Chereads / The Rose Revenge / Chapter 4 - bab 4. Aku mulai terbiasa dengan Sikap bully mereka

Chapter 4 - bab 4. Aku mulai terbiasa dengan Sikap bully mereka

(The Rose Revenge/Pembalasan Mawar)

Hari Senin di Minggu kedua pada bulan Juli tahun 2000

Aku dan Khaleed kini berteman baik. Bahkan menjadi temen saling melindungi. Selama ini aku pikir Khaleed yang pembawaan nya pendiem dan jarang banyak omong ternyata jago banget seni bela diri pencak silat. Sedangkan aku boro-boro bisa seni belad diri. Aku paling suka berlari. Tak heran aku selalu paling unggul kalo soal berlari. Bahkan nilai olahraga ku selalu bagus. Dan hari ini kami akan mempresentasikan pembahasan tentang materi koperasi dan kewirausahaan. Berempat kami menerangkan setiap bahan materi yang kami dapatkan sendiri-sendiri namun telah di cek ulang oleh Khaleed Agar hasil presentasi di depan kelas mendapatkan nilai A+.Saat kami sedang mempresentasikan hanya beberapa yang mengajukan pertanyaan kepada kami.Aku dan Khaleed selalu yang bagian menjawab pertanyaan dari temen-temen sekelas. Saat kelompok Esmeralda maju mempresentasikan materinya.Aku dan Khaleed selalu memberikan banyak pertanyaan kepada kelompok mereka. Namun selalu kelompok Esmeralda yang sulit untuk menjawab pertanyaan dari kami.

Siang hari di kantin. Aku dan Khaleed sedang menikmati makan siang kami. Makanan yang telah aku pesan nasi pecel dengan peyek rebon dan segelas es jeruk. Sedangkan Khaleed memesan indomie rebus plus telor pake sawi hijau dan cabe rawit merah. Saat dengan mengobrol sambil makan. Tiba-tiba datanglah Esmeralda beserta dayang-dayangnya datang menghampiri meja tempat kami makan.

" Hei,anak kampung?! Udik bin norak!!" teriak Esmeralda menghampiri mejaku.

" ET dah cewek ngegas Bae. Ora ana sopanne babarblas Yo" ujarku pake bahasa Jawa.

" Ngomong apaan sih elu udik!! Elu kayanya kalo gak nyari masalah hidup lu gak enak ya?! tanya Esmeralda Kepadaku.

" ET dah nih cewek mau gue lemparin kulit durian ya!! Biar otak elu rada bener dikit" ujarku kesal.

" Anjiirr!! Songong banget sih elu!! Mau gue bogem nih bareng temen-temen gue" ujar Esmeralda sambil mendaratkan pukulan tangan nya ke wajahku.

Namun aku dengan gerak cepat menampik bogeman mentah yang dia berikan kepadaku.

"ET dah nih cewek cantik tapi kasar" ujarku sambil menangkap tangan Esmeralda nya.

" Lepasin tangan gue!! Jijik gue di pegang Ama orang udik bin norak kaya elu!!" ujar Esmeralda mencoba melepaskan tangannya padaku.

" Anjay!! Sok jual mahal amat neng!! enggak boleh begitu. Gak boleh menghina gue itu sarang dosa" ucapku sambil tertawa jahat.

Lalu Esmeralda pergi berlalu bersama dengan teman-temannya meninggalkan aku dan Khaleed yang sedang asyik mengobrol.

" Hahahaha ciyut juga sekarang nyali Esmeralda" ujar Khaleed sambil tertawa jahat.

" wkwkkwkwk.. gue puas banget udah berani ngelawan dia. Emang dari dulu pengen banget jadi orang yang berani tapi tak punya nyali maupun dukungan bisa jadi seperti ini" ujarku bersyukur.

" Tenang saja selama ada gue di samping elu. Gue pastikan elu selalu aman terkendali"ujar Khaleed yang berjanji kepadaku.

" Sumpah gue pikir tadinya dia mau ngeroyokin gue bersama temen-temennya saat dulu dari zaman sekolah dasar. Jantung gue udah bergedup kencang. Seperti mau copot saja. Tapi Alhamdulillah gue berani ngadepin Esmeralda tanpa ada rasa canggung. Makasih ya udah selalu support gue. Bantu gue di saat gue butuh serta melindungi maupun membela gue di dalam situasi dan kondisi terpahit dalam hidup gue" ujarku sambil menangis.

" Udah jangan mulu. Males gue liat elu nangis-nangis mulu" ujar Khaleed sambil memberikan sapu tangan untuk menyuruh ku menghapus air mata di wajahku.

Kini aku terbiasa dengan Bullyan Esmeralda, Badang, Bane dan Franco terhadap ku. Yang ada mungkin mereka muak dan sebal dengan tingkah laku aku dan Khaleed yang tak bisa mereka tandingi untuk sekarang.

Rintikan hujan turun membasahi sekolah. Hujan deras dan petir pun datang secara bersamaan tanpa jeda di siang hari mendung kelabu yang berubah menjadi hujan deras berpetir yang selalu membuat ku takut bila dalam keadaan sendirian. Seketika saat menunggu hujan reda.Khaleed memberikan aku payung berwarna biru dan dia menggunakan jas hujan yang selalu dia bawa setiap harinya karena selalu di suruh ibunya. Kalo kata ibunya Khaleed sedia payung sebelum hujan. Yang artinya kita harus mempersiapkan mental dan sikap untuk berjaga-jaga bila nanti ada sesuatu hal buruk akan terjadi dalam hidup kita nantinya. Karena kita takkan pernah tau apa yang akan terjadi nantinya. Entah itu hal buruk atau hal baik untuk kedepannya. Hujan tak kunjung reda. Sedangkan waktu semakin berjalan. Aku takut di marahin oleh orangtuaku bila terlambat pulang ke rumah. Dengan sangat terpaksa aku menuntun sepeda sambil memegang payung agar aku tidak kebasahan.Dan Khaleed udah pergi meninggalkan sekolah saat hujan deras. Karena dia memakai jas hujannya. Dan meminjamkan payung kepadaku agar tak kehujanan. Biar aku gak gampang cepat sakit. Lima belas menit perjalanan dari sekolah ke rumah akhirnya aku sampai dengan selamat meski baju seragam sedikit basah. Namun yang terpenting buatku buku tulis dan buku pelajaran tak basah.

"Cepat ganti baju,nduk!! Ibu udah siapkan air panas untuk mandi dan keramas kamu" ujar ibu sambil memberikan handuk Kepadaku.

" Iya Bu makasih" ujarku sambil bergegas ke kamar tidur untuk menaruh tas sekolah ku. Dan kemudian aku menuju toilet untuk mandi air hangat dan keramas. Lanjut setelah aku mandi. Ibu dan ayah sudah menungguku di meja makan. Nampak hidangan makanan yang enak dan lezat berada di atas meja makan.

" Sini nduk,makan bareng!! Ibu udah bikinin masakan kesukaan kamu.Harus makan biar badan kamu hangat. Soalnya tadi kan kamu abis kehujanan" ujar Ibuku sambil memberikan semangkok soto ayam.

" Iya Bu" ujarku sambil duduk dan mengambil piring.

" Ini lauk buat kamu" ujar ayahku sambil memberikan ayam goreng kremes buatan ibu.

" Makasih ayah" ucapku sambil tersenyum.

Dan kamipun menikmati hidangan makanan siang di saat hujan deras beserta petir yang menggelarkan. Kami selalu bercengkrama sambil makan saat sedang kumpul bersama. Entah itu di meja makan,di ruang tamu ataupun di halaman depan rumah. Hal yang paling menyenangkan dan membanggakan buat aku saat bisa berkumpul dengan keluarga. Bercengkrama serta bercanda bersama keluarga. Karena harta yang paling berharga adalah keluarga. Harta yang bermakna adalah keluarga. Karena sebanyak apapun masalah yang kita hadapi yang paling terdepan membantu adalah keluarga. Dan saat orang menjudge buruk tentang hal kita selalu keluarga yang membela dan menolong. Jadi sayangi keluarga kita agar hidup kita bahagia dan damai selalu. Dan jangan pernah jauh dari keluarga agar hati tak kesepian dan hidup punya arah tujuan menuju masa depan yang indah.