dan dengan dekat dengan Khaleed,aku rasanya seperti punya kekuatan ekstra untuk bisa melawan mereka dengan kemampuanku. Dan jangan pernah takut itu yang selalu di ucapkan Khaleed kepadaku waktu awal kami berkenalan.Meski setiap hari aku kena bully di sekolah tapi tak pernah melaporkan kepada orangtuaku. Karena aku tak mau mereka jadi tambah khawatir.Jangn pernah merasakan takut bila mengalami hal pembullyan lawan bila bisa untuk memberontak. Namun jika tak bisa melawan laporkan kejadian pada pihak yang dapat di percaya.

Suasana pagi di sekolah. Semua siswa dan siswi berangkat pagi ke sekolah. Mereka sangat bersemangat menyambut kegiatan belajar mengajar di sekolah meski kadang mata masih terasa mengantuk karena belajar sampai larut malam. Atau juga ada yang subuh sudah belajar lagi mempelajari pelajaran yang akan berlangsung hari ini. Masih banyak hal lain yang telah di lakukan siswa dan siswi di rumahnya.Sedangkan aku sudah sangat siap mental untuk menghadapi sikap Esmeralda, Bane, Franco dan Badang di sekolah yang selalu cari masalah. Saat aku sedang memarkirkan sepedaku. Tiba-tiba ada yang mendorong ku dari belakang.

" Hei,cewek kampung dan udik masih punya nyali elu buat ngelawan gue dan Genk pacar gue" ujar Esmeralda dengan membawa temen-temennya.

" Waduh,ada yang ngamuk!! Masih punya nyali dong!! Buktinya gue masih datang ke sekolah buat belajar!! " ujarku yang bangkit dari jatuh di dorong Esmeralda.

" Anjiir ni anak kampung gak tahu diri!! Elu udah bosen hidup!!! Mau nyari mati ya?!?!!!" ujar Esmeralda sambil menarik baju seragamku.

" ET dah. Apa-apaan sih elu?!! Kalo mau ngajak berantem satu banding satu!! Jangan bawa rombongan!! Elu takut gak punya power!!! " ujarku kesal sambil melepaskan tangan Esmeralda.

" Anjay ini anak gak tau malu banget!! Belum puas apa selama ini elu udah gue bully dari sekolah dasar!!! Enggak kapok juga elu ya" ucap Esmeralda emosi Kepadaku.

" Ngapain gue harus malu!! Yang harusnya malu itu elu dan Genk pacar elu yang selalu bertindak semena-mena terhadap gue dan Khaleed. Beraninya Ama orang lemah dan susah kaya kami" ucapku membela diri.

" Ini anak di kasih tahu bukannya memohon minta maaf malah nantangin mau di kasih pelajaran lagi" ujar Esmeralda di puncak emosi.

" Udah kita habisin aja. Mumpung gak ada orang yang liat" ujar salah satu temen Esmeralda.

Dan saat Esmeralda akan membully aku. Kemudian bel berbunyi pertanda kegiatan belajar mengajar akan segera di mulai. Dan aku langsung bergegas lari meninggalkan mereka semua menuju ruang kelasku. Lalu mereka semua yang kecolongan tak menangkap ku langsung berlari mengejar ku sekuat tenaga mereka tapi aku keburu sudah sampai di ruangan kelas.Sesampainya di ruang kelas aku langsung duduk di bangku yang tiap hari aku duduki. Sedangkan Esmeralda dan temannya yang telah masuk kelas menatapku sambil memberikan jari tengah mereka menuju arahku. Dan aku pura-pura tak melihat mereka. Kegiatan belajar mengajar pun berlangsung. Kami mempelajari tentang pelajaran ekonomi dengan membuat kelompok belajar untuk di presentasikan di depan kelas. Aku kebagian berkelompok dengan Khaleed,Ruby dan Minshitar. Setiap kelompok terdiri dari empat orang. Dan kami telah berdiskusi untuk membagi tugas masing-masing tanpa merasa ada terbebani. Sedangkan ketua kelompok aku pilih Khaleed yang jauh lebih wawasan luas tentang pelajaran kamipun mencari dan membahas tentang materi yang akan kami presentasi kan di depan sekolah. Lalu segera mencari semua bahan materi di dalam buku pelajaran maupun dari google.Tanpa terasa jam istirahat berbunyi. Kami dengan senang hati untuk beristirahat sambil mengisi ulang tenaga dan pikiran kami agar tidak terlalu stress saat belajar tadi.Aku dan Khaleed pun ke kantin bersama. Aku memesan soto ayam plus nasi putih serta es teh manis. Sedangkan Khaleed memesan nasi rames yang terdiri dari nasi putih,usus di kuningin , tumis kacang panjang dan telur dadar serta sambel goreng juga es dawet.Kamipun sangat menikmati hidangan makanan yang telah kami pesan.Saat sedang asyik menikmati makanan tiba-tiba ada yang menggebrak meja makan kami.

" Eh Dua pasangan udik makan bareng" ujar Badang yang tadi menggebrak meja kami.

" Kalo mau nyari gara-gara ntar aja. Gue lagi nanggung makan" ujar Khaleed yg sedang makan.

" Waduh enggak tahu diri banget nih anak!! Ngelawan kita!! ucap Franco membuat suasana makin memanas.

" Eh elu gak denger apa yang tadi dia omongin apa?! Kalo mau nyari masalah untuk kami isi ulang tenaga kamu" sahutku kesal.

" Anjriiit nih cewek berani juga ya ngelawan kita!! Elu gak suka ya kalo kita ngusilin pacar elu" ujar Bane meledek.

" Kalo berani jangan sama cewek!! Kalo elu gak banci lawan gue yang seimbang tapi satu banding satu. Jangan keroyokan!!! ucap khaleed membalas menggebrak meja.

Seketika Badang dan kawan-kawan terkejut saat Khaleed membalas mereka dengan menggebrak meja. Dan akhirnya mereka menjawab tantangan dari Khaleed untuk berduel dengan satu lawan satu di halaman belakang dekat kantin sekolah. Awal berduel di mulai dengan Badang melawan Khaleed yang akhirnya di menangkan oleh Hingga Khaleed yang membuat seluruh wajah Badang babak belur di buat oleh Khaleed. Kemudian duel antara Franco dengan Khaled yang berlangsung sengit namun tetap di menangkan oleh Khaleed. Sudah habis dua korban dari Khaleed yang di buatnya lemas tak berdaya.Dan yang terakhir duel Antara Bane dan Khaleed. Awalnya di menangkan oleh Bane. Namun setelah tengah melakukan duel akhirnya Bane tumbang karena kelelahan.Membuat Khaleed bersemangat mencari celah dengan kesempatan saat lawan lelah dan lemah saat kondisi lawan sudah tak bertenaga lagi.Dan akhirnya perkelahian di menangkan oleh Khaleed. Mereka mengakui kehebatan seni bela diri yang di kuasai Khaleed. Ternyata Khaleed sering juara pencak silat dari zaman sekolah dasar hingga sekarang. Makanya tak heran dia berani melawan tiga musuhnya dalam perkelahian sengit di halaman sekolah. Sedangkan Bane, Franco dan Badang langsung melarikan diri usai di buat babak belur oleh Khaleed.Dan merencanakan balas dendam atas apa yang mereka alami di jam istirahat.Bel pun berbunyi. Semua siswa kembali masuk ruang kelas termasuk aku dan Khaleed. Kamipun melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Dan dua jam kemudian bel berbunyi menandakan telah usai kegiatan belajar mengajar di sekolah. Lalu Khaleed mengajak ku pulang bersama. Saat di perjalanan Khaleed menceritakan semua yang terjadi di halaman belakang sekolah. Dia menceritakan kalau Badang, Franco dan Bane di buat tak berdaya olehnya sendirian dengan perkelahian satu lawan satu. Sambil tertawa Khaleed menceritakan ekspresi wajah muka Badang, Franco dan Bane yang lari kebirit-birit karena ketakutan akan seni bela diri yang di miliki Khaleed. Mungkin di pikir mereka Khaleed bakalan babak belur oleh mereka di karenakan Khaleed tak pernah menunjukkan di hadapan siswa sekolah.Hanya di tunjukkan saat sedang ke kegiatan ekstrakurikuler saja.